Share

Bab 506 Makan di Meja Anak

Rafan dipenuhi dengan niat membunuh.

Arhat Sayit merasakan niat membunuh yang kuat memancar dari tubuh Rafan dan dia tiba-tiba bergidik.

Arhat Sayit langsung sadar. Meskipun enggan mengakui kenyataan bahwa dia telah kalah, dia juga tahu betul kalau terus seperti ini.

Rafan pasti akan membunuhnya dengan mudah.

Seketika seluruh tubuhnya terkulai ke tanah dan wajahnya pucat pasi.

"Gagal, aku benar-benar gagal."

Arhat Sayit menangis dengan menyedihkan dan darah terus mengalir dari mulutnya.

Dia tahu perjalanan seni bela dirinya hanya akan berakhir di sini karena mentalnya telah runtuh.

Adelio dan yang lainnya menyaksikan adegan ini tanpa ada yang berbicara. Meskipun mereka semua tahu Rafan sangat kuat, tidak ada yang mengira dia akan sekuat itu.

Sekarang walaupun semuanya bergabung, mereka pasti bukan lawan Rafan.

Mustahil bagi mereka untuk merebut Pedang Asura dengan paksa, tetapi tidak satu pun dari mereka benar-benar ingin menyerah.

Sebelumnya, tak seorang pun di antara mereka yang pern
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status