Share

Fakta terbalik

Author: Tiffany
last update Last Updated: 2024-06-17 22:41:15

Begitu berhenti di depan rumah mama dan papa jelas saja aku langsung membeku sejenak, membiarkan mesin mobil terus menyala dan merasa ragu untuk melanjutkan langkah. Aku ragu mematikan mesin mobil, ragu turun dari mobil dan ragu untuk masuk ke rumah orang tua ku. Aku tahu ini tidak baik-baik saja, aku mungkin akan selesai setelah bertemu mereka. kemungkinan besar aku akan diajar habis-habisan oleh papa atau aku akan dipukul dengan gagang sapu oleh Mama, perselingkuhan jelas menjadi momok paling dibenci kedua orang tersebut dan aku melakukannya. Tidak bisa kubayangkan bagaimana kemarahan orang tuaku nanti saat bertemu denganku di mana mereka tahu dari kanina jika dia lelah dengan pernikahan kami dan ingin bercerai karena aku berselingkuh.

"Fuhhhh." Aku menghela nafasku kasar hingga pada akhirnya memutuskan untuk mematikan mesin mobilku, setelah nya bergerak turun jadi mobil secara perlahan di mana Aku pada akhirnya berjalan masuk menuju ke arah pintu utama rumah dengan jantung yang tidak baik-baik saja.

"Kau sudah datang?"

Belum juga aku sampai pada pintu utama rumah, sebuah suara sudah mengejutkan ku, membuatku sedikit menegang dan langsung menghentikan langkah kakiku begitu saja. Aku kenal betul suara sang pemilik. Langsung menoleh, membalikkan tubuh dan menatap siapa yang bicara pada ku.

"Kami cukup lama menunggu kamu, Will." Itu adalah mama ku.

Dengan perasaan yang tidak baik-baik saja aku langsung menjawab ucapan mama.

"He em, maaf Kate terlambat, pekerjaan di kantor cukup banyak dan membuatku kesulitan untuk datang lebih awal." Secara jujur lidahku cukup kelu untuk menjawab pertanyaan dari mama, Aku tidak berani menatap bola mata wanita yang ada di hadapanku tersebut karena aku tahu ini pasti tidak baik-baik saja.

Mama terlihat mengulas senyumannya ke arahku masih dalam tatapan lembut dan hangat, tidak menampilkan kemarahan atau rasa benci sama sekali pada ku, bahkan aku tidak melihat ada kemoceng atau gagang sapu yang dipegang mama yang dipersiapkan untuk memukul diriku. Wanita paruh baya itu tiba-tiba memelukku secara perlahan, bisa kurasakan emosionalisme yang dipendam di dalam hati mama seolah-olah mencoba untuk menahan Isak tangisnya.

"Ma?" Jujur saja aku merasa cukup bersalah mencoba menahan semuanya dan tidak bisa mengeluarkan kata-kata.

Mama melepaskan pelukannya dari ku, dia meraih telapak tangan ku dan wanita itu berkata.

"Masuklah, papamu sudah menunggu sejak tadi." Mama bicara sambil menepuk-nepuk pelan punggung tangan ku.

Aku tentu saja mengerutkan kening, agak heran melihat ekspresi mama apalagi cara mama bicara kepada diriku. Wanita itu sama sekali tidak marah, melainkan menampilkan satu sisi kesedihan di Bali bola matanya. Alih-alih berani bertanya ada apa, aku memilih diam dan bergerak masuk ke dalam rumah diikuti mama. Dan bisa kulihat di dalam sana di dalam ruang tamu papa telah menungguku sejak tadi.

Bisa aku lihat papa menunggu ku dengan kegelisahan, tatapan bola mata laki-laki itu langsung tertuju padaku saat melihat aku masuk ke dalam rumah. Aku mereka tidak baik-baik saja dan aku pikir sebelum kalian pacaran papa menyalakanku lebih baik aku meminta maaf atas apa yang aku lakukan pada Kanina.

"Kau sudah datang rupanya?" Papa bicara dengan menatap tajam kearah ku.

"Pa?" Suaraku terdengar pelan, aku menghentikan langkah dan mencoba menahan segala rasa.

"Bagaimana bisa kau dan Kanina?" Papa bertanya, menjada kalimat nya dengan tatapan penuh kekecewaan dan terselip kemarahan didalam nya.

