Setelah berpesan pada Krisna, wanita tua pergi bersama Viona!Tak lama kemudian, wanita tua dan Viona pun muncul di tengah jalan yang lebar dan kosong. Sinar bulan di malam hari menarik bayangan mereka jadi sangat panjang."Nenek, apakah kamu bisa merasakan anjing itu ada di mana?""Apakah galak sekali? Nenek bisa mengalahkannya, nggak?"tanya Viona sambil merangkul lengan Wanita Tua sambil berjalan. Sebenarnya dia tahu jawabannya.Bagi Viona, Wanita Tua, Krisna, Rafan dan juga Dirga itu tidak ada lawannya.Awalnya, dia tidak perlu memikirkan hal-hal ini, dia juga tidak ingin memikirkannya, tapi pihak lawan bisa-bisanya menggunakan trik rendahan seperti ini dan memengaruhi suasana hati kakaknya.Oleh karena itu, dia harus melakukan sesuatu meskipun kultivasinya jauh lebih lemah dari kakaknya dan yang lainnya.Namun, dari sebelumnya dia sudah merasakan di kota ini ada sebuah energi yang sangat menakutkan.Meskipun sekarang sudah tidak terasa, dia tahu orang itu pasti masih ada di dalam
Si Buta merasa seakan-akan di hatinya ada iblis yang tadinya tertidur lelap saat ini terbangun. Energi sejati yang dari tadi keluar dari tubuhnya membentuk sebuah pelindung energi sejati di sekitar tubuhnya!Di saat yang sama, palu Wanita Tua itu juga dibanting ke arahnya.Terdengar suara hantaman yang sangat keras!Bangunan yang berada dalam radius seratus meter dari mereka langsung rata dengan tanah. Untungnya Viona sudah siap-siap dari awal, sudah lari jauh dari mereka.Energi sejati perlahan-lahan menghilang. Wanita Tua tetap berdiri diam di tempatnya.Namun, bajunya sudah robek-robek. Rambut peraknya juga beterbangan ke mana-mana.Tiba-tiba, dia menyemburkan darah dari mulutnya. Tepat pada saat ini, seseorang berusaha untuk bangkit di antara reruntuhan-reruntuhan di depannya.Orang itu adalah Si Buta.Saat ini, Si Buta sudah terluka parah, tubuhnya berdarah-darah. Kedua tangannya juga sudah tidak bisa digunakan.Dia terus memuntahkan darah. Meski dari awal dia sudah tahu wanita tu
Orang itu tidak lain adalah Krisna."Sudah datang?"ujar Krisna tanpa berbalik. Dia dan Wanita Tua sebenarnya sudah berteman lama dengan dua kakak beradik buta ini.Mereka berempat sudah pernah bertarung bertahun-tahun yang lalu!Si Kakak berjalan ke samping Krisna dan bertanya datar, "Kamu yang membunuh adikku?""Bukan, memangnya aku kurang kerjaan sampai membunuh adikmu?""Pengemis Tua yang membunuhnya!""Tapi kamu jangan cari dia untuk balas dendam dulu. Dia terluka parah, takutnya harus satu, dua bulan baru sembuh.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, 'kan? Kamu dan adikmu juga keterlaluan, kenapa nggak berinisiatif datang menemuiku?""Kalian berdua sudah sampai sini, tahu aku ada di sini juga nggak datang mencariku.""Kalau aku nggak meninggalkan energi itu di mayat adikmu, kamu pasti juga nggak berencana datang mencariku, 'kan?""Meski kita bukan teman, kita juga bukan lawan, 'kan?""Hari ini kamu datang untuk mengobrol denganku atau untuk membunuhku?"Si Kakak yang buta me
Wanita Tua dan Krisna pun bisa hidup dengan tenang untuk sementara waktu. Sebagai pelindung Zira, mereka berdua tidak akan membantunya melakukan semuanya.Ada beberapa hal yang harus mereka lakukan sendiri. Sekarang Dinasti Tuyam sudah menerapkan hukum baru, jadi para pendekar super yang tua-tua tidak akan datang lagi.Sementara yang lebih muda harus dihadapi sendiri oleh Zira dan yang lainnya.Namun, sampai sekarang Wanita Tua masih agak bingung kenapa Dinasti Tuyam menerapkan hukum baru ini.Dia merasa pasti tidak hanya karena keberadaan dia dan Krisna, ditambah Rafan juga sepertinya tidak cukup.Hal ini sudah mengganggunya selama beberapa hari. Saat ini, begitu melihat Krisna masuk diikuti Zira dan yang lainnya, Wanita Tua langsung mencari kesempatan untuk menarik Krisna dan bertanya padanya."Dinasti Tuyam kenapa tiba-tiba membuat peraturan seperti itu? Apa kamu tahu apa yang sebenarnya terjadi?""Kamu jangan bilang karena mereka takut dengan aku, kamu dan Rafan."Begitu mendengar
Begitu Zira dan yang lainnya masuk, mereka langsung menarik perhatian semua orang. Para pendekar muda dari organisasi-organisasi itu langsung berdiri dan mengamati Zira dan yang lainnya.Seketika, suasana aula di lantai dasar menjadi hening!"Seperti dugaan, semuanya cantik-cantik, barang langka.""Mereka sudah pasti adalah kekasih Dirga, Zira dan yang lainnya.""Hanya saja, Zira itu entah yang mana. Kita belum pergi mencari mereka, mereka malah datang sendiri.""Menarik, menarik sekali.""Saudara-saudara, sekarang bagaimana? Mereka saja sudah datang sendiri, apa yang kita lakukan?""Mau bersembunyi di dalam kamar atau menghadapi mereka? Dilihat dari energi yang terpancar keluar dari tubuh mereka, kultivasi dan daya tempur mereka seharusnya lumayan tinggi.""Pantas saja Istana Nirila bisa mati di tangan mereka."Belasan pendekar yang duduk di satu meja mulai berdiskusi. Tak lama kemudian, semua orang yang ada di lantai dasar refleks berkumpul di sini.Saat ini, seorang biksu dan wanita
Hal ini semakin tidak masuk akal.Ekspresi Fera dan yang lainnya sangat jelek, seperti baru saja makan kotoran.Pria itu berbaring di lantai dengan ekspresi kesakitan.Namun, dia jauh lebih pintar dari Owen. Dia tahu dirinya lemah, jadi tidak berani mengatakan apa-apa. Dia menahan rasa sakitnya lalu bersusah payah berdiri dan mundur ke belakang.Semua orang melihat Zira dan Vania dengan tatapan tajam, seakan-akan ingin menelan mereka hidup-hidup.Mereka merasa dihina dan ditindas.Namun, di saat yang bersamaan, mereka terkejut karena kultivasi Zira dan Vania ternyata setinggi ini!"Kak Fera, Biksu Goku, tolong kalian berdua turun tangan untuk mengurangi keangkuhan mereka,"ujar orang-orang yang berdiri di belakang Fera dan Goku. Di kelompok mereka, Fera dan Goku yang kultivasinya paling tinggi.Awalnya, mereka juga bukan orang-orang dari organisasi besar, hanya Kuil Muata tempat Goku berasal saja yang bisa dianggap organisasi besar.Sementara Istana Virga juga hanya lebih kuat sedikit,
Hasilnya sangat jelas, kekuatan Zira dan yang lainnya jauh di luar perkiraan mereka!Melihat tidak ada yang menjawab, pria dengan kipas besi itu berbalik melihat orang-orang di belakangnya. "Kelihatannya pikiran kalian sama denganku. Kita harus menilai ulang kultivasi Zira dan teman-temannya.""Tapi kalian juga jangan pasang muka sedih begitu. Kita harus mengakui kalau bakat mereka jauh di atas kita.""Kalau nggak, Naufal dan Tamara dari Istana Nirila juga nggak akan mati di tangan mereka. Jadi, kalian nggak perlu kehilangan percaya diri.""Karena bagaimanapun juga, di antara banyak organisasi, kekuatan dan bakat kelompok kita ini bukan yang paling kuat. Tapi karena kita sudah datang, kita harus melakukan sesuatu!""Kalau nggak, kita mana mungkin berani pulang menemui senior kita? Zira dan yang lainnya memang sangat kuat, tapi nggak sampai tingkat nggak terkalahkan.""Kelompok kita kali ini sangat besar, tapi aku yakin kalian juga tahu, dengan kemampuan kita, kita hanyalah pion bagi pa
Deon sama sekali tidak bicara panjang lebar lagi. Begitu Gesa melangkah maju, dia juga langsung terbang menerjang Gesa.Pedang perunggunya langsung dikeluarkan dari sarungnya. Suara yang menakutkan terdengar diiringi dengan suara kibasan pedang.Deon langsung menggunakan seluruh kekuatannya. Niat bertarungnya berkobar, dia mengeluarkan seluruh energi sejati di tubuhnya dan memasukkannya ke pedang perunggunya.Gesa seketika dikelilingi oleh energi pedang. Deon mengambil kesempatan yang pas untuk mengeluarkan tiga kibasan pedang!Semua orang melihat dengan jelas tiga energi pedang itu bergabung jadi satu kibasan yang sangat menakutkan di udara.Terakhir, Deon terbang ke udara sambil memegang pedang perunggunya lalu mengibaskan pedangnya ke bawah. Sebuah energi pedang yang panjang bagai sungai terbentuk di antara Deon dan Gesa.Begitu melihat jurus ini, orang-orang di sekitar terkejut."Gila, ini bukannya jurus Sungai Tiga Kibasan dari Gerbang Langit Selatan? Tuan Muda Deon muda-muda begi