Share

Bab 91. Tak Mau Kehilangan

Author: Rina Novita
last update Last Updated: 2023-12-08 21:30:34

"Leaaa ...."

"Kak Bian ...."

Kedua pasang mata itu bertemu dan saling menatap penuh rindu. Debaran-debaran indah yang mereka rasakan membuat aliran darah mereka mengalir semakin cepat. Hingga kehangatan kian menguasai hati.

"Masuklah!" Tanpa mengalihkan tatapannya, Fabian meraih jemari Analea dan membawa wanita cantik itu masuk ke dalam ruang pribadinya.

Sekian detik kemudian Analea tersentak mendengar suara pintu ditutup rapat. Sesaat ia menoleh ke pintu. Ia baru menyadari kalau Fitri sudah tidak ada di antara mereka.

Pandangan Analea kembali pada jemarinya yang digenggam erat oleh Fabian. Analea merasakan jemari Fabian lebih hangat dari biasanya. Kembali ditatapnya Fabian. Pria itu memang terlihat sedikit pucat.

"Kak Bian sakit apa?" Analea memberanikan diri bicara lebih dulu.

"Tidak apa-apa. Sebentar lagi juga akan sembuh. Obatnya sudah ada di sini." Fabian tersenyum menggoda Analea dengan mengedipkan sebelah matanya. Hingga wanita itu tersipu malu.

"Ehm ... boleh peluk?"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Just Rara
waduh ketahuan,bakalan dimarahin ni si analea sm bu fatma
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
hayoloh ketauan deh
goodnovel comment avatar
Rosni
seru serunya, hbis lgi poin
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab. 92. Membatalkan Pertunangan?

    "Bagaimana ini, Kak?" Wajah Analea terlihat panik. Keduanya saling menatap beberapa saat. "Mungkin sudah saatnya aku harus mengatakan hal ini pada Ayah dan ibu." "Tidak, Kak. Jangan! Ibu masih sakit. Sebaiknya Aku pergi saja." Analea berusaha melepaskan diri dari Fabian. Hingga pria itu tersentak. "Lea mau kemana?" Fabian terhenyak melihat tiba-tiba saja Analea menjauh darinya. "Mbak Fitri, tolong bantu aku keluar dari rumah ini lewat pintu yang lain." Analea menghampiri Fitri dan meraih lengan kepala asisten rumah tangga itu. Dengan bimbang Fitri menoleh pada Fabian seolah-olah sedang meminta pendapat majikannya itu. Melihat Analea yang memang ingin pergi, Fabian tak mungkin memaksa. Dengan berat hati ia mengangguk pada Fitri dan membiarkan Analea pergi. "Mari Non Ana, lewat sini!" Fitri membwwa Analea ke arah taman. Analea mengikuti. Namun arah pandangnya masih tertuju pada Fabian. Pria itu pun masih menatap lekat padanya hingga Analea harus berbelok menuju sebuah gerbang kec

    Last Updated : 2023-12-10
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 93. Berubah Romantis

    " Tuan, apa hari ini Tuan ke kantor?" Fitri tergopoh-gopoh menghampiri Fabian yang baru saja keluar kamar dan sudah mengenakan stelan jas mewahnya. "Ya. Katakan pada supirku, siapkan mobil. Oh ya, dimana Ayah dan Ibu?" Fabian berdiri sambil membetulkan dasinya. "Tuan dan nyonya besar sedang sarapan. Mereka menunggu Tuan di meja makan." Mendengar jawaban Fitri, Fabian mengangguk dan bergegas melangkah ke ruang makan. "Selamat pagi, Ayah, Ibu!" "Bian, bagaimana kondisi Bian hari ini? Sudah lebih sehat?" Fatma tersenyum melihat wajah Fabian yang tidak lagi pucat. "Sudah, Bu. Bagaimana? Apa Ayah dan Ibu jadi ke rumah Pak Rein hari ini?" Mendengar pertanyaan Fabian, Fatma dan Arthur saling pandang. "Ya, tapi Bian tidak usah ikut. Biar kami saja. Ayah dan ibu hanya sekedar berkunjung." Fabian mengangguk. Dalam hatinya ia bersyukur karena jika ia tidak ikut, kemungkinan rencana pernikahan itu tidak akan dibicarakan malam ini. Fabian memilih hanya minum segelas sereal pagi itu. Set

