Beranda / Pernikahan / Istri yang Kau Khianati / Part 26 - Malam Pertama

Share

Part 26 - Malam Pertama

Penulis: Inthary
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-23 07:27:19

Melihat Frani diam, Rendi tanpa sadar terkekeh geli, "Bercanda, Fran. Tegang sekali muka kamu?"

Frani tidak tahu harus bereaksi bagaimana. Malu sebenarnya kalau dia ketahuan gugup padahal dia bukan gadis perawan lagi.

Lagi-lagi kebingungan Frani membuat Rendi seratus persen mengarah padanya. Dia duduk berjongkok di hadapan Frani, memberikan tatapan manis, tidak menuntut dan seperti biasa. "Kalau kamu belum siap, kita skip saja malam ini. Masih ada malam-malam besok kan?"

Frani yang tidak tega kalau harus menunda. Kenapa juga dia harus menunggu sampai besok? Dengan memantapkan hati atas dasar niat untuk menikah mencari berkah, wanita itu menggeleng, "Aku ikut kamu saja, Mas."

"Yakin mau ikut saja?"

Frani mengangguk, "Iya. Aku istrimu dan kamu berhak atasku."

Rendi tersenyum simpul, akhirnya dia mendapat lampu hijau. "Sekarang, kamu mandi dulu. Kalau kamu sudah selesai, panggil aku. Kita gantian."

"Baik, Mas." Frani sudah berdiri setelah Rendi menyingkir. Dia berjalan ke arah bilik lai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri yang Kau Khianati   Part 27 - Kenapa Kamu Suka Sekali Memasak?

    "Mas," panggil Frani lirih. Dia dan Rendi sedang menikmati udara sore hari yang menyambut mereka. Balkon kamar telah disulap menjadi tempat duduk-duduk, dengan sofa set mungil dan juga ayunan kecil, termasuk meja mungil yang menjadi penumpu teh-teh hangat dan camilan buatan Frani. Bukan pertama kali Frani bangun dengan status yang berbeda. Terhitung tiga kali? Pertama, istri Gani, lalu janda dan hari ini istri Rendi. Apapun itu, yang jelas pagi ini --setelah semalaman tidak ada waktu istirahat, padahal mereka hanya melakukannya dua kali-- Frani mencoba perannya yang baru. Membuat sarapan untuk Rendi. Menu sangat sederhana. Ayam goreng tepung, sup kentang dan beberapa buah yang telah dia kupas sendiri. Frani juga menyeduh kopi racikannya tapi dia belum tahu apakah Rendi menyukainya. Pria itu hanya diam dan menikmati sarapannya. Sepanjang hari, Frani harus memikirkan apakah Rendi menyesal telah memakan masakannya atau Rendi tidak berani bicara jujur karena takut istrinya tersinggung.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Istri yang Kau Khianati   Part 28 - Pemotor Tadi ... Gani?

    Mungkinkah persetujuan Frani untuk ikut ke kantor sudah salah? Wanita itu bahkan tidak menyangka akan bertemu dengan sosok yang tidak ingin dia temui lagi. Kenapa harus hari ini? Ketika dia baru saja menginjak usia pernikahan hari ketiga, dia melihatnya lagi.Sebelum pria di depan yang menyerobot jalan itu menoleh, mungkin Frani masih bisa menahan diri. Tapi kenyataannya setelah pria itu menoleh, menatap tajam pada pemilik mobil yang berusaha membuat dia melayang, akhirnya Frani tahu kenapa sedari tadi jantungnya berdetak kencang. Apa dia sudah menyadari siapa orang di depan? Gerak-gerik orang tidak akan berubah hanya dalam hitungan bulan. Dari belakang, postur seperti itu tidak banyak orang yang memiliki.Sontak Frani menunduk, entah karena apa. Malu? Kenapa? Bukannya dia memiliki suami yang bisa dia banggakan? Bukan suami yang menyelinap ke toko dan melakukan hubungan suami istri dengan karyawannya sendiri?"Fran, kamu nggak apa-apa?" tanya Rendi cemas. Dia sudah meminta supir merek

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Istri yang Kau Khianati   Part 29 - Mau Cek In Ke Hotel Sebentar?

