Duh, lama banget sih kakak tadi tuh di luar. Ngapain sih? Dia tuh mahasiswa kedokteran tingkat berapa, ya? Ngerti nanganin mbak Aida gak, ya?
Inggrid yang sudah melepaskan sepatu Aida termasuk kaos kakinya dan juga semua yang membuat tubuh Aida seperti terikat dan peredaran darahnya tak lancar berbisik-bisik dalam hatinya.
Karena Pratiwi keluar sudah lima menitan dan belum kembali ke dalam. Makanya wajar Inggrid menggerutu karena dia memang khawatir sekali dengan kondisi Aida.
Aku sambil pijitin aja kali, ya? Tapi mudah-mudahan Mbak Aida nggak apa-apa sih. Ini juga udah nggak keluar lagi kok darah dari hidungnya. Ya ampun, kenapa sih dia bisa kayak gini? Terus juga bibirnya kering banget. Puasa apa, ya?
"Eh, dari tadi gue nungguin! Gimana keadaannya?"Irsyad masih berdiri di depan pintu dengan kekhawatirannya saat Pratiwi keluar dari ruangan DKM."Kalau menurut gue sih dia tidur. Kayaknya dia kecapean, tapi gue nggak tahu juga. Soalnya sepupunya mikir kalau dia itu koma. Gue gak yakin. Lo mo ngecek?""Gak, dia cewek. Dia selalu ngejaga dirinya, gue ga berani." Irsyad menimpali, meski dia tak yakin juga Aida masih sama seperti dulu, tapi Irsyad tetap tak mau."Dia ngerespon lo gak, Wi?" Malah Irsyad bertanya lagi begini."Lemes sih tubuhnya. Kaya orang tidu
Seno: Mas Reiko?Selepas memberitahukan tentang kondisi Aida, Reiko tidak merespon sehingga Seno memastikan kalau pria itu tidak apa-apa dengan memanggil Namanya.Reiko: Seno, Ai di mana?Seno: Di kampus Mas. Tapi katanya nanti di share location updatenya. Tapi ini masih di kampus mungkin sedang menunggu ambulans? Inggrid belum kirim shareloc hanya current location. Di masjid kampus. Sepertinya dia salah kirim.Aish, haruskah selama ini menunggu ambulans? Lebih cepat lebih baik dia dievakuasi dengan helikopter! Aku takut Ai-- Reiko sebetulnya mau menyuruh Seno untuk menghubungi pangkalan helikopter.Eh, itu heli punya Adiwijaya group! Kalau aku masih menggunakan itu, rasanya tidak etis! Aku ingin profesional dengan semua aset milik A
Pantesan kenapa tadi maksudnya ya? Apa dia pernah menghubungiku tapi aku gak membalasnya kah?Sesaat setelah pintu ditutup Aida malah kepikiran soal jawaban Irsyad tadi yang menanyakan teleponnya.Nomor handphonenya yang sudah diganti itu.Dan sikap Aida yang diam ini membuat Inggrid justru geleng-geleng kepala lagi."Mbak Aida apa tadi ingat memanggilnya dengan sebutan Mas Irsyad? Habis nanti dirimu kalau ketahuan sama suamimu, Mbak!"Kata-kata Inggrid membuat Aida kaget."Tuh kan Mbak Aida nggak fokus. Pasti lagi mikirin Mas Irsyad, ya? Aduh cari molo Mbak!""Hehehe!"Aida malah tertawa kecil saat ini."Masalahnya re
Aiiish, mungkin aku bisa pakai ojek online? Kalau pakai mobil pasti lambat!Saat Reiko berpikir begitu dia sudah tidak lagi memikirkan siapa yang tadi ditemuinya. Reiko memang tidak memikirkan apa yang dirasakan oleh hati Adiwijaya. Dia tak peduli. Dan tumben dia tak peka.Tujuannya hanya mencari jalan tercepat supaya bisa sampai di kampus Aida.Kebeneran!Reiko melihat sesuatu yang membuat dirinya berlari cepat, tak mau kehilangan kesempatan."Hei, tunggu!"Dua orang sedang mengobrol dihampirinya dan kini mata Reiko mengarah pada mereka membuat keduanya sedikit ketar-ketir."Ada yang bisa saya bantu, Pak Reiko?""Aku tidak punya cash. T
"Syukurlah kamu udah sadar! Ternyata bener ya diagnosaku kalau kamu tadi itu pingsan terus kamu tidur kan?"Ya ampun, tadi aku cuman ngeh ngeliat wajah Inggrid aja pas kebangun. Ternyata di samping kanan kiriku kakak tingkat semua. Dan Mas Irsyad? Haduh, deg-degan!Aida seharusnya menatap Tiwi yang tadi bicara. Tapi karena pandangan matanya mengarah pada orang-orang yang lebih dekat dengannya lebih dulu, kini netranya terpaku pada Irsyad.Nah bener kayaknya dugaanku kalau Mbak Aida ini memang punya rasa deh atau ada sesuatu sama Kak Irsyad ini deh! Liat aja, dia malah diem dan mandangin Kak Irsyad. Padahal waktu di rumah sakit saling cuek. Kalian ini berdua saling suka bukan? Lah terus Mas Reiko piye? Hueee, aku mencium aroma cinta segitiga!Inggrid lagi-lagi mengambil kesimpulan sendiri ten
"Mas Reiko, eeeh, aku udah Ndak apa-apa kok tadi itu aku cuma pingsan aja terus akummmhh!"Haduh, Kenapa Mas Reiko ndak dengerin dulu penjelasanku malah langsung mengecupku sembarangan begini, di mesjid kampus. Aku juga kan masih MABA!Aida tak menyangka kalau suaminya yang berdiri di hadapannya yang memang terlihat cemas itu langsung menariknya ke dalam pelukannya seperti biasa dan langsung menempelkan bibirnya.Dan Reiko tidak memperdulikan apapun. Dia hanya melihat istrinya saja membuat Inggrid yang melihat bisik-bisik sendiri.Nah, nah, bener kan kalau Mas Reiko sangat mencintai Mbak Aida! Cari molo kataku juga! Habis sudah Mbak Aida kalau ketahuan soal Mas Irsyad! Eh tapi Mbak Aida pernah cerita ndak ya sama Mas Reiko? Terus aku tuh penasaran banget pengen lihat mukanya Mas Irsyad tapi dia berdirinya di belakangku! yah nggak bisa keliatan!Inggrid sebetulnya kepo setengah mati saat Reiko menarik Aida.Tapi sebagai anak MABA tidak mungkin kan dia tak ada angin dan hujan dia kepo p
"Eeeh, Mas, tapi aku ndak apa-apa jalan kok Mas. Udah gak sakit.""Kalau kamu sakit lagi, siapa yang repot, hmm?"Aida mau membela diri tapi sayangnya suaminya menolaknya."Tapi Mas Reiko juga tadi malam kan tidurnya juga kurang dari sejam.""Aku tadi udah tidur di kantor. Sampai waktunya rapat aku baru bangun. Udah jangan banyak protes. cepetan naik! Kita pulang!""Tap--""Naik kataku Ai!"Aida melihat Reiko menepuk punggungnya dan ingin berbalik badan."Tapi Mas kalau ada Kakak tingkat yang liat nanti aku yang kena omel loh Mas! Besok-besok aku bisa dibully sama anak-anak di sini yang seangkatanku juga kalau viral kejadian ini!"
"Eish, mendingan gue dengerin murottal!""Aw! Dengerin murottal sih dengerin! Tapi nggak usah ngejitak kepala gue beneran kayak gini kali! Sakit tau, Syad!"Dimas masih mengelus kepalanya di saat Tiwi mendekat pada mereka berdua."Kayaknya emang Lo mesti cari cewek lain deh, Syad. Aida udah punya suami!""Suami?"Irsyad benar-benar tidak menyangka kalau Tiwi akan bicara begini dan sepemikiran dengannya.Melihat dari kedekatan Aida dengan Reiko bukankah mereka memang terlihat seperti suami istri?'Aku tanya Intan, katanya Aida nggak pernah cerita tuh sama temen-temennya kalau dia udah nikah! Malah aku juga udah minta Intan buat nanya sama temen sekolahnya dulu tentang dia. Kita semua nggak ada yang ta