"Perselingkuhan?" Dan papa kembali bicara, kali ini papa memajukan langkah.

Aku mencoba menahan nafas, aku pikir apa mungkin aku akan dihajar?.

"Maafkan aku, pa." Dan percayalah, lidah ku keluh, aku cukup kehilangan kata-kata.

Breng***k memang diriku karena berselingkuh tapi tidak begini juga cara Kanina mengadu, gadis itu seolah-olah sengaja ingin membuat ku mati di salahkan dan di hajar habis-habisan. Tidak menyangka di balik sifat patuh, penurut dan diam nya terselip kelicikan tersendiri.

Aku pikir tunggu saja Kanina, jika kamu bertemu mungkin aku akan menghancurkan dia, ah tidak apa perlu aku pukul saja dia? Atau perlukah aku membuat perhitungan ekstra?. Jangan berharap aku akan memaafkan nya karena membuat masalah jauh lebih awal dan menjelek-jelekkan aku didepan mama dan papa. Mentang-mentang dia menantu kesayangan, dia bisa berbuat sekehendak hati nya.

"Sial." Umpat ku dalam hati.

"Pa maafkan aku, aku akan menjelaskan semua nya." Dan sebelum kemarahan papa memuncak hingga menyulitkan aku, membuat ku tersudut atau papa bisa saja berbuat sesuatu di luar pemikiran misal nya menghapus ku dari daftar penerima ahli waris, tidak mengakui aku lagi menjadi anak atau nanti menyalahkan Helena karena ulah Kanina. Ada baiknya aku bicara, meluruskan semua nya dan sedikit menjelaskan jika sejak pertama pernikahan kami sudah tidak sehat. Bukan aku tega berselingkuh tapi aku benar-benar tidak bisa mencintai Kanina meskipun sudah 2 tahun berlalu. Hati tidak bisa dipaksakan, mau bagaimanapun aku tidak bisa lagi bertahan dengan Kanina.

"Tidak usah dijelaskan, papa sudah cukup mendengar penjelasan Kanina." Dan papa menyela, dia terlihat menampilkan kekecewaan dan kemarahan yang bercampur aduk menjadi satu saat ini.

Mendengar ucapan papa jelas saja membuat ku mencoba menahan emosi didalam hati, Kanina benar-benar gadis sial**n tidak berhati, apa yang sudah dia katakan pada papa dan mama ku hingga papa tidak butuh penjelasan ku.

"Tapi pa, setidaknya dengarkan penjelasan ku." Aku masih berusaha bicara, jangan sampai papa tidak mempercayai ku.

"Aku sama sekali tidak.... maksud ku ucapan Kanina..." Aku sedikit gugup dan terbata-bata, ingin berkata aku sama sekali tidak bermaksud untuk menyakiti Kanina, aku selingkuh karena memang sajak awal aku mencintai Helena bukan Kanina. Tapi perjodohan yang dibuat mama dan papa membuat aku kesulitan. Aku terpaksa meninggalkan Helena demi Kanina ahh tidak kami membuat perjanjian dan akhirnya kami tiba pada titik ini. Dan saat aku mencoba melalukan pembelaan hal tidak terduga terjadi saat papa menyela ucapan ku dan berkata.

"Kau berhak menceraikan nya jika Kanina memang benar-benar berselingkuh." Ucap papa cepat sambil menatap dalam bola mata ku.

"Papa dan mama tidak menyangka dia bisa berselingkuh di belakang mu, Will." Dan kali ini suara mama ikut terdengar.

Bayangkan bagaimana ekspresi ku saat mendengar apa yang diucapkan mama dan papa.

"Ya?" Jelas saja aku terkejut setengah mati.

"Bagaimana?" Aku jelas saja gugup, bertanya dengan jantung berdegup kencang dan mencoba menajamkan kembali pendengaran ku.

"Pa, ma..." Dan ditengah keadaan yang jelas membuat aku bingung, satu hal mengejutkan terjadi. Suara seseorang menyeruak masuk dari arah luar, aku hapal betul suara tersebut.

Buru-buru aku menoleh dan melihat sosok tersebut, dimana sosok itu kini berdiri tidak jauh dari kami, menatap kami secara bergantian di mana tepat di samping sosok tersebut terdapat seseorang yang cukup asing didalam pandangan ku.

"Ada apa ini?" Aku bertanya dalam hati, mengernyitkan dahi dengan jutaan tanda tanya yang menghiasi kepala.

