Dia harus membalas dendam atas kemusnahan keluarganya. Pikiran inilah yang membuatnya bertahan sampai sekarang. Kalau tidak, dia pasti sudah lama meninggal.Dia sudah hidup bagaikan zombi selama ratusan tahun. Tentu saja dia tidak akan melewatkan kesempatan langka ini. Selama dia bisa membalas dendam, dia bersedia melakukan apa pun.Melihat reaksinya, Adelio sangat puas. Sekarang, Yasser hanyalah seorang pecundang dengan tingkat kultivasi yang sudah terhambat selama seratus tahun!Namun, tidak ada yang berani meremehkan kemunculannya.Yasser adalah dewa perang yang berhasil menyelamatkan diri dari tumpukan mayat dan lautan darah. Dia pernah menjadi ancaman terbesar bagi negara musuh.Namanya mewakili betapa menakutkannya keberadaannya.Kalau bukan karena keluarganya dimusnahkan dan kaisar terdahulu bersekongkol dengan pendekar lainnya untuk melukainya, sekarang dia pasti sudah menjadi orang terhebat di Benua Hilimun."Bagus. Yasser, jangan melupakan janjimu. Bawahanku akan segera datan
Tidak ada seorang pun anggota Keluarga Tomson yang pernah berpikir demikian, mereka bahkan tidak berani berspekulasi. Bagaimanapun, di mata orang lain, Lina tidak akan berani menjabat di saat seperti ini!Begitu dia menjabat, dia perlu menghadapi keponakannya, Adelio dan kaisar yang berkuasa saat ini.Sekalipun dia menang, akan terjadi pertempuran darah.Kecuali ....Sepertinya Sandro teringat akan sesuatu. Dia tiba-tiba bangkit untuk menghampiri Emily, lalu meraih tangannya sambil berkata, "Emily, apa ada sesuatu yang belum kamu sampaikan pada kami?"Emily tidak menyembunyikan, dia berkata, "Bawahan yang kutempatkan di Pulau Phoenix mengirimkan surat untuk mengabariku bahwa kekasih Dirga sudah bertemu dengan Kak Celine. Mereka sedang mencari keberadaan Phoenix Abadi Pelangi.""Bum!"Begitu Emily selesai berbicara, seluruh anggota Keluarga Tomson gempar.Tentu saja mereka mengetahui Phoenix Abadi Pelangi. Phoenix Abadi Pelangi adalah hewan suci yang dapat menaklukkan Pedang Asura dan P
Emily mengangkat cangkir teh di hadapannya, lalu berjalan mengelilingi ruang tamu sambil melihat ke arah jendela, seolah-olah sedang mencari sesuatu.Tepat ketika Dirga hendak bertanya padanya, dia sudah bertanya, "Pak Dirga, di mana kedua istrimu?""Apa aku memiliki kesempatan untuk bertemu dengan kedua istrimu?"Meskipun Emily datang untuk mencari Dirga, dia memiliki tujuan lain, yaitu bertemu dengan dua istri Dirga, Gesa dan Quinza.Dia tidak yakin Dirga akan setuju untuk bekerja sama dengan Keluarga Tomson. Bagaimanapun, dia tidak bisa menebak isi pikiran Dirga dan memiliki suatu rasa takut saat menghadapi Dirga.Dia juga adalah wanita yang terkenal cantik di Kota Suwo. Apalagi dia berdandan sebelum datang. Baik dari segi tubuh, paras maupun otak, dia adalah wanita yang unggul.Namun, dia menyadari bahwa Dirga sama sekali tidak menatapnya. Sekarang, dia memiliki suatu firasat bahwa Dirga tidak menganggapnya sebagai wanita.Dia sudah mempersiapkan diri sebelum datang, tetapi setiba
Yunas tercengang. Dia segera bangkit untuk berlutut, jiwanya hampir melayang."Pergi, usir mereka semua. Sekarang aku nggak ingin bertemu dengan mereka, kamu pergi tangani satu hal. Cari tahu keberadaan Emily.""Aku mau mengetahui seluruh aktivitas dan orang-orang yang dia temui dalam bulan ini.""Aku mau tahu semua tetek bengeknya. Selain itu, utus orang untuk mengawasinya."Yunas yang mendengar ucapan ini seolah-olah disambar petir.Ucapan Adelio menyadarkannya!Ada yang aneh dengan Keluarga Tomson!Setelah menyadari hal ini, Yunas pun ketakutan setengah mati. Dialah yang bertanggung jawab atas seluruh keluarga besar di Kota Suwo.Kalau dia tidak tahu Keluarga Tomson berulah secara diam-diam, nyawanya terancam.'Berengsek kamu, Sandro!'Meskipun Yunas tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh Keluarga Tomson di belakangnya, dia sudah bertekad untuk membunuh seluruh anggota Keluarga Tomson.Dia segera meninggalkan aula dan keluar untuk mengusir semua kepala keluarga yang datang. Kemudi
