Share

Kebiasaan Aneh

Penulis: Risca Amelia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-24 21:50:41

Joya merasakan matanya mulai memanas. Perasaan sedih dan tersinggung bercampur menjadi satu, membuat dadanya terasa semakin berat. Namun, ia tahu ini bukan tempat untuk menunjukkan kelemahannya.

Sementara, Livia mendengus pelan, tampak puas dengan reaksi Joya.

“Tapi, baiklah,” katanya sambil melipat tangan di depan dada. “Saya akan coba mengajarkanmu selama satu hari ini. Kalau ternyata kamu tidak bisa mengikuti, saya sendiri yang akan melapor kepada Pak Alastar.” Nada suaranya terdengar begitu angkuh, seolah yakin Joya akan gagal.

Joya mengangguk kecil. “Terima kasih, Bu,” katanya pelan.

Wanita itu tidak menjawab. Sebaliknya, ia berbalik dan melangkah menuju lift, seolah memberi isyarat agar Joya mengikutinya.

Saat mereka masuk ke dalam lift, suasana terasa sangat canggung. Livia berdiri diam sambil menekan tombol menuju lantai sembilan, lantai tertinggi di gedung ini. Joya berdiri sedikit di belakangnya, merasa kecil di samping Livia. Ia hanya bisa menatap nomor-nomor lantai
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Pria Dingin

    Joya hanya bisa menunggu dengan harap-harap cemas di ruangan itu. Sambil duduk di kursi, ia memandangi jam di layar ponselnya, menyadari bahwa waktu terus berjalan tanpa ada kejelasan. Jantungnya berdebar tak menentu. Dalam pikirannya, ia membayangkan segala kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Jika pihak HRD memutuskan untuk membatalkan pekerjaannya sebagai sekretaris CEO, mungkin itu justru hal terbaik. Dengan begitu, ia tidak perlu berdekatan dengan Alastar setiap hari, sesuatu yang sebenarnya ingin ia hindari sejak awal. Namun, di sisi lain, ia merasa takut bila Alastar akan menganggapnya ingkar janji atau tidak kompeten. Apalagi, Joya teringat akan ancaman hukuman yang sempat diucapkan oleh Alastar tempo hari.Detik demi detik telah berlalu tanpa kejelasan. Hampir satu jam berdiam diri, Joya mulai merasa lelah menunggu.Penantiannya baru berakhir ketika Livia masuk bersama seorang pria berjas rapi, berusia empat puluhan akhir. Dari penampilannya yang penuh wibawa, Joya meneb

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Sosok yang Berbeda

    Selesai makan siang di kantin, Joya kembali ke lift untuk menuju ke ruang CEO di lantai sembilan. Suasana hatinya bercampur aduk, antara rasa cemas dan sedikit lega setelah berbincang dengan dua karyawan dari bagian marketing.Ketika tiba di lantai sembilan, Joya melangkah pelan menuju mejanya. Ia duduk kembali di kursi dan segera mengambil tisu dari dalam tas. Dengan hati-hati, Joya mengusap noda kuah soto yang masih terlihat di lengan kemejanya. Tak lama kemudian, suara langkah kaki terdengar mendekat. Livia datang dengan membawa tablet di tangannya, wajahnya terlihat serius seperti biasa. Pandangan wanita itu langsung tertuju pada lengan kemeja Joya yang bernoda. “Kenapa kemejamu kotor begitu?” tanya Livia dengan nada tajam, menghentikan langkahnya di depan meja Joya.Joya mengangkat wajahnya, sedikit gugup. “Tadi waktu makan siang, ada karyawan yang tidak sengaja menyenggol saya. Kuah sotonya tumpah,” jawabnya pelan.Livia mendengus pelan, lalu menegur, “Kamu harus lebih hati-ha

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Duduklah di Pangkuanku

    Sepuluh menit berlalu begitu cepat, bagaikan kilatan petir yang terlihat di depan matanya. Ketika Arman, asisten pribadi Alastar, keluar dari ruang CEO, jantung Joya seolah melompat-lompat. Ia tahu sesuatu akan terjadi. Benar saja, tidak lama kemudian, Arman mendekat dengan langkah cepat."Bu Joya, silakan masuk ke ruangan Pak Alastar sekarang," katanya singkat tanpa memberi kesempatan bagi Joya untuk bertanya. Joya hanya bisa menelan ludah dan mengangguk, mencoba menyembunyikan kecemasan yang menjalari tubuhnya. Namun, gemetar di ujung jemarinya tak dapat ia kendalikan.Ketika Joya berdiri, ia berusaha tetap tenang kendati ia merasa seperti seekor rusa yang terjebak dalam perangkap pemburu. Langkahnya terasa berat saat ia menuju pintu kaca tebal itu. Dari sudut matanya, Joya melihat Arman mendekati Livia dan meminta wanita itu ikut dengannya meninggalkan ruang CEO. Livia tampak terkejut sesaat, tetapi ia menurut tanpa banyak bicara. Melihat mereka berdua pergi, kecemasan Joya sema

