Share

ADAKAH HUBUNGANNYA?

Penulis: Ri Chi Rich
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-17 11:54:14

"Jadi sekarang, kau sudah mencari mangsa baru dengan mengejar adikku?"

Kupikir tidak bertemu dengannya selama beberapa bulan dan sikapku yang baik pada keluarganya bisa membuat dia berpikir kalau aku tidak sepicik yang dia pikirkan. Tapi ternyata dia masih tetap orang yang sama dengan pemikiran yang tidak berubah.

Aida sampai tidak tahu harus menjawab apa, karena pertanyaan yang diberikan Reizo bukanlah sebuah pertanyaan yang penting untuk Aida.

"Kau tidak bisa menjawabnya karena kau tidak menyangka aku menebak rencanamu itu, kan?" Tapi Reizo sudah meneror lagi seakan-akan semua pikirannya itu benar.

"Fuuuh, kalau kau sudah berpikir begitu ya aku mau bilang apa? Tidak ada yang bisa mengubah pikiranmu, kan, karena kau pasti selalu berpikir kalau apa yang kau pikirkan itu benar." Aida dalam kondisi dia tidak mau berdebat. Lagi pula dia sedang menikmati suasana damai melihat salju dari jendela dan ini menenangkannya apalagi segelas hot chocolatekini sudah menemaninya. Cuma, apakah jawaba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri yang Tak Sempurna   TETAP TENANG

    Kupikir aku akan berdebat lebih lama untuk mengusirnya? Tapi untunglah, dia paham dan pergi dari sini. Jadi setidaknya aku bisa lebih tenang.Sesaat setelah Reizo memutuskan untuk meninggalkan Aida, perasaan Aida jadi lebih baik. Tidak ada dia kepikiran dan kesal pada Reizo, karena sudah berpikir buruk tentangnya.Wajar jika dia salah paham terus padaku. Aku sering ke laboratorium dan di sana aku masih bekerja sama dengan Irsyad. Dia tidak tahu bagaimana kami berinteraksi di sana. Alan kadang kalau bercanda juga kelewatan dan untung saja Mas Irsyad tidak baperan. Aku juga sudah menegaskan padanya kalau aku tidak mungkin membuka jalan untuk berhubungan dengannya. Dia tahu kalau aku tidak akan mungkin menerimanya meski aku sudah melahirkan anakku dan sudah lepas dari masa iddah.Sebulan belakangan ini memang Reizo sibuk sendiri dengan pekerjaannya dan Aida bolak-balik ke laboratorium sendirian. Dia sudah diberikan kesempatan lebih oleh Rafael untuk tahu koordinat laboratorium dan bagaim

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Istri yang Tak Sempurna   PENAWARAN

    "Dan sebelum kita pergi, ada sesuatu yang harus kau buang lebih dulu!"Pria itu tidak mengatakan apa yang harus dibuang, tapi dia mengeluarkan sesuatu dari kantongnya yang tentu saja Aida juga punya benda seperti itu."Oh, sayangnya aku tidak bisa membuangnya karena ini adalah hadiah dari suamiku sebelum dia meninggal. Tapi aku bisa kok mematikannya. Kalau dimatikan kan tidak akan terlacak lagi, bukan?""Ah, kau jujur dan pandai berdiplomasi."Pria itu tersenyum pada Aida yang juga membalas senyumnya, tulus seakan-akan memang mereka tidak ada masalah dan Aida tak menunjukkan ketakutannya sama sekali."Iya, karena aku memang tidak bisa membuangnya. Ini adalah benda terpenting dalam hidupku jadi ... kau lihatlah! Aku sudah mematikannya dan sekarang aku boleh menaruhnya lagi ke dalam tasku, kan?""Ya. Selama kau tidak mengaktifkannya lagi.""Ini kau lihat sendiri, aku menaruh di dalam tasku dan tidak nyala."Aida membuka tasnya dan dia membiarkan pria itu melihat bagaimana dia menaruh ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Istri yang Tak Sempurna   MASALAH DI KEMUDIAN HARI

    "Oh, jadi kau datang ke sini menemuiku, eh, bukan. Maksudku, kau berencana menemuiku dan berusaha untuk bicara denganku karena kau ingin memberikan penawaran padaku?""Yang pertama ingin kukatakan, kau sangat menarik sekali sebagai wanita." Dia tak langsung menjawab ke intinya."Kau satu-satunya wanita yang sama seperti wanita yang pernah bersama denganku yang tidak pernah takut padaku. Cuma, dia sangat manis sekali dengan bentuk tubuhnya yang sangat bagus. Dia sangat cantik. Tidak kalah cantik darimu cuma memang fisiknya lebih menarik. Kalau wajahmu seperti wanita polos, sedangkan dia sangat menggairahkan. Tapi kalian berdua punya spesialisasi yang berbeda, sulit dibandingkan. Dia bodoh, kau lumayan bisa berpikir. Dan aku baru bicara denganmu beberapa menit saja, sudah bisa tertarik padamu.""Dia wanita yang menarik. Kau pasti tidak bisa melupakannya sampai sekarang, bukan? Makanya kau membandingkanku dengannya meski kau bilang kami tak bisa dibandingkan.""Ah, ya, benar. Untuk alasa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Istri yang Tak Sempurna   ADAKAH PERTOLONGAN?

    Beberapa saat sebelum teleportasi Aida dan Alexander.Tiiiit.Pintu utama apartemen dibuka oleh seseorang yang langsung menghela napas saat dia melangkah masuk sambil tangannya menutup pintu kembali."Reiko, maaf, Papa masuk ke sini tanpa izin darimu dan dari istrimu."Endra Adiwijaya, Ayah dari Reiko yang berjalan sambil memegang beberapa perabotan, seperti sandaran kursi ruang tamu dan menatap tempat itu, belum menuju dapur dan membuka lemari pendingin."Tidak ada makanan apa pun di sini kecuali hanya makanan kemasan dan isi kulkas ini juga menandakan kalau tidak ada orang yang tinggal di sini."Tidak ada fresh food. Yang ditemukan hanya snack, superfood, dan air minum. Aida memang tidak membelanjakan apa pun untuk apartemen itu. Dia jarang tinggal di sana dan kalau pun datang, saat dirinya mampir ke kampus saja.Sudah lama memang Aida tidak tinggal di sana. Dan pria yang kini masuk ke dalam apartemen itu pun tahu saat dia mengamati meja makan ketika berjalan menuju nature space."S

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Istri yang Tak Sempurna   MANA MUNGKIN DIA BERANI

    "Aku tidak takut akan kematian. Karena semua yang bernyawa pasti akan mati.""Haha, apa yang kau katakan? Semua yang bernyawa pasti akan mati? Lalu bagaimana dengan aku? Kapan aku mati? Kurasa aku tidak bisa mati."Aida tersenyum kecut ketika mendengarnya."Sama seperti yang dikatakan Tuhan, kalau setan itu tidak akan mati sampai sangkakala ditiup. Dan mungkin saja kematianmu ditangguhkan karena kau terlalu banyak dosa.""Haha, apa itu dosa? Aku tidak pernah peduli dengan kata dosa. Dan seharusnya kau berpikir lebih bijak. Mengambil keputusan untuk mengikuti apa yang kuinginkan, bukan malah menentangku."Aida masih berusaha untuk mundur. Tapi sayang, sekarang dia mentok di pintu yang menuju ke arah pintu kamarnya. Tidak ada jalan lagi untuk mundur. Dan pria yang kini berjalan mendekat padanya tinggal duameter lagi."Aku tidak menyesal. Kenapa aku harus menyesal?"Lagi-lagi sikap Aida yang menentang dengan kemampuannya yang tidak sebanding dengan Alexander membuat pria itu terkekeh."K

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Istri yang Tak Sempurna   MENEMANI DI RANJANGNYA?

