Share

Bab 230. Makan malam

Penulis: Rina Novita
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-29 19:20:23

"Maaf, mungkin Ibu salah lihat. Saya belum ada melakukan pembayaran belakangan ini. Tidak mungkin tiba-tiba sudah lunas." Ratu mengerutkan keningnya.

"Sebentar saya periksa dulu." Wanita paruh baya itu kembali membuka data-data pada komputernya.

Ratu menunggu dengan berdebar. Sebenarnya ia sangat senang jika memang biaya kuliahnya sudah lunas. Setidaknya ia tidak lagi berpikir keras mencari uang tambahan untuk biaya semesternya nanti. Karena gajinya tentu saja tidak cukup.

"Mbak Khairatun, setelah saya cek kembali, biaya kuliah Mbak memang sudah lunas sejak semester lalu."

Ratu tertegun. Ternyata sejak awal Rein memang sangat berharap ia menyelesaikan kuliahnya. Ratu ingat terakhir kali Rein mengantarnya ke kampus semester lalu. Saat itu Ratu tidak mau lagi kuliah. Namun, Rein berusaha membujuknya dan mengantarnya sampai ke kampus. Ratu menduga waktu itulah Rein membayar semua biaya kuliahnya hingga lunas. Namun, kenyataannya, Ratu kembali berulah dengan tidak mau kuliah lagi.

"M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Just Rara
kayaknya analea hamil ni
goodnovel comment avatar
Rina Novita
love you juga kakak
goodnovel comment avatar
Rina Novita
hehehe. kira-kira apa ya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 231. Berita bahagia

    "Ada apa? Kalian kenapa? Apa ada masalah?" Rein yang sejak tadi diam memperhatikan Analea dan Fabian, memandang serius pada keduanya. Maira yang sudah mulai menduga-duga tesenyum samar dengan wajah penasaran "Daad, Mom, aku ... sudah terlambat datang bulan. Dokter bilang ... aku ... sedang hamil." Maira dan Rein saling pandang dengan wajah berbinar. Rein seketika berdiri dan menghampiri Analea. Tanpa ragu lagi pria gagah itu langsung memeluk Analea dengan erat. "Selamat, Sayang! Daddy sangat bahagia." Rein mencium kening putrinya. Fabian yang duduk di samping Analea pun ikut berdiri. Ia turut merasa haru dan bahagia melihat Rein dan Maira sampai menitikkan air mata. "Fabian, kamu harus jaga baik-baik putriku juga ... cucuku. Pastikan keduanya selalu dalam keadaan sehat!" Suara Rein sedikit tegas pada Fabian. "Itu pasti, Dad. Jangan khawatir!" "Rein, gantian, dong! Aku juga mau peluk putriku!" Maira meraih tubuh Analea dari rengkuhan tangan suaminya. Ia pun langsung memeluk Ana

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 232. Sikap Mencurigakan

    "Terima kasih, Sonia. Tapi aku akan mendampingi suamiku selama meeting ini berjalan." Analea menjawab dengan sopan. "Terserah saja. Tapi sepertinya CEO kami tidak akan suka jika ada orang luar yang ikut duduk di ruang meeting ini tanpa ada gunanya."Nada bicara Sonia mulai ketus. Ia tak lagi tersenyum setelah mendengar jawaban Analea. "CEO perusahaan ini, maksudnya Raihan?" Analea menaikkan alisnya. "Tepatnya ..., Pak Raihan!" jelas Sonia seakan tak suka mendengar Analea menyebut nama Raihan tanpa diawali kata Pak. "Oh ya, Pak Raihan." Sekali lagi Analea bicara sambil tersenyum. Beberapa detik kemudian, ruang meeting itu dihadiri oleh beberapa karyawan dari PT LikeSport dan Bina Sanjaya. Sedangkan Analea menyibukkan diri dengan tabletnya. Ia membalas pesan dan email dari para asistennya. Sejak mengetahui kehamilannya, Analea mempercayakan perusahaan pada semua asistennya. Jadi, ia tidak harus datang setiap hari ke kantor. Ia justru memilih untuk mendampingi Fabian bekerja. "Sila

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 233. Kerja Sampingan

    "Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan sesuatu." Raihan berdiri dan memandang ke seluruh karyawan di ruangan itu. "Mulai bulan depan, omzet kita akan meningkat pesat. Selain didukung oleh perusahaan retail PT.Bina Sanjaya, perusahaan kita juga mendapatkan investasi dana yang cukup besar dari PT Anggada Jaya. Untuk itu kami sangat berterima kasih pada Bu Analea sebagai CEO PT Anggada Jaya. Ternyata beliau langsung tertarik menginvestasikan dananya setelah mengikuti rapat ini." Semua karyawan yang hadir bertepuk tangan karena senang. Berbeda dengan Sonia yang duduk di sebelah Raihan. Wajahnya menegang dan memucat. Netranya melebar seakan tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan. "Apa? Perempuan itu CEO PT. Anggada jaya?" desis Sonia hingga terdengar oleh Raihan. "Kenapa, Sonia? Ada masalah?" Raihan menaikkan alisnya pada Sonia hingga wanita itu menjadi gugup seketika. "Ti-tidak, Pak. Tidak ada masalah!" Sonia spontan menunduk. Apalagi sekilas ia melihat Analea sedang te

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 234. Kecurigaan Sonia

    "Kamu serius menginvestasikan dana di perusahaan Yuda?" Rein tersenyum lebar pada Analea. Sore itu Analea dan Fabian mampir sebentar di rumah Maira sebelum mereka ke dokter kandungan. Mereka hendak berdiskusi tentang banyak hal mengenai perusahaan. "Serius, dong, Dad. Aku yakin produk mereka kualitas unggul dan akan laris di pasaran dunia. Apalagi ada perusahaan Kak Bian yang ikut andil dalam penjualannya." Analea melangkah mendekati Rein yang baru saja muncul dari kamarnya. "Baiklah. Daddy percaya padamu. Anggada Jaya akan semakin maju di tangan Analea." Rein bicara sambil merengkuh bahu Analea. "Rein, Analea kemarin bertemu Ratu di PT LikeSport. Dia tidak tega melihat pekerjaan Ratu yang sekarang." Maira yang sejak tadi duduk bersama Analea dan Fabian, memberanikan diri bicara tentang Ratu pada Rein. "Hmmm ..." Rein melepaskan tangannya dari bahu Analea, lalu duduk di salah satu kursi. "Menurut Analea, Ratu sudah banyak berubah jadi lebih baik," lanjut Maira. Sementara Analea

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 235. Mantan Orang Kaya

    "Ibu nanya kenapa saya bisa kerja di sini, kan? Apa hal ini juga ibu tanyakan pada semua karyawan di sini?" Ratu mulai terlihat santai dan tenang. "Ngomong nggak usah pakai muter-muter! Jawab saja pertanyaan saya!" Sonia memajukan wajahnya yang semakin geram pada Ratu. "Bu Sonia kenapa, sih? Kok pengen tau banget tentang saya? Apa .... saya ini jadi ancaman bagi kehidupan ibu?' Ratu tersenyum miring hingga membuat Sonia makin meradang. "Kamu itu benar-benar menyebalkan!" umpat Sonia, lalu menoleh ke pintu saat mendengar seseorang masuk ke ruangannya. "Pagi, Bu Sonia, ini berkas yang lbu minta." "Letakkan saja di mejaku!" pinta Sonia pada sekretarisnya. "Maaf, Bu Sonia. Pak Raihan minta ibu segera ke ruangannya." "Astaga! Pak Raihan sudah datang?" Seketika Sonia panik, karena kemarin Raihan memintanya meletakkan berkas itu di meja, sebelum CEO itu datang. "Heh, Khairatun! Urusan kita belum selesai!" Setelah mendelikkan matanya pada Ratu, Sonia bergegas keluar dari ruangannya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 236. Maafkan Mama!

    "Mama ..." Desisan pelan nyaris tak terdengar dari mulut Ratu. Tubuhnya membeku melihat wanita yang kini berdiri tepat di depannya. Sisi hatinya di dalam sana sangat ingin memeluk wanita cantik itu. Ada rasa penyesalan yang begitu besar Ratu rasakan saat ini. Dulu, ia sering kali membantah ucapan Maira. Dulu, ia sering membuat wanita itu menangis karena kelakuannya. Kini, dadanya begitu sesak mengingat semua itu. Andai saja waktu bisa kembali ke masa lalu, ia ingin sekali membuat bangga Maira dan menjadi anak yang patuh. Berbeda dengan Maira. Wanita paruh baya itu lebih pandai menguasai diri. Meski sempat terkejut dan mematung beberapa saat, ia bisa dengan cepat tersenyum dan mengangguk pada semua yang ada di sana. "Mau bertemu Pak Raihan atau Bu Sonia, Bu?" Wanita yang bertugas sebagai resepsionis langsung berdiri dan mengangguk ramah pada Maira. "Pak Raihan," jawab Maira. Sementara ekor matanya melirik ke arah Ratu yang masih memandangnya lekat. "Oh ya, Bu. Dengan Ibu siapa?" t

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 237. Pekerjaan Baru

    "Apaa? Sepuluh juta?" Netra Ratu membelalak ketika melihat dana yang baru saja masuk ke rekeningnya. Ia menatap layar ponselnya seakan tak percaya. Saat ini, uang sepuluh juta sangat besar baginya. Sore itu Ratu bergegas menutup ponselnya, lalu berjalan terburu-buru menuju salah satu ruangan di lantai tiga. "Semoga saja dia belum pulang," gumamnya dengan napas terengah-engah. Begitu tiba di depan ruangan bertuliskan CEO, Ratu langsung masuk tanpa mengetuk. "Hei, ada apa?" Raihan spontan berdiri melihat Ratu menerobos masuk begitu saja. Namun untungnya ia tidak lupa menutup pintu itu kembali. "Buat apa kamu transfer uang sepuluh juta padaku?" Ratu berdiri sambil berkacak pinggang di depan Raihan."Astaga Ratu! Kamu bikin kaget saja. Kirain ada apa." Raihan menghempas napas kasar, kemudian kembali menjatuhkan tubuhnya di kursi kebesaran." Bukannya kemarin kamu bilang sedang butuh uang untuk beli laptop?" "Iyaaa, tapi tidak sebanyak itu. Aku hanya bekerja tambahan, tidak mungkin d

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 238. Temani Aku

    "Apa-apaan kamu, Rai!" Ratu semakin mundur hingga punggungnya menyentuh ujung sofa. Ia nyaris berteriak saat wajah Raihan makin tak berjarak dengannya. "Nah, ini dia." Tangan Raihan terulur meraih sesuatu di atas meja yang berada belakang Ratu. "Nggak usah lebay! Aku hanya mau ambil ini." Raihan menyerahkan selembar kertas yang ia ambil tadi pada Ratu. Ratu melotot, ia mendengkus kesal karena merasa Raihan mengerjainya. Raihan tertawa terbahak-bahak melihat wajah Ratu memerah menahan marah. "Kenapa? Berharap aku apa-apain, ya?" Raihan kembali bergeser menjauh dari Ratu. "Ini apa?" Ratu yang terlanjur malu, mengalihkan topik pembicaraan pada kertas yang barusan diberi oleh Raihan. Matanya kembali membelalak melihat tulisan yang ada pada kertas itu. "Dasar CEO gila! Kamu kasih aku kerjaan sebanyak ini?" Ratu membaca ulang tulisan pada kertas itu yang ternyata adalah daftar pekerjaan yang harus ia lakukan setiap sabtu dan minggu. "Hei! Aku sudah bayar kamu sepuluh juta. Asal kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07

Bab terbaru

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 360. Menjagamu selamanya

    "Mengundang Raka? Apa itu perlu?" tanya Rein datar. Maira menghela napas panjang." Sayang, kita harus minta maaf pada Raka dan Kayla karena pernikahan Kaisar kemarin. Aku dengar, dia kecewa." Rein mendengkus kesal. "Bisa-bisanya dia kecewa. Seharusnya dia bisa memilih mana yang harus diprioritaskan. Lagipula, cuma gara-gara dia tidak bisa hadir, semua acara yang sudah direncanakan harus diubah begitu saja?" "Tapi dia papa kandung Kaisar, Rein!" bantah Maira. "Oh, jadi menurutmu Raka lebih berhak memutuskan semuanya daripada aku? Mengapa kamu tidak pernah mengerti, Kaisar itu lebih dari sekedar anak sambung untukku. Kami sudah bersama sejak dia baru bisa berjalan. Kamu pikir kemana Raka selama ini? Bisa-bisanya dia merasa sebagai ayah kandung yang harus diprioritaskan." Bicara Rein mulai meninggi. Hal ini membuat Maira menjadi panik. Ia tidak ingin Rein tiba-tiba sakit di hari bahagia ini. "Ya, Sayang. Sudah, ya. Maafkan aku," ucap Maira lembut. Ia langsung memeluk suaminya

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 359. Cucu Pertama

    Analea dan Fabian baru saja kembali dari rumah sakit setelah kelahiran anak pertama mereka. Maira dan Rein menyambut mereka dengan penuh antusias, sementara Fabian terlihat sangat hati-hati saat menggendong bayi mereka yang masih mungil. "Selamat datang kembali di rumah, sayang," ucap Maira sambil tersenyum hangat. Ia memeluk Analea dengan lembut. "Kamu luar biasa, Analea. Sekarang kamu sudah menjadi seorang ibu!" Maira membawa anak dan menantunya ke ruang tamu. Analea, meski terlihat lelah, tersenyum lebar. "Terima kasih, Ma. Rasanya aku masih nggak percaya akhirnya bayi kecil ini ada di sini," ujarnya sambil memandangi bayi perempuannya yang sedang tidur nyenyak di pelukan Fabian. Saat ini mereka sudah berada di ruang tamu rumah mewah itu. Rein yang berdiri di sebelah Maira tampak tersenyum bangga. "Ini cucu pertama kami. Rasanya seperti mimpi melihat kalian pulang dengan bayi mungil yang cantik," ucapnya sambil menepuk pelan bahu Fabian. Fabian tersenyum lega. "Kami juga merasa

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 358. Pertemuan Tidak Terduga

    Setelah tiga hari berada di hotel, pagi itu Kaisar dan Kanaya memutuskan untuk sarapan di restoran hotel sebelum melanjutkan rencana liburan singkat mereka. Meski tubuh sedikit lelah setelah melewati malam-malam yang panjang, kebahagiaan terus terpancar dari keduanya. "Maafin aku, Sayang. Aku belum sempat membawamu berlibur ke luar kota atau ke luar negeri. Rencananya setelah proyek terakhir ini selesai, aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang indah dan tentunya cukup jauh." Kanaya tersenyum haru."Nggak apa-apa, Mas. Selama Mas ada di dekatku, bagiku di mana aja nggak masalah. Liburan di hotel ini pun sudah bikin aku bahagia. Pokoknya asal kita selalu bersama." Kanaya menatap Kaisar dengan lekat. Mendapatkan tatapan yang berbeda dari istrinya, Kaisar jadi berdebar dan salah tingkah." Aku suka kamu tidak lagi malu-malu, Sayang." Kaisar menjawil hidung mancung Kanaya. Keduanya tertawa kecil penuh kebahagiaan. Di saat sedang menikmati momen santai itu, tiba-tiba seorang pelayan men