Namun, Emily agak kaget saat mengetahui Dirga tidak memiliki permintaan lain."Pak Dirga, coba pikirkan baik-baik. Kamu nggak punya permintaan lain?""Menurutmu aku bagaimana?"Begitu melontarkan pertanyaan ini, Emily langsung menyesal. Awalnya dia hanya ingin bercanda, tetapi entah mengapa saat mengajukan pertanyaan ini, wajahnya langsung memerah.Saat ini, dia kebetulan sedang bertatapan dengan Dirga. Seketika, Emily merasa udara di sekitar seolah-olah membeku.Dirga menjawab sambil tersenyum nakal, "Nona Emily, kalau kamu yang naik ke atas ranjangku, aku nggak peduli. Aku nggak rugi, kok.""Aku dan kedua istriku sedang mencoba gaya baru, apa kamu mau mempelajarinya?""Hah?""Eh ...."Perkataan Dirga membuat Emily tidak bisa berkata-kata. Saat ini, dia merasa sekujur tubuhnya memanas dan rasa malu pun memenuhi hatinya.Seketika, dia tidak tahu harus berkata apa dan hanya bisa tersenyum malu.Melihat reaksinya, Dirga pun tertawa terbahak-bahak."Nona Emily, aku nggak menyangka kamu be
Tak lama kemudian, Lina dan Adelio meninggalkan istana dan pergi mencari Dirga.Setengah jam kemudian, keduanya tiba di tempat tinggal Dirga!Tepat ketika Adelio hendak mengetuk pintu, Dirga tiba-tiba mendarat dari langit dan langsung menyerangnya.Menghadapi serangan mendadak seperti ini, Adelio pun membalas serangan!"Bum!""Buk dup!"Dirga tidak menggunakan senjata dan memilih untuk melangsungkan pertarungan jarak dekat dengan Adelio. Tinju keduanya bertabrakan.Energi sejati yang menakjubkan terpancar dari tubuh mereka. Lina langsung mempraktikkan kemampuan aktingnya. Dia kaget hingga mundur ke samping dan mencoba untuk menghentikan mereka berdua."Adelio, Dirga, hentikan.""Apa yang kalian lakukan?""Bum!"Lina terhempas oleh momentum yang menakutkan itu, tetapi Dirga dan Adelio tetap tidak berhenti bertarung.Setelah melayangkan sebuah tinju, keduanya terpelanting mundur sejauh seratus meter.Tadi mereka sedang menguji satu sama lain dan tidak mengerahkan seluruh tenaga, tetapi h
Seketika, suasana di istana menjadi sangat sengit. Hal yang tidak dia ketahui adalah seorang pendekar misterius sudah menyelinap masuk ke Kota Suwo."Raja Kino, apa kamu sudah gila?""Kamu mau memberontak?"Saat ini, Adelio dan bawahannya sudah membunuh separuh dari seratus ribu pasukan terlarang. Istana berlumuran darah dan mayat bertebaran di mana-mana.Seratus ribu pasukan itu sudah hampir tidak bisa menahan serangan Adelio dan para pendekar super lainnya.Meskipun ada banyak pendekar super di antara seratus ribu pasukan terlarang, mereka sudah lama tidak bertempur.Banyak orang yang tingkat kultivasinya tinggi, tetapi kurang pengalaman tempur. Terlebih lagi, Adelio dan bawahannya melancarkan serangan mendadak.Seratus ribu pasukan itu kewalahan, bahkan saat ini komandan pasukan terlarang yang paling kuat pun terluka.Komandan pasukan terlarang memegang tombak sambil menatap Adelio dan bawahannya dengan penuh amarah.Sebagai komandan pasukan terlarang, dia hanya setia pada kaisar. D
Pemilik tubuh ini tidak lain adalah kaisar Dinasti Tuyam, Kian.Saat ini, Kian yang sudah hidup lebih dari 500 tahun tampak seperti pria paruh baya berusia lima puluhan tahun. Dia sangat energik dan sekujur tubuhnya memancarkan momentum yang membara."Huft ... udara di luar sungguh segar.""Beri tahu aku, apa yang dilakukan oleh Adelio sekarang?"Kian mengambang ke udara sambil meregangkan tangan dan kakinya dengan santai.Sebelum para pendekar super yang bertugas untuk melindunginya menjawab, Lina yang juga berada di tengah udara berkata, "Keponakanku itu pasti sudah mendapatkan Pedang Asura.""Tercium bau darah dari istana."Kian yang mendengar ucapan ini langsung mendengus dingin. Dia menopang sepasang tangannya ke belakang punggung, lalu mengentakkan kakinya dengan pelan. Dia tampak seperti sehelai daun yang berembus ke arah istana.Lina dan para pendekar lainnya pun menyusul.Saat ini di istana, Adelio yang sudah memperoleh Pedang Asura sedang melakukan pembantaian.Dia mengira di
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama