Pemilik tubuh ini tidak lain adalah kaisar Dinasti Tuyam, Kian.Saat ini, Kian yang sudah hidup lebih dari 500 tahun tampak seperti pria paruh baya berusia lima puluhan tahun. Dia sangat energik dan sekujur tubuhnya memancarkan momentum yang membara."Huft ... udara di luar sungguh segar.""Beri tahu aku, apa yang dilakukan oleh Adelio sekarang?"Kian mengambang ke udara sambil meregangkan tangan dan kakinya dengan santai.Sebelum para pendekar super yang bertugas untuk melindunginya menjawab, Lina yang juga berada di tengah udara berkata, "Keponakanku itu pasti sudah mendapatkan Pedang Asura.""Tercium bau darah dari istana."Kian yang mendengar ucapan ini langsung mendengus dingin. Dia menopang sepasang tangannya ke belakang punggung, lalu mengentakkan kakinya dengan pelan. Dia tampak seperti sehelai daun yang berembus ke arah istana.Lina dan para pendekar lainnya pun menyusul.Saat ini di istana, Adelio yang sudah memperoleh Pedang Asura sedang melakukan pembantaian.Dia mengira di
Kian dan pendekar super itu serempak melancarkan serangan pada Adelio.Tingkat kultivasi Adelio yang sekarang tidak kalah dari mereka berdua, tetapi dia memiliki Pedang Asura.Jadi, mereka tidak berani meremehkan Adelio dan mengerahkan seluruh tenaga untuk menyerangnya!"Ngung!"Pedang Asura bergema di langit. Energi pedang yang menakutkan seolah-olah akan menelan seisi bumi.Momentum yang mengerikan mengguncang daratan. Agar pertarungan mereka tidak merusak istana, Lina sudah membentuk formasi untuk melindungi istana!Energi pedang yang tak terhitung jumlahnya seperti meteor yang meraung di langit. Kian dan anak buahnya langsung terselimuti oleh energi pedang ini. Namun, energi pedang ini tidak membawakan banyak pengaruh buruk pada mereka.Terutama Kian, energi pedang hanya merobek sedikit pakaiannya, bahkan tidak mengenai kulitnya.Namun, keadaan anak buahnya kurang baik. Energi pedang menimbulkan belasan luka di tubuhnya.Namun, dia masih bisa bertarung, kemampuan tempurnya masih te
Sekitar 200 tahun yang lalu, Kian pernah bertarung dengan Rafan dan Krisna. Saat ini, mungkin hanya dia yang paling tahu betapa mengerikannya mereka berdua.Hanya saja, dia tidak menyangka bahwa dirinya akan bertemu dengan mereka dalam keadaan seperti ini.Selain itu, sepertinya mereka berpihak pada Adelio. Hal ini membuatnya tercengang.Dia paling tahu betapa mengerikan dan ganasnya mereka berdua.Bahkan aura yang mereka pancarkan tadi pun membuatnya merasa terancam!Anak ini memang hebat, sanggup membuat Dua Penatua Gelap Terang memihak padanya.'Aura beberapa orang lainnya sangat kuat, tingkat kultivasi mereka nggak lebih lemah dariku.''Kalau aku bertarung dengan mereka, kemungkinan untuk menang nggak sampai 10%.'Kian sedang menyusun rencana lain. Meskipun sekarang dia memiliki Pedang Asura, dia tidak yakin bahwa Pedang Asura dapat membunuh Rafan dan Krisna!Bagaimanapun, kala itu Panglima Perang Neraka menyerahkan Pedang Asura pada Rafan secara pribadi dan Rafan-lah yang membawa
Terdengar suara raungan. Pedang Asura terlepas dari genggaman Kian dan menerjang ke luar istana!"Ternyata begitu." Kian mendengus dingin. Saat ini, dia sudah memahami segalanya.Dia baru menyadari betapa bodoh dan sombong dirinya, bisa-bisanya menganggap diri sendiri sebagai orang yang paling memahami Pedang Asura di dunia ini. Konyol sekali!Dia mengira dirinya sudah mengendalikan Pedang Asura, tetapi dia tidak menyangka bahwa Pedang Asura akan pergi dari genggamannya begitu saja.Ini adalah sesuatu yang tidak pernah dia pikirkan. Dia tahu jelas bahwa dirinya tidak akan bisa memiliki Pedang Asura lagi.Namun, dia tidak akan menyerah begitu saja.Dia sudah lama tidak bertarung dengan Rafan dan Krisna. Sekarang adalah kesempatan yang bagus untuk menguji kemampuannya.Kemarahannya terhadap kepergian Pedang Asura tidak terlalu besar, karena dia lebih memahami Pedang Asura daripada Adelio.Dia tahu saat ini Pedang Asura bukan hanya mengakui Dirga sebagai majikan.Dilihat dari segi tertent
Kian memuntahkan seteguk darah.Dia nyaris pingsan karena tidak bisa menerima kenyataan ini. Setelah mengasingkan diri selama ratusan tahun, dia baru menghirup udara segar hari ini.Dia bertekad untuk memiliki Pedang Asura dan mengira dirinya adalah orang yang paling memahami Pedang Asura di dunia ini.Dia bahkan mengorbankan aura rajanya untuk menumpas Segel Leluhur Naga di Pedang Asura.Dia yakin bahwa segalanya berada di bawah kendalinya, tetapi dia tidak menyangka bahwa Pedang Asura yang berada di genggamannya akan pergi mencari Dirga.Dia tidak menyangka bahwa dirinya secara tidak langsung sudah meningkatkan kemampuan Dirga.Dia mengira Krisna dan Rafan akan takut dengan kekejaman dan keserakahannya. Setidaknya, mereka akan mempertimbangkan keselamatan Dinasti Tuyam.Namun, keduanya hanya diam ketika dia menghancurkan istana.Sekarang, dia menatap mereka berdua dengan kesal. Bisa-bisanya dia kalah dengan begitu tragis dan memalukan.Kemampuan Krisna jauh di atas Rafan, bisa dibila
Dirga mencium tangan Gesa tanpa menoleh ke belakang sambil memberi isyarat oke pada Lina.Lina mendelik mereka berdua, lalu pergi. Selanjutnya, dia akan menghadapi berbagai macam rintangan!Begitu memunculkan diri setelah mengasingkan diri selama ratusan tahun, Kian menimbulkan masalah yang begitu besar.Sekarang, seluruh anggota kerajaan tidak menyukainya. Saking marahnya, mereka bahkan ingin memutilasi mayatnya.Termasuk Adelio. Hanya Lina yang dapat mengendalikan seisi Dinasti Tuyam.Pada dasarnya, statusnya di Dinasti Tuyam cukup tinggi. Dia bukan hanya memperoleh dukungan dari para kerabat kerajaan, tetapi juga dijunjung oleh seluruh rakyat.Dalam situasi seperti ini, dia-lah yang paling cocok untuk mengambil alih. Namun, Kian dan Adelio tidak akan menyerahkan Dinasti Tuyam padanya begitu saja.Meskipun Kian dan Adelio ditaklukkan, mereka tidak kalah.Demi menerobos ke alam yang lebih tinggi, memperoleh Pedang Asura dan menjadi pendekar tiada tara, mereka sanggup melakukan apa pun
Gesa, Quinza, Emily dan Sisian sedang memasak di dapur sambil mengobrol riang. Sementara Dirga yang kelaparan berjalan masuk ke dalam dapur.Begitu melihat Dirga, Sisian langsung menyindirnya."Dasar pemalas. Matahari sudah terbit pun belum bangun.""Bawahan Tuan Putri Lina mengabari bahwa dia pergi ke perbatasan. Kalau kamu masih nggak pergi ke sana, kamu harus mengurus pemakamannya.""Oh ya, dia juga bilang dia membunuh sejumlah kerabat. Semuanya kaget dan setuju untuk membantu!""Kamu sudah lama mengurung Viona, kapan kamu akan membiarkannya keluar?""Tanpa Viona, aku sangat bosan dan marah."Sisian mengenakan celemek. Salah satu tangannya sedang memegang pisau dan tangan lainnya sedang memegang spatula. Dirga memandangnya dan merasa segel di tubuhnya mulai meregang.Seketika, Dirga sangat bimbang."Sisian, jangan seperti ini. Kamu membuatku takut!""Bagaimana kalau kita bicara baik-baik?""Apa kamu bisa mengontrol segel di tubuhmu? Kalau bisa, bisakah kamu memperkuatnya? Jangan mem
Sebuah siulan pedang menggema di udara seiring dengan munculnya energi pedang yang sangat menakutkan.Begitu energi pedang ini muncul, Dirga sendiri juga terkejut karena bahkan dia saja merasa terancam oleh energi pedang saat ini.Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Kian dan empat pendekar super dari dunia luar juga sangat terkejut dan takut saat merasakan energi pedang yang menakutkan ini.Terutama empat pendekar super dari dunia luar itu. Orang-orang dengan kultivasi setinggi mereka sudah sangat jarang merasa terancam!Namun, sekarang, energi pedang dari Pedang Asura yang menakutkan ini membuat mereka merasakan dan menyadari kalau selama ini mereka terlalu meremehkan kekuatan Pedang Asura.Sementara Kian sekarang hampir muntah darah karena kesal.Karena dia tahu jelas, saat ini alasan Pedang Asura bisa mengeluarkan kekuatan seperti ini adalah karena dia membuka Segel Leluhur Naga kedua yang ada di Pedang Asura."Energi pedang yang sangat menakutkan. Pedang Asura memang pantas di
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama