Share

RASAKU INI RASAMU

"Kenapa keluar dari ruang kerjaku nggak bilang-bilang?"

Bukan menjawab pertanyaan Aida, malah tanya ini duluan yang dilontarkan oleh seseorang yang baru juga membuka matanya karena mereka memiliki jam biologis yang sama.

"Oh itu, Pak? Ya soalnya kan saya udah selesai kerjaannya, ngerikin sama mijitin Bapak. Terus saya mau ngapain lagi di sana? Ya udah saya selimutin Bapak, terus saya turun ke kamar saya."

Aida akhirnya menjelaskan, meski degup jantungnya tak tenang dalam posisi sedekat ini dengan Reiko.

"Terus, Bapak ngapain masuk kamar saya? Kan Bapak udah tidur di sana, sih?"

Namun bukan Aida namanya kalau dia berani bertanya balik dan masih bersikeras ingin tahu apa alasan pria itu bisa muncul di kamarnya.

Ini juga yang membuat dirinya kesal.

Kenapa dia juga tidak mengunci kamarnya?

Tapi meski dikunci juga, bukankah dia bisa tetap membuka pintu kamarku?

Ya Aida tak lagi menyalahkan dirinya sendiri. Dia hanya bersungut menunggu jawaban dari pria yang masih menatapnya itu.

"Harusnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status