Share

Bab 177. Lingkungan Kumuh

Penulis: Rina Novita
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-01 23:03:03

"Apa? Malam ini?"

Security itu mengangguk.

"Yang benar aja dong, Pak. Mana bisa saya pergi mendadak begini? Terus nanti saya tinggal dimana?" Ratu emosi bercampur panik. Ia benar-benar tidak menyangka akan diusir oleh Rein. Wanita itu lalu kembali ke ruang tamu untuk menemui Maira dan Analea.

"Ma, Daddy cuma becanda, kan? Daddy nggak benar-benar usir aku, kan? Iya, kan, Ma?" Ratu menatap Maira dengan pandangan memohon sambil mengguncang-guncang tubuh Maira.

"Sayangnya Daddy nggak bercanda, Ratu. Kamu lihat tadi, kan?" Maira yang masih geram dengan Ratu menjawab dengan ekspresi datar. Ia tidak peduli dengan tatapan penuh harap dari Ratu.

"Ana, sekarang kamu menang. Kamu pasti senang dan tertawa melihat Daddy mengusirku. Iya, kan?" Suara Ratu meninggi ketika bicara dengan Analea. Entah kenapa, ia seakan sedang menyalahkan Analea dalam hal ini.

"Hei, yang menyebabkan kamu diusir sama Daddy itu adalah ulah kamu sendiri. Bukan aku," sanggah Analea yang⁷⁷ììi tidak terima mendengar kat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Nur Hasanah
mng si ratu ga punya duit apa buat sewa rumah kan dijakarta banyak
goodnovel comment avatar
Nurlinda Ada
mantap cerita
goodnovel comment avatar
Just Rara
udalah ratu gak usah banyak protes,masih untung ada tempat tinggal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 178. Si Miskin Sok Kaya

    "Beginilah, Non, tempatnya. Ayo, masuk, Non!"Sumi masuk dan langsung membuka tirai pembatas yang membagi dua ruangan itu. Tampak kasur busa lipat yang sudah sangat tipis berada di sudut ruangan dengan alas kasur lusuh dan warna telah memudar. Ratu bergidik sambil mendesis saat mengedarkan pandangan ke seluruh sudut ruangan yang hanya berukuran sepertiga dari kamarnya. "K-kamu tinggal di tempat seperti ini?" tanya Ratu dengan netranya masih tertuju pada lemari plastik yang sudah tidak ada tutupnya. "Iya, Non. Saya cuma sanggup bayar kontrakan seperti ini." "Masuk sini, Non. Duduk dulu. Saya ke depan sebentar belikan Non minum." Setelah meletakkan tasnya di lantai, Sumi kembali keluar. Perlahan Ratu masuk. Sesaat ia menahan napas setiap tercium aroma tak sedap dari ruangan yang cukup lama ditinggalkan penghuninya itu. "Astagaaa! Ini nggak mungkin. Aku nggak mungkin sanggup tinggal di tempat seperti ini. Aku mau cari hotel aja. Ya, pasti ada hotel di sekitar sini." Ratu tidak ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 179. Ijab Kabul

    "K-kamuuu ..." Analea nyaris terpekik karena terkejut. "Analea ...., M-maaf. Aku tidak ada maksud jahat." Pria itu semakin maju melangkah untuk mendekat pada Analea. "Jangan dekat-dekat! Mau apa kamu ke sini, Raihan? Pergi kamu sekarang juga!" Analea mengangkat kedua tangannya untuk mencegah agar pria yang ternyata Raihan itu tidak mendekat padanya. "Please, Ana. Aku hanya ingin bicara!" Wajah Raihan memelas dengan tatapan yang begitu dalam pada Analea. Analea panik. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Tidak ada siapa-siapa di sana. Ia berharap Tante Sondang sang MUA segera kembali dari toilet. Juga dua asisten MUA lainnya yang sedang mengambil beberapa barang di mobil, agar segera kembali ke ruangan itu. Tapi semua terasa sangat lama oleh Analea. Apalagi saat ini ada seorang pria asing bersamanya di ruangan itu. Di saat ia sedang menanti detik-detik pernikahannya dengan Fabian. "Tenanglah Ana. Aku hanya ingin bicara sesuatu padamu." Raihan tak lagi melangkah. Pria ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 180. Hari Bahagia

