Share

192

"Bik Wati, kenapa nenek bisa seperti itu, Bik?" tanya Mutia dengan nada yang sangat sedih.

"Anu, Mbak. Tadi siang nenek kedatangan tamu seorang perempuan cantik. Waktu itu bibik ke belakang untuk membuatkan minum, tetapi setelah bibik kembali, nenek sudah terkapar dan perempuan itu sudah pergi dari sana."

"Siapa? Siapa yang menemui nenek, Mbak?" tanya Mutia dengan suara yang menekan, matanya bahkan menatap tajam ke arah wanita itu.

"Saya juga nggak tahu, Mbak. Dia datang naik mobil bagus, terus dia pakai baju bagus juga, penampilannya modern, pakai gaun pendek, rambutnya panjang dan ujungnya ikal, pokonya cewek itu cantiklah, mbak. Nampaknya nenek Rosida juga tidak asing sama cewek itu, dia bilang cewek itu cucunya."

Cucunya? Mutia membelalakkan matanya. Kalau cucunya berarti dia adalah Evita. Kalau sudah menyangkut gadis itu tidak akan mungkin berakhir dengan baik, gadis itu pasti sudah membuat gara-gara pada nenek hingga wanita tua bisa Anfal seperti ini.

Kepala Mutia lang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status