Related chapters

  • Istri yang aku sia-siakan   Laki-laki lain yang dibawa

    Bayangkan bagaimana terkejutnya aku saat ini ketika aku melihat siapa juga seseorang yang kini ada di ujung sana. Kanina berdiri tidak jauh dari kami, menatap ku dalam tatapan rumit, dimana disampingnya berdiri sosok seorang laki-laki asing yang tidak aku kenal sama sekali. Laki-laki itu menatap Kanina, kemudian perlahan dia menyentuh telapak tangan Kanina lantas menoleh kearah kami, utamanya melihat kearah ku seolah-olah berkata aku adalah seseorang yang pantas berdiri di samping Kanina dan menggenggam telapak tangan nya. Kanina dan laki-laki itu bergerak mendekati kami, bagaimanapun juga Kanina tidak membuang adab nya, dia melepaskan tangan laki-laki itu yang menggenggam telapak tangan nya, menyalami papa dan mama secara bergantian. Dia masih menampilkan rasa hormatnya kepada kedua orang tuaku dan sedikitpun tidak pernah berlaku tidak sopan kepada kedua orang tua ku tersebut. "Kau membawa nya kemari?" Papa bicara sambil agak membuang pandangan, terlihat begitu marah juga kecewa d

    Last Updated : 2024-06-28
  • Istri yang aku sia-siakan   Peringatan sahabat baik

    "Kau terlihat sedikit berantakan hari ini, Will." Teman baik ku bicara, memperhatikan penampilan ku dari ujung kaki hingga ke ujung Kepala.Wajar dia bilang sedikit berantakan, sejak Kanina menghilang aku harus mengurus segala sesuatu tentang diriku sendiri. Pakaian bersih, pakaian rapi, makan malam, sarapan pagi, rambut, kamar, rumah dan entahlah aku pusing menjabarkan nya.Sejak awal menikah aku tidak pernah memfasilitasi Kanina dengan ART, terlalu manja menurut ku, toh dia pengangguran, sudah biasa bekerja di rumah. Aku pikir dia sudah sepantasnya mengurus rumah, ditambah lagi membereskan rumah, memperhatikan pakaian, makan, semua kebutuhan ku sudah kewajiban nya dan itu tidak melelahkan. Gampang dan mudah, tidak seperti aku yang bekerja seharian mencari uang pergi pagi pulang malam. Beda dengan wanita karir yang berkutat di luar mencari uang. Nyatanya saat 4 hari aku coba membereskan semua kebutuhan ku dan rumah, aku baru tahu segila itu rasanya mengurus segalanya. Bahkan aku tida

    Last Updated : 2024-06-29
  • Istri yang aku sia-siakan   Bram dan rahasia Helena

    "Berikan aku penjelasan," aku bicara pada Bram, jujur konsentrasi ku buyar sejak tadi, tidak fokus menghadapi rekan bisnis kami sejak tadi."Apa maksud atas ucapan mu soal Helena?" Fokus utama ku memang Helena tapi..."Dan apa maksud mu tentang seseorang yang menginginkan Kanina? Dia menunggu Kanina dan aku bercerai?" Jelas saja berikutnya soal Kanina dan seseorang yang katanya sejak lama menginginkan Kanina."Bisa kita bicara nanti, Will?" Bram bertanya, fokusnya pada sosok laki-laki yang baru saja menghabiskan minuman nya.Itu adalah orang yang siap bekerja sama dengan perusahaan, siap menandatangani kontrak kerjasama setelah ini asal dia suka dan nyaman dengan keadaan."Ayolah Will, kita sedang dalam keadaan serius saat ini, apa kamu ingin mengacaukan semuanya?" Bram berusaha mengingat kan ku soal apa yang seharusnya aku lakukan."Fokus Will, ingat jika kamu membahas hal lain dan mengacaukan mood pak Baskoro, kita akan menilai proyek kerjasama nya." Lagi Bram bicara dengan nada sed

