Share

Sandiwara Marinka

Laila langsung tertegun mendengar nama Marinka. Dia menoleh kepada Pramoedya, lalu mengalihkan pandangan pada tangan yang tengah digenggam pria itu. “Temui dia,” ucapnya, seraya berusaha melepaskan tangan Pramoedya. 

Pramoedya tak segera menanggapi. Dia memberi isyarat kepada asisten rumah tangga yang tadi memberi laporan, agar meninggalkannya berdua dengan Laila. Setelah pelayan tadi berlalu dari sana, Pramoedya memusatkan perhatian kepada wanita cantik yang tampak sedikit merajuk itu. 

“Kuharap, ini merupakan bagian dari rasa cemburu,” ujar Pramoedya diiringi senyum kalem 

Laila tak menyahut. Dia justru memalingkan wajah. “Kamu terus merayuku, sementara Marinka ternyata masih suka datang kemari menemuimu. Apa-apaan itu? Dasar pria! Semua saja saja.” Laila mendengkus pelan. “Sudahlah! Cepat temui dia! Jangan buat kekasihmu menunggu terlalu lama!” Wanita muda itu membalikkan badan, bermaksud hendak ber

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status