Share

187

"Aku lihat mas Diaz tadi menangis setelah ijab kabul, kenapa, Mas? Apa mas Diaz menyesal?"

"Menyesal? iya, Mutia ... aku menyesal."

Mutia jelas terkejut mendengar pengakuan lelaki ini. Matanya sampai membelalak tak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Iya, aku menyesal, kenapa nggak dari dulu kita ditemukan, kenapa harus menunggu waktu selama ini harus bersatu denganmu, Sayang."

Wajah sendu Mutia langsung sumringah, dia mencubit pinggang suaminya dengan gemas. Lelaki ini pintar sekali menggodanya. Diaz yang bisa mengerjai istrinya hanya tertawa dengan renyah.

"Sayang, aku sudah menunggu lama, jadi malam ini aku tidak bisa lagi bertahan. Aku selalu ingin mengulang malam pertama kita dulu, sekarang kita sudah sama-sama halal, kan?" bisik Diaz ditelinga Mutia membuat sekujur tubuh Mutia merasa merinding.

Tak hanya itu, lelaki itu juga mengecup telinga Mutia dengan lembut, kecupan itu merambat ke arah leher dan meraup bibir Mutia dengan lembut membuat Mutia terbuai dan meng
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
senja_45657
done vote, lanjutkan kak
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status