    Analea tak dapat membendung air mata bahagianya. Meski ia menangis, senyum kelegaan terpancar di wajahnya. Setelah menghadapi berbagai rintangan, akhirnya ia sah menjadi istri Fabian. Seorang pria yang begitu baik dan telah beberapa kali menjadi dewa penolongnya. "Ayo, Sayang! Fabian pasti sudah tidak sabar menunggumu!" Maira menggandeng tangan putrinya. "Ehmm ... Ana, kamu mengingatkan Daddy ketika menikahi mamamu ini. Mamamu sangat cantiik. Persis seperti kamu saat ini." Maira tersipu mendengar pujian dari Rein. Analea dan Kaisar saling melirik dan tersenyum. Mereka bahagia melihat kedua orang tua mereka tetap mesra di usia yang sudah tak muda lagi. "Ayo, kita segera ke lokasi acara!" Rein meraih bahu Kaisar dan melangkah mengikuti Analea dan Maira yang ada di depan mereka. Netra Fabian terus tertuju pada Analea yang baru saja muncul dan melangkah pelan menuju kursi di sampingnya. Pak penghulu memberikan beberapa nasehat dan arahan pada kedua mempelai. Salah satu petugas KUA me

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 181. Tergesa-gesa

    "Mereka pasti sedang bersenang-senang di sana ...," gumam Ratu sambil berdecak kesal. "Sabar ya, Non. Sebentar lagi Non juga akan menikah, bukan?" Sumi yang sedang merapikan rumah mencoba menghibur Ratu. "Astaga! Kenapa aku hampir lupa. Seharusnya Raihan mengajakku ke acara Analea. Tapi kenapa dia sama sekali tidak menghubungiku?" Ratu lantas berdiri dan mencari ponselnya. "Non segera saja minta dilamar sama Tuan Raihan. Non tidak akan hidup susah jika menikah dengan Tuan Raihan." Sumi melihat Ratu sedang sibuk menghubungi seseorang. "Brengsek! Kenapa panggilanku tidak diangkat? Bisa-bisanya dia lupa dan dan tidak mengajakku di acara pernikahan Analea! Setidaknya Raihan bisa mengembalikan aku pada kehidupanku semula. Keluarga sombong itu pasti akan menyesal karena telah mengusirku," bathin Ratu sambil berdecak kesal. "Bagaimana kalau besok Non temui saja Tuan Raihan? Katakan padanya kalau Non ingin pernikahannya segera dilaksanakan!" Ratu menoleh pada Sumi. Pendapat wanita paruh

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 182. Mulai Candu

    Tak ada rayuan mesra ataupun kata-kata romantis dari bibir Fabian. Netra kecoklatan pria berdarah brazil itu meredup dengan napas memburu. "Leaa ... I love you!" bisik Fabian yang mulai bergerak gaduh di atas tubuh Analea. Napasnya menyapu hangat wajah cantik yang kini nyaris tak berjarak dengan wajahnya. Tanpa aba-aba lagi bibir mereka pun menyatu. Fabian mulai bermain-main di sana. Tangan kekar dan lebar miliknya pun tak bisa diam bergerak sesukanya. Analea mulai menikmati sentuhan-sentuhan pada tubuhnya. Sesekali ia mendesah, mengerang dan bergumam tak jelas. Ia merasakan jemari Fabian mulai menyentuh bagian-bagian sensitifnya. Hingga tubuhnya mulai menegang merasakan sensasi yang luar biasa. Ia bergerak pasrah ketika Fabian mulai melucuti satu persatu yang melekat pada tubuhnya. Analea merasa wajahnya merah merona ketika Fabian memandangnya tak berkedip setelah suaminya itu berhasil membuatnya polos tanpa sehelai benangpun. Kini dua tangan Fabian mulai sibuk menarik ikat pingga

