Si Buta merasa seakan-akan di hatinya ada iblis yang tadinya tertidur lelap saat ini terbangun. Energi sejati yang dari tadi keluar dari tubuhnya membentuk sebuah pelindung energi sejati di sekitar tubuhnya!Di saat yang sama, palu Wanita Tua itu juga dibanting ke arahnya.Terdengar suara hantaman yang sangat keras!Bangunan yang berada dalam radius seratus meter dari mereka langsung rata dengan tanah. Untungnya Viona sudah siap-siap dari awal, sudah lari jauh dari mereka.Energi sejati perlahan-lahan menghilang. Wanita Tua tetap berdiri diam di tempatnya.Namun, bajunya sudah robek-robek. Rambut peraknya juga beterbangan ke mana-mana.Tiba-tiba, dia menyemburkan darah dari mulutnya. Tepat pada saat ini, seseorang berusaha untuk bangkit di antara reruntuhan-reruntuhan di depannya.Orang itu adalah Si Buta.Saat ini, Si Buta sudah terluka parah, tubuhnya berdarah-darah. Kedua tangannya juga sudah tidak bisa digunakan.Dia terus memuntahkan darah. Meski dari awal dia sudah tahu wanita tu
Orang itu tidak lain adalah Krisna."Sudah datang?"ujar Krisna tanpa berbalik. Dia dan Wanita Tua sebenarnya sudah berteman lama dengan dua kakak beradik buta ini.Mereka berempat sudah pernah bertarung bertahun-tahun yang lalu!Si Kakak berjalan ke samping Krisna dan bertanya datar, "Kamu yang membunuh adikku?""Bukan, memangnya aku kurang kerjaan sampai membunuh adikmu?""Pengemis Tua yang membunuhnya!""Tapi kamu jangan cari dia untuk balas dendam dulu. Dia terluka parah, takutnya harus satu, dua bulan baru sembuh.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, 'kan? Kamu dan adikmu juga keterlaluan, kenapa nggak berinisiatif datang menemuiku?""Kalian berdua sudah sampai sini, tahu aku ada di sini juga nggak datang mencariku.""Kalau aku nggak meninggalkan energi itu di mayat adikmu, kamu pasti juga nggak berencana datang mencariku, 'kan?""Meski kita bukan teman, kita juga bukan lawan, 'kan?""Hari ini kamu datang untuk mengobrol denganku atau untuk membunuhku?"Si Kakak yang buta me
Wanita Tua dan Krisna pun bisa hidup dengan tenang untuk sementara waktu. Sebagai pelindung Zira, mereka berdua tidak akan membantunya melakukan semuanya.Ada beberapa hal yang harus mereka lakukan sendiri. Sekarang Dinasti Tuyam sudah menerapkan hukum baru, jadi para pendekar super yang tua-tua tidak akan datang lagi.Sementara yang lebih muda harus dihadapi sendiri oleh Zira dan yang lainnya.Namun, sampai sekarang Wanita Tua masih agak bingung kenapa Dinasti Tuyam menerapkan hukum baru ini.Dia merasa pasti tidak hanya karena keberadaan dia dan Krisna, ditambah Rafan juga sepertinya tidak cukup.Hal ini sudah mengganggunya selama beberapa hari. Saat ini, begitu melihat Krisna masuk diikuti Zira dan yang lainnya, Wanita Tua langsung mencari kesempatan untuk menarik Krisna dan bertanya padanya."Dinasti Tuyam kenapa tiba-tiba membuat peraturan seperti itu? Apa kamu tahu apa yang sebenarnya terjadi?""Kamu jangan bilang karena mereka takut dengan aku, kamu dan Rafan."Begitu mendengar
Begitu Zira dan yang lainnya masuk, mereka langsung menarik perhatian semua orang. Para pendekar muda dari organisasi-organisasi itu langsung berdiri dan mengamati Zira dan yang lainnya.Seketika, suasana aula di lantai dasar menjadi hening!"Seperti dugaan, semuanya cantik-cantik, barang langka.""Mereka sudah pasti adalah kekasih Dirga, Zira dan yang lainnya.""Hanya saja, Zira itu entah yang mana. Kita belum pergi mencari mereka, mereka malah datang sendiri.""Menarik, menarik sekali.""Saudara-saudara, sekarang bagaimana? Mereka saja sudah datang sendiri, apa yang kita lakukan?""Mau bersembunyi di dalam kamar atau menghadapi mereka? Dilihat dari energi yang terpancar keluar dari tubuh mereka, kultivasi dan daya tempur mereka seharusnya lumayan tinggi.""Pantas saja Istana Nirila bisa mati di tangan mereka."Belasan pendekar yang duduk di satu meja mulai berdiskusi. Tak lama kemudian, semua orang yang ada di lantai dasar refleks berkumpul di sini.Saat ini, seorang biksu dan wanita
Hal ini semakin tidak masuk akal.Ekspresi Fera dan yang lainnya sangat jelek, seperti baru saja makan kotoran.Pria itu berbaring di lantai dengan ekspresi kesakitan.Namun, dia jauh lebih pintar dari Owen. Dia tahu dirinya lemah, jadi tidak berani mengatakan apa-apa. Dia menahan rasa sakitnya lalu bersusah payah berdiri dan mundur ke belakang.Semua orang melihat Zira dan Vania dengan tatapan tajam, seakan-akan ingin menelan mereka hidup-hidup.Mereka merasa dihina dan ditindas.Namun, di saat yang bersamaan, mereka terkejut karena kultivasi Zira dan Vania ternyata setinggi ini!"Kak Fera, Biksu Goku, tolong kalian berdua turun tangan untuk mengurangi keangkuhan mereka,"ujar orang-orang yang berdiri di belakang Fera dan Goku. Di kelompok mereka, Fera dan Goku yang kultivasinya paling tinggi.Awalnya, mereka juga bukan orang-orang dari organisasi besar, hanya Kuil Muata tempat Goku berasal saja yang bisa dianggap organisasi besar.Sementara Istana Virga juga hanya lebih kuat sedikit,
Hasilnya sangat jelas, kekuatan Zira dan yang lainnya jauh di luar perkiraan mereka!Melihat tidak ada yang menjawab, pria dengan kipas besi itu berbalik melihat orang-orang di belakangnya. "Kelihatannya pikiran kalian sama denganku. Kita harus menilai ulang kultivasi Zira dan teman-temannya.""Tapi kalian juga jangan pasang muka sedih begitu. Kita harus mengakui kalau bakat mereka jauh di atas kita.""Kalau nggak, Naufal dan Tamara dari Istana Nirila juga nggak akan mati di tangan mereka. Jadi, kalian nggak perlu kehilangan percaya diri.""Karena bagaimanapun juga, di antara banyak organisasi, kekuatan dan bakat kelompok kita ini bukan yang paling kuat. Tapi karena kita sudah datang, kita harus melakukan sesuatu!""Kalau nggak, kita mana mungkin berani pulang menemui senior kita? Zira dan yang lainnya memang sangat kuat, tapi nggak sampai tingkat nggak terkalahkan.""Kelompok kita kali ini sangat besar, tapi aku yakin kalian juga tahu, dengan kemampuan kita, kita hanyalah pion bagi pa
Deon sama sekali tidak bicara panjang lebar lagi. Begitu Gesa melangkah maju, dia juga langsung terbang menerjang Gesa.Pedang perunggunya langsung dikeluarkan dari sarungnya. Suara yang menakutkan terdengar diiringi dengan suara kibasan pedang.Deon langsung menggunakan seluruh kekuatannya. Niat bertarungnya berkobar, dia mengeluarkan seluruh energi sejati di tubuhnya dan memasukkannya ke pedang perunggunya.Gesa seketika dikelilingi oleh energi pedang. Deon mengambil kesempatan yang pas untuk mengeluarkan tiga kibasan pedang!Semua orang melihat dengan jelas tiga energi pedang itu bergabung jadi satu kibasan yang sangat menakutkan di udara.Terakhir, Deon terbang ke udara sambil memegang pedang perunggunya lalu mengibaskan pedangnya ke bawah. Sebuah energi pedang yang panjang bagai sungai terbentuk di antara Deon dan Gesa.Begitu melihat jurus ini, orang-orang di sekitar terkejut."Gila, ini bukannya jurus Sungai Tiga Kibasan dari Gerbang Langit Selatan? Tuan Muda Deon muda-muda begi
Gesa mengibaskan pedangnya.Di serangannya kali ini, dia menggunakan 80% tenaganya. Meski dia sangat percaya diri dengan kemampuannya, dia tidak berani gegabah saat menghadapi orang sebanyak ini.Bagaimanapun juga, mau membunuh beberapa ratus ayam saja memerlukan banyak waktu, apalagi orang-orang di depannya ini punya kultivasi yang lumayan tinggi!Saat ini, orang-orang beterbangan di udara, semua orang mengeluarkan jurus andalan mereka untuk menghadapi Gesa.Gesa yang mau menantang mereka semua, jadi mereka tidak akan menahan diri.Namun mereka terlalu meremehkan Gesa dan terlalu percaya pada diri mereka sendiri. Mereka bekerja sama memang sangat kuat, Gesa juga tidak berani menganggap remeh.Namun, dia terlalu menganggap tinggi lawannya. Karena mereka sama sekali tidak bisa bekerja sama. Mereka terlihat kuat, tapi banyak celah.Gesa mengambil kesempatan ini dan langsung mengincar sebuah celah. Ada dua orang yang langsung jatuh dengan satu tebasannya.Setelah itu, dia menendang dua or
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama