Share

BAB 91

Penulis: Giana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-19 04:32:53

Feyana tak tahan untuk menggeplak lengan suaminya yang bersikeras ingin membalas Joshua.

“Joshua masih sakit, dirinya bahkan amnesia karena habis koma. Kamu ini bisa-bisanya mau berantem sama orang sakit,” sengit Feyana lalu mencubit pinggang suaminya.

David langsung mengerang kesakitan. “Ampun, Fey!” serunya menyuruh Feyana berhenti mencubitnya.

“Masih mau membalas Joshua atau tidak? Jika iya, takkan kulepaskan.” Feyana mengancam dengan masih mencubit suaminya.

Mau tak mau David menganggukkan kepala cepat. Seusai Feyana melepaskan cubitannya, David langsung menyelonong pergi, merajuk ceritanya.

Feyana melihat punggung David menjauh hingga hampir menghilang tak terlihat. Ia menghela napas melihat tingkah kekanakan suaminya.

“Kejar saja Kak David, tenangkan dia dan katakan kakak sayang padanya! Dia itu sedang kesal sejak dari kantor, mungkin sesuatu yang menyebalkan terjadi tadi. Makanya dia makin kesal melihatmu malah tak mau mengerti dirinya.” Jerome berinisiatif memberikan sarannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 92

    Feyana menyuapi Joshua untuk sarapan pagi ini. Kondisinya pulih secara cepat dan perkembangannya yang baik sempat mengejutkan banyak Dokter yang menanganinya.“Nah, buka mulut! Kamu dengar tidak kalau kesembuhanmu yang cepat ini membuat banyak orang kagum padamu? Mereka kadang juga tanya padaku, tentang apa rahasiamu bisa cepat sembuh.” Feyana mulai mengoceh seperti biasa ketika bertugas menyuapi Joshua.Dirinya, Jerome, dan bahkan juga David memang sengaja menjadwalkan secara bergantian untuk yang menyuapi Joshua. Agar tidak ribut, mereka membaginya sama rata. Pagi, siang, sore selalu bergantian. Tiap harinya juga bergantian. Tak terasa hal seperti itu sudah berlangsung hampir seminggu ini.“Terus kamu jawab apa?” balas Joshua jadi ingin tahu. Ia merasa pantas membanggakan dirinya karena pulih cepat.Sambil menjentikkan jari telunjuk dan jempolnya, dada Feyana agak membusung bangga. “Tentu saja kujawab dengan yakin kalau kasih sayang orang-orang yang menunggunya sembuh membuatmu bers

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 93

    Feyana duduk di kursi sebelah suaminya. David tampak biasa saja, namun Feyana berkebalikan darinya. Feyana sudah berkeringat dingin menatap suaminya dan juga polisi itu bergantian.“Mas, gimana bisa kamu ditangkap, sih? Terus gimana kalo dipenjara? Astaga, aku tidak mau ditinggal suami masuk bui,” cerca Feyana berbisik pada David.David mengelus lengan Feyana, menyuruhnya untuk duduk menghadap ke depan bukan miring ke arahnya. David juga meminta agar pengacara yang dibawa Feyana untuk mendekat, mengatasi kasusnya.Pengacara itu berdiri di sisi David dan bicara dengan Polisi, meminta penjelasan garis besar tuntutan hukuman yang David lakukan.“Pak David dilaporkan atas tindakan pelanggaran hak privasi Bapak Robin. Dengan bukti kamera pengawas yang diletakkan di vas bunga yang sengaja Pak David hadiahkan ke Pak Robin untuk mengawasinya diam-diam.”Feyana menarik lengan baju David dan kembali berbisik, “Benar kamu melakukan hal itu, Mas? Astaga, kamu bertindak sejauh apa?”David membungk

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 94

    Feyana dan David kembali ke rumah sakit dengan membawa kresek belanjaan berisi camilan dan nasi bungkus. Sengaja memang karena Feyana merengek ingin beli, David tentu saja tak kuasa menolak. Toh, camilan seperti ini akan sangat berguna ketika malam hari perut keroncongan.“Gimana keadaan kakakmu? Maaf ya, karena aku tidak bisa menungguinya sebab David ini buat masalah sampai dibawa ke kantor polisi segala,” ungkap Feyana sambil melirik bengis pada suaminya yang hanya pura-pura tak dengar.Jerome mengangguk dengan senyum di wajahnya. “Aku tadi pulang lebih awal karena para guru sedang rapat, jadi tak masalah. Abangku juga sudah tidur setelah tadi aku mandikan dengan hanya mengelap badannya. Oh iya, gimana masalahnya, udah kelar?” sahutnya lalu mempertanyakan masalah apa yang sedang dialami.Dengan semangat 45 yang membara, Feyana menjelaskan bahwa suaminya itu jadi orang licik demi bisa mengimbangi lawannya. Feyana tak terlalu masalah dengan itu, hanya saja David jangan sampai membuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 95