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-06
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 183. Kehadiran Seseorang yang Tak Terduga

    Analea sengaja membiarkan ponselnya terus bergetar tanpa mengangkatnya. Ia hanya memperkecil volume deringnya agar Fabian tidak terjaga. "Untuk apa Raihan menghubungiku? Apa, sih maunya dia?" Analea berdecak kesal. Ia khawatir Fabian terjaga. Netranya berpindah-pindah pada wajah Fabian dan ponsel yang masih bergetar. "Bagaimana ini?" Beberapa detik kemudian, ponsel masih berada di tangannya saat tiba-tiba saja Fabian membuka mata. Ia merasa terganggu dengan suara getar ponsel itu "Kenapa tidak diangkat? Siapa yang menelpon?" Suara berat Fabian membuat Analea terkejut. "Ini Kak ... R-raihan. Aku nggak tau apa maunya dia." Analea bicara hati-hati. Ia khawatir Fabian akan kembali tersulut emosinya. Masih jelas terbayang di ingatannga, betapa wajah Fabian yang menggelap ketika menghantam wajah Raihan di kamar rias pagi tadi. Ternyata benar dugaannya. Fabian mendengkus kesal dan bangkit untuk duduk. Analea bernapas lega karena ponselnya tak lagi bergetar. "Sekarang tolong Lea cerita

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 184. Malam Pengantin

    "Kamu lagi! Untuk apa sebenarnya kamu ke sini?" Suara Fabian yang mendominan cukup menarik perhatian beberapa orang yang sedang melintas di restoran itu. "Maaf, Fabian, Analea. Apa boleh aku ikut duduk di sini?" Wajah Raihan penuh harap menatap Fabian yang rahangnya mulai mengeras. "Hmmm .... " Fabian membuang pandangannya dan mendengkus kesal. Melihat itu Raihan menggunakan kesempatan untuk duduk pada salah satu kursi dan mendekat pada Fabian. "Bian, tolong maafkan aku. Saat ini kesehatan ayahku drop dan harus dirawat di rumah sakit. Semua ini gara-gara aku. Tolonglah, Bian!" Analea terkejut mendengar penjelasan Raihan. Ia tidak menyangka masalahnya akan seperti ini. Netra teduh Analea memandang Fabian dengan cemas. Ia berharap suaminya itu mau memaafkan Raihan. "Bian ..., please ...!" Fabian menoleh dan memandang tajam pada Raihan. "Sebenarnya apa yang akan kamu lakukan pada Analea tadi pagi?" Raihan menghela napas berat. Ia tidak langsung menjawab. Sesaat tampak ia sedang

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab. 185 Hidup Susah

    "Aku mau mandi!" Ratu bertolak pinggang berdiri di depan pintu kontrakan. "Tunggu ya, Non. Masih antri. Non berdiri dulu di barisan itu biar cepat!" Dengan hati-hati Sumi menunjuk para penghuni kontrakan yang sedang berdiri mengantri di depan kamar mandi. "Apaa? Kamu suruh aku berdiri di sana?" Ratu melotot ke arah antrian itu. "Iy-iyaaa, Non. K-kalau pagi-pagi banyak yang mau berangkat kerja. Jadi mandinya antri," jawab Sumi takut-takut. "Kamu aja yang antri! Aku malas bergabung sama orang-orang itu!" Ratu kembali masuk ke kamar kontrakan dan kembali merebahkan tubuhnya di kasur busa. Sumi hanya bisa menarik napas berat, lalu mulai ikut mengantri bersama para penghun kontrakan. "Heh, Sumi! Bukannya tadi kamu udah mandi? Kenapa sekarang antri lagi?" tegur salah satu penghuni kontrakan yang juga sedang mengantri. "Saya antri untuk ... untuk ...." Sumi bingung ingin menjelaskan siapa Ratu pada tetangganya. "Untuk siapa? Untuk perempuan sombong yang ada di kontrakan kamu itu?" sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09

Bab terbaru

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 360. Menjagamu selamanya

    "Mengundang Raka? Apa itu perlu?" tanya Rein datar. Maira menghela napas panjang." Sayang, kita harus minta maaf pada Raka dan Kayla karena pernikahan Kaisar kemarin. Aku dengar, dia kecewa." Rein mendengkus kesal. "Bisa-bisanya dia kecewa. Seharusnya dia bisa memilih mana yang harus diprioritaskan. Lagipula, cuma gara-gara dia tidak bisa hadir, semua acara yang sudah direncanakan harus diubah begitu saja?" "Tapi dia papa kandung Kaisar, Rein!" bantah Maira. "Oh, jadi menurutmu Raka lebih berhak memutuskan semuanya daripada aku? Mengapa kamu tidak pernah mengerti, Kaisar itu lebih dari sekedar anak sambung untukku. Kami sudah bersama sejak dia baru bisa berjalan. Kamu pikir kemana Raka selama ini? Bisa-bisanya dia merasa sebagai ayah kandung yang harus diprioritaskan." Bicara Rein mulai meninggi. Hal ini membuat Maira menjadi panik. Ia tidak ingin Rein tiba-tiba sakit di hari bahagia ini. "Ya, Sayang. Sudah, ya. Maafkan aku," ucap Maira lembut. Ia langsung memeluk suaminya

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 359. Cucu Pertama

    Analea dan Fabian baru saja kembali dari rumah sakit setelah kelahiran anak pertama mereka. Maira dan Rein menyambut mereka dengan penuh antusias, sementara Fabian terlihat sangat hati-hati saat menggendong bayi mereka yang masih mungil. "Selamat datang kembali di rumah, sayang," ucap Maira sambil tersenyum hangat. Ia memeluk Analea dengan lembut. "Kamu luar biasa, Analea. Sekarang kamu sudah menjadi seorang ibu!" Maira membawa anak dan menantunya ke ruang tamu. Analea, meski terlihat lelah, tersenyum lebar. "Terima kasih, Ma. Rasanya aku masih nggak percaya akhirnya bayi kecil ini ada di sini," ujarnya sambil memandangi bayi perempuannya yang sedang tidur nyenyak di pelukan Fabian. Saat ini mereka sudah berada di ruang tamu rumah mewah itu. Rein yang berdiri di sebelah Maira tampak tersenyum bangga. "Ini cucu pertama kami. Rasanya seperti mimpi melihat kalian pulang dengan bayi mungil yang cantik," ucapnya sambil menepuk pelan bahu Fabian. Fabian tersenyum lega. "Kami juga merasa

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 358. Pertemuan Tidak Terduga

    Setelah tiga hari berada di hotel, pagi itu Kaisar dan Kanaya memutuskan untuk sarapan di restoran hotel sebelum melanjutkan rencana liburan singkat mereka. Meski tubuh sedikit lelah setelah melewati malam-malam yang panjang, kebahagiaan terus terpancar dari keduanya. "Maafin aku, Sayang. Aku belum sempat membawamu berlibur ke luar kota atau ke luar negeri. Rencananya setelah proyek terakhir ini selesai, aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang indah dan tentunya cukup jauh." Kanaya tersenyum haru."Nggak apa-apa, Mas. Selama Mas ada di dekatku, bagiku di mana aja nggak masalah. Liburan di hotel ini pun sudah bikin aku bahagia. Pokoknya asal kita selalu bersama." Kanaya menatap Kaisar dengan lekat. Mendapatkan tatapan yang berbeda dari istrinya, Kaisar jadi berdebar dan salah tingkah." Aku suka kamu tidak lagi malu-malu, Sayang." Kaisar menjawil hidung mancung Kanaya. Keduanya tertawa kecil penuh kebahagiaan. Di saat sedang menikmati momen santai itu, tiba-tiba seorang pelayan men

