Apa dia sedang marah padaku karena aku membahas masalah hubungan diantara kami dan membawa-bawa nama ratu lebah?
Aida tak tahu. Tapi itu yang ada dalam benaknya ketika Reiko membawanya keluar dari lift dan tak bicara apapun.
Aida juga sempat meliriknya, dia hanya berjalan dengan tatapan mata lurus ke depan tanpa memperhatikannya.
Tapi dia duluan yang membuat masalah denganku. Kalau dia tidak bilang aku harus memanggilnya Mas di dalam lift tadi itu, aku juga tidak akan terpancing. Dia bukan yang mengatakan kalau kami tidak boleh membahas masalah hubungan kami di luar tapi kenapa dia malah memarahiku saat aku memanggilnya Pak? Jadi yang harus disalahkan dia kan?
&
Dan dia tidak mencoba sedikit saja minta maaf padaku atau menanyakan kesalahannya atau minimal berusaha untuk membuat dirinya lebih baik di hadapanku?Reiko makin jadi emosinya merasa tak dipedulikan dan dicuekin.Enak aja sih dia? Gak punya manner! Bukankah ini semua kesalahannya? Sudah dikatakan kalau harus memanggilku siapa di luar tapi tetap menjadikan ini bahan guyonan!Minimal Reiko ingin sedikit memberikan pelajaran dan menegur wanita yang terlelap itu. Reiko tak tahu bagaimana menahan emosinya saat tahu ditinggal tidur. Makin jadi kesal dan marahnya.Apa Dia pikir dia ini majikanku makanya
"Siapa gadis itu, Sandi?"Tanya yang keluar dari bibir seseorang saat dirinya melihat Aida mengeluarkan kepalanya dari jendela."Apa dia mau kabur Raditya? Kenapa dia mengeluarkan kepalanya dari jendela?"Tapi sebelum sandi menjawab pertanyaan itu diberikan oleh seorang wanita yang duduk di samping pria yang bertanya lebih awal dan tentu saja merupakan suaminya."Aku tidak tahu Denada. Aku tidak mengenalnya makanya tadi aku tanya Sandi!""Apa dia mau kabur karena mau dijual padamu Raditya?
Sial, mau bilang apa sekarang dia disuruh turun? Ulahnya selalu ada-ada saja.Bukan hanya hati Aida yang ketar-ketir tapi Reiko juga sama, makanya hatinya gemas.Jangan pernah lupakan kalau Radit sudah pernah mencari tahu tentang latar belakang Reiko. Dia pasti tahu siapa Brigita, termasuk bagaimana wajahnya. Radit tahu Aida bukan kekasih Reiko. Makanya Reiko khawatir berlebihan.Dia sangat tidak suka dengan perselingkuhan. Tapi aku memang tidak selingkuh dengan siapapun.Reiko tahu dia tidak bersalah. Dalam kasus ini semuanya hanyalah kesalahpahaman tapi bagaimana dia harus menjelaskan ini pada Radit? Ya mesk
"Nah, Aida, duduk dulu ya di sini."Nada memilih membawa Aida ke ruang tengah."Ayah, kenalin ini namanya Aida. Ini sepupunya Pak Reiko."Ehm...jadi kau Reiko Byakta yang dulu kecil itu kan, putranya Endra Adiwijaya?"Tanya yang membuat Reiko mengangguk dengan senyum masih ada di bibirnya saat dia mendudukkan Aida di salah satu sofa."Iya benar sekali Pak Bambang! Lama tak bersua, bagaimana kabarnya?"Agak canggung Reiko karena dia tidak menyangka kalau dia akan bertemu dengan
"Raditya."Sampai kaget Nada ketika mendengar suaminya memekik begitu dan sudah menghempaskan tangannya dengan kasar, mendekat pada Reiko.Padahal Radit tidak pernah sebegitunya biasanya pada Nada.Ini pengecualian."Berikan anakku kepadaku."Dan sambil Radit bicara begini tadilah Nada menyeletuk. Membuat Reiko juga tak enak hati."Kamu kok nggak sopan banget sama orang, Raditya?""Ibu, ini urusann
"Oh, bukan Pak Raditya, ini bukan janji," ucap Reiko cepat.Dirinya jadi serba salah dan memang ada sesuatu yang penting dari alarm yang dibuatnya itu yang tak bisa dijelaskan untuk menghemat waktu."Pak Sandi," Reiko segera mengalihkan pandangannya pada Sandi."Mohon maaf, Saya pergi ke depan sebentar bisa? Ada sesuatu yang harus Saya ambil di dalam mobil."Reiko tak biasanya melupakan sesuatu, tapi hari ini berbeda."Oh, silakan Pak."Tentu saja Sandi tidak mempermasalahkan s
"Lele cayang Papa! mmmuuuuah!"Tentu saja Rere sangat senang kalau dicium. Dia langsung memberikan banyak sekali kecupan pada Radit.Nah lebih baik aku yang mengecup Putriku sendiri. Aku kan bersih, mesti suka melakukan itu, istriku gak ganti-ganti, kami bermain bersih dan aku selalu cuci mulutku, gigi, semua, bisik hati Radit yang sedikit bercanda dengan pikirannya sendiri untuk mengalihkan semua yang mengganggu emosinya juga.Meski pun melihat wajah manis putrinya membuat dirinya tak tenang karena ada kegelisahan baru.Aku bahkan tak tahu apakah mungkin aku akan ikhlas kalau putriku dipersunting pria nantinya? Heish, tapi calon suami putriku pasti masih muda. Rere gak akan dapet om-om ataupun duda! Tak akan
"Hahaha jadi kau mengantar sepupumu ke kamar mandi juga?" Radit terkekeh refleks.Kenapa dia harus membahas masalah kamar mandi di depan orang banyak? Lihatkan dia jadi di tertawai seperti itu oleh mitranya yang sepertinya lebih berpengaruh daripada dirinya. Habislah kau dan habislah aku juga nanti di apartemen!Pipi Aida jelas memerah dan saat itu juga tak tahu harus bicara apa lagi. Tapi sebetulnya Reiko sendiri juga tak kalah bingung dengan Aida mendapati situasi ini.Anggap saja aku bodoh karena bertanya langsung begini. Tapi aku tidak punya pilihan termasuk tadi saat aku ingin memberikan makanan itu aku juga tidak punya pilihan. Sebenarnya aku ingin memberikannya saat di mobil tadi dia menunggu di