    "Sudah Nduk, jangan menangis lagi."Di pelukan Adiwijaya, Aida menumpahkan air matanya. Tapi di sini, Adiwijaya dengan wajahnya yang terlihat pucat, dia sama sekali tidak menyalahkan Aida. Tentu kehilangan anak bukanlah hal yang mudah. Tapi di sini Adiwijaya adalah seorang pria matang yang mencoba mengerti alasan kenapa putranya melindungi Aida."Ini sudah suratan takdir. Kata orang kalau memang sudah waktunya meninggal ya pasti meninggal, sama saja seperti putraku yang mungkin memang sampai di sana saja umurnya dan kita yang ditinggalkan harus menerima. Pikirkan bagaimana kondisi bayimu sekarang. Jangan membuat mereka stress dan kamu harus tetap tenang."Adiwijaya tahu kalau Aida bersedih, tapi memang dia tidak mau wanita itu berlarut dalam kesedihannya. Dia kembali meminta Aida untuk mendoakan saja putranya ketimbang harus meratapinya.Aida paham. Dia tak lagi mengumbar air matanya dan berusaha untuk tenang. Aida tidak sendirian. Dia bersama dengan Waluyo dan Rafael yang tetap menja

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Istri yang Tak Sempurna    ALASANNYA SELALU TEPAT

    "Kalau perlu!" Aida sudah malas mendengarkannya, makanya dia melirik pada Alan. "Aku boleh ke laboratorium? Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan Dokter Juna.""Oh ya. Ayo kuantar kau ke sana." Alan mengikuti Aida dengan ekor matanya sempat menatap ke arah Reizo dengan tatapan penuh makna."Kau tidak suka dia dibantu oleh adik tirimu, kan?" Dan di sini Reizo tak sangka saja kalau dia akan ditanya hal setidak penting ini oleh Rafael."Hanya tidak mau adikku dimanfaatkan.""Yang pertama. Aida tidak ada hubungan apa pun dengan Irsyad."Reizo tadinya ingin bertanya pada Rafael, dari mana pria itu tahu. Tapi mengingat tentang jaket yang sering digunakan oleh Rafael, dia memilih diam mendengarkan penjelasan orang yang sangat dikaguminya itu.Penjelasan yang makin membuat Reizo terkaget-kaget. Dan kalau bukan Rafael yang bicara padanya, tentu saja dia tidak akan percaya dengan mudah.Jadi dia mengatakan pada Irsyad kalau dia tidak akan bersama dengannya meski dia sudah melahirkan? Dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Istri yang Tak Sempurna    KAU RAGU?

    [Aku berasa seperti mati karena aku khawatir dengan anak-anak itu. Aku sudah tidak bisa menyelamatkan saudara kembarku, lalu aku tidak bisa juga menyelamatkan anak-anaknya. Ini akan jadi pukulan yang berat untukku.]Eish, belum selesai aku bicara, tapi dia sudah membuka jaketnya. Bilang saja kau memang tidak mau jujur padaku![Dia sudah berkata jujur, Alan!]Namun, ada seseorang yang mematahkan ucapan Alan yang memang mendengar pikiran Reizo sejak beberapa waktu lalu dan memang dia dekat sekali dengan pria itu selama beberapa jam terakhir ini.[Masalah perasaannya dengan Aida. Kau tidak perlu khawatir. Dia tidak seperti yang kau maksudkan.][Aish, Rafael, kau sengaja membelanya karena dia itu sama seperti dirimu, kan? Tidak mau mengakui kau menyukai Clarissa dulu di awal dan akhir-akhirnya kau yang mengejar-ngejar dirinya terus, sampai pas kehilangan Clarissa diculik, Archie—][Alan, diam! Bagaimana dengan kondisi adikku? Aku melihat dia baik-baik saja. Tapi kalian masih mengobservasi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18

Bab terbaru

  • Istri yang Tak Sempurna   BIDADARI

    "Biar kubantu. Dan biarkan Reizo menenangkan dirinya dulu."Dan tiba-tiba seseorang datang, padahal tadi dia tidak ada di sana."Tuan Rafael mohon bantuannya."Dokter Juna dan Rafael akhirnya yang menggali sedangkan Reizo sendiri dalam kondisi dia yang tidak tenang. Irsyad menunggu mayat dengan terus saja bertasbih. Dia tidak meninggalkan Aida, meski dia juga tidak menyentuhnya. Hanya memastikan selalu terdengar tasbih dan sholawat di dekat mayit."Allahu Akbar."Dan tiba-tiba saja dokter Juna meninggikan suaranya. Dia kaget betul dengan apa yang dilihat nya sekarang."Raizo berdiri di sini. Atau kau duduk di sini dan teruslah tasbih. Kasihan Aida."Irsyad terpaksa menarik Reizo untuk mendekat pada Aida, sedangkan dirinya cepat-cepat menuju ke liang lahat.Subhanallah, air matanya ingin tumpah sedangkan dokter Juna juga kebingungan."Bahkan bekas daerah-darahnya juga sudah hilang. Kulitnya kembali seperti semula. Tapi dia tidak bernyawa.""Dia mirip seperti Reizo, tapi dia pucat.""Iy

  • Istri yang Tak Sempurna   SELAMAT JALAN

    "Aku tahu. Kau jangan banyak bicara!”"Ya sudah, mulailah Reizo, atau lebih baik kau suruh saja Irsyad yang melakukannya kalau memang kau tidak sanggup.""Aw … ehm ... Irsyad, kau saja yang lakukan. Aku tidak bisa."Sudah seperti yang dipikirkan oleh Irsyad, karena memang saat ini pria itu sedang benar-benar terpukul. Apa yang terjadi pada pikirannya, tapi sungguh dia memang merasa marah dan campur aduk yang tak jelas."Allahu Akbar Allahu Akbar."Dan suara lantunan azan yang begitu merdu itu pun tidak bisa membuat pria itu fokus.Aku tidak bisa menyelamatkanmu dulu dan itu semua karena aku datang terlambat. Tapi kini aku juga tidak bisa menyelamatkan istrimu, karena kemarahanku padanya. Aku meninggalkannya dan aku pikir memang dua rekanku menjaganya. Aku tidak buru-buru mencarinya. Ini semua salahku. Mungkin memang aku tidak pantas untuk menjaganya? Dan sebenarnya apa perasaanku padanya? Kenapa aku seperti makin lama makin ingin tahu tentang dirinya? Tapi kenapa dia begitu bodoh? Ken

  • Istri yang Tak Sempurna   OBAT PENYEMBUH LUKA

    "Innalillahi wa innalillahi roji'un."Irsyad yang lebih dulu menyadari tentang kepergian seseorang yang sangat dicintainya.Tak tahulah dia harus bagaimana. Tangannya masih menjahit bekas luka saat tadi mengeluarkan bayi. Dan matanya kini basah dengan air mata yang berusaha untuk ditahan olehnya."Hey, bangun! Jangan main-main! Buka matamu!" Tapi lain Irsyad, lain juga pria yang ada di samping Aida yang tadi diberikan oleh Aida rambutnya yang memang rontok. “Bangun! Buka matamu!" Pria itu kembali memaksa."Reizo, kau memintanya bagaimanapun, dia tidak akan bangun. Lukanya terlanjur parah. Lambungnya tersayat, asam lambung di lambungnya menyebar di tubuhnya dan kau tahu? Asam lambung itu sangat berbahaya. Dia bisa melukai dan membakar organ lainnya. Ditambah lagi… lihat ini. Beruntung Aida melahirkan bayinya lebih cepat. Aku tidak tahu kalau ditunda lagi, mungkin bayi-bayi itu juga akan terkena masalah dengan sel kankernya. Pertumbuhan tidak normal dan kau bisa lihat sendiri."Memang a

  • Istri yang Tak Sempurna   SELAMATKAN IBUNYA!

    "Aida."Mereka semua kaget melihat ada beling yang menancap di tubuh Aida dari belakang dan tembus ke depan. Wanita itu pun agak kesulitan untuk bicara."Kau."Leo sudah memegang senjatanya untuk menembak orang di belakang Aida."Kau tidak akan pernah bisa mendapatkan kami. Chip itu sudah kami bawa."Tapi Alexander yang terluka parah, dia juga bisa menggunakan transportasi. Dan Alexander kloningan yang ada di belakang Aida sudah mengambil chip itu. Di saat yang bersamaan, Alexander yang terluka menghilang lalu dia mendekat pada Alexander yang baru keluar dari kapsul lalu membawa pria itu pergi. Sisa sembilan kapsul lagi yang kacanya pecah sekarang.DOOR DOOR DOOR!Makanya Leo yang sudah memegang senjata cepat-cepat mengarahkan senjatanya ke kepala mereka."Aida!” Dan kini Dokter Juna dengan cepat berusaha untuk masuk mengambil Aida."Cepat bawa dia ke rumah sakit!”Rafael yang bicara, lalu dia menatap Jo dan Leo, dia sudah mengaktifkan peledaknya.“Kita harus cari atau semua orang di

  • Istri yang Tak Sempurna   JANGAN DIBAKAR!

    "Ah tidak. Aku hanya mendengar cerita dari Alan.”"Dan Alan." Kini Alexander menunjuk pada Aida dengan senyum kecut di bibirnya. "Kalau bukan karena ada pengkhianat seperti dirinya, aku pasti menang dari Rafael," ujarnya lagi dan kini dia menekankan sambil berjalan mendekat pada Aida."Bisakah kau berdiri diam di sana dan tidak mendekat padaku? Aku risih jika bukan suamiku dekat padaku.""Dan kau tahu? Aku menyukaimu. Kau bisa hidup damai denganku dan bekerja denganku. Untuk menjadi suamimu aku juga tidak masalah. Karena kau adalah wanita yang menarik. Hanya saja, aku harus tekankan padamu keselamatanmu itu bergantung pada keloyalanmu padaku dan aku tidak suka pengkhianatan.""Ehm, kenapa kau menyimpan gudang senjata di apartemen suamiku?""Oh, kau membicarakan senjata di lemari yang baru kebuka?”Aida tak mau Alexander mendekat lagi sehingga dia kembali menanyakan sesuatu untuk mendistraksinya.Tipe orang yang suka show of. Aku harus membuatnya menceritakan semua hal. Ini adalah cara

  • Istri yang Tak Sempurna    BUKU DAN CHIP

    "Terlalu jauh kalau harus membunuhmu. Aku tidak bisa melawanmu karena sekarang aku juga sedang mengandung. Tapi coba keluarkan dulu saja masnya supaya kau tidak membuang waktuku lebih lama berdiri.""Ah … kau pasti lelah. Kau ingin duduk?” tanyanya lagi.“Kau tunggu di sini! Biar kuambilkan kursi dari ruang kerja suamimu supaya kau bisa duduk.”Dia cukup baik juga. Bisik hati Aida lagi. Sesuatu yang membuat dirinya juga penasaran.Ada sisi baiknya. Apakah ini dari gen yang dimiliki oleh ayahnya Tuan Rafael? Dan ada sisi buruknya, apakah ini dari gen yang dimiliki oleh temannya Tuan Rafael? Karena dia memiliki gabungan gen yang berbeda.Aida tak peduli larangan Alexander untuk mengambil sesuatu dari ruang kerja suaminya, tapi dia sempat mendekat pada tempat emas dan mengambil sesuatu dari sana. Sesuatu yang diselipkan di balik kerudungnya. Di tempat yang tidak bisa terlihat oleh siapa pun tentu saja."Kau duduklah di sini!”"Terima kasih." Aida menjawab dengan ucapan sesantai itu dan d