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 357. Hari yang Bahagia

    “Ini dari Mama,” ucap Kaisar pelan sambil mengangkat telepon. “Halo, Ma?” Suara Maira terdengar penuh semangat di ujung telepon. “Kaisar! Kamu di mana? Analea sudah melahirkan!” Kaisar langsung terkejut. “Apa? Analea sudah melahirkan? Sekarang, Ma?” “Iya! Kami sudah di rumah sakit sekarang. Ayo cepat ke sini, Kaisar. Kalian harus segera datang,” jawab Maira dengan penuh kegembiraan. Kaisar menoleh ke arah Kanaya yang sudah berdiri di belakangnya. “Analea sudah melahirkan, Naya. Kita harus ke rumah sakit sekarang.” Mata Kanaya langsung berbinar. “Beneran, Mas? Ya ampun, aku harus segera siap-siap!” Kaisar tersenyum melihat antusiasme istrinya. “Iya, beneran. Ayo cepat kita berangkat.” Tanpa menunggu lama, setelah membersihkan diri dan berpakaian, Kanaya segera mengambil tas kecilnya, sementara Kaisar sudah siap di depan pintu. Mereka berdua keluar kamar dan menuju lobi hotel dengan cepat. Di perjalanan, Kanaya tampak begitu bersemangat. “Aku masih nggak nyangka, Mas. Kak Analea

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 356. Malam yang Dinantikan

    “Naya, ini malam yang kita tunggu-tunggu,” bisik Kaisar sambil menatap istrinya dengan penuh cinta. Kaisar membuka pintu kamar dengan perlahan, lalu mengajak Kanaya masuk. Kamar itu dihiasi dengan bunga-bunga mawar yang wangi dan lilin-lilin kecil yang menambah suasana romantis. Kaisar menggenggam tangan Kanaya, lalu menuntunnya untuk duduk di tepi ranjang. Kanaya tersenyum kecil, meskipun wajahnya masih terlihat sedikit gugup. “Iya, Mas. Aku masih nggak percaya ini benar-benar terjadi.” Kaisar mengusap pipi Kanaya dengan lembut, lalu mengecupnya pelan. “Kamu nggak perlu takut. Aku akan selalu ada untukmu, sekarang dan selamanya.” Kanaya merasakan debaran di dadanya semakin kencang. “Terima kasih sudah mau menjagaku, Mas. Aku juga merasa sangat bahagia malam ini.” Mereka berdua saling menatap, merasakan betapa dalam cinta yang kini mengikat mereka. "Naya ...," bisik Kaisar. Ia menggeser tubuhnya hingga nyaris tak berjarak lagi dengan Kanaya. Satu tangannya mengusap lembut bibir

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 355. Resepsi yang Mewah

    Malam itu, hotel mewah tempat resepsi berlangsung dipenuhi oleh tamu-tamu dari berbagai kalangan. Lampu kristal yang bergemerlapan menambah kemewahan suasana, sementara karpet merah yang terbentang menyambut setiap tamu yang datang. Kaisar dan Kanaya sudah siap di belakang panggung, menanti giliran mereka untuk memasuki ballroom utama sebagai pasangan suami istri yang resmi. “Kamu siap, Naya?” tanya Kaisar dengan senyum lembut, sambil menggenggam tangan istrinya yang sedikit gemetar. Kanaya mengangguk pelan, meski hatinya masih berdebar-debar. “Aku siap, Mas,” jawabnya. Di ballroom utama, para tamu sudah mulai berkumpul. Banyak wajah yang familiar hadir. Para karyawan yang mengenal Kanaya dan Kaisar datang mengenakan pakaian terbaik mereka. Beberapa dari mereka tampak saling berbicara pelan, masih terkejut dengan kabar bahwa asisten pribadi bos besar mereka ternyata adalah istrinya sendiri. “Aku nggak nyangka banget, ternyata Kanaya benar-benar istri Pak Kaisar,” bisik salah satu

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 354. Malam mendebarkan

    Setelah beberapa saat mencari, Kaisar akhirnya melihatnya. Di sana, di depan makam ayahnya, Kanaya duduk sambil memeluk lututnya. Tubuhnya tampak gemetar, sementara isak tangisnya terdengar pelan di antara keheningan. Kaisar berjalan mendekat dengan hati-hati, tidak ingin mengejutkan istrinya yang sedang larut dalam kesedihan. “Naya ...,” panggilnya pelan, suaranya penuh rasa bersalah. Tapi rasa sayang itu terasa makin mendalam. Kanaya tersentak. Gadis itu terdiam sejenak, sebelum menoleh ke arah suara itu. Matanya yang bengkak menunjukkan betapa berat beban yang ia rasakan saat ini. "Mas ... kenapa menyusulku? Kenapa Mas tinggalin Intan di sana?" Suara Kanaya terdengar parau. Sisa air mata masih membasahi wajah manisnya. Kaisar perlahan lebih mendekat. Ia berlutut di samping Kanaya, menatap mata Kanaya dengan penuh penyesalan. “Naya, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak bermaksud membuatmu terluka. Intan muncul tiba-tiba, dan aku terlalu terkejut hingga tidak tau harus melakukan

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 353. Kamu Dimana

    Kaisar memutar tubuhnya hendak memanggil Kanaya. Di tengah kebingungannya, ia ingin segera memperkenalkan Kanaya pada Intan dan memastikan bahwa tidak ada salah paham yang terjadi. Namun, begitu ia melihat sekeliling, ia tidak menemukan Kanaya di sana. "Kanaya?" panggilnya, memandang ke berbagai arah. Tidak ada jawaban. Kaisar mulai merasa panik. Ia mencoba mencari ke ruangan lain, berharap menemukan Kanaya sedang sibuk dengan sesuatu. Tapi setelah mencari ke dapur, ruang tengah, bahkan ke ruang persiapan, Kanaya tetap tidak terlihat. Kaisar semakin gelisah. "Kemana dia pergi?" gumamnya pelan, sambil mencoba menelepon Kanaya. Namun, tidak ada jawaban dari panggilan itu. Perasaannya mulai tak karuan, seolah ada yang menindih dadanya. Di tengah kegelisahannya, Kaisar melihat Maira dan Rein mendekat. Wajah Maira tampak khawatir, sementara Rein berusaha tetap tenang. “Ada apa, Kaisar? Kenapa wajahmu tegang begitu?” tanya Maira dengan nada cemas. Kaisar menghela napas, mencoba menaha

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 352. Tamu Mengejutkan

    Bab 26: Kedatangan yang Tak Terduga Rumah besar dan mewah milik Maira dan Rein dipenuhi dengan aktivitas sejak pagi itu. Persiapan resepsi pernikahan Kanaya dan Kaisar yang akan digelar malam ini tengah berlangsung dengan penuh semangat. Maira berkeliling memastikan semua detail dipersiapkan dengan sempurna, sementara Kaisar dan Kanaya membantu semampu mereka. Analea dan Ratu pun ikut membantu Maira. “Kaisar, nanti jangan lupa ke ruang ganti untuk cek lagi setelan jasnya, ya,” ujar Maira sambil memeriksa daftar tamu undangan. Meski mereka memakai jasa WO, Maira tak ingin ada hal sekecil apapun yang terlewat. “Iya, Ma,” jawab Kaisar sambil tersenyum, lalu beralih ke Kanaya yang tampak sibuk dengan telepon genggamnya, memastikan tamu dari pihaknya juga sudah menerima undangan. Ia juga menyiapkan transportasi untuk para keluarganya dari Bogor.Setelah kembali dari ruang ganti, Kaisar kembali menemani Kanaya yang masih mendata para tamunya di ruang tamu. Mereka yang sedang duduk di sof

DMCA.com Protection Status