    Last Updated : 2024-06-30
  • Istri yang aku sia-siakan   Pagi penuh kemarahan

    Emosi ku seketika membuncah, aku melepaskan Bram dan bergerak turun ke lantai bawah. Tebak siapa yang aku lihat saat ini?.Helena.Ah jika Helena saja aku tidak mungkin semarah ini, yang aku lihat sosok lain ada bersama nya, berpelukan antara satu dengan yang lainnya, saling menggoda, tawa khas Helena yang bisa aku ingat dengan jelas di balik telinga ku, sifat manja nya ketika berhadapan dengan ku dan sebuah kecupan manis yang biasa aku persembahkan pada Helena di pipi dan kening nya berubah menjadi menjadi milik orang lain, diberikan oleh orang lain dan dipersembahkan Helena juga kepada orang lain."Apa-apaan ini?" Aku bergetar, bukan takut tapi marah, berusaha untuk tidak hilang kendali tapi aku tidak bisa melakukan nya. Bergerak turun ke lantai bawah salam kemarahan luar biasa. Ada dua kemungkinan yang ada didalam pikiran ku saat ini, menghajar laki-laki bersama Helena atau membuat kedua orang itu malu di muka publik."Will, Will..." Nyatanya Bram mengejar langkah, menahan tubuh ku

    Last Updated : 2024-07-02
  • Istri yang aku sia-siakan   Ditikung sahabat

    Aku menggenggam stir mobil untuk beberapa waktu, mata ku terlihat fokus menatap kearah jalanan. Rencana weekend menghabiskan waktu dirumah seketika pecah dan akhirnya aku berakhir di jalan bergerak untuk menemui seseorang.Kau sudah melihat nya? Dia baru saja memposting status tentang Kanina.Pesan dari Bram membuat ku cukup kehilangan kata-kata, yang lebih parah sebuah status di WhatsApp milik seseorang membuat ku begitu marah dan kini menggila."Julian, kau..." Aku jelas mengeram kesal, tidak menyangka jika Julian sahabat baik ku menikung diriku.Bagaimana bisa aku berkata begitu? Dari status yang di-posting Julian cukup menyiratkan jika dia menginginkan Kanina.Bismillah, dalam kesemogaan, setelah sekian tahun menunggu.Itu barisan kata-kata yang dia tulis, foto dia dan Kanina kemudian lambang hati tercetak di depan mereka.Tunggu dulu, berarti laki-laki kemarin malam?Aku mengernyit kan kening, mempertanyakan soal laki-laki yang katanya selingkuhan Kanina saat dia berkata dia bers

    Last Updated : 2024-07-03
  • Istri yang aku sia-siakan   Sejuta kemarahan

    "Berani sekali kau memukul ku setelah kau merebut istri ku, Julian." Suara ku menggelegar dan memecah keadaan, aku benar-benar marah atas perlakuan sahabat baik ku tersebut.Dan saat aku berkata seperti itu, Julian terkekeh dan berkata."Istri? Sejak kapan kau menyebut nya istri mu, Will?" Dan Julian melesatkan tanya.Hal itu seketika membuat ku mematung dan membeku.Dan percayalah ucapan Julian seketika membuatku cukup kehilangan kata-kata, seperti sebuah hantaman batu besar dan seolah-olah wajahku baru saja di tampar kembali agar ingat tentang sebuah kenyataan. Yah sejak kapan aku menganggap Kanina adalah istri ku?.Sial, aku benar-benar melupakannya. Jika selama ini 2 tahun kami bersama Aku sama sekali tidak pernah menganggap Kanina sebagai istri bahkan tidak jarang aku berlaku buruk kepada Kanina. Merasa malu membawa dan memperkenalkan dirinya pada siapapun termasuk membawanya ke acara kegiatan perusahaan seolah-olah aku memang belum memiliki istri dan aku laki-laki lajang yang b

    Last Updated : 2024-07-03
  • Istri yang aku sia-siakan   Mari saling melepaskan

    "Will kau menyakiti ku." Suara Kanina terdengar, dia berusaha melepaskan lengan nya dari cengkraman ku, Gadis itu cukup kepayahan mengikuti diriku di mana aku terus menyeretnya hingga ke mobil dan memasukkannya dengan paksa.Kanina tidak mau, aku tahu itu hati-hati sama sekali tidak mau tahu dan memaksanya untuk masuk ke dalam mobil ku bagaimanapun caranya. Namun saat Kanina berkata cinta aku menyakitinya seketika aku langsung terdiam dan perlahan mengendurkan pegangan. Sepertinya aku memang terlalu kasar memperlakukan Kanina sejak tadi."Masuklah," akhirnya aku bicara pada vanina dan mencoba untuk melembutkan suaraku, melepaskan cengkramanku dari tangannya secara perlahan. Kanina diam mematung sejenak, dia sepertinya ingin bicara namun bisa dilihat akhirnya Kanina mengurungkan niatnya dan perlahan gadis itu masuk ke dalam mobil tanpa mengeluarkan sedikitpun kata-katanya. Aku puas melihat Kanina patuh, sebab dari dulu hingga sekarang dia memang patuh dan tidak pernah membantah ucapan

