Tujuan Dirga sangat jelas, yaitu Sekte Taranda. Meski sekarang dia terluka parah, informasi yang di luar wawasannya itu sedang menyiksanya.Namun, hal ini adalah sesuatu yang bagus baginya.Setidaknya sekarang dia sudah tahu di dunia ini ada keberadaan yang disebut Yang Bebas. Sekarang dia memang masih tidak bisa memproses hal-hal ini,tapi setidaknya sekarang dia sudah punya tujuan.Selanjutnya dia harus berkumpul dengan Zira dan yang lain. Dia punya firasat kalau di Sekte Taranda dia dan Zira seharusnya bisa mendapatkan beberapa jawaban.Di saat yang sama dengan Dirga berangkat ke Sekte Taranda, Zira dan yang lain juga sudah berangkat menuju Sekte Taranda.Mereka berjalan lalu berhenti sesaat selama perjalanan. Sekarang mereka sudah mau masuk ke Sekte Taranda. Sementara para petarung dari organisasi lain yang datang berpartisipasi juga sudah tiba di Sekte Taranda.Karena seleksi kali ini diadakan di wilayah Sekte Taranda, semua orang melakukan perjalanan ke sini. Sekte Taranda dibang
Semua orang sangat tidak sabar berkumpul lagi dengan Dirga.Quinza dan Gesa sudah pernah berinteraksi secara sangat intim dengan Dirga, jadi sekarang mereka paling berhak bicara.Mereka berdua mengenang hari-hari mereka hidup bersama Dirga, seketika muncul senyuman manis di wajah mereka.Sementara Naomi juga teringat dengan awal pertama dia hidup bersama Dirga. Saat itu, dia berkali-kali ingin menyerahkan dirinya ke Dirga, tapi karena berbagai alasan, Dirga tidak menidurinya.Namun, sekarang, dia juga sudah tidak sabar. Hanya saja, dia sepemikiran dengan yang lain, yaitu membiarkan Zira memonopoli Dirga dulu.Bagaimanapun juga, Zira adalah istri pertama Dirga, tapi karena berbagai alasan, waktu mereka berdua bersama sangat sedikit.Tepat pada saat ini, Zira yang wajahnya memerah bertanya dengan serius kepada Gesa dan Quinza, "Sakit, nggak?"Untuk sesaat, Quinza dan Gesa tidak mengerti."Apanya sakit atau nggak?""Kak Zira, apa maksudmu?""Oh, nggak apa-apa, deh. Ayo, kita pergi cari pe
Masalah besar!Suasana di aula utama seketika menjadi hening.Meski pengertian mereka tentang Yang Bebas hanya sampai permukaan, mereka juga tidak pernah melihat Yang Bebas asli,mereka sama sekali tidak meragukan kalau semua yang ada di bawah Yang Bebas hanyalah semut di mata Yang Bebas.Kalau Dirga mendapatkan warisan, berarti dia kemungkinan besar akan menjadi Yang Bebas pertama di dimensi ini.Saat itu, siapa yang bisa melawannya?"Kita nggak boleh terus diam seperti ini, pertumbuhan Dirga dan istri-istrinya sudah jauh di luar perkiraan kita.""Sekarang mereka sudah bukan orang-orang yang bisa Sekte Taranda lawan. Begini saja, kita segera pergi meminta bantuan pada Langit Luar.""Di saat yang sama, kita cari Aliansi Pelindung juga. Selain itu, kita juga harus mencari buyut-buyut kita!""Asalkan ada satu saja yang berhasil dari tiga cara ini, Sekte Taranda akan selamat.""Kalau nggak, kali ini Sekte Taranda nggak akan bisa bertahan menghadapi serangan dari Dirga dan istri-istrinya."