  • Istri yang Tak Sempurna   PUNYA PERHITUNGAN LAIN

    "Kau sudah mengecek semua isi ruangan di sini?" Aida bertanya masih dengan posisinya berdiri di belakang dinding."Tentu saja. Aku mengecek semuanya termasuk semua lingerie yang kau punya. Wow. Ini sangat menarik sekali. Kau tidak memiliki dua bagian penting bagi tubuh wanita, tapi kamu miliki banyak sekali lingerie. Untuk apa kau memakai itu?"Wajah Alexander seakan-akan ingin menertawai Aida. Dan Aida juga tahu alasan kenapa dia harus memiliki baju itu."Lucu, ya? Aku pun merasakan hal yang sama. Tapi itu kemauan suamiku. Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan, tapi dia memintaku untuk memakai itu.”"Sepertinya dia sangat suka berkhayal.”"Tidak. Dia bukan orang yang suka berkhayal. Dia adalah orang yang menggunakan logikanya. Dia lebih baik daripada aku.""Tapi untuk apa dia memberikanmu ini?""Menurutmu untuk apa?" tanya Aida di bibirnya.Setidaknya aku bisa mengulur waktu. Aku harus bisa membuat dirinya banyak bercerita sampai ada orang yang menyelamatkanku, pikir di dalam hati Aid

  • Istri yang Tak Sempurna   DEALING

    "Selamat datang di tempat tinggalku.""Ini adalah rumahku. Ini adalah apartemen milik Mas Reiko-ku. Bagaimana kalau bisa bilang kalau ini adalah tempat tinggalmu?" Aida pikir, dia akan dibawa ke mana oleh orang yang menculiknya, tapi lagi-lagi dia dibawa ke apartemen yang dulu ditempati bersama dengan suaminya."Haha, tapi sayangnya dia sudah tidak ada di sini. Dan tempat ini aku yang tinggali. Kau sendiri juga tidak meninggalinya.""Apa yang kau cari di sini?""Haha. Kau sangat curigaan sekali."Sebenarnya Aida tidak melucu dan dia bertanya serius, tapi pria yang ada di hadapannya justru selalu saja tertawa setiap kali mendengar pertanyaan darinya. Aida yakin sekali ada sesuatu yang dicari oleh Alexander di sana. Sesuatu yang tidak bisa dia dapatkan."Relax. Kau baru sampai di rumahku sebaiknya kau bersantai dulu. Kenapa mundur terus? Kau mau ke mana, hmm? Ruangan ini tetap segini saja. Dan di belakangmu sudah ada rak buku."Pria di hadapan Aida terus maju karena itulah dia berusaha

  • Istri yang Tak Sempurna   MEREKA KAH YANG KAU HARAPKAN?

    "Romo, kami sudah cari ke mana-mana tapi tidak ada. Di rumahnya Pakde Waluyo juga nggak ada, terus kita udah cari di sekeliling rumah Romo juga nggak ada. Tadi aku tanya sama ibunya Mbak Aida juga nggak ada di dalam kamarnya.""Lah, ke mana Aida? Apa mungkin dibawa sama Reizo atau dia ketemu sama Dokter Juna? Tadi itu kan Raditya ngebicarain soal Dokter Juna dan mungkin aja dia cerita ke Dokter Juna kalau dia habis ngomong sama Raditya?""Bisa jadi, Romo. Tapi tadi aku telepon Mbak Aida handphone-nya ketinggalan tuh. Dia ndak bawa handphone.""Mungkin sengaja handphone-nya ndak dibawa supaya ndak ketahuan sama Reizo dia ke mana.""Tapi kan mereka punya alat-alat yang sama. Pasti bisa komunikasi, Romo. Soalnya kata Mbak Aida itu kalau sudah pakai itu, semuanya bisa saling komunikasi. Terus mereka juga sudah tahu di mana letak koordinat masing-masing.""Yo embuh, aku ndak tahu, lah. Lagian kamu kalau udah tahu kayak gitu kok malah nanya sama orang yang nggak tahu?""Hehehe. Habisnya aku

DMCA.com Protection Status