Gesa mengibaskan pedangnya.Di serangannya kali ini, dia menggunakan 80% tenaganya. Meski dia sangat percaya diri dengan kemampuannya, dia tidak berani gegabah saat menghadapi orang sebanyak ini.Bagaimanapun juga, mau membunuh beberapa ratus ayam saja memerlukan banyak waktu, apalagi orang-orang di depannya ini punya kultivasi yang lumayan tinggi!Saat ini, orang-orang beterbangan di udara, semua orang mengeluarkan jurus andalan mereka untuk menghadapi Gesa.Gesa yang mau menantang mereka semua, jadi mereka tidak akan menahan diri.Namun mereka terlalu meremehkan Gesa dan terlalu percaya pada diri mereka sendiri. Mereka bekerja sama memang sangat kuat, Gesa juga tidak berani menganggap remeh.Namun, dia terlalu menganggap tinggi lawannya. Karena mereka sama sekali tidak bisa bekerja sama. Mereka terlihat kuat, tapi banyak celah.Gesa mengambil kesempatan ini dan langsung mengincar sebuah celah. Ada dua orang yang langsung jatuh dengan satu tebasannya.Setelah itu, dia menendang dua or
Seketika, Zira dan yang lainnya membantai semua lawan mereka dan menjatuhkan mereka semua ke tanah.Saat ini, semua orang ketakutan. Sebelum mulai menyerang, mereka semua merasa mereka terlalu meremehkan kekuatan Zira dan yang lainnya.Namun, sampai saat ini, mereka baru sadar kalau perkiraan mereka terlalu jauh, bahkan bisa dikatakan kekuatan Zira dan yang lainnya jauh di luar bayangan mereka.Setelah mulai bertarung, mereka awalnya mengira kalaupun tidak bisa menang, mereka juga tidak mungkin kalah secepat ini.Mereka tidak bisa menerima akhir seperti ini.Namun, apa yang bisa mereka lakukan? Setelah tenang kembali, mereka semua baru sadar kalau Zira dan yang lainnya mengalahkan mereka semua dengan kurang dari seratus serangan!Kalau Zira ingin membunuh mereka, takutnya mereka sekarang sudah jadi mayat.Mereka tidak rela!Semua orang berusaha untuk berdiri, mereka semua terluka parah dan masih sedang memuntahkan darah.Kebanyakan punya luka dalam, jadi mereka merasa organ-organ merek
"Sekumpulan pecundang cuma bisa menggerakkan mulut mereka.""Benar-benar menjijikkan.""Cih!"Vania dan yang lainnya memasang ekspresi jijik dan merendahkan ketika melihat bagian-bagian tubuh yang tersisa dan juga kabut darah yang menyebar di udara.Pihak lawan sudah setidak tahu malu dan tidak menaati aturan begitu, mereka juga tidak akan sungkan-sungkan lagi. Orang-orang ini pantas dibunuh.Kalau para orang tua itu tidak bisa terima dan mau balas dendam, mereka tinggal melawan. Tidak bisa menang pun mereka tetap akan melawan mereka.Apalagi di belakang mereka masih ada Krisna dan Wanita Tua yang merupakan pendekar super!Zira kembali mendarat di tanah, Vania dan yang lainnya langsung mengelilinginya untuk melihat apakah dia terluka."Kak Zira, bagaimana keadaanmu? Apa ada luka?""Cepat sini kita periksa."Vania dan yang lainnya mengelilingi Zira dan meraba-raba tubuhnya. Setelah yakin dia tidak terluka, hati mereka baru tenang."Kak Zira, kamu benar-benar monster.""Kultivasi orang t
Kekuatan kelompok mereka ini juga hanya lebih kuat sedikit dari kelompok yang tadi dibunuh Zira dan teman-teman.Menghadapi kelompok Zira yang datang dengan membawa aura membunuh, mereka sama sekali tidak mungkin menang.Namun, mereka benar-benar tidak rela, mereka tidak ingin menyerah begitu saja.Tak lama kemudian, kelompok Zira sudah berdiri di hadapan mereka lalu langsung menyerang tanpa mengatakan apa-apa."Tu ... tunggu sebentar ...."Sebelum si kumis yang berdiri paling depan selesai berbicara, kepalanya sudah terbang tanpa tubuhnya.Dia bahkan tidak tahu bagaimana dia mati.Orang-orang ini terlalu lemah, Zira dan yang lainnya hanya menyerang tidak sampai seratus kali, sudah membunuh mereka semua.Masalah tadi membuat mereka marah, jadi kali ini mereka menggunakan seluruh kekuatan mereka tanpa menahan diri lagi.Setelah membunuh satu kelompok ini, mereka meneruskan perjalanan mereka ke jalan yang lain untuk mencari kelompok selanjutnya.Selama dua hari ke depan, kelompok Zira te