    Last Updated : 2023-12-11
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 94. Bertemu Rentenir

    "Kenapa Anda memandang calon istri saya seperti itu?" Fabian tidak terima dan menegur pria paruh baya berbadan gemuk itu. Akan tetapi pria itu tidak menjawab, malah justru tersenyum sinis pada Analea. "Apa Lea mengenal pria ini?" bisik Fabian dengan sedikit menunduk pada Analea. Analea mengangguk dengan takut-takut. Cengkraman tangannya semakin erat pada Fabian. Tubuhnya gemetar. Fabian terkejut melihat Analea mengangguk. Kemudian pandangannya beralih pada pria tadi yang masih berdiri tak jauh dari Fabian dan Analea. Sementara teman-teman pria itu sudah lebih dulu masuk ke dalam cafe"Maaf, ada urusan apa Anda dengan calon istri saya?" Fabian bertanya dengan nada cukup tegas. Pria itu menyeringai. "Jadi kamu calon suaminya? Kamu pasti orang kaya dan banyak uang. Jadi, bisa dong lunasin hutang-hutang dia?" Pria itu menunjuk Analea dengan menggerakkan dagunya. "Hutang? Hutang apa?" Fabian menoleh pada Analea dan pria itu secara bergantian. "Tidak, Kak. Aku tidak pernah berhutang

    Last Updated : 2023-12-12
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 95. Calon Mertua Merepotkan

    "Astaga ... itu ... suara Ratu. Ternyata dia ..." Fatma menekan dadanya yang tiba-tiba terasa nyeri. " Ssshh ...aduh! "Bu. Ibu kenapa?" Arthur seketika cemas melihat Fatma memejamkan matanya seperti menahan sakit. Pria tua itu segera meraih tubuh istrinya dan menyandarkan ke sofa. "Tidak apa-apa, Yah. Ibu ... hanya kaget saja." Suara Fatma terdengar lemah. "Tante Fatma kenapa, Om?"Kaisar yang baru saja tiba di ruangan itu langsung menghampiri Fatma. "Tante Fatma hanya kaget," sahut Arthur sambil mengusap bahu Fatma dengan lembut. "Sebaiknya tante Fatma istirahat dulu di kamar tamu. Kebetulan ruangannya ada di sebelah sini. Ayo!" Kaisar membantu Fatma untuk bangkit dan pindah kamar tamu. "Maaf, Tante Fatma tadi kaget kenapa? Apa ada berita yang mengejutkan atau suara yang cukup keras?" Kaisar membantu menuntun Fatma ke kamar tamu yang ada di sebelah ruangan itu. "Tante Fatma? Om Arthur?Kalian baru tiba?" Ratu terkejut melihat keberadaan sepasang suami istri itu di rumahnya. Ia

    Last Updated : 2023-12-12
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 96. Air Mata Sumi

    "Bu Maira, dimana Ayah dan Ibu saya?" Fabian bertanya tanpa menghiraukan Ratu. Bahkan pria itu sama sekali tidak menoleh pada Ratu. Langkahnya dari pintu terus mendekat pada Maira. "Bian, syukurlah kamu sudah datang. Ayo saya antar ke kamar tamu. Sebentar lagi dokter akan datang memeriksa." Maira berjalan melewati Ratu. Kemudian melangkah bersisian dengan Fabian menuju kamar tamu. "Kenapa Kak Bian cuekin gue? Apa dia barusan dengar apa yang gue omongin? Ah, bodo amat! Yang penting cowok kaya raya itu udah jadi tunangan gue. Sebentar lagi kita akan menikah. Gue harus mendesaknya biar dia lebih cepat nikahin gue." Ratu bergumam sendiri, lalu bergerak mengikuti Maira dan Fabian ke kamar tamu. Namun baru beberapa langkah kakinya berjalan, terdengar suara seorang security memanggil. "Non, Non Ratu, ada dokter Clara datang." Security itu datang tergopoh-gopoh menghampiri Ratu. "Suruh masuk, cepat!" ketus Ratu sambil bertolak pinggang. Beberapa detik kemudian seorang wanita memakai jas

