Saking gembiranya, Henry hampir tertawa terbahak-bahak. Namun, dia tidak berani mengekspresikan isi hatinya yang sesungguhnya.Dia adalah buaya darat di Kabupaten Rawas, entah sudah berapa banyak wanita yang dia permainkan.Dia sering mengatakan bahwa Geng Gator adalah sekumpulan preman yang suka berbuat jahat. Kenyataannya, dia adalah penjahat yang paling berbahaya di Kabupaten Rawas.Selain Geng Gator, tidak ada yang berani menyinggungnya di Kabupaten Rawas.Dia tidak memiliki kemampuan apa pun, tetapi ayahnya sangat terkenal. Karena ayahnya adalah jenderal pertahanan Kabupaten Rawas.Dia segera membawa Zira dan yang lainnya pergi.Saat ini, di markas Geng Gator. Ketua Geng Gator, Nestor sudah mengetahui soal kematian Jono dan bawahan lainnya.Seketika, dia sangat marah."Beraninya mereka membunuh anggota Geng Gator.""Selidiki, selidiki dengan jelas!""Aku ingin melihat siapa yang nyalinya begitu besar hingga berani membunuh anggota Geng Gator!"Setelah Nestor melampiaskan amarahnya
Setelah Aldy selesai berbicara, dia menunggu keputusan Henry dengan tenang.Henry tertawa terbahak-bahak."Hahaha, penasihat militer memang berbeda.""Sini, sini. Pak Aldy, ayo mengobrol sebentar."Henry membawa Aldy pergi ke pekarangan yang lebih terpencil, lalu berkata, "Pak Aldy, kenapa semarah itu? Sejujurnya, beberapa wanita itu memang berada di kediamanku.""Tapi sekarang aku masih belum bisa menyerahkan mereka padamu. Kamu tahu alasannya.""Setelah aku meniduri mereka, aku akan menyerahkan mereka padamu. Ketua Geng Gator sangat hebat, aku pun sangat mengagumi senior ini.""Sekalipun kamu memberiku nyali, aku nggak akan berani menentangnya. Apalagi Geng Gator adalah dewa rezeki Keluarga Tiano.""Bagaimana mungkin aku memiskinkan keluargaku sendiri?""Begini, deh. Pak Aldy, kamu boleh mengajukan permintaan. Selama nggak keterlaluan, akan kuturuti.""Setelah aku puas meniduri mereka, aku akan menyerahkan mereka. Hal ini nggak akan memengaruhi Geng Gator untuk membalas dendam."Aldy
Setelah selesai berbicara, Zira langsung berbalik pergi.Beberapa menit kemudian, Aldy dan Henry baru tersadar dari keterkejutan.Kini, keduanya tidak sanggup mengendalikan keterkejutan di hati mereka."Tuan Muda Henry, mereka, bagaimana bisa mereka sekuat itu? Kamu yakin mereka belum melampaui Alam Kontinen?""Ah!"Muncul rasa sakit yang luar biasa dari lututnya, Aldy langsung menjerit kesakitan."Lututku!""Lututku pecah!"Setelah berseru, Aldy pun pingsan."Tuan Muda."Dua orang pengawal memapah Henry dengan ketakutan. Saat ini, mereka baru menyadari bahwa celana Henry sudah basah."Tuan Muda, para wanita ini nggak mudah dihadapi. Aku dan para sahabatku nggak bisa memprediksi kultivasi mereka.""Tuan Muda, jangan biarkan mereka tinggal di sini lagi. Kita harus segera mengusir mereka.""Mereka pasti bukan orang biasa. Apalagi sekarang mereka membunuh begitu banyak pendekar Geng Gator dan melumpuhkan lutut Pak Aldy.""Geng Gator nggak akan tinggal diam. Tuan Muda, sebaiknya Anda janga
Memang benar, saat ini pengawal itu kembali."Tuan Muda, kabar baik, kabar baik. Ketua Geng Gator, Nestor membawa ribuan pendekar datang ke sini.""Mereka akan tiba dalam dua jam."
Begitu Nestor selesai bicara, Henry membawakan sebuah kursi untuknya.Bagi Nestor, Zira dan yang lainnya sudah pasti akan mati di tangannya. Dia bisa membunuh mereka kapan pun dia mau. Dia tidak percaya Zira dan yang lainnya bisa melakukan apa-apa di depan kekuatan Geng Gator.Sementara para anggota Geng Gator juga sudah mengepung kediaman Keluarga Tiano dengan ketat, bahkan seekor nyamuk juga tidak akan bisa keluar.Zira dan yang lainnya tidak akan bisa kabur.Saat ini, Henry sangat senang. Sekarang dia sudah berhasil mengalihkan amarah Nestor ke kelompok Zira.Nyawanya sudah tidak terancam, selanjutnya bencana bagi Zira dan yang lainnya akan dimulai."Mari, mari, Ketua Nestor minum teh dulu. Wanita-wanita jalang ini nggak akan bisa melakukan apa-apa lagi. Aku sudah meminta bawahanku menyiapkan makanan ringan.""Nanti pas makan malam, saya akan menebus kesalahan saya lagi."Sekarang Henry memperlakukan Nestor bahkan lebih baik dari ayahnya. Bagaimanapun juga, sekarang Nestor menggengg
Saat ini, anggota Geng Gator yang berjumlah seribuan orang sudah dibunuh habis oleh Zira dan yang lainnya.Bagi mereka, membunuh seribuan orang ini seperti membunuh anjing, sama sekali tidak ada tantangannya.Awalnya, kalau Zira dan Naomi tidak turun tangan, melainkan hanya Kristin berempat yang turun tangan, membunuh seribuan orang ini akan sangat susah.Namun, dengan bantuan Zira dan Naomi, beberapa bawahan Nestor yang paling kuat sudah dibunuh duluan oleh mereka berdua.Sisanya hanya sekumpulan orang lemah."Bagaimana mungkin? Nggak mungkin!""Bawahanku jumlahnya seribuan orang! Kalian mana mungkin membunuh mereka semua dalam waktu sesingkat ini?""Kalian pakai ilmu hitam apaan?""Aaaaa!""Mati kalian! Kalian menghancurkan Geng Gator, aku mau kalian mati segan hidup tak mau! Aku mau kalian menyesal telah dilahirkan di dunia ini.""Aaaaa!"Saat ini, Nestor benar-benar marah. Dia sama sekali tidak menyangka Geng Gator akan musnah begitu saja. Anggota mereka seribuan orang, tapi hanya
Seketika, para pengawal keluar!Mereka tidak berani melawan perintah Daniel, semua pengawal keluar lalu memisahkan diri jauh dari tempat itu.Henry dan ibunya sangat bingung, tapi mereka juga tidak bisa apa-apa, karena bagaimanapun juga, andalan terbesar mereka adalah Daniel.Namun hasilnya? Daniel dilempar terbang oleh Zira dengan satu tinju. Terlihat jelas kalau Daniel sama sekali bukan lawan Zira.Saat ini, Henry merasa putus asa dan takut.Dia teringat betapa kejamnya Zira dan yang lainnya saat membantai para anggota Geng Gator, seperti membunuh anjing.Dia tidak bisa membayangkan kalau hal seperti itu terjadi pada Kediaman Tiano."Ayah, apa yang harus kita lakukan sekarang?"Plak!Daniel tidak mengatakan apa-apa dan langsung menampar wajah Henry sampai dia terlempar keluar.Dia sekarang ingin rasanya membunuh Henry tidak berguna ini. Kalau bukan karena dia tergoda dengan kecantikan dan mengundang kelompok Zira ke kediaman mereka, tidak akan ada situasi seperti sekarang ini.Dia se
Namun sebenarnya ini hanyalah tebakan Zira dan yang lainnya. Mereka juga tidak yakin sudah sampai mana kultivasi Dirga.Bagaimanapun juga, Dirga punya Pedang Asura.Namun, sekarang mereka tidak perlu memikirkan hal ini. Sekarang jurus andalan Daniel sudah tidak ada, saatnya mereka membicarakan hal penting."Jenderal Pertahanan, sekarang kita sudah bisa duduk dan berbicara baik-baik, 'kan?""Atau kamu masih punya jurus lain? Kalau nggak, aku kasih kamu kesempatan lagi untuk mengeluarkan semuanya?"Zira dan yang lainnya memakai kembali cincin mereka. Sementara Daniel dan yang lainnya ketakutan sampai roh mereka hampir terbang pergi.Sekarang jurus andalannya sudah tidak ada, dia benar-benar sudah tidak bisa bersikap sombong.Bruk!Begitu Daniel dan keluarganya berlutut, semua orang yang ada di Kediaman Tiano juga berlutut, termasuk para pengawal di luar."Nona Pendekar, maafkan aku, tolong ampuni aku.""Kalian sekarang sudah nggak terkalahkan, tolong ampunilah aku. Aku jamin mulai sekara