"Hmm... Iya ya Ai, kita mau ke mana ya?"
Kalau tidak diingatkan oleh istrinya entah mereka akan pergi sampai ke ujung mana tak ada yang tahu.
Ini yang membuat Aida mengerutkan bibirnya tapi tentu saja tidak bisa dilihat oleh Reiko.
"Eh tapi tadi kamu membahas masalah bulan madu kita di London? Nanti aku tidak ingat. Sepertinya aku tidak membiarkan aku mengingat apapun tentang kejadian di London. Kenapa denganku ya? Aku hanya ingat tentang di Dubai!"
Mas Reiko kupikir hanya melupakan semua tentang harapan lebahnya dan kemarahannya pada kakeknya. Tapi tidak. Dia juga lupa tentang yang di London? Apa mungkin karena dia
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!""Assalamualaikum warahmatullah!"Suara salam kedua yang diikuti oleh suara lirih dari seorang wanita yang menjadi makmum salatnya."Kenapa senyum-senyum begitu Ai?"Sebenarnya pria itu duduk menyamping karena ingin berdoa dengan istrinya mendekatkan diri tapi wanita yang diliriknya malah senyum-senyum tak jelas sehingga dirinya yang seharusnya berdoa setelah selesai salat jelas penasaran."Nggak kenapa-napa Mas!"Wanita itu ma
(Sehari sebelumnya di Bali)"Richard!""Tasya, tenanglah. Ini tanganmu dingin banget. Kau nervous. Kau harus tenang. Operasi tidak bisa berlangsung kalau kau panik, Tasya." Richard mencoba membujuk."Kau tidak akan kenapa-napa dan bayi kita juga tidak akan kenapa-napa. Semua akan baik-baik saja, kita akan pulang ke Prancis dan kita akan bersama dengan anak-anak kita bermain di flower dome miliki kita."Yah, hari ini adalah hari dimana Tasya akan melahirkan.Istri dari Richard memang sangat cantik sekali dan dia bukan takut karena melahirkan bayi tapi
"Oh, ya, mungkin ada kebiasaan yang missed?""Missed? Maksud lo apa sih Len? Aneh lo."Kata-kata yang membuat wanita di samping Tasya geleng-geleng kepala sambil melirik ke arah sudut-sudut di kamar itu memastikan sesuatu."Jadi tidak dipasang CCTV di kamar ini?""Nggak ada lah. Emang lo pikir kegiatan gue sama Richard harus diabadiin di CCTV terus nggaksekalian aja gue sama dia bikin video mesum!""Masuk akal!" Kata-kata Tasya membuat Ellen tersenyum dan kembali meliriknya.
"Hmm, itu urusan mudah Brigita. Aku sudah berjanji padamu maka aku akan membereskannya. Tapi sekarang aku harus membantu adikku dulu seperti yang kukatakan kemarin-kemarin.Dan satu lagi, apa kau membutuhkan bantuanku untuk menyelesaikan urusanmu dengannya?""Tidak. Temanku akan membawanya dan dia yang akan mengurusnya.""Begitukah?"Alina sekedar memastikan. Karena dia tidak mau kalau anaknya nanti akan merengek padanya kalau pekerjaan temannya tidak beres."Ya tenang saja. Yang pasti sekarang coba pikirkan bagaimana cara menjauhkan wanita itu dari Reiko,Mom."
"Kita berangkat sekarang!"Tommy yang senang dengan kepintaran Shandra segera keluar dan ingin segera melakukannya."Aish, kakeknya sudah tahu itu mobilku kenapa dia memakainya?"Tapi mobilnya tidak ketemu. Kakeknya Shandra yang pergi untuk mengecek kondisi kesehatannya ke rumah sakit tanpa izin menggunakan mobil milik Tommy. Mobil itu adalah mobil yang terbagus di rumah tersebut.Mobil itu berhasil Tommy pertahankan meskipun kondisinya memang sangat sulit. Itu adalah mobil kesukaannya."Pakai mobilku saja!"
Setelah semua yang kau lakukan padaku apa kau pikir aku akan tetap setia padamu dan mau mengikuti semua rencanamu yang pada ujungnya pasti akan membuangku juga?Shandra, yang sudah keluar dari dalam mobil suaminya berbisik seperti itu di dalam hatinya sambil tangannya memberhentikan taksi.Tidak! Aku tidak akan pernah melakukan kesalahan yang sama seperti dulu lagi. Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti adikku. Dia bahagia karena memang dia berhak bahagia. Setelah apa yang sudah terjadi di masa lampau dan pengkhianatan yang sudah diterimanya kurasa ini adalah kebahagiaan yang diberikanTuhan padanya.Shandra yang sudah sangat yakin sekali dengan pikirannya ini memasuki mobil taksi.
"Tasya dengarkanaku!"Setelah menghela napasnya Shandra yang tahu betul tidak akan mudah baginya untuk membuat seseorang yang sudah dikecewakannya bisa kembali percaya padanya berusaha untuk kembali bersabar dan menjelaskan perlahan-lahan."Aku menjemputmu sekarang bukan aku ingin berniat jahat padamu." Shandra menekankan"Ya aku akui kalau aku memang pernah berbuat jahat padamu dan aku sudah menyakitimu. Aku mengambil tunanganmu dan aku juga berusaha untuk mendapatkan semua yang kau dapatkankarena rasa iriku yang besar padamu. Aku merasa marah dan kecewa karena aku merasa diriku lebih baik darimu dari segi penampilan aku pun lebih dewasa dan aku lebih cantik tapi kenapa sepertinya keberuntungan selalu d
(Sementara itu beberapa jam setelah kepergian Tasya)"Richard, kurasa itu akan jadi sebuah resort yang sangat besar dan banyak pengunjungnya. Maksudku kau akan mendulang emas dari sana. Keren sekali arsitektur dan design exterior juga interiornya.""Reiko dan ayahnya sangat berbakat. Anak temanmu juga sangat berguna. Mereka bisa bekerjasama dan kompak, Dad!""Hmm, syukurlah! Kau juga luar biasa bisa membuat mereka bisa bekerjasama. Tak mudah menyatukan orang-orang besar untuk mewujudkan visimu, Richard!"Setelah turun dari helikopter, Edward ayah Richard menepuk bahu putranya dan sangat bangga sekali dengan pencapaian Richard yang tak p