Selain Lina, Zira dan yang lain bisa merasakan energi Dirga yang semakin kuat.Mereka tahu Dirga sudah mau sampai.Tidak ada yang lebih menantikan kedatangan Dirga daripada Zira. Tepat pada saat ini, bahkan Sisian dan Viona juga berdiri di belakang mereka."Kak Dirga akhirnya sudah mau datang?""Kakak, kamu sudah menyiapkan mental, belum?"Viona menghampiri Zira lalu merangkul lengannya.Zira langsung merangkul bahu Viona dan berkata, "Aku sudah berpisah selama ini dengan kakak iparmu, dari dulu sudah siap.""Bagus kalau begitu, sisa waktunya kita berikan kalian untuk berduaan."Setelah itu, Viona menoleh melihat Lina dan yang lain. "Kalian masih di sini untuk apa? Jadi obat nyamuk?""Kakakku dan Kak Dirga berpisah sudah sangat lama, mereka nggak bakal memedulikan kita sebelum bermesraan minimal sepuluh hari.""Ayo pergi, ayo."Viona dan Sisian menarik yang lainnya pergi. Setelah mereka pergi, Zira kembali ke kamarnya untuk berdandan.Kemudian, dia berjalan ke gerbang kota sambil memba
Setelah itu, pria itu mengulurkan tangannya lalu mencengkeram udara. Seketika, Dirga dan Zira dicengkeram olehnya!Melihat adegan ini, Viona dan yang lain marah, juga merasa putus asa.Namun, tepat pada saat ini, ekspresi pria berkemeja hijau itu berubah drastis karena entah sejak kapan di atasnya muncul sebuah bayangan!Bayangan itu terlihat seperti seorang wanita, tapi wajahnya tidak terlihat jelas."Pecundang, memangnya kamu pantas menyentuh orang-orangku?"Bayangan itu hanya berdiri diam di atas pria itu, suaranya juga sangat kecil tapi penuh dengan aura membunuh yang kuat dan energi yang sangat menakutkan!Alam Gamasesa?"Kamu ... adalah roh yang ada di tubuh Zira?"Pria berkemeja hijau itu terkejut sesaat lalu tertawa terbahak-bahak."Hahahaha, nggak kusangka baru begini saja kamu sudah nggak tahan.""Nggak kusangka aku datang kali ini bakal ada penghasilan di luar dugaan. Nona, beranikah kamu menerima satu serangan dariku?"Pria berkemeja hijau itu seketika melempar Zira dan Dir
Semua pendekar di Sekte Taranda tertegun mendengar perintah Draco!Mereka semua tidak memercayai pendengaran mereka, mereka tidak menyangka ketua sekte mereka akan memberi perintah seperti itu.Kalau menyembuhkan pendekar lain, seperti buyut-buyut mereka, mereka masih bisa menerimanya.Namun, orang yang mau mereka selamatkan adalah Viona dan yang lain, musuh bebuyutan seluruh Sekte Taranda.Kali ini, Dirga dan yang lain datang untuk memusnahkan Sekte Taranda, mereka tidak mengerti kenapa ketua mereka memberikan perintah seperti itu."Pakai segala cara!""Bukannya berarti mau menggunakan semua kekayaan Sekte Taranda yang terkumpul selama puluhan ribu tahun?"Tetua Agung segera berkata, "Ketua, apakah Anda sudah mempertimbangkannya dengan baik? Kita benar-benar mau menyembuhkan mereka dengan segala cara?""Anda jangan lupa, mereka adalah musuh bebuyutan seluruh Sekte Taranda.""Kalaupun kita menghabiskan semua harta Sekte Taranda untuk menyembuhkan mereka, mereka juga belum tentu akan be
Begitu Naomi bicara sampai sini, seseorang datang lewat udara.Orang itu adalah Dirga!Dia tidak mengatakan apa-apa, melainkan segera menghampiri Naomi dan yang lain lalu memeluk mereka.Setelah itu, dia mencium mereka satu per satu lalu berkata, "Maaf, membuat kalian khawatir dan menunggu lama.""Sayang, baguslah kalau kamu nggak apa-apa."Naomi dan yang lain menangis bahagia, sementara Sisian dan Lina sedang beradu mulut.Viona yang duduk di samping malah menunduk, tidak mengatakan apa-apa. Selama ini, dia hampir tidak berbicara dengan siapa pun.Beberapa menit kemudian, Dirga berjalan ke hadapan Viona.Saat ini, Viona pun mendongak melihat Dirga dengan wajah basah karena menangis.Selama tiga bulan ini, dia selalu mengkhawatirkan kakaknya, tentu saja juga mengkhawatirkan Dirga.Dia punya suatu ketergantungan yang spesial terhadap Dirga dan Zira, ketergantungan ini berbeda dengan Naomi dan yang lain.Kalau Naomi dan yang lain terluka atau mati, dia tentu saja akan sangat sedih dan mu
Dirga tidak bertindak, dia hanya melihat orang-orang di sekeliling diselimuti dengan momentum Yang Bebas yang dipancarkan olehnya.Saat ini, hatinya pun berdebar kencang. Pria berkemeja hijau melintas di benaknya dan sosok itu menatap semua makhluk hidup dengan ganas.Dia tampak seperti dewa yang berada di antara sekumpulan semut. Di matanya, semua makhluk di sini adalah semut.Namun, perasaan ini segera lenyap. Karena dia sadar bahwa dengan kultivasinya saat ini, dia tidak akan bisa melawan pria berkemeja hijau itu!Apalagi sosok itu!Pria berkemeja hijau dan sosok itu jauh lebih kuat dari perkiraan Dirga, sekarang Dirga bahkan merasa tidak akan ada yang bisa menaklukkan mereka selamanya.Diberi waktu lima tahun pun, dia belum tentu bisa bertahan di bawah tebasan sosok itu!Meskipun kini Dirga sudah menjadi Yang Bebas, kekuatan dan keterampilannya pun meningkat drastis, dia sama sekali tidak gembira.Dia juga tidak yakin bahwa lima tahun kemudian, dirinya akan sanggup bertahan di bawa
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama