Dirga tentu saja mengetahui kekhawatiran kedua orang ini, dia pun menghibur keduanya dengan berkata, "Sembuhkan luka kalian dengan baik. Toh aku juga sudah kembali. Serahkan saja semuanya padaku.""Mereka hanya sampah yang nggak berguna saja!"Setelah pergi dari rumah sakit, Dirga pergi ke kantor cabang Grup Sudarsa.Naomi sekarang sedang tidak berada di kantor cabang, dia sudah kembali ke kantor pusat Grup Sudarsa di Kota Langgara. Saat ini, orang yang bertanggung jawab di kantor cabang adalah Shinta.Shinta sekarang bukan hanya penanggung jawab Grup Sudarsa, tetapi juga penanggung jawab Perusahaan Kencana serta Grup Candra.Belakangan ini adalah masa tersibuk dan tersulitnya karena seluruh jalur telah diblokir oleh Raja Silon.Kondisi tiga perusahaan saat ini sangat memprihatinkan dan sangat kacau.Ketika melihat Shinta, Dirga sontak terkejut. Dirga hampir saja tak mengenali Shinta.Shinta terlihat kelelahan, raut wajah dan kondisi mentalnya juga sangat buruk.Tampangnya itu seperti
"Kamu punya berapa nyawa sampai berani mau memukulku?"Randi tidak kenal juga tidak tertarik untuk kenal dengan Dirga. Kali ini Randi datang hanya melaksanakan perintah dari perusahaan untuk mengambil kontrak. Selain tu, Randi juga harus memastikan kalau Shinta menandatangani kontrak tersebut."Aku nggak tahu punya berapa nyawa, tapi aku tahu kalau kamu cuma punya satu dan itu nggak cukup untuk aku tebas!""Kamu 'kan seorang manajer umum departemen bisnis PT Sundo Farmasi, secara logika atasanmu harusnya peduli sama kamu.""Tapi, kenapa dia malah mengirimmu ke sini hanya untuk dibunuh?"Surya memperlihatkan senyum penuh makna ketika menatap Randi."Dibunuh? Apa maksudmu?""Kamu mau membunuhku?"Randi berdiri, dia menjulurkan kepalanya hingga ke hadapan Dirga, lalu berbicara dengan arogannya, "Coba, coba. Nih kepalaku, coba sekarang kamu bunuh aku."Kalau kamu menyentuhku lagi, maka kontrak ini nggak perlu ditandatangani lagi!""Konsekuensinya akan sangat berat!""Tenang saja, aku nggak
Doni sangat tenang, dia yakin Dirga tak akan membunuhnya.Akan tetapi, dia telah salah besar karena pada detik berikutnya Dirga telah mematahkan lehernya."Apa maksudmu? Aku paling benci ketika orang lain mengancamku. Teh ini lumayan, aku bawa pergi, ya!"Dirga menyuruh Shinta membawa pergi daun teh yang masih tersisa, keduanya membunuh di sepanjang jalan.Tak lama kemudian, keduanya sudah kembali ke kantor. Dirga segera mengeluarkan ponsel dan menghubungi sebuah nomor telepon."Bawa anak buahmu ke wilayah Timura Negara Naga di Kota Pandora!"Setelah menutup panggilan telepon, Dirga menyadari kalau Shinta melihat dirinya seperti sedang melihat monster."Aku tahu aku sangat tampan, tapi jangan sampai terpesona olehku.Dorha mengumpulkan seluruh kenarsisannya dan mengerahkan semuanya pada Shinta."Kamu sekarang sudah kecanduan membunuh, ya? Sedikit-sedikit langsung cekik leher orang.""Bukannya kamu ingin mendapatkan informasi Raja Silon dari orang itu? Sekarang kamu sudah membunuhnya, b
Raja Silon sudah tidak ingin memancing lagi.Raja Silon cukup memahami Keluarga Panjaitan dari Negara Malaika, yang merupakan negara vasal terkuat.Keluarga Panjaitan yang merupakan keluarga bangsawan di Negara Malaika adalah keluarga yang ortodoks, baik dari segi keuangan maupun kemampuan bela diri dan berbagai segi lainnya sangat mengerikan.Hal yang lebih penting lagi adalah ada rumor yang beredar kalau Keluarga Panjaitan, bahkan seluruh Negara Malaika adalah bagian dari Panglima Perang Neraka. Meski semua itu belum terbukti, seluruh dunia tahu kalau krisis Negara Malaika tiga tahun yang lalu pasti telah diselesaikan oleh Panglima Perang Neraka.Raja Silon terpaksa mempertimbangkan segalanya untuk sekali lagi dengan hati-hati ketika menghadapi tokoh super penting seperti ini."Raja Silon, kami nggak tahu berapa orang yang ikut bersama Maya, tapi pengawal yang selalu bersamanya pasti juga datang. Berdasarkan laporan publik menunjukkan bahwa pengawal Maya total ada tiga orang dan mere
Dirga merasa sedikit terkejut, dia tak menyangka Kristin akan berinisiatif menemui Naomi dan Quinza."Apa kamu terkejut? Aku sudah terbebas dari kehidupan masa laluku. Aku ingin memahami orang-orang yang ada di sekitarmu dan beberapa hal tentangmu.""Sekarang hanya tinggal satu orang saja. Dirga, boleh ceritakan kisah tentangmu dengan Dewi Perang Angsa Putih?"Kirstin berhenti."Kamu kenapa? Apa kamu suka padaku? Apa kamu menyesal dulu sudah menolakku?""Nona Kristin, perjodohan kita berdua sudah dibatalkan, selain itu kamulah yang meminta untuk membatalkannya."Ketika melihat respons Dirga, Kristin langsung tertawa."Naomi benar, kamu terkadang memang suka buat kesal orang sampai ingin menghajarmu.""Baiklah, aku akan jujur padamu. Sekarang aku memang sudah menyesal.""Jadi, selanjutnya kamu yang mengejarku atau aku yang mengejarmu?"Kristin mendekati Dirga selangkah lebih dekat, dia mendongak, menatap Dirga sambil berbicara dengannya.Kristin telah benar-benar telah terbebas dari mas
Sekarang Raja Silon sedikit menyesalinya.Raja Slino memang sudah menguasai wilayah Timura, tetapi dia tahu betul di dalam hatinya bahwa semua ini adalah berkat dukungan dan bantuan dari Keluarga Tjohara dan juga Keluarga Tanjaya.Kalau tak ada dua keluarga itu, Raja Silon hanyalah seorang komandan tanpa pasukan ataupun senjata.Keluarga Tjohara dan Keluarga Tanjaya di Kota Damon mempunyai pengaruh dan kekuasaan yang sangat luas. Mereka semua mempunyai anggota keluarga yang telah masuk baik di Departemen Perang, Komite, Aula Pelindung Naga dan organisasi dengan wewenang besar lainnya.Tak ada yang mengetahui seberapa besar kekayaan dan kekuatan kedua keluarga tersebut.mereka dapat tokoh kecil yang tak diketahui siapa-siapa menjadi seorang raja cukup untuk membuktikan seberapa mengerikannya kekuasaan dan kekuatan mereka.Raja Silon sejak awal sudah tahu kalau dirinya sedang masuk ke dalam lubang buaya, tetapi hal yang ditawarkan oleh Keluarga Tjohara dan Keluarga Tanjaya terlalu menggo
Setelah itu, Dirga duduk di kursi orang yang baru saja dia dorong."Jangan melihatku seperti itu, mau kalian menyambutku atau nggak, aku sudah datang ke sini."Setelah Dirga duduk, dia mulai menyantap hidangan.Saat tokoh penting setempat melihat tingkah laku Dirga, mereka sontak mulai memakinya."Dirga, kamu belagu sekali! Kamu pikir sekarang kamu adalah raja di wilayah Timura?""Sekarang posisimu sedang dalam bahaya, beraninya kamu masih sombong kayak gitu!""Dasar hantu kelaparan! Memangnya kamu sudah nggak makan berapa hari?""Apa kamu tahu ini acara apa?""Dasar menjijikkan.""Aku dan yang lainnya nggak mau duduk satu meja denganmu, itu hanya akan menurunkan derajat kami!"Orang-orang yang duduk satu meja dengan Dirga, satu per satu berdiri dan menjauhinya, kemudian mencari tempat duduk yang lain.Dirga mengabaikan mereka, dia juga tidak marah dan terus menyantap makanan yang ada di meja dengan lahap. Dirga dan Maya sudah sepakat untuk pura-pura tidak saling kenal satu sama lain.
Ucapan Maya berikutnya akan lebih menggegerkan lagi!"Barusan pas aku pergi ke toilet bersama Dirga, kami sudah mencapai kesepakatan bahwa Grup Samsan akan memegang saham sebesar lima puluh satu persen.""Selain itu, sepuluh ribu tentara keluarga kami akan dipimpin oleh komando dari Dirga. Kerugian Perusahaan Kencana saat ini akan ditanggung oleh Keluarga Panjaitan.""Aku akan menyelidiki pihak-pihak jahat yang menekan Perusahaan Kencana, aku akan membuatnya membayar atas apa yang telah dia perbuat.""Keluarga Panjaitan memang seperti ini, kami nggak tega melihat rekan kerja sama keluarga kami ditindas oleh orang lain.""Aku akan senang bila ada yang mau bekerja dengan Grup Samsan, tapi kalau ada yang berniat menantang Grup Samsan dan menindas rekan kerja samaku, aku nggak akan pernah menyetujuinya.""Sudahlah, aku akan menyerahkan perihal persiapan pembangunan Grup Samsan kepada Paman Septo. Paman Septo akan bertanggung jawab dalam seluruh proses pembangunan.""Tolong kalian sampaikan