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Pemberian Tak Terduga

    Joya tidak perlu mendengar dua kali. Ia langsung melangkah keluar secepat kilat, hampir seperti melarikan diri dari ruangan itu. Jantungnya masih berdegup kencang, dan pipinya terasa panas. Begitu tiba di luar, ia menghela napas panjang, merasa seperti baru saja terbebas dari cengkeraman buaya besar.Langkah Joya bergegas menuju lift. Ia menekan tombol untuk turun ke basement, berharap bisa menenangkan dirinya sejenak sebelum harus menghadapi Alastar lagi. Pikirannya terus bergulat dengan kejadian barusan. Mengapa dia harus menuruti keinginan Alastar? Namun, apa pilihan lain yang ia punya? Pintu lift terbuka, dan Joya melangkah masuk. Di dalam, ia merapatkan kemejanya, seolah-olah ingin menghapus jejak sentuhan Alastaryang masih terasa di kulitnya. Pria itu layaknya teka-teki yang sangat sulit dipecahkan.Begitu lift mencapai basement, Joya melangkah keluar dan mencari tempat untuk menunggu. Ia memilih berdiri di dekat tiang besar, mencoba menyembunyikan diri. Matanya segera menyapu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Semudah Itu

    Setelah meninggalkan butik, Alastar menggiring Joya kembali ke lift. Kali ini, dia menekan tombol lantai yang lebih atas. Terpaksa, Joya mengikuti langkah Alastar tanpa berkata apa-apa. Ketika pintu lift terbuka, mereka tiba di lantai yang lebih eksklusif, dengan deretan toko-toko premium yang memamerkan barang mewah di etalase. Alastar menggandeng Joya berkeliling, hingga mereka berhenti di depan sebuah counter makeup dari merk luar negeri yang terkenal.Alastar melepaskan tangannya dari pinggang Joya dan menunjuk ke arah counter tersebut.“Masuklah. Konsultasikan apa yang kamu butuhkan dan pilih sendiri makeup yang cocok. Aku sebagai pria tidak mengerti soal itu,” katanya dengan nada santai. Dia mengeluarkan black card dari dompetnya dan menyerahkannya pada Joya. “Gunakan ini.”Joya menggeleng dengan cepat. “Tidak perlu, saya tidak butuh sebanyak itu,” katanya sambil mundur sedikit.Alastar mengangkat alis. “Kalau begitu, pakai saja uang seratus juta yang aku transfer ke rekeningmu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Lingerie

    Joya meremas ponselnya, menahan perasaan yang bercampur aduk di dalam hati. Ia merasa miris, terluka, dan marah sekaligus. Bagaimana bisa Denis dengan mudah menyerahkan dirinya kepada pria lain? Bahkan tanpa sedikit pun keberatan?Sudah jelas bahwa Denis adalah seorang suami pengecut, yang hanya peduli pada uang dan kedudukan, bukan pada perasaannya. Lelaki itu menganggapnya bagaikan barang yang bisa dipindahtangankan dengan mudah.Alastar mengamati Joya dari seberang meja. Ia tahu wanita itu tengah bergulat dengan perasaannya, tetapi ia tidak mengatakan apa-apa. Sebaliknya, ia malah memotong daging steak dengan santai.“Joya, aku tidak akan membiarkanmu kembali pada pria seperti itu. Mulai sekarang, kau hanya milikku.”Joya mendongak, matanya bertemu dengan tatapan tajam Alastar. Ia ingin membantah, ingin mengatakan bahwa ia bukan milik siapapun. Namun, kata-kata itu tersangkut di tenggorokannya. Entah mengapa, ada sesuatu dalam cara Alastar berbicara yang membuatnya tidak bisa melaw

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Barter yang Menyakitkan

    Setelah berbelanja di toko pakaian dalam, Joya berdiri dengan banyak tas belanjaan di tangannya. Namun, siapa sangka Alastar, seorang CEO yang biasanya hanya memerintah, justru dengan santai mengambil sebagian tas dari tangannya. Dengan satu tangan memegang tas belanjaan, tangan lainnya dengan tegas menggandeng Joya.“Saatya kita pulang,” ujar Alastar singkat, memimpin langkah mereka. Joya tak tahu harus merasa lega atau risih dengan kedekatan ini. Beberapa pengunjung menoleh melihat mereka, mungkin tak percaya seorang pria gagah seperti Alastar mau membantu membawa tas belanjaan. Joya hanya bisa menunduk, berusaha menghindari tatapan itu.Setibanya di basement, sopir Alastar segera menghampiri. Pria itu membukakan pintu bagasi, lalu mengambil alih tas-tas belanjaan yang mereka bawa. Alastar, tanpa membuang waktu, membantu Joya masuk ke dalam mobil. Gerakannya halus tetapi otoritatif, membuat Joya tak bisa menolak.Alastar duduk di sebelah Joya, menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Pasrah

    Langkah Alastar terhenti di depan sebuah pintu apartemen. Joya melirik sekilas saat Alastar memasukkan kombinasi angka pada keypad pintu. Beberapa detik kemudian, pintu terbuka otomatis. Alastar menggiring Joya masuk, tangannya masih erat di pinggang Joya seolah takut wanita itu akan melarikan diri. Joya menelan ludah, hatinya berdebar kencang saat ia melangkah ke dalam apartemen, yang seolah berada di dunia lain. Ruang tamu langsung menyambut mereka dengan sofa biru tua berbahan kulit, diapit meja kaca berdesain minimalis. Dinding apartemen itu didominasi warna putih bersih, kontras dengan aksen hitam pada beberapa rak gantung dan bingkai foto. Lampu gantung dengan cahaya keemasan memancarkan nuansa elegan. Di sisi yang lebih dalam, terdapat sebuah ruang keluarga dengan karpet berbulu lembut, serta sebuah televisi layar lebar yang terpasang di dinding. Pantry terletak di sudut ruangan, dan dilengkapi dengan peralatan dapur berkualitas tinggi.Sementara itu, di bagian lain terdapat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28

Bab terbaru

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Menjebak Adikku

    Mata Siena membelalak seketika. Rahangnya sedikit mengendur, dan ia tampak kesulitan menyembunyikan keterkejutannya."Bukankah itu mobilnya Pak Alastar?"Joya mengangguk, seolah itu bukan hal yang luar biasa. "Iya, tapi sekarang sudah menjadi fasilitasku. Sebagai sekretaris CEO, aku mendapat mobil operasional."Dada Siena tampak naik turun. Ada sesuatu di matanya yang berkedip cepat—seperti perasaan tidak percaya yang bercampur dengan sesuatu yang lebih gelap. Joya bisa melihat bagaimana pikiran adiknya bekerja, bagaimana Siena mulai mencerna informasi itu. Namun, Joya tidak ingin memberinya waktu untuk berpikir terlalu lama.Ia meraih pergelangan tangan Siena dengan lembut, menggenggamnya seolah tak ingin membiarkan adiknya melarikan diri. "Ayo, kita pergi sekarang. Aku sudah lapar." Joya melangkah ringan menuju pintu mobil, tetapi ekor matanya menangkap ekspresi Siena yang masih memandangi kendaraan mewah itu seolah tak percaya. Seiring mereka berjalan, Joya bisa merasakan getara

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Memimpin Permainan Ini

    Setelah berkata demikian, Joya melangkah menuju pintu. Ia mengerti bahwa Alastar memiliki urusan keluarga yang mendesak, tetapi tetap saja ada sedikit kekecewaan yang menyelinap di hatinya.Baru saja ia mengulurkan tangan untuk membuka pintu, tiba-tiba sentuhan hangat menyergap pergelangan tangannya. Dalam sekejap, ia ditarik ke dalam dekapan yang begitu erat dan menenangkan."Aku benar-benar ingin menemanimu, tapi keadaan tidak memungkinkan. Aku ingin kau berhati-hati, Baby,” suara Alastar terdengar dalam keheningan ruangan, penuh dengan ketulusan."Siena ... dia sudah membuktikan kalau dia bisa melakukan hal di luar nalar hanya untuk menyakitimu. Jika kau membongkar semua kebohongannya, siapa tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya?"Dada Joya naik turun perlahan. Ia tidak menyangka Alastar akan sekhawatir ini. Jemari tangannya terangkat, membalas pelukan pria itu."Jangan cemas. Aku sudah menjadi kakaknya selama dua puluh sa

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Tak Ingin Membuatnya Kecewa

    Setelah jam makan siang berlalu, Joya kembali ke meja kerjanya. Livia sudah lebih dahulu tiba dan kini menatapnya dengan sorot mata tajam, seakan memastikan bahwa Joya sudah siap kembali bekerja. Tanpa banyak bicara, Joya segera mengalihkan perhatiannya ke berkas-berkas di atas meja. Sementara itu, Arman kembali memasuki ruangan Alastar dengan membawa beberapa dokumen tambahan. Alastar masih duduk di kursinya, tenggelam dalam lautan laporan yang seolah tiada habisnya. Tangannya bergerak lincah menelusuri angka dan grafik, matanya tajam mengamati setiap detail. Wajahnya masih serius, tetapi samar-samar terlihat gurat kelelahan di sana. Hingga tiba-tiba, ponselnya yang tergeletak di atas meja bergetar dan berdering, menarik perhatiannya dari tumpukan dokumen.Alastar melirik layar ponselnya, dan alisnya sedikit berkerut saat melihat nama yang tertera di sana. Alena. Kakak perempuannya yang masih berada di luar negeri untuk mengikuti pagelaran fashion show. Tidak biasanya Alena menel

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Membuat Jera Denis dan Siena

    Makanan yang dipesan oleh Joya akhirnya tiba, membuat mereka berhenti bekerja. Joya segera bangkit dari kursinya, menerima tas makanan dari kurir lalu kembali ke ruangan Alastar.Aroma makanan sehat yang menggugah selera, menyebar di seluruh sudut ruangan. Joya mulai menyusun makanan di atas meja dengan telaten, membuka kemasan satu per satu dan menyajikannya dengan rapi.Alastar menatap makanan itu sejenak. Bukannya langsung mengambil sendok, pria itu justru menyandarkan punggungnya pada kursi. Ia menatap Joya dengan mata tajam yang menyiratkan sesuatu."Aku tidak mau makan sendirian," ujarnya, nada suaranya terdengar lembut tetapi tak terbantahkan.Joya sempat ragu, matanya melirik jam di dinding. Waktu makan siang mereka tidak banyak, dan ia masih memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan. Namun, melihat ekspresi Alastar yang seolah menunggu, ia akhirnya menghela napas kecil dan mengangguk. "Baiklah, aku akan menemanimu makan," katanya, menarik kursi agar lebih dekat.Alastar

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Belajar Menjadi CEO

    Usai menandatangani surat cerai, Joya berusaha fokus lagi dengan pekerjaannya. Ini adalah kesempatan terakhirnya belajar dari Livia, dan ia harus mempelajari semua yang diperlukan. Namun, pikirannya terus-menerus melayang kepada reaksi sang ibu mertua. Entah apa yang terjadi, bila perempuan paruh baya itu mengetahui perceraiannya dengan Denis."Joya, pesan hotel yang ini saja untuk Pak Alastar," suara Livia membuyarkan lamunannya.Joya mengerjapkan mata sebelum buru-buru mengangguk. "Baik."Namun, saat ia hendak melakukan pemesanan, sebuah pikiran melintas di benaknya. “Bu Livia, apakah Pak Alastar harus pergi? Akhir-akhir ini, saya melihat Pak Alastar kurang sehat."Livia menghela napas. "Ini permintaan Beliau sendiri sebelum kau datang. Pak Alastar harus memberikan sambutan dan melakukan pemotongan pita untuk grand opening outlet baru. Selain itu, ada pertemuan penting dengan para pengusaha di sana."Joya menggigit bibirnya, merasa sedikit khawatir. Ia tahu bahwa kesehatan Alastar

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Dijauhkan dari Joya

    Dengan tangan yang sedikit gemetar, Joya akhirnya menggerakkan pena itu, menuliskan namanya di bagian tanda tangan. Begitu tanda tangan itu terukir, rasanya seperti sebuah beban besar terangkat dari pundaknya—meski sekaligus meninggalkan luka yang tak kasat mata.Usai memberikan persetujuan, Joya menutup map itu dan menyerahkannya kepada Tuan Erlangga. "Sudah, Tuan," ucapnya lirih.Tuan Erlangga menerima dokumen tersebut dengan anggukan kecil. "Baik. Saya akan segera memprosesnya."Joya menunduk, hatinya mendadak diliputi rasa bersalah. Membayangkan kesedihan yang akan dirasakan sang ibu mertua, membuat dada Joya terasa sesak.Ia tahu bahwa setelah ini, ibu mertuanya pasti akan sangat kecewa padanya. Wanita itu telah begitu baik, memperlakukannya seperti anak sendiri. Namun, cepat atau lambat ia memang harus mengambil keputusan.Tak ayal, mata Joya sedikit berkaca-kaca saat ia mengalihkan pandangan kepada Alastar. "Boleh saya keluar? Saya ingin melanjutkan pekerjaan,” pintanya mengg

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Harus Bercerai

    Dengan langkah lebar, Joya menuju lobi dengan hati yang masih berdebar. Sejak turun dari mobil Alastar, ia merasa was-was jika ada seseorang yang melihat mereka datang bersama. Ternyata, ia berhasil sampai di lobi tanpa ada tatapan curiga dari siapapun.Joya menarik napas, ia berhasil lolos. Tak ada yang mengetahui bahwa pagi ini ia berangkat bersama bosnya, Alastar.Tanpa membuang waktu, Joya bergegas menuju lift. Namun, sebelum pintu lift tertutup, suara familiar menghentikan langkahnya."Joya!"Mendengar suara yang memanggilnya, Joya menoleh. Ia bertemu pandang dengan Livia yang berdiri tak jauh darinya. "Aku sengaja datang pagi," kata Livia sambil tersenyum tipis. "Ini hari terakhirku bekerja di sini, dan aku ingin memberikan pelajaran maksimal untukmu."Joya menelan ludah dan mengangguk. "Baik, Bu Livia."Mereka berdua masuk ke lift, dan suasana di dalam terasa hening. Livia memang selalu tegas dan perfeksionis, tetapi hari ini ada sesuatu yang berbeda dalam sorot matanya. Joya

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Naluri Seorang Ibu

    Denis mendongak, menatap langit yang mulai memutih, tanda matahari sudah mulai merangkak naik. Siena sudah pergi, meninggalkan jejak perasaan yang berkecamuk di hatinya. Ia mengembuskan napas berat sekali lagi, sebelum melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Matanya langsung menangkap sosok sang ibu yang sedang berdiri di dapur, mencuci piring dengan perlahan. Seharusnya ibunya sedang beristirahat, bukan malah beraktivitas seperti ini."Bu, sudah, jangan. Biar aku saja yang mencuci piringnya." Denis melangkah cepat, mendekati Bu Dewi dan mengulurkan tangan, bermaksud mengambil piring dari pegangan ibunya. Namun, Bu Dewi menggeleng pelan sambil tersenyum kecil. "Ibu hanya mencuci sedikit, nggak akan membuat Ibu lelah." Denis masih ingin membujuk, tetapi melihat bagaimana sang ibu tetap melanjutkan pekerjaannya dengan hati-hati, ia mundur selangkah. Tangannya terlipat di depan dada, memperhatikan gerak-gerik ibunya dengan seksama. Beberapa detik berlalu dalam keheningan sebelum B

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Nasi sudah Menjadi Bubur

    Denis tidak punya pilihan selain membiarkan Siena masuk ke dalam rumah. Meskipun kedatangannya yang mendadak ini membuatnya merasa canggung, ia tidak mungkin menolaknya begitu saja, terutama saat Siena telah berdiri di depan pintu dengan wajah penuh semangat. Dengan langkah ringan dan senyum lebar, Siena melangkah masuk. Gadis itu bersikap seolah-olah tidak merasakan ketegangan yang merayapi Denis sejak pertama kali melihatnya di depan rumah.Dari dalam kamar, Bu Dewi baru saja keluar, mengenakan daster berwarna lembut dan menyisir rambutnya yang mulai memutih. Saat pandangannya bertemu dengan sosok Siena yang berdiri di ruang tamu, alisnya sedikit berkerut karena terkejut. Ia tak menyangka Siena akan datang sepagi ini. “Siena? Pagi-pagi begini sudah ada di sini?” tanyanya dengan nada heran.Siena segera tersenyum manis, seakan telah menyiapkan kalimat yang tepat untuk menjawab pertanyaan itu. “Selamat pagi, Bu Dewi.” Suaranya lembut dan penuh keceriaan. “Saya datang membawa sarapan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status