    Last Updated : 2024-07-04
  • Istri yang aku sia-siakan   Kemarahan yang membuncah

    Prangggg.Ini pertama kalinya aku agak menggila, pulang tanpa membawa Kanina, membanting beberapa barang yang ada dirumah. Entahlah sepertinya aku mulai gila saat ini. Atau sebenarnya aku sedang tidak baik-baik saja, terbiasa dengan kehadiran Kanina namun tiba-tiba rumah menjadi berbeda. "Will ayolah, ini terjadi biasa pada orang yang akan bercerai. Pada akhirnya semua selesai dan kau akan menikah dengan Helena." Aku berusaha membatin, percaya jika ini hanya efek sementara karena terkejut semua tiba-tiba berbeda saja. Tidak akan lama, nanti akan berubah dan kembali seperti semula.Helena?.Tiba-tiba aku ingat dengan kekasih ku, perempuan yang aku bangga-banggakan selama ini. Sejenak aku mencari handphone ku, mencoba melihat berapa banyak pesan dan telepon yang dilakukan gadis itu sejak pagi ini.Dan benar seperti dugaan ku ada banyak sekali pesan yang dia kirim untuk diriku belum lagi telepon yang sengaja aku silent kan hingga membuat puluhan panggilan nya memenuhi kotak panggilan m

    Last Updated : 2024-07-05

Latest chapter

  • Istri yang aku sia-siakan   Apa ini

    Demi Allah aku bingung dengan keadaan dimana saat ini aku menyadari jika aku berada di dalam kamar yang jelas tidak asing, tidak lain adalah kamar ku sendiri.Aku mencoba menyentuh kening ku untuk beberapa waktu, berusaha menyadarkan diri 💯 % saat ini, berpikir apakah aku bermimpi atau aku benar-benar terjaga dari mimpi.Suara alarm dari handphone ku memecah keadaan, aku masih mengukung tubuh Kanina dimana handphone ku tergeletak tepat di atas kepala Kanina. Layar handphone ku mengeluarkan warna, ada tanggal yang tertera di sana. Seketika aku membulatkan bola mata ku, menatap tanggal yang tertera di sana. Senin, 1minggu lebih sebelum Kanina berkata mari bercerai, Will.Seketika aku menatap wajah Kanina, mengabaikan gawai yang mengeluarkan suara pengingat waktu jika ada rapat penting yang harus aku hadiri.Wajah Kanina terlihat panik dan memerah, dia ketakutan melihat tatapan ku saat ini."Aku tidak bermaksud lebih, aku mencoba membangunkan mu tapi...." Aku masih mencerna keadaan sa

  • Istri yang aku sia-siakan   Mendekati final

    Pov author."Tidak kah kamu ingin memberikan aku sedikit saja kesempatan kedua?" Sebuah tanya melesat dibalik bibir William, hari sebelum nya saat pernikahan Kanina akan berjalan dalam hitungan detik kemudian. Dia kembali mencoba menyakinkan Kanina.Tatapan mata Kanina yang hangat dan lembut terlihat menatap William untuk beberapa waktu, tidak tersimpan sedikit pun dendam atau kemarahan disana. Seperti biasa Kanina menatap nya hangat dan penuh cinta, memandangi wajahnya dengan tatapan berkaca-kaca, meskipun di abaikan William berkali-kali nyatanya tidak membuat Kanina mengubah sifat nya. Gadis itu begitu hangat, memperlakukan William seperti suami sesungguhnya, tidak terbesit sedikitpun keinginan di hati Kanina untuk mengkhianati William atau mendustai nya. Meskipun bertahun-tahun menjalankan pernikahan tanpa cinta dari William, Kanina selalu berlaku layak nya istri Solehah yang sungguh begitu pantas untuk diperjuangkan oleh laki-laki tersebut dikemudian hari.Seburuk apapun perlakuan

