Zira tidak terburu-buru untuk menginterogasi Jhony. Selanjutnya, tugasnya adalah menemani kakeknya dan orang tua Dirga.Dia, Vania dan yang lainnya merasa sangat bersalah, sekarang akhirnya satu masalah teratasi.Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menemani kakeknya dan orang tua Dirga!"Rasanya sangat senang bisa selamat dari bencana. Kak Zira, sekarang kultivasimu sudah mendekati Jatara. Pertarungan sebelumnya banyak membantu pertumbuhan kita."Dalam perjalanan pulang, semuanya sangat gembira. Setelah memulihkan luka, kultivasi Zira dan yang lainnya meningkat pesat.Terutama Zira, sekarang dia sudah hampir menapaki alam Jatara. Selain itu, niat gandanya juga mulai bergerak ke alam baru.Bisa dibilang dalam pertarungan sebelumnya, dialah yang paling diuntungkan. Selain dia, kultivasi Vania dan yang lainnya pun meningkat drastis, mereka juga mendapatkan banyak pencapaian.Sekarang Vania juga dalam perjalanan menuju alam Jatara, tetapi dari segi kekuatan, dia masih sedikit lebih
Dirga menjelaskan dengan sabar. "Viona, masalah Sisian nggak sesederhana yang kalian pikirkan. Jiwa di dalam tubuhnya sangat rumit dan melibatkan banyak hal.""Kita nggak boleh ikut campur dalam sebagian hal dan dia harus mengandalkan dirinya sendiri. Jadi kamu nggak usah khawatir. Kalau kamu ingin membantu, berlatihlah baik-baik dan tingkatkan kultivasimu.""Dengan membuat dirimu menjadi lebih kuat, kamu baru bisa membantunya!""Oke, oke, aku sudah mengerti Kak Dirga, aku akan giat berlatih.""Aku ingin membantu Sisian. Kak Dirga, aku nggak akan mengecewakanmu."Di antara semua orang, Viona yang paling dekat dan kompak dengan Sisian. Selama beberapa waktu ini, dia terus mengkhawatirkan Dirga dan kakaknya, suasana hatinya sangat kacau.Tentu saja, dia tidak bisa berlatih dalam keadaan seperti itu. Sekalipun dia memaksakan diri untuk berlatih, hasilnya mungkin akan merugikannya.Sekarang Dirga dan kakaknya sudah baik-baik saja, dia otomatis mengkhawatirkan Sisian.Demi membantu Sisian d
Begitu mendarat di tanah, Viona langsung melemparkan Pedang Vermilion ke Dirga. Dia berlari menghampiri Quinza dan Gesa untuk menghibur diri.Lina, Milena dan Melina tertawa terbahak-bahak, mereka hampir meneteskan air mata.Mereka sudah menduga akan seperti ini, semuanya langsung memeluk Viona dan menghiburnya."Sudah, sudah, Viona. Jangan marah, sudah kubilang kamu nggak akan bisa mengalahkan kakak iparmu.""Di antara kita, mungkin hanya Kak Zira yang sanggup menangkis salah satu serangannya. Dengan tingkat kultivasimu saat ini, mana mungkin kamu sanggup melawannya?"Setelah dihibur, Viona malah makin marah!"Aku tahu, tapi apa Kak Dirga nggak bisa mengalah?""Sama sekali nggak tahu cara menyenangkan wanita, entah apa yang disukai Kak Zira darinya.""Sebenarnya apa yang kalian sukai darinya? Sudah nggak romantis, lugu lagi.""Hmph hmph, tunggu saja. Suatu hari nanti aku akan menjadi pendekar tiara tara.""Saat itu tiba, aku akan memukulimu sampai ibumu nggak mengenalimu."Setelah ber
Perkataan buyut ketiga Sekte Zakra semua orang termenung. Ekspresi mereka berubah muram.Sebenarnya, sejak awal mereka sudah menghabiskan banyak tenaga dan sumber daya untuk menyelidiki kondisi Dirga, termasuk Zira dan kekasih Dirga yang lainnya.Meskipun hasil yang diperoleh tidak terlalu berharga, mereka cukup memahami orang-orang di balik Dirga!Terutama Rafan dan Krisna, Dua Penatua Gelap Terang yang sudah lama terkenal di dunia luar.Namun, pemahaman mereka terbatas. Jadi, mereka sangat meremehkan Dirga, Zira dan yang lainnya.Kalau buyut ketiga Sekte Zakra tidak mengungkit hal ini, mereka sudah melupakan Dua Penatua Gelap Terang.Melihat semuanya terdiam, buyut keenam Sekte Zakra pun berkata, "Sejak awal kita sudah nggak berhak meremehkan Dirga dan kekasihnya, terutama Dirga.""Pengakuan Pedang Asura dan Pagoda Asura terhadapnya cukup untuk membuktikan kemampuannya. Kalian nggak hidup di masa Dua Penatua Gelap Terang, berbeda dengan kita.""Begitu pula dengan buyut keluarga kalia
Kuat sekali!Saat ini, Dirga merasakan aura menakutkan yang dipancarkan oleh kedua monster tua di hadapannya. Meskipun sejak awal dia sudah tahu bahwa kedua orang di hadapannya ini sangat kuat, dia tetap agak kaget ketika merasakan secara langsung. Dia tidak berani gegabah dan langsung mengeluarkan Pedang Asura.Saat Pedang Asura dikeluarkan, keheningan melanda, seolah-olah semua makhluk di dunia ini sedang memuja Pedang Asura.Bahkan udara pun berhenti berfluktuasi.Melihat Pedang Asura, ekspresi buyut ketiga dan buyut keenam Sekte Zakra menjadi sangat rumit. Selain kaget, mereka juga merasa takut dan ngeri."Serang!"Dirga menggenggam Pedang Asura sambil melompat ke udara. Di tengah langit, Pedang Asura meraung pelan.Energi pedang yang menakutkan terpancar.Kedua buyut itu serempak melancarkan serangan. Begitu mereka menyerang, Lina dan yang lainnya merasa langit seolah-olah akan runtuh.Bukan hanya udara yang berfluktuasi, tetapi langit pun ikut berfluktuasi.Di tengah suasana yang
Sebuah pikiran melintas di benak Julian.Gawat!Sekarang hanya tersisa satu buyut di Sekte Zakra, yaitu Karso yang merupakan buyut ketiga dan Sekte Zakra sudah kehilangan Alden.Apa Sekte Zakra masih memiliki masa depan?Dia pupus harapan.Saat ini, belasan sosok turun dari langit. Orang-orang ini adalah para buyut dari berbagai sekte dan pihak berkuasa.Para buyut ini pernah berperang dengan orang itu, sebagian luka mereka masih belum pulih.Namun, ketika merasakan kematian buyut keenam Sekte Zakra, mereka mengira orang itu datang.Sesampai di sini, mereka baru tahu bahwa Dirga membunuh buyut keenam Sekte Zakra dengan satu tebasan.Seketika, semuanya tidak berani memercayai kenyataan ini."Bagaimana mungkin?""Sebenarnya setinggi apa tingkat kultivasi Dirga? Sudah melampaui Jatara?""Sekalipun dia memiliki Pedang Asura, dia nggak mungkin bisa membunuh Guntur dengan satu tebasan, 'kan?""Karso, sebenarnya apa yang terjadi?"Semua orang menatap buyut ketiga Sekte Zakra. Karso mengabaika
Lina lanjut berkata, "Kita nggak boleh membiarkan mereka menemukan Dirga. Viona, ambillah salah satu cincin ini, tanpa perlu kujelaskan pun, kamu sudah tahu isinya, 'kan?"Tanpa basa-basi, Viona langsung mengambil salah satu cincin itu sambil menjawab, "Aku tahu, jangan khawatir. Aku nggak akan asal menggunakannya. Energi pedang di dalamnya hanya boleh digunakan di saat-saat kritis.""Kak Lina, kamu yang paling senior di antara kita semua, kamu harus beraksi sendiri. Kak Milena, Kak Melina, ayo pergi."Viona tidak mengulur waktu, dia langsung pergi bersama Milena dan Melina.Lina menatap ke arah mereka pergi sambil berkata dengan tenang, "Jangan menganggap remeh, utamakan keselamatan kalian, jangan sampai dibunuh oleh mereka."Beberapa detik kemudian, Viona pun memahami maksud Lina."Kamu juga, kalau kamu dibunuh oleh mereka, aku akan menggali kuburanmu.""Dasar gadis nakal, makin nggak sopan saja," jawab Lina sambil menatap ke arah Viona dan yang lainnya pergi. Tak lama kemudian, seny
Dalam waktu beberapa detik, Lina memikirkan banyak cara, tetapi tidak ada yang bisa diandalkan.Tepat pada saat ini, jarak Karso dengannya kurang dari seratus meter. Kalau terus dibiarkan, mereka pasti akan menemukannya.'Sialan.'Lina mengumpat dalam hati dan langsung melancarkan serangan."Pfft!"Dia mengayunkan tombak di tangannya. Energi sejati berwarna kuning keemasan berubah menjadi energi tombak dan langsung mengaparkan Karso beserta para buyut lainnya.Tepat pada saat dia melancarkan serangan, sekujur tubuhnya menerjang ke langit malam!Karso dan yang lainnya mengerahkan seluruh tenaga untuk melenyapkan energi tombak Lina. Pada saat yang sama, mereka menerjang ke arah perginya Lina."Bum!"Beberapa orang itu serempak melancarkan serangan. Energi sejati yang menakutkan seperti angin badai yang mengguncang tanah. Dalam sekejap, semuanya rata!"Aku mendeteksi auranya."Salah satu di antara mereka berteriak kegirangan, lalu mengulurkan tangan untuk meresap kadar air di udara. Dalam
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama