Seketika, para pengawal keluar!Mereka tidak berani melawan perintah Daniel, semua pengawal keluar lalu memisahkan diri jauh dari tempat itu.Henry dan ibunya sangat bingung, tapi mereka juga tidak bisa apa-apa, karena bagaimanapun juga, andalan terbesar mereka adalah Daniel.Namun hasilnya? Daniel dilempar terbang oleh Zira dengan satu tinju. Terlihat jelas kalau Daniel sama sekali bukan lawan Zira.Saat ini, Henry merasa putus asa dan takut.Dia teringat betapa kejamnya Zira dan yang lainnya saat membantai para anggota Geng Gator, seperti membunuh anjing.Dia tidak bisa membayangkan kalau hal seperti itu terjadi pada Kediaman Tiano."Ayah, apa yang harus kita lakukan sekarang?"Plak!Daniel tidak mengatakan apa-apa dan langsung menampar wajah Henry sampai dia terlempar keluar.Dia sekarang ingin rasanya membunuh Henry tidak berguna ini. Kalau bukan karena dia tergoda dengan kecantikan dan mengundang kelompok Zira ke kediaman mereka, tidak akan ada situasi seperti sekarang ini.Dia se
Namun sebenarnya ini hanyalah tebakan Zira dan yang lainnya. Mereka juga tidak yakin sudah sampai mana kultivasi Dirga.Bagaimanapun juga, Dirga punya Pedang Asura.Namun, sekarang mereka tidak perlu memikirkan hal ini. Sekarang jurus andalan Daniel sudah tidak ada, saatnya mereka membicarakan hal penting."Jenderal Pertahanan, sekarang kita sudah bisa duduk dan berbicara baik-baik, 'kan?""Atau kamu masih punya jurus lain? Kalau nggak, aku kasih kamu kesempatan lagi untuk mengeluarkan semuanya?"Zira dan yang lainnya memakai kembali cincin mereka. Sementara Daniel dan yang lainnya ketakutan sampai roh mereka hampir terbang pergi.Sekarang jurus andalannya sudah tidak ada, dia benar-benar sudah tidak bisa bersikap sombong.Bruk!Begitu Daniel dan keluarganya berlutut, semua orang yang ada di Kediaman Tiano juga berlutut, termasuk para pengawal di luar."Nona Pendekar, maafkan aku, tolong ampuni aku.""Kalian sekarang sudah nggak terkalahkan, tolong ampunilah aku. Aku jamin mulai sekara
Sebenarnya, Daniel dari dulu sudah tahu tentang Phoenix Abadi. Dia juga sempat menginginkannya, tapi sekarang dia sudah tidak berani memikirkannya!Kekuatan yang ditunjukkan Zira dan yang lain benar-benar terlalu menakutkan. Apalagi mereka juga datang untuk mencari Celine. Dia yakin Zira dan yang lain pasti ada dukungan dari organisasi yang kuat. Kalaupun tidak ada, di belakang mereka pasti ada orang hebat.Karena bagaimanapun juga, tidak semua orang ataupun organisasi yang punya hak menginginkan Phoenix Abadi.Phoenix Abadi yang ada di legenda adalah sebuah binatang roh yang dibuang ke dunia ini saat zaman kuno. Namun, sampai sekarang belum ada satu orang ataupun organisasi yang berhasil membuktikan keberadaan Abadi Phoenix.Namun, kalaupun begitu, selama ratusan tahun ini, tetap ada banyak pendekar dan organisasi yang melakukan segalanya untuk mencari Phoenix Abadi.Di suatu saat, Phoenix Abadi sempat dibuktikan tidak pernah ada. Namun, entah sejak kapan, di dunia banyak beredar rumo
Zira dan yang lainnya mencari sebuah penginapan. Sekarang sudah tidak ada informasi terbaru mengenai Celine, tapi dari satu sisi, ini adalah kabar baik.Namun, Zira tetap harus membuat rencana yang bagus. Sebelumnya mereka sudah menyebarkan rumor kalau mereka tahu lokasi Phoenix Abadi. Namun, sudah tiga hari berlalu, tetap tidak ada gerakan dari organisasi-organisasi itu.Zira memutuskan untuk menambah minyak ke api.Setelah membuat rencana yang bagus, Zira dan yang lain meninggalkan penginapan di malam hari lalu mulai menyebarkan kabar di kota kalau mereka tahu lokasi Phoenix Abadi.Di saat yang sama, mereka berpisah untuk diam-diam menyerang organisasi-organisasi di sana. Tempat yang Zira kunjungi adalah kediaman ketua Pulau Phoenix.Pada saat ini, kediaman ketua pulau memancarkan cahaya terang. Dari radius tiga kilometer dari kediaman sudah tidak bisa dimasuki orang.Tentara di kediaman ketua pulau total berjumlah lima puluhan orang. Di antaranya, pendekar yang kultivasinya di Alam
