Share

Peti Harta Karun

“Ibu beres-beres saja dulu. Nanti sore kusuruh sopir untuk mengantar pulang.” Laila membalikkan badan, seakan menjadi isyarat bahwa perbincangan itu selesai.

“Baiklah.” Kartika beranjak dari sana.

Sepeninggal Kartika, Laila bergegas keluar kamar. Wanita muda itu melangkah tergesa-gesa menuju ruang kerja, untuk menemui Widura.

“Ada apa, Nona?” Widura yang tengah memeriksa beberapa berkas, langsung berdiri melihat kehadiran Laila di sana.

Tanpa banyak basa-basi, Laila langsung memberikan suntikan tadi kepada Widura. “Bu Kartika memberikan itu kepada saya. Tante Mayang menyuruhnya agar menyuntik saya secara diam-diam. Saya tidak tahu cairan apa di dalamnya. Namun, saya yakin itu pasti bukan vitamin untuk kecantikan.”

Widura terpaku memperhatikan suntikan yang Laila berikan. “Saya akan menyimpan ini. Kebetulan saya mempunyai seorang kenalan yang bekerja di bagian lab rumah sakit. Kita bisa meminta bantuannya.”

Laila mengangguk setuju. “Saya juga ingin mengatakan sesuatu.”

“Tentang apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status