    “Luna?” tebak Feyana tanpa berani menoleh ke belakang. Lehernya terasa dingin oleh benda runcing yang terbuat dari besi. Feyana bisa menebak bahwa itu sebuah mata pisau yang menyentuh lehernya.Terdengar suara tawa Luna. Dia mendekatkan bibirnya ke telinga Feyana. “Senang bertemu denganmu.”“Mau apa, kamu? Kupikir kamu sedang meringkuk ketakutan atau melarikan diri dari negara ini,” ucap Feyana yang malah memancing emosi Luna.Luna sedikit menekan mata pisau yang ditusukkannya di leher Feyana, membuat sedikit darah merembes. Feyana hanya meringis sakit tapi sama sekali tak mengeluhkannya.“Kenapa diam saja? Ayo, katakan maaf agar aku membiarkanmu hidup!” ejek Luna yang senang melihat Feyana pura-pura kuat.Feyana berdecih sinis. “Untuk apa aku minta kebaikan hatimu yang isinya busuk itu? Aku lebih senang kamu bunuh daripada minta belas kasihanmu,” sengatnya membuat Luna geram.Kedatangan Luna ke sini untuk mengambil sebuah album kenangan yang isinya dipenuhi fotonya dan David. Dirinya

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 96

    “DIAM KAMU! Jangan sok-sokan mengajariku!” bentak Luna dengan lantang membuat Feyana terhenyak.David langsung menarik Feyana agar berdiri di belakangnya, biar dia yang jadi tameng untuk istrinya. Luna terlihat tak menyukai apa yang dilakukan David.“Aku sudah menelepon polisi, kuyakin sebentar lagi akan datang. Aku hanya ingin memberikanmu kelonggaran. Pergi sekarang dan benar-benar jauhi keluargaku, terutama Feyana! Atau terserah padamu jika ingin mendekam ke sel tahanan. Satu yang perlu kamu tahu, dirimu takkan lagi mudah mendapatkan pekerjaan dan akan menjadi buronan polisi jika di sini, jadi pastikan jika berhasil lolos kamu pergi ke luar negeri. Itu jika kamu tidak tertangkap,” umbar David tanpa rasa iba menyuruh Luna hengkang dalam hidup mereka.Feyana agak berjinjit di belakang David dan berbisik di telinganya, “Kapan kamu ada waktu menghubungi polisi?” tanyanya kepo.David menampik badan Feyana di belakangnya dan menyuruhnya diam saja. Jika tak bisa bantu, lebih baik jangan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 97

    Kegemparan dalam dunia politik mengawali pemberitaan setiap saluran televisi, jagat maya, bahkan topik hangat gosip para ibu-ibu kompleks. Semuanya membahas tentang korupsi yang dilakukan Kandidat Gubernur Pak Robin.Robin yang dijagokan akan menjadi Gubernur selama 2 periode berturut-turut membuat semua mata terperangah tak percaya melihat bahwa kelakuannya sangatlah minus. Sebuah video membahas tentang Robin sedang viral di semua situs menjadi saksi biksu kelicikannya.Robin yang melakukan korupsi besar-besaran hampir 7 Triliun. Menyuap banyak anggota kejaksaan, polisi, hingga pihak sekolah untuk membebaskan anaknya yang menabrak orang hingga terluka parah. Dan semua orang juga merasa kasihan pada Joshua sebagai korbannya tapi malah hampir dijebloskan penjara karena difitnah oleh Robin.Semua orang benci dan marah pada sosok Robin yang sebelumnya sangat diagungkan, ternyata adalah pria yang amat tamak.“Jadi, seperti ini rasanya menang dalam menghancurkan orang jahat. Aku suka peras

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 98

    Feyana bersungguh-sungguh untuk pergi ke taman bermain, menjajal hampir semua wahana permainan. Tak mengacuhkan kedua pria yang sejak awal masuk mengintil dirinya, sebab ia terlalu sibuk bermain.“Masih belum puas, Fey? Aku yang melihatmu saja sudah mual, loh,” rutuk David yang sudah pegal-pegal kakinya.Joshua mengangguk setuju. Dia yang bahkan baru keluar rumah sakit, sepertinya akan masuk ke sana lagi jika Feyana terus saja menyiksanya begini. Yang paling membuat Joshua heran, kenapa dirinya harus ikut terseret dengan pasangan ini. Kenapa juga David memaksanya untuk ikut juga? Apa agar tidak kesulitan seorang diri makanya membawa tumbal macam dirinya ini?Feyana menggeleng tak mau. Ia masih ingin naik kora-kora lalu masuk rumah hantu. Itupun masih ada beberapa yang belum dijajalnya.David dan Joshua saling bertatapan lalu mengangguk bersama. Sedetik kemudian, tanpa aba-aba keduanya menyeret kedua lengan Feyana ke belakang dan membawanya untuk pulang, menyudahi permainan yang sama s

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 99

    Joshua membawa dua cangkir kopi langsung dengan tangan tanpa pakai nampan, menurutnya terlalu repot harus mengembalikannya ke dapur lagi, sedangkan kalau hanya cangkirnya saja bisa dibuang langsung karena berbahan kertas.“Mau apa kamu ke sini?” tanya Joshua dengan nada judes tak senang bertemu Randy di depan ruangannya David.Randy yang sudah bersiap mengetuk pintu menautkan alis bingung karena malah bertemu dengan Joshua, sekretaris sekaligus temannya Feyana.“Kenapa kamu juga di sini? Bukankah kamu itu sekretarisnya Feyana?” selidik Randy menukik alis tajam.Joshua diam tak menyahut. Ia berjalan santai melewati Randy yang berdiri di depan pintu. “Minggir!” sengatnya lalu mengetuk pintu.Seseorang dari dalam menyahut menyuruhnya langsung masuk saja. Saat itulah Joshua memberikan seringaian pada Randy sebelum masuk.Randy mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuh. Ingin sekali rasanya ia tonjok muka menyebalkannya Joshua yang mengejeknya.Tetapi Randy berusaha tenang dan mengatur nap

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 168

    “Sean, ayo cepat keluar! Nanti terlambat ke sekolah, loh,” panggil Feyana yang sudah rapi berdiri di samping mobilnya. Ia beberapa kali melihat jam tangannya sambil berdecak resah karena rapat di kantornya akan dimulai sebentar lagi.Sean tampak keluar dari rumah dengan tas ransel yang hanya disampirkan di satu lengannya seraya berlari tergesa-gesa mendekati ibunya yang tampak kesal.Feyana melipat kedua tangan di dada sambil memicingkan mata ketika putranya itu berdiri di hadapannya. Bukannya merasa bersalah, Sean malah meringis menunjukkan deretan gigi rapinya itu, bermaksud membuat ibunya terbuai. Namun Feyana hanya diam melihatinya yang kemudian tampak salah tingkah.“Iya, maafkan aku, Mah. Tadi Sean bangunnya telat jadi terlambat begini. Sekarang, ayo berangkat keburu mamah ikutan telat ke kantornya!” elak Sean terdengar jujur.Feyana menjitak pelan kepala Sean sambil mendengus, “Makanya jangan begadang cuman untuk main game terus! Kamu pikir mamah gak tau kalau tiap malam kamu it

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 167

    “Maaf, tapi kami sepakat untuk tidak menjawab pertanyaan tersebut. Bisakah, Anda menghargai privasi keluarga kami?!” sahut David menatap lurus dengan rahang yang mengeras pada wartawan itu.Wartawan yang mengajukan pertanyaan tampak gugup. Ia menatap ke arah teman-temannya yang sesama wartawan untuk minta bantuan, tapi tak ada satupun yang menghiraukannya. Mereka semua tentu tak mau berurusan dengan keluarga David yang akan merusak karier mereka dalam bidang ini. Tamat sudah riwayat wartawan wanita ini.David menyuruh seorang sekuriti yang berdiri tak jauh darinya. Hanya dengan jari telunjuknya, sekuriti itu mendekatinya dan mendengar bisikan David dengan baik. Sesuai perintah yang baru saja ia dapat dari atasannya, sekuriti itu berjalan mengendap lewat pintu belakang untuk membawa wartawan wanita tadi pergi meninggalkan ruangan.David kemudian memandang Feyana lalu memberinya anggukan meyakinkan bahwa semuanya akan aman.“Aku harap ini jadi pembelajaran bagi kalian semua untuk berhat

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 166

    Feyana memandang nanar pada timbunan tanah yang ber-nisankan nama Sabrina. Air matanya terus bergulir meski sudah berulang kali diusap oleh suaminya yang berada di sampingnya. Kedua tangan Feyana sibuk menggendong Sean yang sedari tadi menangis. Sepertinya, bocah kecil ini menyadari bahwa ibunya sudah takkan lagi ada di dunia ini untuk menemaninya.Sayangnya Norma dan Imelda tidak bisa ikut ke pemakaman karena situasi mereka yang masih menjadi tahanan. Tentu saja ketika mendengar kabar kematian Sabrina dan kenyataan soal penyakitnya itu dari Feyana, mereka berdua sangat terpukul. Keduanya tak menyangka Sabrina tega menutupi kebenaran yang amat menyakitkan itu hanya agar tak membuat mereka khawatir.“Fey, ayo pulang. Kasihan Sean jika terus di sini, apalagi langit mulai mendung.” David mengajak Feyana pulang karena mereka sudah sangat lama di sana. Dirinya kasihan melihat wajah sembab istrinya dan tangisan pilu Sean yang tak kunjung reda.Feyana inginnya masih tetap di sana, namun meli

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 165

    “Aku tak tahu pada siapa harus menitipkan Sean. Aku hanya percaya padamu, Fey.”Ucapan Sabrina itu terus-menerus terlintas di kepala Feyana. Ia pun berjalan tanpa minat ketika keluar dari rumah sakit, bahkan dia tak mengacuhkan David yang sedari tadi menatapnya penasaran. David ingin bertanya apa yang Feyana bicarakan dengan Sabrina sampai membuatnya tak fokus seperti sekarang, tapi melihat ratapan suram di mata Feyana membuatnya mengurungkan niat bertanya.“Fey, biar aku antar ke kantor aja, gak usah bawa mobil. Biar nanti si Joshua aku suruh ambil mobilmu di sini,” sergah David tidak yakin dengan Feyana yang kurang fokus ketika nanti menyetir di jalan.Feyana menggeleng dan ingin tetap menyetir sendiri, namun David mencegahnya dengan mengambil kunci mobilnya lalu menggandengnya agar masuk ke mobil David.“Aku tidak mau ambil risiko kamu kenapa-napa kalau tetap memaksa menyetir sendiri. Kita langsung menuju kantormu saja, aku antar,” tegas David tanpa boleh dibantah.Ketika sudah dud

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 164

    Sabrina menatap nanar pada Feyana yang diam kaku tak berkutik setelah mendengar permintaannya yang terdengar gila. Sabrina akui dia tak memiliki siapapun yang bisa dipercayainya, bahkan keluarga saja sudah tak punya. Dirinya hanya memiliki Sean yang terpaksa dititipkannya di panti asuhan selama ia menjalani proses hukuman penjara.“Hanya kamu yang terlintas di pikiranku, Fey. Aku tentu takkan rela berikan hak asuh Sean pada ayahnya, si Leon. Bahkan pria itu saja tak tahu bahwa dia memiliki putra.”“Apa kamu sudah memikirkan keputusanmu itu matang-matang? Aku bukan beralasan mau menolak, tapi tanggung-jawab ini terlalu besar. Apa kamu seyakin ini padaku? Dan mau sampai kapan kamu menutupi kebenaran bahwa Sean adalah darah dagingnya Leon? Tidak ada yang bisa menutupi rahasia selamanya, Na.”Feyana mengusap air mata yang merembes di pipi Sabrina dengan sebelah tangan yang tidak digenggam oleh Sabrina. Baru kali ini ia melihat kesedihan teramat dalam di wajah Sabrina yang tergambar jelas.