  • Istri yang aku sia-siakan   Aku tidak baik-baik saja

    "Kamu baik-baik saja, Will?" Seseorang bicara, menyentuh bahu ku pelan.Aku sama sekali tidak menoleh, memilih menatap hujan salju yang memenuhi jalanan ibukota Paris. Membiarkan pandangan ku terus menatap lurus kedepan, enggan mengeluarkan suara ku sama sekali sejak tadi.Pikiran ku berkelana terlalu jauh, entahlah rasanya aku kehilangan semangat hidup secara tiba-tiba. Aku berdiri di balik dinding kaca besar, menjulang tinggi menatap hujan salju yang kian menggebu."Kamu tidak bersiap-siap untuk pergi?" Dan kembali suara itu terdengar, membuat aku mau tidak mau menoleh ke asal suara.Julian berdiri di samping ku, menikmati kopi hangat nya yang kini mulai dingin. Musim salju benar-benar mengubah apapun menjadi dingin dengan cepat."Dia akan menikah." Dan akhirnya aku bicara, menatap Julian sejenak.Harga diri ku terasa menghilang ketika aku tahu Kanina benar-benar meninggalkan ku dan akan menikah dengan laki-laki lain yang jauh mencintai nya. Nyatanya persetujuan ku atas tawaran Kani

  • Istri yang aku sia-siakan   Aku sudah pernah memberikan kamu kesempatan

    Semudah itukah Kanina beralih hati? Apakah benar dia akan menikah? Dengan siapa? Bukan dengan Julian teman baikku, bukan dengan laki-laki yang merupakan teman dari kampung nya yang pura-pura dia bawa kehadapan orang tua ku. Lalu dengan siapa, pertanyaan itu menggantung di kepala ku."Kamu meninggalkan sidang dan mempercayakan dengan pengacara juga aku untuk perceraian kita," akhirnya dengan susah payah aku bicara, berusaha untuk menatap dalam bola mata Kanina.Ahhhh aku begitu menyesali perbuatan ku selama ini pada Kanina, sebab bisa aku lihat ada luka tersendiri didalam bola mata Kanina pada ku saat ini. Bahkan tidak dipungkiri apa yang aku lakukan pada ibu Kanina jelas menyisakan kesedihan yang mendalam pula untuk Kanina."Kata mereka salah satu harus mengalah dan memudahkan segalanya, kamu tidak ingin pergi, aku pikir agar mudah biarkan aku yang pergi, Will." Dan Kanina menjawab pertanyaan ku.Mendengar ucapan Kanina aku diam, yah aku ingat kehadiran ku di sidang membuat Kanina mem

  • Istri yang aku sia-siakan   Maafkan aku

    "Maafkan aku." Kalimat pertama keluar dari bibir ku, tatapan mata ku tidak mampu lepas dari Kanina. 6 bulan tidak bertemu dia banyak berubah, Kanina memang terlihat sedikit berisi sekarang, tapi tidak merusak proporsi tubuh nya, justru dia semakin cantik ketimbang saat masih tinggal dengan ku, tubuhnya sedikit lebih kurus.Tiba-tiba ingat dengan kata-kata beberapa orang, proporsi tubuh istri tergantung pada kebaikan dan tindakan suami. Semakin kurus semakin makan hati.Aku malu, ingin sekali menenggelamkan diri ku saat ini. Nyatanya Kanina jauh lebih baik saat tidak bersama ku, kini bahkan dia menggunakan make up tipis, menyapu permukaan kulit indah nya dan memoleskan lipstik tipis di bibir indah nya. Terlalu terlambat untuk aku menyadari jika Kanina memang cantik. Jauh di atas rata-rata, bahkan Helena tidak ada nomornya. Hanya saja rasa benci dan kemarahan atas perjodohan kami membuat aku mengabaikan Kanina, tidak menganggap dirinya dan benci melihat wajahnya tanpa sadar jika ada ber

  • Istri yang aku sia-siakan   Jutaan kecewa

    POV Kanina.Pemandangan kota Paris terlalu indah, angin dingin tercium di balik hidung Kanina. Dia duduk di sebuah mobil tepat di samping kemudi, menyandarkan kepalanya sembari membiarkan tatapan nya tertuju menembus kaca spion mobil tersebut.Dia memilih diam sejak awal keluar dari tempat di mana dia tinggal, enggan mengeluarkan suara nya sama sekali. Sesekali gadis itu memejamkan bola mata nya, membiarkan angin kota Paris menerpa pipi mulus dan cantik nya yang tanpa polesan apapun. Kaca mobil sengaja di turunkan, seolah-olah membiarkan gadis itu menikmati semilir angin yang menerpa diri."Etes-vous sûr de vouloir aller directement au musée du Louvre? (Yakin mau langsung ke museum Louvre?)" Suara seseorang memecah keheningan yang tercipta sejak tadi.Kanina yang masih memejamkan bola mata nya terlihat diam, dia mendengar apa yang diucapkan oleh seseorang di bagian belakang tempat duduknya tapi dia sama sekali tidak berniat membuka bola matanya."Tidak ingin mampir ketempat lain lebih

