Tak lama kemudian, Lina dan Adelio meninggalkan istana dan pergi mencari Dirga.Setengah jam kemudian, keduanya tiba di tempat tinggal Dirga!Tepat ketika Adelio hendak mengetuk pintu, Dirga tiba-tiba mendarat dari langit dan langsung menyerangnya.Menghadapi serangan mendadak seperti ini, Adelio pun membalas serangan!"Bum!""Buk dup!"Dirga tidak menggunakan senjata dan memilih untuk melangsungkan pertarungan jarak dekat dengan Adelio. Tinju keduanya bertabrakan.Energi sejati yang menakjubkan terpancar dari tubuh mereka. Lina langsung mempraktikkan kemampuan aktingnya. Dia kaget hingga mundur ke samping dan mencoba untuk menghentikan mereka berdua."Adelio, Dirga, hentikan.""Apa yang kalian lakukan?""Bum!"Lina terhempas oleh momentum yang menakutkan itu, tetapi Dirga dan Adelio tetap tidak berhenti bertarung.Setelah melayangkan sebuah tinju, keduanya terpelanting mundur sejauh seratus meter.Tadi mereka sedang menguji satu sama lain dan tidak mengerahkan seluruh tenaga, tetapi h
Seketika, suasana di istana menjadi sangat sengit. Hal yang tidak dia ketahui adalah seorang pendekar misterius sudah menyelinap masuk ke Kota Suwo."Raja Kino, apa kamu sudah gila?""Kamu mau memberontak?"Saat ini, Adelio dan bawahannya sudah membunuh separuh dari seratus ribu pasukan terlarang. Istana berlumuran darah dan mayat bertebaran di mana-mana.Seratus ribu pasukan itu sudah hampir tidak bisa menahan serangan Adelio dan para pendekar super lainnya.Meskipun ada banyak pendekar super di antara seratus ribu pasukan terlarang, mereka sudah lama tidak bertempur.Banyak orang yang tingkat kultivasinya tinggi, tetapi kurang pengalaman tempur. Terlebih lagi, Adelio dan bawahannya melancarkan serangan mendadak.Seratus ribu pasukan itu kewalahan, bahkan saat ini komandan pasukan terlarang yang paling kuat pun terluka.Komandan pasukan terlarang memegang tombak sambil menatap Adelio dan bawahannya dengan penuh amarah.Sebagai komandan pasukan terlarang, dia hanya setia pada kaisar. D
Pemilik tubuh ini tidak lain adalah kaisar Dinasti Tuyam, Kian.Saat ini, Kian yang sudah hidup lebih dari 500 tahun tampak seperti pria paruh baya berusia lima puluhan tahun. Dia sangat energik dan sekujur tubuhnya memancarkan momentum yang membara."Huft ... udara di luar sungguh segar.""Beri tahu aku, apa yang dilakukan oleh Adelio sekarang?"Kian mengambang ke udara sambil meregangkan tangan dan kakinya dengan santai.Sebelum para pendekar super yang bertugas untuk melindunginya menjawab, Lina yang juga berada di tengah udara berkata, "Keponakanku itu pasti sudah mendapatkan Pedang Asura.""Tercium bau darah dari istana."Kian yang mendengar ucapan ini langsung mendengus dingin. Dia menopang sepasang tangannya ke belakang punggung, lalu mengentakkan kakinya dengan pelan. Dia tampak seperti sehelai daun yang berembus ke arah istana.Lina dan para pendekar lainnya pun menyusul.Saat ini di istana, Adelio yang sudah memperoleh Pedang Asura sedang melakukan pembantaian.Dia mengira di
Kian dan pendekar super itu serempak melancarkan serangan pada Adelio.Tingkat kultivasi Adelio yang sekarang tidak kalah dari mereka berdua, tetapi dia memiliki Pedang Asura.Jadi, mereka tidak berani meremehkan Adelio dan mengerahkan seluruh tenaga untuk menyerangnya!"Ngung!"Pedang Asura bergema di langit. Energi pedang yang menakutkan seolah-olah akan menelan seisi bumi.Momentum yang mengerikan mengguncang daratan. Agar pertarungan mereka tidak merusak istana, Lina sudah membentuk formasi untuk melindungi istana!Energi pedang yang tak terhitung jumlahnya seperti meteor yang meraung di langit. Kian dan anak buahnya langsung terselimuti oleh energi pedang ini. Namun, energi pedang ini tidak membawakan banyak pengaruh buruk pada mereka.Terutama Kian, energi pedang hanya merobek sedikit pakaiannya, bahkan tidak mengenai kulitnya.Namun, keadaan anak buahnya kurang baik. Energi pedang menimbulkan belasan luka di tubuhnya.Namun, dia masih bisa bertarung, kemampuan tempurnya masih te