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 163

    Feyana pagi-pagi sudah gaduh tak karuan, membuat suaminya yang masih nyenyak bergelung di selimut merasa terusik. Sambil memperhatikan Feyana bolak-balik di kamar, David menegurnya perlahan.“Ada apa panik banget, sih? Gak biasanya kamu begini.’”Feyana hanya menoleh sekilas pada suaminya yang masih bersantai di kasur. Ia menjelaskan dengan sekedarnya kalau mendapat kabar jika Sabrina, salah satu temannya yang ada di sel penjara waktu itu sekarang sedang menjalani perawatan di rumah sakit, bahkan sampai harus opname.“Kalau sampai opname begitu, berarti sakitnya serius. Aku mau ke sana untuk melihat kondisinya. Semoga saja Sabrina tidak apa-apa,” lontar Feyana lalu menyabet tasnya yang ada gantungan.“Aku berangkat dulu, ya. Bye!” ujarnya sambil menyempatkan diri memberikan ciuman selamat pagi untuk David.David menghela napas salut pada Feyana yang tampak sangat peduli pada temannya yang satu sel dengannya itu. Bahkan sejak keluar dari penjara dirinya membuat jadwal rutin untuk menje

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 162

    Feyana dan David dalam perjalanan pulang, bersisian di dalam mobil tapi senyap sejak 15 menit yang lalu. David berulang kali menatap sebentar istrinya yang terlihat sedang memikirkan sesuatu. Karena tak kunjung mendapat perhatian, David mengelus punggung tangan Feyana dengan sebelah tangannya yang bebas dari menyetir.“Lagi mikirin apa?”Feyana barulah menoleh padanya lalu menyengir kecil membuat David mengangkat sebelah alisnya bingung. “Soal Joshua dan Mitha, ya? Kamu kenapa ngebet banget jodohin mereka, sih? Padahal kalau dipikir-pikir yang dikatakan Joshua memang benar, kita belum terlalu kenal soal Mitha. Iya kita memang lihatnya Mitha wanita yang baik dan tidak neko-neko, tapi siapa tahu itu hanya topengnya semata.”Seperti bisa membaca apa yang sedang Feyana pikirkan, David menuturkan hal demikian dengan raut wajah tenang tanpa menunjukkan emosi apapun, itu agar Feyana juga tak merasa tersinggung.Feyana mencebik sambil menyahuti, “Tapi aku merasa kasihan pada Joshua yang sudah

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 161

    “Aku malah bermaksud ingin menyingkirkan Randy di saat kontrak kerja dengannya berakhir. Aku senang kamu melakukannya lebih cepat, Dav.”Tanggapan di luar dugaan dari Feyana membuat David menganga tak percaya. Semenit kemudian ia barulah bisa mengulum senyuman karena ternyata Feyana tidak marah dan malah sejalan dengannya.“Jadi kuharap kita tak lagi bersitegang hanya karena Randy dan keluarganya. Aku muak kita bertengkar perihal mereka,” kata Feyana yang diangguki semangat oleh suaminya.“Aku akan membereskan Randy dan keluarganya agar tidak akan pernah muncul di hadapan kita lagi. Tenang saja, aku tidak bermaksud membunuh mereka, hanya saja ingin mengusir mereka dari kota ini. Jika mereka berada di tempat yang jauh, tak mungkin bisa mengganggu kita lagi,” cetus David sembari mengambil ponselnya untuk menghubungi orang suruhannya.Kening David mengerut ketika mengobrol beberapa saat dengan seseorang di telepon. Setelahnya ia memutuskan sambungan dan memberi tatapan linglung pada Feya

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 160

    Feyana melihat Joshua tak berkutik mendengar pertanyaannya yang cukup menohok itu. Karena melihat pria di depannya itu hanya diam tak menyahut, Feyana yang kembali bersuara. “Aku tak sengaja melihat Randy ada di rumah sakit ini. Dia dirawat karena mengalami patah tulang dan berakhir cacat usai dioperasi. Kamu tahu apa yang membuatku merasa tersinggung? Ketika aku menghadapi keluarga Randy seorang diri demi menjaga martabatnya suamiku. Tapi aku merasa kasihan pada diriku sendiri sebab membela orang yang malah membohongiku. Kamu mengerti bagaimana bencinya aku saat kutahu bahwa David membohongiku dari keluarganya Randy? Mereka semua saling menyerangku waktu itu, dan aku diam tak berkutik dalam hati, tapi pura-pura berani pada mereka dengan membual soal ancaman untuk menakutinya.”Feyana menenggak minuman di gelasnya secara brutal dan meletakkan kembali gelasnya dengan keras sampai terdengar bunyi berdentum. Tatapan tajam menusuk Feyana yang memerah menahan amarah membuat Joshua was-was

DMCA.com Protection Status