Share

Bersembunyi

“Ya, Tuhan. Kamu memang pandai bicara.” Laila menggeleng samar. “Sudahlah. Aku mau ke kamar mandi dulu.” Dia membalikkan badan.

Namun, dengan cepat Pramoedya menahan gerak Laila. “Tidak bisakah kita ….” Pramoedya menarik tangan wanita cantik itu, hingga masuk ke pelukannya. Pria tampan tersebut sudah hendak kembali mencium Laila.

“Tolonglah, Pram. Bisa-bisa aku pipis di celana lagi seperti waktu itu.” Laila memelas, memohon agar Pramoedya melepaskannya. “Kamu tahu aku tidak punya baju dan celana ganti.”

Bukannya menuruti permintaan Laila, Pramoedya justru tertawa geli. Dia sengaja mengajak wanita itu bermain-main.

“Pram! Kumohon!” Laila berontak. Dia sudah tak tahan ingin ke kamar mandi.

Namun, Pramoedya justru sengaja menahannya. Pria itu tertawa puas, melihat Laila yang meronta, meminta agar segera dilepaskan. Si pemilik mata hazel tadi baru diam, saat Laila tak bergerak. “Kenapa?” tanyanya.

Laila tidak menjawab. Sepasang matanya mengarah ke bawah, pada tetes-tetes air di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status