Sekitar 200 tahun yang lalu, Kian pernah bertarung dengan Rafan dan Krisna. Saat ini, mungkin hanya dia yang paling tahu betapa mengerikannya mereka berdua.Hanya saja, dia tidak menyangka bahwa dirinya akan bertemu dengan mereka dalam keadaan seperti ini.Selain itu, sepertinya mereka berpihak pada Adelio. Hal ini membuatnya tercengang.Dia paling tahu betapa mengerikan dan ganasnya mereka berdua.Bahkan aura yang mereka pancarkan tadi pun membuatnya merasa terancam!Anak ini memang hebat, sanggup membuat Dua Penatua Gelap Terang memihak padanya.'Aura beberapa orang lainnya sangat kuat, tingkat kultivasi mereka nggak lebih lemah dariku.''Kalau aku bertarung dengan mereka, kemungkinan untuk menang nggak sampai 10%.'Kian sedang menyusun rencana lain. Meskipun sekarang dia memiliki Pedang Asura, dia tidak yakin bahwa Pedang Asura dapat membunuh Rafan dan Krisna!Bagaimanapun, kala itu Panglima Perang Neraka menyerahkan Pedang Asura pada Rafan secara pribadi dan Rafan-lah yang membawa
Terdengar suara raungan. Pedang Asura terlepas dari genggaman Kian dan menerjang ke luar istana!"Ternyata begitu." Kian mendengus dingin. Saat ini, dia sudah memahami segalanya.Dia baru menyadari betapa bodoh dan sombong dirinya, bisa-bisanya menganggap diri sendiri sebagai orang yang paling memahami Pedang Asura di dunia ini. Konyol sekali!Dia mengira dirinya sudah mengendalikan Pedang Asura, tetapi dia tidak menyangka bahwa Pedang Asura akan pergi dari genggamannya begitu saja.Ini adalah sesuatu yang tidak pernah dia pikirkan. Dia tahu jelas bahwa dirinya tidak akan bisa memiliki Pedang Asura lagi.Namun, dia tidak akan menyerah begitu saja.Dia sudah lama tidak bertarung dengan Rafan dan Krisna. Sekarang adalah kesempatan yang bagus untuk menguji kemampuannya.Kemarahannya terhadap kepergian Pedang Asura tidak terlalu besar, karena dia lebih memahami Pedang Asura daripada Adelio.Dia tahu saat ini Pedang Asura bukan hanya mengakui Dirga sebagai majikan.Dilihat dari segi tertent
Kian memuntahkan seteguk darah.Dia nyaris pingsan karena tidak bisa menerima kenyataan ini. Setelah mengasingkan diri selama ratusan tahun, dia baru menghirup udara segar hari ini.Dia bertekad untuk memiliki Pedang Asura dan mengira dirinya adalah orang yang paling memahami Pedang Asura di dunia ini.Dia bahkan mengorbankan aura rajanya untuk menumpas Segel Leluhur Naga di Pedang Asura.Dia yakin bahwa segalanya berada di bawah kendalinya, tetapi dia tidak menyangka bahwa Pedang Asura yang berada di genggamannya akan pergi mencari Dirga.Dia tidak menyangka bahwa dirinya secara tidak langsung sudah meningkatkan kemampuan Dirga.Dia mengira Krisna dan Rafan akan takut dengan kekejaman dan keserakahannya. Setidaknya, mereka akan mempertimbangkan keselamatan Dinasti Tuyam.Namun, keduanya hanya diam ketika dia menghancurkan istana.Sekarang, dia menatap mereka berdua dengan kesal. Bisa-bisanya dia kalah dengan begitu tragis dan memalukan.Kemampuan Krisna jauh di atas Rafan, bisa dibila
Dirga mencium tangan Gesa tanpa menoleh ke belakang sambil memberi isyarat oke pada Lina.Lina mendelik mereka berdua, lalu pergi. Selanjutnya, dia akan menghadapi berbagai macam rintangan!Begitu memunculkan diri setelah mengasingkan diri selama ratusan tahun, Kian menimbulkan masalah yang begitu besar.Sekarang, seluruh anggota kerajaan tidak menyukainya. Saking marahnya, mereka bahkan ingin memutilasi mayatnya.Termasuk Adelio. Hanya Lina yang dapat mengendalikan seisi Dinasti Tuyam.Pada dasarnya, statusnya di Dinasti Tuyam cukup tinggi. Dia bukan hanya memperoleh dukungan dari para kerabat kerajaan, tetapi juga dijunjung oleh seluruh rakyat.Dalam situasi seperti ini, dia-lah yang paling cocok untuk mengambil alih. Namun, Kian dan Adelio tidak akan menyerahkan Dinasti Tuyam padanya begitu saja.Meskipun Kian dan Adelio ditaklukkan, mereka tidak kalah.Demi menerobos ke alam yang lebih tinggi, memperoleh Pedang Asura dan menjadi pendekar tiada tara, mereka sanggup melakukan apa pun