    Last Updated : 2023-12-14
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 97. Asisten Pribadi

    "Hei, ngapain berdiri di situ?" Ratu memandang Sumi dengan alis terangkat.Ternyata Sumi tetap setia berada di dekatnya. "M-maaf, Non. S-saya cuma jagain Non aja," jawab Sumi menunduk dan sesekali melirik pada Ratu yang sedang melotot padanya. Ratu merasa aneh dengan jawaban Sumi. Ia merasa heran, Sumi masih bertahan mengurusnya. Padahal sejak bekerja di rumah itu, Sumi selalu salah di matanya dan sering ia marahi hingga dibentak-bentak. Tapi wanita paruh baya itu selalu perhatian padanya hingga ke hal yang paling kecil. Bahkan tak jarang Sumi mengkhawatirkan dirinya. "Ngapain jagain gue? Mending bikinin gue kopi, sana!" "Iy-iyyaa, Non. Sumi bergegas pergi ke dapur setelah menerima bentakan dari Ratu. Setelah menerima secangkir kopi, Ratu mengunci diri dikamar hingga pagi. Entah berapa batang rokok yang ia habiskan. Beberapa kali Sumi mengetuk pintu membawakan makan malam untuk Ratu, namun selalu diabaikan. Hingga ketika sarapan pagi, Rein kembali mengingatkan Maira tentang perm

    Last Updated : 2023-12-15
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 98. Rasa yang Tak Bisa Dipahami

    "Ya, asisten pribadi saya. Kenapa? Kamu bersedia, kan?" Kaisar menatap Analea dengan serius. Wajah Analea yang tadinya tampak bingung mendadak tersenyum senang. "B-bersedia, Pak. Saya bersedia." Analea bicara dengan sangat bersemangat. Rasanya sebuah mimpi bagi Analea mendengar tawaran dari Kaisar barusan. Selama ini, diterima kerja di Eternal Group saja sudah merupakan hal yang luar biasa baginya. Ia tidak pernah menyangka Kaisar akan menawarkan posisi itu untuknya. "Maaf, Pak. Bagaimana dengan Mbak Risa?" tanya Analea selanjutnya. Ia merasa Risa lebih lama bekerja di sana. "Risa itu memang backgroundnya sekretaris. Kalau kamu manajemen bisnis. Saya lihat kamu lebih memahami pekerjaan inti dari perusahaan ini. Belakangan ini saya akan lebih sering keluar negeri untuk memperlebar bisnis perusahaan kita. Dan selama itu saya mau kamu yang gantiin saya. Daddy dan mama hanya akan mendampingi saja. Lagi pula, kasian Daddy. Beliau sudah mulai tua, tapi mengelola perusahaannya sendirian.

    Last Updated : 2023-12-17
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 99. Kebersamaan yang Mendebarkan

    "Maaf, Pak Kaisar hari ini berangkat ke luar negeri. Ada yang bisa saya bantu?" Beruntung Analea dengan cepat bisa menguasai situasi. Ia masih berdiri menghormati para tamu yang ternyata beberapa perwakilan dari PT Bina Sanjaya. Fabian dan Joshua duduk berdampingan. Sementara Nandita bersama salah satu staf marketingnya duduk berseberangan dengan atasan mereka. "Ya, kami ingin menyampaikan satu masalah yang terjadi pada klien kita di Sumatera. Ini kecerobohan dari tim marketing kami yang salah memberikan informasi." Joshua mulai menjelaskan duduk permasalahannya. Analea mengambil posisi duduk di salah satu kursi yang berhadapan dengan Joshua. Sementara Fabian sejak awal tertegun memandang penampilan dan gerak-gerik Analea yang semakin memukau, anggun namun penuh wibawa.Ia membiarkan Joshua dan Analea melakukan diskusi yang cukup panjang untuk mencari solusi dari permasalahan proyek yang sedang mereka hadapi. Analea tau Fabian terus memperhatikannya. Susah payah wanita itu menghi

    Last Updated : 2023-12-18

Latest chapter

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 360. Menjagamu selamanya

    "Mengundang Raka? Apa itu perlu?" tanya Rein datar. Maira menghela napas panjang." Sayang, kita harus minta maaf pada Raka dan Kayla karena pernikahan Kaisar kemarin. Aku dengar, dia kecewa." Rein mendengkus kesal. "Bisa-bisanya dia kecewa. Seharusnya dia bisa memilih mana yang harus diprioritaskan. Lagipula, cuma gara-gara dia tidak bisa hadir, semua acara yang sudah direncanakan harus diubah begitu saja?" "Tapi dia papa kandung Kaisar, Rein!" bantah Maira. "Oh, jadi menurutmu Raka lebih berhak memutuskan semuanya daripada aku? Mengapa kamu tidak pernah mengerti, Kaisar itu lebih dari sekedar anak sambung untukku. Kami sudah bersama sejak dia baru bisa berjalan. Kamu pikir kemana Raka selama ini? Bisa-bisanya dia merasa sebagai ayah kandung yang harus diprioritaskan." Bicara Rein mulai meninggi. Hal ini membuat Maira menjadi panik. Ia tidak ingin Rein tiba-tiba sakit di hari bahagia ini. "Ya, Sayang. Sudah, ya. Maafkan aku," ucap Maira lembut. Ia langsung memeluk suaminya

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 359. Cucu Pertama

    Analea dan Fabian baru saja kembali dari rumah sakit setelah kelahiran anak pertama mereka. Maira dan Rein menyambut mereka dengan penuh antusias, sementara Fabian terlihat sangat hati-hati saat menggendong bayi mereka yang masih mungil. "Selamat datang kembali di rumah, sayang," ucap Maira sambil tersenyum hangat. Ia memeluk Analea dengan lembut. "Kamu luar biasa, Analea. Sekarang kamu sudah menjadi seorang ibu!" Maira membawa anak dan menantunya ke ruang tamu. Analea, meski terlihat lelah, tersenyum lebar. "Terima kasih, Ma. Rasanya aku masih nggak percaya akhirnya bayi kecil ini ada di sini," ujarnya sambil memandangi bayi perempuannya yang sedang tidur nyenyak di pelukan Fabian. Saat ini mereka sudah berada di ruang tamu rumah mewah itu. Rein yang berdiri di sebelah Maira tampak tersenyum bangga. "Ini cucu pertama kami. Rasanya seperti mimpi melihat kalian pulang dengan bayi mungil yang cantik," ucapnya sambil menepuk pelan bahu Fabian. Fabian tersenyum lega. "Kami juga merasa

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 358. Pertemuan Tidak Terduga

    Setelah tiga hari berada di hotel, pagi itu Kaisar dan Kanaya memutuskan untuk sarapan di restoran hotel sebelum melanjutkan rencana liburan singkat mereka. Meski tubuh sedikit lelah setelah melewati malam-malam yang panjang, kebahagiaan terus terpancar dari keduanya. "Maafin aku, Sayang. Aku belum sempat membawamu berlibur ke luar kota atau ke luar negeri. Rencananya setelah proyek terakhir ini selesai, aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang indah dan tentunya cukup jauh." Kanaya tersenyum haru."Nggak apa-apa, Mas. Selama Mas ada di dekatku, bagiku di mana aja nggak masalah. Liburan di hotel ini pun sudah bikin aku bahagia. Pokoknya asal kita selalu bersama." Kanaya menatap Kaisar dengan lekat. Mendapatkan tatapan yang berbeda dari istrinya, Kaisar jadi berdebar dan salah tingkah." Aku suka kamu tidak lagi malu-malu, Sayang." Kaisar menjawil hidung mancung Kanaya. Keduanya tertawa kecil penuh kebahagiaan. Di saat sedang menikmati momen santai itu, tiba-tiba seorang pelayan men

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 357. Hari yang Bahagia

    “Ini dari Mama,” ucap Kaisar pelan sambil mengangkat telepon. “Halo, Ma?” Suara Maira terdengar penuh semangat di ujung telepon. “Kaisar! Kamu di mana? Analea sudah melahirkan!” Kaisar langsung terkejut. “Apa? Analea sudah melahirkan? Sekarang, Ma?” “Iya! Kami sudah di rumah sakit sekarang. Ayo cepat ke sini, Kaisar. Kalian harus segera datang,” jawab Maira dengan penuh kegembiraan. Kaisar menoleh ke arah Kanaya yang sudah berdiri di belakangnya. “Analea sudah melahirkan, Naya. Kita harus ke rumah sakit sekarang.” Mata Kanaya langsung berbinar. “Beneran, Mas? Ya ampun, aku harus segera siap-siap!” Kaisar tersenyum melihat antusiasme istrinya. “Iya, beneran. Ayo cepat kita berangkat.” Tanpa menunggu lama, setelah membersihkan diri dan berpakaian, Kanaya segera mengambil tas kecilnya, sementara Kaisar sudah siap di depan pintu. Mereka berdua keluar kamar dan menuju lobi hotel dengan cepat. Di perjalanan, Kanaya tampak begitu bersemangat. “Aku masih nggak nyangka, Mas. Kak Analea

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 356. Malam yang Dinantikan

    “Naya, ini malam yang kita tunggu-tunggu,” bisik Kaisar sambil menatap istrinya dengan penuh cinta. Kaisar membuka pintu kamar dengan perlahan, lalu mengajak Kanaya masuk. Kamar itu dihiasi dengan bunga-bunga mawar yang wangi dan lilin-lilin kecil yang menambah suasana romantis. Kaisar menggenggam tangan Kanaya, lalu menuntunnya untuk duduk di tepi ranjang. Kanaya tersenyum kecil, meskipun wajahnya masih terlihat sedikit gugup. “Iya, Mas. Aku masih nggak percaya ini benar-benar terjadi.” Kaisar mengusap pipi Kanaya dengan lembut, lalu mengecupnya pelan. “Kamu nggak perlu takut. Aku akan selalu ada untukmu, sekarang dan selamanya.” Kanaya merasakan debaran di dadanya semakin kencang. “Terima kasih sudah mau menjagaku, Mas. Aku juga merasa sangat bahagia malam ini.” Mereka berdua saling menatap, merasakan betapa dalam cinta yang kini mengikat mereka. "Naya ...," bisik Kaisar. Ia menggeser tubuhnya hingga nyaris tak berjarak lagi dengan Kanaya. Satu tangannya mengusap lembut bibir

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 355. Resepsi yang Mewah

    Malam itu, hotel mewah tempat resepsi berlangsung dipenuhi oleh tamu-tamu dari berbagai kalangan. Lampu kristal yang bergemerlapan menambah kemewahan suasana, sementara karpet merah yang terbentang menyambut setiap tamu yang datang. Kaisar dan Kanaya sudah siap di belakang panggung, menanti giliran mereka untuk memasuki ballroom utama sebagai pasangan suami istri yang resmi. “Kamu siap, Naya?” tanya Kaisar dengan senyum lembut, sambil menggenggam tangan istrinya yang sedikit gemetar. Kanaya mengangguk pelan, meski hatinya masih berdebar-debar. “Aku siap, Mas,” jawabnya. Di ballroom utama, para tamu sudah mulai berkumpul. Banyak wajah yang familiar hadir. Para karyawan yang mengenal Kanaya dan Kaisar datang mengenakan pakaian terbaik mereka. Beberapa dari mereka tampak saling berbicara pelan, masih terkejut dengan kabar bahwa asisten pribadi bos besar mereka ternyata adalah istrinya sendiri. “Aku nggak nyangka banget, ternyata Kanaya benar-benar istri Pak Kaisar,” bisik salah satu

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 354. Malam mendebarkan

    Setelah beberapa saat mencari, Kaisar akhirnya melihatnya. Di sana, di depan makam ayahnya, Kanaya duduk sambil memeluk lututnya. Tubuhnya tampak gemetar, sementara isak tangisnya terdengar pelan di antara keheningan. Kaisar berjalan mendekat dengan hati-hati, tidak ingin mengejutkan istrinya yang sedang larut dalam kesedihan. “Naya ...,” panggilnya pelan, suaranya penuh rasa bersalah. Tapi rasa sayang itu terasa makin mendalam. Kanaya tersentak. Gadis itu terdiam sejenak, sebelum menoleh ke arah suara itu. Matanya yang bengkak menunjukkan betapa berat beban yang ia rasakan saat ini. "Mas ... kenapa menyusulku? Kenapa Mas tinggalin Intan di sana?" Suara Kanaya terdengar parau. Sisa air mata masih membasahi wajah manisnya. Kaisar perlahan lebih mendekat. Ia berlutut di samping Kanaya, menatap mata Kanaya dengan penuh penyesalan. “Naya, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak bermaksud membuatmu terluka. Intan muncul tiba-tiba, dan aku terlalu terkejut hingga tidak tau harus melakukan

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 353. Kamu Dimana

    Kaisar memutar tubuhnya hendak memanggil Kanaya. Di tengah kebingungannya, ia ingin segera memperkenalkan Kanaya pada Intan dan memastikan bahwa tidak ada salah paham yang terjadi. Namun, begitu ia melihat sekeliling, ia tidak menemukan Kanaya di sana. "Kanaya?" panggilnya, memandang ke berbagai arah. Tidak ada jawaban. Kaisar mulai merasa panik. Ia mencoba mencari ke ruangan lain, berharap menemukan Kanaya sedang sibuk dengan sesuatu. Tapi setelah mencari ke dapur, ruang tengah, bahkan ke ruang persiapan, Kanaya tetap tidak terlihat. Kaisar semakin gelisah. "Kemana dia pergi?" gumamnya pelan, sambil mencoba menelepon Kanaya. Namun, tidak ada jawaban dari panggilan itu. Perasaannya mulai tak karuan, seolah ada yang menindih dadanya. Di tengah kegelisahannya, Kaisar melihat Maira dan Rein mendekat. Wajah Maira tampak khawatir, sementara Rein berusaha tetap tenang. “Ada apa, Kaisar? Kenapa wajahmu tegang begitu?” tanya Maira dengan nada cemas. Kaisar menghela napas, mencoba menaha

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 352. Tamu Mengejutkan

    Bab 26: Kedatangan yang Tak Terduga Rumah besar dan mewah milik Maira dan Rein dipenuhi dengan aktivitas sejak pagi itu. Persiapan resepsi pernikahan Kanaya dan Kaisar yang akan digelar malam ini tengah berlangsung dengan penuh semangat. Maira berkeliling memastikan semua detail dipersiapkan dengan sempurna, sementara Kaisar dan Kanaya membantu semampu mereka. Analea dan Ratu pun ikut membantu Maira. “Kaisar, nanti jangan lupa ke ruang ganti untuk cek lagi setelan jasnya, ya,” ujar Maira sambil memeriksa daftar tamu undangan. Meski mereka memakai jasa WO, Maira tak ingin ada hal sekecil apapun yang terlewat. “Iya, Ma,” jawab Kaisar sambil tersenyum, lalu beralih ke Kanaya yang tampak sibuk dengan telepon genggamnya, memastikan tamu dari pihaknya juga sudah menerima undangan. Ia juga menyiapkan transportasi untuk para keluarganya dari Bogor.Setelah kembali dari ruang ganti, Kaisar kembali menemani Kanaya yang masih mendata para tamunya di ruang tamu. Mereka yang sedang duduk di sof

DMCA.com Protection Status