  • Istri yang aku sia-siakan   Sudah jatuh cinta padanya

    Museum Louvre,Prancis.Aku membiarkan sosok yang membawa ku menepikan mobil yang aku naiki secara perlahan ke area parkiran museum Louvre Perancis, membiarkan dia menemukan tempat paling pas untuk memarkirkan mobil yang kami naiki. Seorang laki-laki yang merupakan teman lama yang tinggal disana, hapal dengan berbagai macam tempat yang ada di Prancis, bisa aku andalkan dalam banyak kesempatan tiap kali aku berkunjung ke Prancis selama bertahun-tahun ini.Setelah memarkirkan mobil, aku memilih diam, membiarkan tatapan bola mata ku terus tertuju ke depan."Aku yakin kau bisa mengatasi segalanya." Suara teman ku terdengar, dia bicara sembari menoleh ke arah diriku seolah-olah tahu kecemasanku. Aku langsung ikut menoleh ke arah temanku tersebut di manapun membiarkan tatapan bola mataku menatap ke arahnya untuk beberapa waktu. Aku diam, SMS kalau belum menjawab ucapannya dan membiarkan diri untuk berpikir beberapa waktu."Aku hanya takut tidak diberikan kesempatan ke dua." Pada akhirnya

  • Istri yang aku sia-siakan   Mengejar langkah

    Paris.Perjalanan panjang yang memakan waktu 16 jam'an Indonesia Paris membuat aku cukup lelah. Selain karena sebelum ini aku harus berkutat dengan kegiatan perusahaan, mengejar banyak ketertinggalan, mengurusi proyek yang tidak bisa ditinggal kan, belum lagi aku kekurangan waktu beristirahat hingga akhir nya aku harus mengejar keadaan untuk mencari apa yang menjadi prioritas utama ku saat ini hingga membuat tubuh ku cukup lelah dengan keadaan tapi aku mengabaikan rasa lelah yang menghantam dan menerjang karena ada yang harus aku kejar setelah ini. Yah aku harus mengejar langkah, bergerak cepat mencari keberadaan Kanina. Julian berkata Kanina ada di Paris, tinggal di satu wilayah yang agak sulit untuk di cari. Aku tahu Kanina pasti sengaja melakukan itu untuk menghindari banyak orang termasuk diri ku.Aku mengejar perjalanan, selain harus mengejar Kanina, aku akan bergerak bertemu dengan seseorang untuk menyepakati kerjasama yang diminta oleh sebuah perusahaan. Menyetujui menginvesta

  • Istri yang aku sia-siakan   Sejuta kerinduan

    6 bulan setelah nya.Suara salah satu penceramah kondang terdengar memecah keheningan, terus mengeluarkan petuah nya di balik handphone yang ada di ujung ruangan. Angin sepoi-sepoi terus menerus menggoyang bagian gorden halus yang terletak di kaca jendela di sisi kanan ruangan, bahkan di luar sana dia bergerak menggoyang dedaunan dari pohon rindang dengan nakal hingga membuat berhamburan beberapa daun kemana-mana. Beberapa buku telihat sedikit berantakan, dimana beberapa ekor kucing tampak terlelap di berbagai macam arah di sana. Suasana langit terlihat tidak baik-baik saja, semakin menggelap dan mengeluarkan hawa dingin nya, perkiraan cuaca memprediksi jika hujan deras akan turun sebentar lagi.Di satu sudut, bisa dilihat seseorang berkutat dengan pekerjaan nya, mengabaikan apapun yang ada, membiarkan angin terus menyeruak masuk dan menciptakan dingin didalam ruangan tersebut. Nyatanya sang pemilik rumah mengabaikan rasa dingin yang menerpa padahal cuaca semakin lama semakin tidak b

DMCA.com Protection Status