Semua orang bersuara, bersedia membawa pasukan untuk mencari Celine. Namun, mereka ditolak oleh Willy."Kalian semua jangan terlalu bersemangat, tenang dulu.""Kita harus merencanakan hal ini baik-baik."Willy tidak berani bertaruh lagi. Ketakutan yang disebabkan energi pedang misterius semalam benar-benar terlalu besar.Mereka sudah tidak sanggup kehilangan orang lagi. Sekarang yang paling penting adalah mencari Zira dan yang lain dulu untuk mengetahui identitas mereka dan juga kekuatan asli mereka.Tentu saja, di saat yang sama, mereka tetap harus memburu Celine. Sekarang situasinya tidak jelas, kalau mereka bertindak gegabah, takutnya kerugian mereka akan semakin besar.Orang-orang yang lain juga tentu saja mengerti, mereka semua pun hening.Petra berkata, "Ketua Pulau, saudara-saudara, apakah energi pedang itu benar-benar semenakutkan itu?"Awalnya waktu Petra mendengar kejadian ini, dia sama sekali tidak percaya. Di kediaman ketua pulau ada banyak petarung handal, apalagi ada pend
Ini berarti kultivasi Dirga lagi-lagi meningkat."Kultivasinya lagi-lagi meningkat, dia jangan-jangan berkultivasi pasangan dengan Gesa dan Kak Quinza, eh salah, berkultivasi bertiga?""Kenapa dia seperti naik roket? Selama ini kita juga selalu berlatih di Pagoda Asura, tapi tetap tidak bisa mengejar kecepatannya.""Kak Zira, kamu merasa, nggak? Kultivasi Gesa dan Quinza sepertinya juga meningkat banyak."Zira mengelus cincinnya lalu wajahnya merona, di mana hal ini sangat jarang terjadi.Dia sendiri yang memerintahkan Quinza dan Gesa untuk menjadikan Dirga lelaki sejati.Saat ini, dia sangat berharap dirinya dan juga saudara-saudaranya yang lain bisa menemani Dirga di sisinya."Kak Zira, wajahmu memerah. Nggak apa-apa, nanti waktu kita bertemu dengan Dirga, kita mengalah, biar kamu duluan.""Bocah itu kelihatannya sangat pintar, tapi kalau menghadapi yang beginian dia sangat bodoh.""Kak Zira, dulu waktu Dirga menyembuhkan lukamu, dia bereaksi, nggak?""Pergi sana, jangan mempermainka
Semua orang duduk mengelilingi kasur, menunggu Celine bangun.Setelah setengah jam, Celine akhirnya membuka matanya dan bangun. Awalnya dia mengamati Zira dan yang lain satu per satu.Lalu akhirnya dia berhenti di Zira dan berkata sambil tersenyum, "Kamu pasti Zira Manggala, 'kan? Memang sangat cantik, sangat unik.""Meski kalian dari dulu sudah tahu aku, kali ini juga datang untuk mencariku, aku tetap mau memperkenalkan diri.""Namaku Celine Saras, tahun ini dua ratusan tahun, spesifiknya berapa aku juga sudah nggak ingat."Celine terluka parah, wajahnya juga pucat, tapi orangnya terlihat sangat bertenaga.Dia berbicara sambil berusaha berdiri, lalu Zira dan yang lain pun memperkenalkan diri secara bergantian.Setelah itu, Celine berkata, "Aku ingin sekali segera bertemu dengan suami kalian, Dirga Maharaja. Aku mau lihat wajahnya dan juga kemampuannya!""Bisa-bisanya membuat kalian bertujuh cinta mati padanya!""Senior, nanti waktu bertemu Dirga, kamu pasti nggak akan bingung lagi.""
Celine bertanya.Zira berkata, "Benar, Senior. Dari awal Dirga sudah memberikan Pagoda Asura ke aku. Senior, sekarang kami mau tahu, di Pulau Phoenix dan dunia luar, ada berapa orang dan organisasi yang bertekad keras mau mendapatkan Phoenix Abadi?""Apakah ada kemungkinan ada beberapa organisasi yang sudah tahu kalau Phoenix Abadi Pelangi ada di wilayah tak berpenghuni?"Celine menjawab langsung, "Ada kemungkinan ini, tapi kemungkinannya sangat kecil. Kalaupun tebakanmu benar, sudah nggak penting buat kita.""Karena waktu yang kita punya sudah nggak banyak. Kalau kamu mau mengetahui rahasia yang ada di kamu dan Dirga, kamu hanya bisa mengandalkan Phoenix Abadi Pelangi serta Pedang Asura dan Pagoda Asura.""Harus ada tiga-tiganya, nggak boleh kurang satu pun.""Jadi, kalaupun harus melewati lautan api, kita harus pergi. Selain itu, harus mendapatkan telur Phoenix Abadi mendahului semua orang.""Setelah itu, kita pakai Pagoda Asura untuk membantu telur itu menetas, lalu harus memelihara
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama