Naomi bangkit berdiri!Justin sama sekali tak menganggap serius perkataan Naomi, dia tertawa sambil menunjuk ke arah kediaman Keluarga Dalton dan berkata, "Aku sudah menunjukkan lokasi kediaman keluarga kami, ayo, coba kamu lenyapkan!""Kamu yang bilang sendiri, ya!"Naomi bicara sambil melepas cincinya, kemudian dia membacakan mantra yang diajarkan Dirga kepadanya.Berikutnya, sebuah energi pedang keemasan keluar dari cincin, layaknya sebuah pedang!"Lenyapkan kediaman Keluarga Dalton!"Naomi berbicara dengan suara pelan, energi pedang itu seperti memahami perkataannya, kemudian melesat menuju arah kediaman Keluarga Dalton.Saat melihat hal itu, Justin dan putrinya tertawa hingga keduanya sakit perut."Lucu sekali, memangnya benda apa yang tadi itu? Kembang api?""Kamu mau melenyapkan Keluarga Dalton dengan benda itu saja?""Dasar tolol!"Suara Justin dan putrinya berhenti karena terdengar suara ledakan yang kencang dari arah kediaman Keluarga Dalton.Saat ini, di kediaman Keluarga Da
Jadi, tujuan mereka hanya satu, yaitu memeriksa bagaimana Keluarga Dalton bisa dilenyapkan.Pada saat malam hari itu juga, anak buah dari berbagai pihak segera tiba di Tiagung, kemudian mengelilingi kediaman Keluarga Dalton yang telah menjadi reruntuhan dan segera menyelidiki sekitar.Dari berbagai pihak yang menyelidiki, di antaranya juga termasuk Keluarga Sunarta. Pada saat Keluarga Dalton dilenyapkan begitu mendadak, reaksi Keluarga Sunarta adalah yang paling menonjol dari pihak lainnya.Selain itu, Keluarga Sunarta adalah pihak yang memiliki informasi banyak dibanding yang lain. Meski mereka juga tidak tahu siapa yang melenyapkan Keluarga Dalton dan bagaimana cara mereka melakukannya.Keluarga Sunarta setidaknya menemukan beberapa petunjuk setelah melakukan penyelidikan, petunjuk yang didapat mengarah pada satu orang, yaitu Dirga.Kemudian, Keluarga Sunarta mengumumkan petunjuk yang telah mereka dapatkan, dalam seketika semua pihak langsung memusatkan perhatian pada Dirga.Dirga su
Namun, saat ini Naomi tidak bisa menggunakan energi pedang itu dengan sembarangan."Apa kamu juga akan kembali?""Apa masalah di sini sudah selesai? Kalau sudah, kita bareng saja."Naomi tidak tahu banyak tentang semua yang terjadi di Tiagung, selain itu dia juga tahu kalau banyak hal yang Dirga sembunyikan darinya.Misalnya saja pergerakan di Tiagung, Naomi sama sekali tidak tahu tentang hal itu."Masih ada sedikit urusan yang belum kuselesaikan di sini, kamu dan Sasa kembali duluan saja.""Kamu sudah libur terlalu lama, banyak pekerjaan di kantor yang perlu kamu urus juga, kamu nggak bisa terus melemparkannya pada anak buahmu.""Tenang saja, masalah di sini sebentar lagi juga selesai. Setelah semua beres, aku akan segera kembali. Selain itu, aku berencana akan pergi ke Kota Damon akhir tahun ini, jadi kamu juga harus melakukan persiapan."Hal yang Dirga maksud adalah Dirga mau Naomi melakukan persiapan ekspansi bisnis Grup Sudarsa hingga ke Kota Damon.Kota Damon adalah pusat Negara
Semua orang, termasuk Ansar, langsung terkejut dan mundur tanpa sadar.Seingat mereka semua, Anggit bukan seorang petarung."Anggit, kamu ...."Ansar langsung berbahagia begitu merasa terkejut karena dia sudah merasakan tingkat kultivasi Anggit.Dewa Master peringkat enam!Selain itu, kekuatan tempur Anggit sepertinya lebih kuat daripada Dewa Master peringkat enam."Kakek, harusnya aku memberi tahu Kakek lebih awal, tapi orang di belakangku menyuruhku untuk menyembunyikan tingkat kultivasiku.""Aku menggunakan senjata tombak, aku sudah membangunkan niat tombak. Selain itu aku juga telah meningkatkan niat tombakku hingga level enam!""Pendekar yang lebih lemah dari Kaisar Master nggak akan bisa mengalahkanku!"Anggit berbicara sambil menjulurkan tangannya, setelah itu sebuah tombak melesat hingga ke tangannya.Tombak itu mengeluarkan suara nyaring.Seluruh orang terkejut atas apa yang mereka sedang lihat saat ini.Mereka semua adalah petarung, jadi tentu saja mereka bisa merasakan seber
Membuat Dirga berlutut dan membunuh dirinya sendiri adalah pemandangan yang Anggit ingin lihat.Dengan begitu barulah dia bisa dihormati dan memperlihatkan status yang dimiliki olehnya. Anggit sejak awal sudah meremehkan Dirga. Anggit telah mencoba mendapatkan Nina selama bertahun-tahun, sekarang Nina bersedia atau tidak menikah dengannya sudah tidak penting lagi.Anggit tahu betul, Nina saat ini sudah tidak ada pilihan lain lagi. Nasib anggota Keluarga Tjohara ada di tangan Anggit.Nina hanya bisa menikah dengan Anggit, kalau tidak maka Rowana dan lainnya akan mati.Anggit yakin kalau Nina pasti akan membuat pilihan yang tepat."Dirga, kenapa kamu malah diam saja? Apa kamu sudah tuli dan nggak dengar ucapan Tuan Muda Anggit?""Cepat berlutut dan bunuh dirimu sendiri!"Rowana dan yang lainnya marah besar, pada saat yang bersamaan tiga detik berlalu begitu cepat, tetapi Dirga hanya berdiri di tempat dengan diam sambil menatap semua orang."Sudah tiga detik. Karena kamu bersikeras agar a
Sebuah firasat buruk segera menghantui semua orang.Ansar melirik ketua asosiasi dengan tatapan mata yang dingin, saat ini Ansar baru sadar kalau dia telah dipermainkan oleh ketua asosiasi.Akan tetapi, sekarang bukan saatnya untuk Ansar bertengkar dengannya.Ansar segera mengendalikan emosinya, kemudian berkata kepada semua orang, "Kita terlalu meremehkan Dirga, dia ingin menemui kita semua!""Kita semua berada di perahu yang sama, sekarang bukan saatnya untuk terpecah belah.""Dirga bilang, kalau kita semua nggak menemuinya, maka dia akan langsung membunuh kita!""Panggil semua anak buah kita, lalu berangkat menemuinya bersama-sama!"Hingga sampai saat ini, Ansar masih menjaga kehormatan Keluarga Sunarta, di saat yang bersamaan dia juga membuat semua orang mengerti kalau ini bukan hanya masalah Keluarga Sunarta saja, melainkan masalah semua orang. Jadi, tak ada yang boleh menyimpan kemampuan mereka lagi.Ansar awalnya mengira semua orang tidak akan mendengarnya, tetapi dia tak menyan
Ketua asosiasi tahu kalau dia tidak akan dibunuh."Kamu nggak bodoh seperti yang kukira. Ingatlah, semua ini nggak ada hubungannya denganku.""Aku mengerti, Pak Dirga tenang saja."Ketua asosiasi bersujud dengan penuh tenaga, sementara Dirga berbalik dan kembali ke rumah aman."Pak Dirga, apa sebenarnya tingkat kultivasimu?"Yoyo keluar dari salah satu ruangan sambil menatap Dirga dengan penasaran dan penuh rasa terkejut.Dirga tidak menjawab pertanyaan Yoyo, melainkan hanya berkata, "Aku berharap Aula Pelindung Naga nggak akan tahu semua yang terjadi di Tiagung.""Aku akan serahkan padamu bagaimana kamu akan melaporkannya pada mereka.""Aku tahu apa yang harus kulakukan. Pak Dirga tenang saja. Aku barusan mendapatkan informasi bahwa anggota Keluarga Tjohara Kota Damon kembali ke Kota Damon di tengah perjalanan.""Mereka kemungkinan telah mendapatkan sebuah informasi. Pak Dirga, apa yang selanjutnya akan Anda lakukan?"Tugas Yoyo kali ini bisa dikatakan telah gagal, karena dia baru men
Lista hampir menempel di tubuh Dirga. Dirga menarik tangannya dari kedua tangan Lista."Jangan yang aneh-aneh. Aku masih ada sedikit urusan yang harus diselesaikan di sini, mungkin aku baru pulang setelah satu bulan.""Klinik di Kota Pandora nggak bisa buka kalau nggak ada kamu."Lista tak akan menyerah semudah itu."Boleh saja aku pulang ke Kota Pandora, tapi Kak Dirga harus kasih aku uang! Kamu sudah lama nggak kasih aku gaji, mana ada orang kerja nggak digaji.""Kasih aku uang, kalau kamu nggak bawa aku pergi, aku bisa pergi makan sendiri."Dirga yang mendengarnya langsung tertawa dan berkata, "Bisnis Keluarga Candra sebesar itu dan punya kekayaan sampai ratusan triliun, masa kamu nggak punya uang?""Kalau nggak punya uang cari nenekmu saja sana, lagian memangnya aku perlu menggajimu?""Jangan lupa, sekarang kamu adalah muridku. Aku nggak tagih biaya belajar saja sudah untung."Usai bicara, dia segera berlari. Dirga memang tidak memberi Lista gaji karena Lista memang tidak kekuranga