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 357. Hari yang Bahagia

    “Ini dari Mama,” ucap Kaisar pelan sambil mengangkat telepon. “Halo, Ma?” Suara Maira terdengar penuh semangat di ujung telepon. “Kaisar! Kamu di mana? Analea sudah melahirkan!” Kaisar langsung terkejut. “Apa? Analea sudah melahirkan? Sekarang, Ma?” “Iya! Kami sudah di rumah sakit sekarang. Ayo cepat ke sini, Kaisar. Kalian harus segera datang,” jawab Maira dengan penuh kegembiraan. Kaisar menoleh ke arah Kanaya yang sudah berdiri di belakangnya. “Analea sudah melahirkan, Naya. Kita harus ke rumah sakit sekarang.” Mata Kanaya langsung berbinar. “Beneran, Mas? Ya ampun, aku harus segera siap-siap!” Kaisar tersenyum melihat antusiasme istrinya. “Iya, beneran. Ayo cepat kita berangkat.” Tanpa menunggu lama, setelah membersihkan diri dan berpakaian, Kanaya segera mengambil tas kecilnya, sementara Kaisar sudah siap di depan pintu. Mereka berdua keluar kamar dan menuju lobi hotel dengan cepat. Di perjalanan, Kanaya tampak begitu bersemangat. “Aku masih nggak nyangka, Mas. Kak Analea

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 356. Malam yang Dinantikan

    “Naya, ini malam yang kita tunggu-tunggu,” bisik Kaisar sambil menatap istrinya dengan penuh cinta. Kaisar membuka pintu kamar dengan perlahan, lalu mengajak Kanaya masuk. Kamar itu dihiasi dengan bunga-bunga mawar yang wangi dan lilin-lilin kecil yang menambah suasana romantis. Kaisar menggenggam tangan Kanaya, lalu menuntunnya untuk duduk di tepi ranjang. Kanaya tersenyum kecil, meskipun wajahnya masih terlihat sedikit gugup. “Iya, Mas. Aku masih nggak percaya ini benar-benar terjadi.” Kaisar mengusap pipi Kanaya dengan lembut, lalu mengecupnya pelan. “Kamu nggak perlu takut. Aku akan selalu ada untukmu, sekarang dan selamanya.” Kanaya merasakan debaran di dadanya semakin kencang. “Terima kasih sudah mau menjagaku, Mas. Aku juga merasa sangat bahagia malam ini.” Mereka berdua saling menatap, merasakan betapa dalam cinta yang kini mengikat mereka. "Naya ...," bisik Kaisar. Ia menggeser tubuhnya hingga nyaris tak berjarak lagi dengan Kanaya. Satu tangannya mengusap lembut bibir

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 355. Resepsi yang Mewah

    Malam itu, hotel mewah tempat resepsi berlangsung dipenuhi oleh tamu-tamu dari berbagai kalangan. Lampu kristal yang bergemerlapan menambah kemewahan suasana, sementara karpet merah yang terbentang menyambut setiap tamu yang datang. Kaisar dan Kanaya sudah siap di belakang panggung, menanti giliran mereka untuk memasuki ballroom utama sebagai pasangan suami istri yang resmi. “Kamu siap, Naya?” tanya Kaisar dengan senyum lembut, sambil menggenggam tangan istrinya yang sedikit gemetar. Kanaya mengangguk pelan, meski hatinya masih berdebar-debar. “Aku siap, Mas,” jawabnya. Di ballroom utama, para tamu sudah mulai berkumpul. Banyak wajah yang familiar hadir. Para karyawan yang mengenal Kanaya dan Kaisar datang mengenakan pakaian terbaik mereka. Beberapa dari mereka tampak saling berbicara pelan, masih terkejut dengan kabar bahwa asisten pribadi bos besar mereka ternyata adalah istrinya sendiri. “Aku nggak nyangka banget, ternyata Kanaya benar-benar istri Pak Kaisar,” bisik salah satu

