Share

224. Nggak Pakai Tangan

Feli menyunggingkan senyuman lebar dan berteriak kecil. Pancaran kebahagiaan terlihat jelas dalam sorot matanya. Ia menekan sebuah tombol, hingga kaca pintu di sampingnya turun perlahan.

“Udaranya segar banget, Archer!” pekik Feli seraya melongokan wajah ke celah yang terbuka itu, dihirupnya dalam-dalam udara segar dan sejuk kawasan puncak yang sedang mereka lewati. Kiri dan kanan jalan dipenuhi kebun teh dan dipagari pepohonan hijau.

“Hari-hati, kepala kamu jangan terlalu keluar, Sunshine. Bahaya.”

“Ish! Nggak, lah!” sergah Feli dengan mata mendelik ke arah Archer—yang juga tengah menurunkan kaca pintu dan mematikan AC. Detik berikutnya Feli kembali tersenyum lebar dan melihat ke luar. “Kenapa nggak pakai mobil kamu yang putih aja, sih? Biar atapnya bisa dibuka.”

“Ah, iya juga ya.” Nada bicara Archer terdengar menyesal. “Kenapa nggak kepikiran?” Ia berdecak lidah.

“Nggak apa-apa. Berarti lain kali kita harus ke sini lagi bareng anak-anak.”

“Iya, kalau Ernest sudah agak gede. Kasihan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
~kho~
asiiiikkk....hayooo feli kamu harus bertanggung jawab
goodnovel comment avatar
Amryna Rosyadah
Ayoo lanjutkan Fel...
goodnovel comment avatar
Novalia Putuhena II
laannnnjuuuuttt dong thor .... penasaran bangeettt nihh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status