Akting Adelio bahkan hampir mengalahkan aktor terbaik yang menerima penghargaan. Siapa pun yang melihatnya tidak akan menemukan kekurangan!Namun, pertunjukannya ini tidak bisa meyakinkan Lina. Adelio besar sambil menyaksikan Lina, Lina juga menjadi tua sambil melihat Adelio.Mereka berdua sangat memahami satu sama lain. Sebagian besar waktu, kata-kata mereka tidak bisa dipercaya. Karena kalau dirasakan pakai hati, bisa diketahui apa yang sebenarnya dipikirkan satu sama lain.Adelio tentu saja tahu kata-katanya ini sama sekali tidak berhasil membohongi Lina, tapi dia tahu yang diinginkan Lina adalah sikapnya, sebuah sikap yang jelas.Oleh karena itu, meski Lina tidak percaya padanya, dia juga harus menjawab seperti itu, juga hanya bisa menjawab seperti itu.Lina tentu juga tahu apa yang Adelio pikirkan. Tadi dia bertanya seperti itu juga demi memastikan apakah Adelio benar-benar mau memberontak!Sekarang dia sudah mendapatkan jawaban yang dia mau. Sebenarnya, tidak peduli apa pilihan A
Yunas tidak berani bertindak ceroboh karena kalau dia tidak hati-hati, kepalanya mungkin akan terpisah dari tubuhnya.Setelah jadi bawahan Adelio selama bertahun-tahun, dia tahu jelas karakter dan juga temperamen Adelio.Adelio menyuruhnya memilih, tapi pilihan ini sangat rumit. Yunas pun langsung berdiri.Setelah berpikir panjang dan lama, Yunas baru berkata, "Asalkan Yang Mulia tidak mengkhianatiku, aku tidak akan mengkhianati Yang Mulia."Jawaban Yunas ini sangat standar, menunjukkan sikapnya tapi juga menunjukkan di pihak mana dia berdiri.Yang berarti dia akan tetap setia pada Adelio seperti dulu, tapi sikap dan juga opini Adelio terhadapnya harus berubah.Jawabannya ini tidak hanya memuaskan Adelio, tetapi juga menyelamatkan kepalanya.Adelio tiba-tiba berhenti di depan Yunas lalu menepuk bahu Yunas sambil tertawa dan berkata, "Kamu memang hebat, juga cuma kamu yang berani bicara seperti itu denganku.""Pilihanmu ini membuatku sangat senang dan puas. Sekarang kamu seharusnya suda
Tepat pada saat ini, Rafan muncul dan mendarat di belakang Dirga.Beberapa saat ini, Rafan bisa dikatakan hidup dengan sangat senang dan bebas karena sejak Dirga menutup diri untuk pemulihan dan berkultivasi, dia jalan-jalan keliling dunia.Dirga berbalik dan melihat Rafan jadi jauh lebih gemuk."Dasar pak tua, belakangan ini jalan-jalan ke mana saja? Sampai-sampai jadi gemuk begini.""Kamu cuma meninggalkan sebuah formasi saja, kamu nggak takut aku dibunuh orang?"Melihat wajah Rafan yang memancarkan sinar sehat, Dirga agak kesal.Begitu mendengar omelan Dirga, Rafan langsung mengernyit dan berseru, "Dasar bocah, kamu malah marah-marah ke aku?""Aku selama ini sudah hidup susah, memangnya nggak boleh menikmati hidup sesekali? Aku ini menjagamu sehabis menjaga para kekasihmu.""Habis menjagamu, aku harus pergi menjaga kekasihmu lagi.""Memangnya aku ini ayahmu atau ibumu?""Kamu masih berani marah-marah ke aku? Benar-benar mengesalkan, aku pergi!"Rafan benar-benar pergi. Dirga segera
Sekarang saatnya dia pergi menagih utang.Alika dan Catthy tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Mereka berdua tentu saja tidak lupa kejadian sebelumnya, hanya saja mereka tidak menyangka Dirga sama sekali tidak akan mengikuti aturan di sini.Namun, karena Dirga sudah membuat keputusan, mereka juga tidak berani menentangnya."Baik, Tuan Dirga. Kalau begitu, kita lakukan sesuai keinginanmu. Tapi kultivasiku dan Catthy nggak tinggi, nantinya kamu harus membantu kami,"ujar Alika sambil tertawa. Setelah berinteraksi dengan Dirga selama ini, dia sedikit banyak memahami sifat Dirga.Apalagi kalau dihitung-hitung, dia dan Dirga sekarang sudah termasuk teman yang sangat baik. Tentu saja, di hatinya, kedudukan Dirga sangat tinggi.Karena bagaimanapun juga, Dirga telah menyelamatkan keluarganya.Sementara Catthy sekarang merasa bersalah terhadap Dirga. Awalnya dia dan keluarganya seharusnya sudah mati di penjara di Istana Dewa.Dirga tidak hanya menolong mereka bertiga, tapi juga memberi mereka k