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 354. Malam mendebarkan

    Setelah beberapa saat mencari, Kaisar akhirnya melihatnya. Di sana, di depan makam ayahnya, Kanaya duduk sambil memeluk lututnya. Tubuhnya tampak gemetar, sementara isak tangisnya terdengar pelan di antara keheningan. Kaisar berjalan mendekat dengan hati-hati, tidak ingin mengejutkan istrinya yang sedang larut dalam kesedihan. “Naya ...,” panggilnya pelan, suaranya penuh rasa bersalah. Tapi rasa sayang itu terasa makin mendalam. Kanaya tersentak. Gadis itu terdiam sejenak, sebelum menoleh ke arah suara itu. Matanya yang bengkak menunjukkan betapa berat beban yang ia rasakan saat ini. "Mas ... kenapa menyusulku? Kenapa Mas tinggalin Intan di sana?" Suara Kanaya terdengar parau. Sisa air mata masih membasahi wajah manisnya. Kaisar perlahan lebih mendekat. Ia berlutut di samping Kanaya, menatap mata Kanaya dengan penuh penyesalan. “Naya, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak bermaksud membuatmu terluka. Intan muncul tiba-tiba, dan aku terlalu terkejut hingga tidak tau harus melakukan

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 353. Kamu Dimana

    Kaisar memutar tubuhnya hendak memanggil Kanaya. Di tengah kebingungannya, ia ingin segera memperkenalkan Kanaya pada Intan dan memastikan bahwa tidak ada salah paham yang terjadi. Namun, begitu ia melihat sekeliling, ia tidak menemukan Kanaya di sana. "Kanaya?" panggilnya, memandang ke berbagai arah. Tidak ada jawaban. Kaisar mulai merasa panik. Ia mencoba mencari ke ruangan lain, berharap menemukan Kanaya sedang sibuk dengan sesuatu. Tapi setelah mencari ke dapur, ruang tengah, bahkan ke ruang persiapan, Kanaya tetap tidak terlihat. Kaisar semakin gelisah. "Kemana dia pergi?" gumamnya pelan, sambil mencoba menelepon Kanaya. Namun, tidak ada jawaban dari panggilan itu. Perasaannya mulai tak karuan, seolah ada yang menindih dadanya. Di tengah kegelisahannya, Kaisar melihat Maira dan Rein mendekat. Wajah Maira tampak khawatir, sementara Rein berusaha tetap tenang. “Ada apa, Kaisar? Kenapa wajahmu tegang begitu?” tanya Maira dengan nada cemas. Kaisar menghela napas, mencoba menaha

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 352. Tamu Mengejutkan

    Bab 26: Kedatangan yang Tak Terduga Rumah besar dan mewah milik Maira dan Rein dipenuhi dengan aktivitas sejak pagi itu. Persiapan resepsi pernikahan Kanaya dan Kaisar yang akan digelar malam ini tengah berlangsung dengan penuh semangat. Maira berkeliling memastikan semua detail dipersiapkan dengan sempurna, sementara Kaisar dan Kanaya membantu semampu mereka. Analea dan Ratu pun ikut membantu Maira. “Kaisar, nanti jangan lupa ke ruang ganti untuk cek lagi setelan jasnya, ya,” ujar Maira sambil memeriksa daftar tamu undangan. Meski mereka memakai jasa WO, Maira tak ingin ada hal sekecil apapun yang terlewat. “Iya, Ma,” jawab Kaisar sambil tersenyum, lalu beralih ke Kanaya yang tampak sibuk dengan telepon genggamnya, memastikan tamu dari pihaknya juga sudah menerima undangan. Ia juga menyiapkan transportasi untuk para keluarganya dari Bogor.Setelah kembali dari ruang ganti, Kaisar kembali menemani Kanaya yang masih mendata para tamunya di ruang tamu. Mereka yang sedang duduk di sof

DMCA.com Protection Status