Endra: aku sebenarnya tidak yakin! Tapi kalau menurutmu seperti itu ya sudah! Aku akan mengikuti rencanamu.
Rika: iya sayang! Aku akan memikirkan yang terbaik untuk membuat Romo perlahan menyingkirkan anak bungsunya dari mengganggumu. aku akan berusaha yang terbaik untuk selalu mendukungmu. Dan aku sudah pastikan Putri kita tidak akan lagi melakukan kesalahan yang sama. Aku juga sudah meminta pada Reti untuk dekat dengan Aida dan menjalin persahabatan dengannya.
Endra: kamu serius?
Rika: Ya! Hanya ini cara supaya dia percaya! Dan ini akan memakan waktu. Makanya aku rasa sebulan lagi baru memintanya untuk datang ke rumah kita. Ini paling masuk akal! Aku bisa mengatakan kalau Reti yang bercerita padaku kalau Aida adalah gadis yang baik. Itu yang membuatku berubah pikiran tentangnya. Jadi ini tidak akan terkesan aneh dan dia juga tidak akan curiga
"Kenapa dengan wajahmu Brigita? Telepon itu dari hantu kah?"Seseorang yang baru keluar dari kamar mandi dan melihat Brigita di tempat tidur masih tanpa menggunakan apapun kecuali hanya selimut yang menutupi tubuhnya terlihat cemas. Makanya dia menggoda."Ibu tiri Reiko menelponku dan dia mengatakan kalau Reiko sudah tidak lagi menjadi wakil CEO di perusahaan Adiwijaya!""Hah, itu wajar! Kan tadi malam aku bilang, apa kau tidak lihat kalau Reyhan sudah mengatakan desain yang dikerjakannya untuk Aurora corporation itu adalah miliknya?"Kata-kata yang membuat Brigita mengangguk dan sedikit mengerucutkan bibirnya tanda kecewa."Kalau begini ceritanya aku tidak boleh terlalu dekat dengannya! Kekuatannya sudah hampir dilumpuhkan oleh Reyhan! Bisa jatuh miskin dia."
Brigita: Halo sayang! Aku sudah melihat berita dan apakah itu semua benar? Kamu tahu aku stress sekali semalaman memikirkan tentang ini. Aku ingin meneleponmu tapi aku tadi malam stres berat sehingga kepalaku pusing dan tubuhku meriang. Aku kepikiran sekali tentang dirimu! Duh, gimana nasibmu sayangReiko: Huh? Kamu sudah minum obat dan ke dokter, Bee? Sssh, maafkan aku sudah membuatmu kepikiran.Brigita: Sudah. Aku sudah mendingan sayang. Yah, walaupun masih meriang, kurasa aku butuh refreshing sedikit.Reiko: Berliburlah dulu. Kamu mau ke mana?Brigita: Gampang, aku punya tabungan. Kamu bagaimana? Yang tadi kutanyakan apa semua benar? Ayolah, jangan menutupinya dariku. Kita kan pasangan sayang. Luka dan deritamu adalah sulitku juga.Jelas-jelas tadi malam Brigita menikma
Brigita: Tidak! Tapi demi mendukung rencanamu. Aku terpaksa harus membiarkan dia menikmati tubuhmu walaupun aku yakin sekali kamu pasti tersiksa, Sayang. Tapi ini kurasa akan membuat Kakekmu percaya. Atau mungkin kau bisa memberikan dia obat tidur dan tak perlu menyentuhnya.Reiko: Ehm, sudah jangan bahas itu dulu, Bee.Brigita: Kenapa? Kamu mau puasin Kakekmu dan membuatnya percaya demi kedudukanmu di perusahaan, kan? Mau bagaimana lagi emang? Kan paling masuk akal melakukan itu dan melukai hatiku. Aku akan coba mengerti, Sayang.Reiko: Bee--Brigita: Sudahlah kamu gak usah merasa gak enak, Sayang. Aku cuma mau memba
"Aida, tadi kamu datangnya bareng bukan sama--""Ssst, iya."Aida tahu apa pertanyaan lanjutan dari sepupunya,Inggrid. Dia tidak mau memperpanjang itu makanya langsung menjawab dan menunjuk ke arah depan di mana Kakaktingkat juga sudah siap untuk menjelaskan schedule mereka hari ini.Aida taktahu apa yang harus mereka lakukan sekarang.Tapi mereka juga tetap mendengarkan detail pelaksanaannya dan Inggrid untungnya mengerti dan dia tidak lagi banyak bertanya."Aida, kalau nanti kondisimu kurang enak kamu bisa langsung bilang, ya. Tidak perl
Beberapa jam sebelumnya.Endra: Jadi, kamu sementara waktu akan pindah ke rumah yang letaknya di dekat kampus istrimu itu selama renov, Reiko?Reiko: Iya Papa. Karena itu aku minta tolong Deni untuk memindahkan semua pakaianku yang ada di dalam kamarku dan semua pakaian termasuk barang-barang Ai yang ada di dalam apartemenku ke rumah baru itu. Untuk milik Brigita nanti ke rumah Shandra sedikit-sedikit saja kalau kebanyakan. Aku soalnya tidak mungkin minta tolong pada Seno karena Papa tahu, kan? Dia tidak mungkin masuk ke dalam apartemenku, ke ruang pribadiku. Dan aku tidak mau dia menemukan kalau aku dan Ai pisah kamar.Endra: Reiko, kamu tahu sendiri kan kalau Seno itu adalah anak dari Lesmana? Apa kamu yakin kalau kamu ingin dibantu olehnya? Kenapa tidak minta bantuan Deni saja? Dia sangat loyal sekali padamu.
Aku capek-capek ingin menjemputnya tapi di sana dia sepertinya sedang bicara dengan pria lain!Reiko berkendara lumayan jauh dari kantornya di Cikini sampai ke kampus Aida dan menerobos kemacetan yang memenatkan. Sekarang makin pening kepalanya karena rasa tak enak di hatinya.Pria itu juga tersenyum padanya. Dan sekarang mobilku sudah berhenti di sampingnya dia juga tidak menyadarinya!Mobil itu sebenarnya tidak pas ada di samping Aida. Tapi sekitar setengah meter di belakang Aida berdiri. Reiko tidak menghampiri Aida. Jelas saja Aida yang masih posisinya membelakangi Reiko tidak bisa melihatnya.Tapi memang dua orang laki-laki di hadapannya tentu bisa melihat mobil itu. Tapi mereka tak curiga sama sekali dan sepertinya memang lagi fokus bicara dengan Aida.
"Assalamualaikum, Mas Reiko!"Ehm, tadi rasa kepalaku mau meledak waktu lihat dia bicara dengan mereka. Tapi saat dia masuk mobil sudah mengecup bibirku sebelum dia mengulurkan tangan dan menarik tanganku untuk Salim,api itu ke mana ya? Perasaanku jadi seger kayak habis mandi!Dan inilah yang dilihat oleh Irsyad yang membuat dirinya berpikir tentang drama hati.Aida cepat-cepat masuk ke pintu penumpang di samping driver dan mendekat pada suaminya tanpa malu-malu menunjukkan kemesraan mereka yang menyayat hati Irsyad tapi justru membuat hati seseorang yang ada di kursi driver itu mood-nya jadi bagus lagi."Mas Reiko, aku sudah bebas sama semua permasalahan di kampus. Aku udah lolos masa orientasi sebagai mahasiswa baru dan besok aku udah mulai belajar di kampus seperti biasa. Terus aku
"Udah Mas, ndak usah dibahas lagi.""Ai, aku cuma gak mau kalau nanti sakitmuuuumh.""Aku bilang ndak udah dibahas lagi."Tadi Reiko khawatir kalau Aida akan marah padanya makanya dia ingin menjelaskan alasan kenapa dirinya menolak.Tapi istrinya malah memberanikan diri membuka seatbelt dan mengecupnya padahal mereka sedang di jalan."Untung saja aku masih lihai berkendara. Kalau tidak tadi kita itu bisa kecelakaan. Kamu ini main-main aja.""Hihihi, habis Mas Reiko aku sudah bi