Hal ini semakin tidak masuk akal.Ekspresi Fera dan yang lainnya sangat jelek, seperti baru saja makan kotoran.Pria itu berbaring di lantai dengan ekspresi kesakitan.Namun, dia jauh lebih pintar dari Owen. Dia tahu dirinya lemah, jadi tidak berani mengatakan apa-apa. Dia menahan rasa sakitnya lalu bersusah payah berdiri dan mundur ke belakang.Semua orang melihat Zira dan Vania dengan tatapan tajam, seakan-akan ingin menelan mereka hidup-hidup.Mereka merasa dihina dan ditindas.Namun, di saat yang bersamaan, mereka terkejut karena kultivasi Zira dan Vania ternyata setinggi ini!"Kak Fera, Biksu Goku, tolong kalian berdua turun tangan untuk mengurangi keangkuhan mereka,"ujar orang-orang yang berdiri di belakang Fera dan Goku. Di kelompok mereka, Fera dan Goku yang kultivasinya paling tinggi.Awalnya, mereka juga bukan orang-orang dari organisasi besar, hanya Kuil Muata tempat Goku berasal saja yang bisa dianggap organisasi besar.Sementara Istana Virga juga hanya lebih kuat sedikit,
Hasilnya sangat jelas, kekuatan Zira dan yang lainnya jauh di luar perkiraan mereka!Melihat tidak ada yang menjawab, pria dengan kipas besi itu berbalik melihat orang-orang di belakangnya. "Kelihatannya pikiran kalian sama denganku. Kita harus menilai ulang kultivasi Zira dan teman-temannya.""Tapi kalian juga jangan pasang muka sedih begitu. Kita harus mengakui kalau bakat mereka jauh di atas kita.""Kalau nggak, Naufal dan Tamara dari Istana Nirila juga nggak akan mati di tangan mereka. Jadi, kalian nggak perlu kehilangan percaya diri.""Karena bagaimanapun juga, di antara banyak organisasi, kekuatan dan bakat kelompok kita ini bukan yang paling kuat. Tapi karena kita sudah datang, kita harus melakukan sesuatu!""Kalau nggak, kita mana mungkin berani pulang menemui senior kita? Zira dan yang lainnya memang sangat kuat, tapi nggak sampai tingkat nggak terkalahkan.""Kelompok kita kali ini sangat besar, tapi aku yakin kalian juga tahu, dengan kemampuan kita, kita hanyalah pion bagi pa
Deon sama sekali tidak bicara panjang lebar lagi. Begitu Gesa melangkah maju, dia juga langsung terbang menerjang Gesa.Pedang perunggunya langsung dikeluarkan dari sarungnya. Suara yang menakutkan terdengar diiringi dengan suara kibasan pedang.Deon langsung menggunakan seluruh kekuatannya. Niat bertarungnya berkobar, dia mengeluarkan seluruh energi sejati di tubuhnya dan memasukkannya ke pedang perunggunya.Gesa seketika dikelilingi oleh energi pedang. Deon mengambil kesempatan yang pas untuk mengeluarkan tiga kibasan pedang!Semua orang melihat dengan jelas tiga energi pedang itu bergabung jadi satu kibasan yang sangat menakutkan di udara.Terakhir, Deon terbang ke udara sambil memegang pedang perunggunya lalu mengibaskan pedangnya ke bawah. Sebuah energi pedang yang panjang bagai sungai terbentuk di antara Deon dan Gesa.Begitu melihat jurus ini, orang-orang di sekitar terkejut."Gila, ini bukannya jurus Sungai Tiga Kibasan dari Gerbang Langit Selatan? Tuan Muda Deon muda-muda begi
Gesa mengibaskan pedangnya.Di serangannya kali ini, dia menggunakan 80% tenaganya. Meski dia sangat percaya diri dengan kemampuannya, dia tidak berani gegabah saat menghadapi orang sebanyak ini.Bagaimanapun juga, mau membunuh beberapa ratus ayam saja memerlukan banyak waktu, apalagi orang-orang di depannya ini punya kultivasi yang lumayan tinggi!Saat ini, orang-orang beterbangan di udara, semua orang mengeluarkan jurus andalan mereka untuk menghadapi Gesa.Gesa yang mau menantang mereka semua, jadi mereka tidak akan menahan diri.Namun mereka terlalu meremehkan Gesa dan terlalu percaya pada diri mereka sendiri. Mereka bekerja sama memang sangat kuat, Gesa juga tidak berani menganggap remeh.Namun, dia terlalu menganggap tinggi lawannya. Karena mereka sama sekali tidak bisa bekerja sama. Mereka terlihat kuat, tapi banyak celah.Gesa mengambil kesempatan ini dan langsung mengincar sebuah celah. Ada dua orang yang langsung jatuh dengan satu tebasannya.Setelah itu, dia menendang dua or
Seketika, Zira dan yang lainnya membantai semua lawan mereka dan menjatuhkan mereka semua ke tanah.Saat ini, semua orang ketakutan. Sebelum mulai menyerang, mereka semua merasa mereka terlalu meremehkan kekuatan Zira dan yang lainnya.Namun, sampai saat ini, mereka baru sadar kalau perkiraan mereka terlalu jauh, bahkan bisa dikatakan kekuatan Zira dan yang lainnya jauh di luar bayangan mereka.Setelah mulai bertarung, mereka awalnya mengira kalaupun tidak bisa menang, mereka juga tidak mungkin kalah secepat ini.Mereka tidak bisa menerima akhir seperti ini.Namun, apa yang bisa mereka lakukan? Setelah tenang kembali, mereka semua baru sadar kalau Zira dan yang lainnya mengalahkan mereka semua dengan kurang dari seratus serangan!Kalau Zira ingin membunuh mereka, takutnya mereka sekarang sudah jadi mayat.Mereka tidak rela!Semua orang berusaha untuk berdiri, mereka semua terluka parah dan masih sedang memuntahkan darah.Kebanyakan punya luka dalam, jadi mereka merasa organ-organ merek
"Sekumpulan pecundang cuma bisa menggerakkan mulut mereka.""Benar-benar menjijikkan.""Cih!"Vania dan yang lainnya memasang ekspresi jijik dan merendahkan ketika melihat bagian-bagian tubuh yang tersisa dan juga kabut darah yang menyebar di udara.Pihak lawan sudah setidak tahu malu dan tidak menaati aturan begitu, mereka juga tidak akan sungkan-sungkan lagi. Orang-orang ini pantas dibunuh.Kalau para orang tua itu tidak bisa terima dan mau balas dendam, mereka tinggal melawan. Tidak bisa menang pun mereka tetap akan melawan mereka.Apalagi di belakang mereka masih ada Krisna dan Wanita Tua yang merupakan pendekar super!Zira kembali mendarat di tanah, Vania dan yang lainnya langsung mengelilinginya untuk melihat apakah dia terluka."Kak Zira, bagaimana keadaanmu? Apa ada luka?""Cepat sini kita periksa."Vania dan yang lainnya mengelilingi Zira dan meraba-raba tubuhnya. Setelah yakin dia tidak terluka, hati mereka baru tenang."Kak Zira, kamu benar-benar monster.""Kultivasi orang t
Kekuatan kelompok mereka ini juga hanya lebih kuat sedikit dari kelompok yang tadi dibunuh Zira dan teman-teman.Menghadapi kelompok Zira yang datang dengan membawa aura membunuh, mereka sama sekali tidak mungkin menang.Namun, mereka benar-benar tidak rela, mereka tidak ingin menyerah begitu saja.Tak lama kemudian, kelompok Zira sudah berdiri di hadapan mereka lalu langsung menyerang tanpa mengatakan apa-apa."Tu ... tunggu sebentar ...."Sebelum si kumis yang berdiri paling depan selesai berbicara, kepalanya sudah terbang tanpa tubuhnya.Dia bahkan tidak tahu bagaimana dia mati.Orang-orang ini terlalu lemah, Zira dan yang lainnya hanya menyerang tidak sampai seratus kali, sudah membunuh mereka semua.Masalah tadi membuat mereka marah, jadi kali ini mereka menggunakan seluruh kekuatan mereka tanpa menahan diri lagi.Setelah membunuh satu kelompok ini, mereka meneruskan perjalanan mereka ke jalan yang lain untuk mencari kelompok selanjutnya.Selama dua hari ke depan, kelompok Zira te
Akting Adelio bahkan hampir mengalahkan aktor terbaik yang menerima penghargaan. Siapa pun yang melihatnya tidak akan menemukan kekurangan!Namun, pertunjukannya ini tidak bisa meyakinkan Lina. Adelio besar sambil menyaksikan Lina, Lina juga menjadi tua sambil melihat Adelio.Mereka berdua sangat memahami satu sama lain. Sebagian besar waktu, kata-kata mereka tidak bisa dipercaya. Karena kalau dirasakan pakai hati, bisa diketahui apa yang sebenarnya dipikirkan satu sama lain.Adelio tentu saja tahu kata-katanya ini sama sekali tidak berhasil membohongi Lina, tapi dia tahu yang diinginkan Lina adalah sikapnya, sebuah sikap yang jelas.Oleh karena itu, meski Lina tidak percaya padanya, dia juga harus menjawab seperti itu, juga hanya bisa menjawab seperti itu.Lina tentu juga tahu apa yang Adelio pikirkan. Tadi dia bertanya seperti itu juga demi memastikan apakah Adelio benar-benar mau memberontak!Sekarang dia sudah mendapatkan jawaban yang dia mau. Sebenarnya, tidak peduli apa pilihan A