Begitu mereka selesai bicara, Petra datang melapor kalau Zira dan yang lain sudah datang."Hahahaha! Saudara-saudara, bagaimana? Sudah kubilang mereka bakal datang, 'kan?""Ayo, kita pergi temui mereka."Tak lama kemudian, Willy dan yang lainnya mengikuti Petra keluar. Sementara saat ini, Zira dan yang lain sudah masuk ke dalam kediaman."Mereka ternyata menganggap tinggi kita juga, sampai-sampai mengumpulkan pendekar sebanyak ini.""Untungnya kultivasi suami kita sudah meningkat banyak, kalau nggak hari ini kita pasti mati di sini."Tadi sebelum mendekati kediaman ketua pulau, Zira dan yang lain sudah merasakan beberapa energi kuat yang bersembunyi di kegelapan.Tidak perlu ditanyakan lagi, Willy dan yang lain pasti sudah menaruh banyak pendekar di kegelapan. Kultivasi orang-orang ini takutnya hampir setara dengan Willy."Nggak usah takut, kita punya energi pedang suami kita. Situasi kita sekarang sangat nggak menguntungkan, jadi nanti kalian semua jangan turun tangan.""Kita langsung
Kalau dihitung secara kasar, setidaknya ada sepuluh ribu korban.Pemandangan ini benar-benar sangat mengagetkan dan di luar akal sehat."Kemungkinan Celine yang melakukannya agak kecil. Akhir-akhir ini kita terus memburunya, apalagi dia terluka parah, daya tempurnya nggak sampai 50%.""Dengan daya tempurnya ini, dia memang bisa saja membunuh Willy dan yang lain, tapi dia nggak mungkin berani menyerang karena dia tahu kita terus mengawasinya.""Jadi, kematian Willy dan yang lain pasti bukan perbuatan Celine, pasti ada orang lain.""Kelihatannya kali ini keputusan kita datang ke sini benar, perkembangannya jadi semakin menarik." Orang-orang ini tidak tahu keberadaan Zira dan yang lain, jadi mereka langsung mengecualikan Celine.Di saat yang sama, mereka tetap penasaran dengan organisasi atau orang yang membunuh Willy dan yang lain.Tak lama kemudian, mereka semua membuat keputusan untuk membawa para generasi muda yang pingsan itu ke dunia luar.Di saat yang sama, mereka meminta keluarga
Lina sangat gelisah, sebuah firasat yang buruk memenuhi hatinya.Meski dia mengundang Dirga dan yang lain ke Kota Suwo secara pribadi untuk menginap di Kuil Putri, selama perjalanan ke sini, pihak istana sudah mengirim orang untuk mengawasi mereka.Selain orang dari pihak istana, bawahan keponakannya, Adelio, juga diam-diam mengawasi mereka.Lina tidak terlalu mengkhawatirkan Adelio, dia lebih mengkhawatirkan orang di istana, terutama raja Dinasti Tuyam.Menurut senioritas, Lina harus memanggil raja itu kakek buyut!Kakek buyutnya itu sudah menutup diri sejak lima puluhan tahun yang lalu dan belum keluar sampai sekarang. Semua permasalahan Dinasti Tuyam diserahkan kepada orang lain.Meski dia menutup diri selama ini, semua hal yang terjadi di kota ini tetap tidak bisa kabur dari penglihatannya.Hanya lihat sekilas saja, Lina tahu kalau orang-orang yang dikirim dari istana itu pasti adalah orang-orang kepercayaan kakek buyutnya itu.Dari satu hal ini, bisa dilihat kalau kakek buyutnya i
Dirga mana mungkin bisa makan lagi, dia langsung pergi mencari Viona. Namun, gadis ini juga hilang entah ke mana.Melihat ekspresi Dirga yang suram, Lina langsung bertanya, "Dirga, kamu kenapa? Ekspresimu agak aneh?""Aku nggak apa-apa, mana dua gadis itu?" Selama ini, Dirga mengira Sisian sama sekali tidak tahu tentang segel di tubuhnya, juga tidak tahu kalau di tubuhnya ada roh yang lain.Sekarang, Sisian langsung menyatakannya di depan dia, apalagi mau menggunakan alasan ini untuk menjadi kekasihnya.Hal ini tentu saja membuatnya terkejut, dia harus mencari Sisian untuk menanyakan hal ini."Aku nggak tahu, dua gadis itu sangat cerdik. Kalau sembunyi, nggak akan ada yang bisa menemukan mereka.""Dirga, kebetulan aku ada urusan mau mencarimu, bagaimana kalau kita jalan-jalan sebentar?"Setelah berinteraksi selama ini, Lina sudah menganggap Dirga sebagai orang terdekatnya. Jadi, entah sejak kapan dia langsung memanggil nama Dirga.Mereka jadi terasa lebih akrab, sedangkan Dirga juga me
Namun, tidak ada yang tahu berapa banyak persiapan yang ada di tangan Adelio. Menurut yang Lina tahu, Adelio sudah mengembangkan organisasinya sendiri di dunia luar.Selain itu, dia juga tahu kalau Adelio punya hubungan dengan Dua Penatua Gelap Terang, walau kedua orang tua ini pasti akan berpihak pada Dirga.Dilihat dari sini, kakek buyut Lina sudah tidak mungkin menang. Dengan beberapa kartu yang ada di tangan Adelio sekarang, Adelio sudah bisa dibilang tidak akan kalah.Tentu saja, ini hanya berlaku untuk musuh lainnya. Kalau menghadapi Dirga, Adelio tetap tidak mungkin menang.Hanya saja, begitu badai berdarah ini dimulai, entah berapa banyak orang yang akan mati, entah berapa banyak organisasi yang akan terlibat dalam pertarungan ini.Dinasti Tuyam terlihat sangat kuat, tapi sebenarnya di dalamnya sudah penuh dengan lubang. Pertarungan kali ini pasti akan menjadi sebuah ajang seleksi untuk organisasi-organisasi di Benua Hilimun.Sebagai salah satu anggota keluarga kerajaan Dinasti
Sesampainya di rumah, Sisian mengajak Viona pergi menanam sayuran di ladang. Sisian selalu menangani hal-hal ini secara pribadi karena tidak ingin merepotkan orang lain.Menurutnya, bahan makanan harus ditanam sendiri. Beberapa hari ini, dia tidak pergi mengusik Dirga dan Dirga pun mengabaikannya, jadi dia bisa beraktivitas dengan bebas.Namun, Viona tidak boleh dibiarkan seperti ini. Sisian sudah membawakan pengaruh buruk pada Viona, sepanjang hari mereka hanya sibuk menanam sayuran dan memasak.Selain itu, Viona juga terus bersenang-senang dan mengabaikan soal latihan.Meskipun Dirga tidak akan membiarkan Viona terluka dan ditindas oleh orang lain, Dirga tidak ingin Viona hidup di bawah perlindungannya seumur hidup. Meskipun sekarang dia sudah menapaki Alam Cerminan, tekanan yang dia rasakan lebih besar dari sebelumnya.Bagaimanapun, para pendekar super dari dunia luar dikenal sebagai makhluk abadi.Seiring berjalannya waktu, Dirga merasa misteri yang dipikul olehnya akan segera teru
Dia harus membalas dendam atas kemusnahan keluarganya. Pikiran inilah yang membuatnya bertahan sampai sekarang. Kalau tidak, dia pasti sudah lama meninggal.Dia sudah hidup bagaikan zombi selama ratusan tahun. Tentu saja dia tidak akan melewatkan kesempatan langka ini. Selama dia bisa membalas dendam, dia bersedia melakukan apa pun.Melihat reaksinya, Adelio sangat puas. Sekarang, Yasser hanyalah seorang pecundang dengan tingkat kultivasi yang sudah terhambat selama seratus tahun!Namun, tidak ada yang berani meremehkan kemunculannya.Yasser adalah dewa perang yang berhasil menyelamatkan diri dari tumpukan mayat dan lautan darah. Dia pernah menjadi ancaman terbesar bagi negara musuh.Namanya mewakili betapa menakutkannya keberadaannya.Kalau bukan karena keluarganya dimusnahkan dan kaisar terdahulu bersekongkol dengan pendekar lainnya untuk melukainya, sekarang dia pasti sudah menjadi orang terhebat di Benua Hilimun."Bagus. Yasser, jangan melupakan janjimu. Bawahanku akan segera datan
Tidak ada seorang pun anggota Keluarga Tomson yang pernah berpikir demikian, mereka bahkan tidak berani berspekulasi. Bagaimanapun, di mata orang lain, Lina tidak akan berani menjabat di saat seperti ini!Begitu dia menjabat, dia perlu menghadapi keponakannya, Adelio dan kaisar yang berkuasa saat ini.Sekalipun dia menang, akan terjadi pertempuran darah.Kecuali ....Sepertinya Sandro teringat akan sesuatu. Dia tiba-tiba bangkit untuk menghampiri Emily, lalu meraih tangannya sambil berkata, "Emily, apa ada sesuatu yang belum kamu sampaikan pada kami?"Emily tidak menyembunyikan, dia berkata, "Bawahan yang kutempatkan di Pulau Phoenix mengirimkan surat untuk mengabariku bahwa kekasih Dirga sudah bertemu dengan Kak Celine. Mereka sedang mencari keberadaan Phoenix Abadi Pelangi.""Bum!"Begitu Emily selesai berbicara, seluruh anggota Keluarga Tomson gempar.Tentu saja mereka mengetahui Phoenix Abadi Pelangi. Phoenix Abadi Pelangi adalah hewan suci yang dapat menaklukkan Pedang Asura dan P