    "Mau apa dia, Mas?" tanya Frani sedikit menuntut ketika Rendi sudah menyelesaikan panggilannya. Sepanjang menit tadi, wanita itu tampak serius melihat wajah Rendi. Tidak ada yang aneh, tapi dia merasa ada sesuatu yang tidak akan beres kalau menyangkut Gani.Frani ingin bertemu Gani disaat yang tepat. Dia ingin membuktikan bahwa dia juga bisa bahagia tanpa mantan suaminya itu. Sejujurnya Frani memiliki ambisi untuk membanggakan hidupnya pada keluarga mantan suaminya --termasuk Celia-- pasca bercerai, apalagi kalau dia bisa memiliki anak. Sungguh hal itu yang menjadi kunci utama dia bisa membanggakan dirinya. Kalau dia berhasil punya anak dan dia bukan wanita yang memiliki kekurangan. Namun sayang, alasan paling terakhir yang paling memberatkannya.Rendi berdehem, tidak tampak terintimidasi sama sekali. "Minta bertemu nanti setelah pulang kantor."Jangan, Mas!" ucap Frani tiba-tiba membuat Rendi menoleh bingung. Wanita itu kemudian mengoreksi ucapannya, "maksudnya, kita nggak tahu apa y

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Istri yang Kau Khianati   Part 30 - Sindiran Halus

    Frani sudah pasrah ketika dia harus menghadapi Gani. Dia berharap tidak ada ucapan pria itu yang membuat Rendi sakit hati. Lengkungan bibir Frani sudah ditarik hingga membentuk sebuah senyuman tapi begitu langkah Gani mendekat, senyum wanita itu seolah luluh lantak. Tidak berbekas sama sekali.Pria yang dulu menjadi tambatan hatinya kini kembali hadir. Pria yang membuat dia sakit hati kini muncul tanpa bisa dia cegah. Ya, mungkin saat ini bukan waktu yang tepat tapi dia yakin jika pernikahannya dengan Rendi tidak ada kaitannya dengan Gani. Apapun yang terjadi padanya, sudah bukan urusan Gani.Belum juga duduk, Gani sudah memborbardir Rendi dengan serentetan ancaman. Frani bisa menangkap jika yang diinginkan Gani bukan pertanggungjawaban sesungguhnya melainkan uang. Apa dia masih kesulitan keuangan? Apa Celia mengeruk keuntungan dari perceraian mereka? Tentu saja. Celia tidak akan mau hidup miskin. Pasti dia sudah menguasai ruko miliknya dan mengemban tugas sebagai si pemilik yang sah.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Istri yang Kau Khianati   Part 31 - Dia Nggak Tahu Saja

    "Dapat duitnya?" tanya Celia. Wanita itu sedang memoles kuku-kukunya dengan cat warna ungu muda sesuai dengan warna rambutnya. Kemarin, seharian dia pergi ke salon hanya untuk merubah penampilan. Tentu saja uang yang dia gunakan adalah uang Gani. Usaha laundry yang dirintis oleh Frani telah habis terjual karena paksaan dari Celia karena dia enggan mengurus bisnis kecil-kecilan. Belum genap satu minggu, uang penjualan ruko laundry sudah habis karena Celia memutuskan untuk membuka bisnis warung makan. Namun sayang, wanita yang sama sekali tidak berniat untuk bekerja itu malah membuat kerugian yang cukup besar untuk suaminya. Motor hasil jerih payah Frani terjual untuk menutupi hutang dan menyisakan motor butut yang bahkan tidak layak jual.Apakah Gani berhasil hidup sukses setelah semua kekacauan yang dilakukan istrinya? Oh, tidak. Tuhan tentu Maha Adil. Dia masih mencoba menguji kesabaran Gani. Lagi-lagi karena paksaan Celia, dia harus berhutang pada rentenir untuk membeli motor baru

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Istri yang Kau Khianati   Part 32 - Yakin Itu Anak Kamu?

    Frani uring-uringan. Sepanjang hari setelah bertemu dengan Gani, rasa penasarannya muncul. Apakah Gani baik-baik saja dengan Celia? Apakah Celia bisa hamil? Kalau memang benar Celia hamil, apakah artinya dirinya yang benar-benar tidak bisa memberikan keturunan? Tubuhnya seketika memanas, takut jika apa yang dia takutkan benar-benar terjadi. Andai benar, dia tidak sanggup menghadapi dunia. Meskipun dia sudah mengajukan pertanyaan tentang anak pada Rendi, tetap saja dia berharap masih ada setitik harapan. Kalau dia tidak bisa memberikan keturunan, apakah mertuanya akan diam saja?"Ada apa, Fran? Ada yang kamu pikirkan?" gumam Rendi dengan suara seraknya. Dia sudah tidur, tapi mendengar suara derit ranjang yang tidak biasa, dia kembali membuka mata. Ternyata istrinya belum tidur. Dilihatnya jam dinding yang menunjukkan pukul dua belas malam. Apa yang sedang dipikirkan Frani? Frani tersentak, dia menoleh pada Rendi. Tatapannya jelas tidak tentu arah. "Nggak, Mas. Hanya belum bisa tidur

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Istri yang Kau Khianati   Part 33 - Kenapa Kalian Diam? JAWAB MAMA!

    "Mas Rendi kenapa wajah kamu begitu?" pekik Frani ketika melihat suaminya pulang dari kantor dalam keadaan yang kacau. Tidak sepenuhnya kacau karena hanya wajahnya saja yang terluka. Di ujung bibirnya terlihat membiru dan berdarah. Area pipi dan pelipis juga tidak jauh berbeda. Ada apa ini? "Kamu berkelahi, Mas? Ya Tuhan, Mas, kamu seperti anak kecil saja. Duduklah! Aku obati dulu."Rendi hanya tersenyum menanggapi serentetan kalimat panjang dari istrinya. Melihat Frani cemas saja sudah membuat dia senang apalagi mendengar omelannya? Tidak ada yang lebih menyenangkan dari pada mendengar suara Frani. Setelah mendapat pukulan dari Gani sebanyak tiga kali, dia memutuskan untuk pulang. Dia tidak membalas ataupun berusaha menyelamatkan diri karena dengan itu orang-orang tahu bahwa dia adalah korban. Biarkan Gani kalang kabut. Pria itu marah pada ucapannya yang tidak mungkin hanya isapan jempol. Semua selingkuhan itu sama niatnya. Merusak rumah tangga orang, lalu tidak bahagia dengan selin

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Istri yang Kau Khianati   Part 34 - Gagal Honeymoon

    Fitri emosi. Dalam hati dia bersyukur karena harus menjenguk Marlin --teman sejawatnya-- yang tiba-tiba masuk rumah sakit untuk menjalani operasi cesar. Kehamilannya yang diusia separuh senja membuat dia tidak bisa melahirkan normal.Sepanjang lorong rumah sakit, dia tidak mau repot-repot memusatkan perhatian pada orang-orang yang sibuk menunggu nomor antrian. Tapi ketika dia melihat sekelebat bayangan Rendi dari arah samping, dia penasaran. Lorong tersebut dikhususkan untuk orang-orang yang berkepentingan dalam masalah kandungan dan sebagainya. Fitri juga pernah mendengar nama dokter yang menjadi dokter spesialis handal di rumah sakit itu. Melihat gelagat Frani yang agak gugup, Fitri semakin curiga. Kenapa mereka harus ada di sana kalau tidak ada kepentingan? Kenapa juga mereka harus periksa ke dokter obgyn kalau memang tidak ada keluhan? Dari sanalah, Fitri melebarkan asumsi bahwa Frani mengalami permasalahan yang tidak dia ketahui. Dengan marah, dia mendatangi dua orang yang sudah

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Khianati   Part 61 - Melepas Masa Lalu

    "Secara nggak langsung aku memang khawatirkan keadaan kamu, Gani. Dari awal menikah kita selalu berjuang untuk membahagiakan orang tua kamu tapi mereka nggak pernah sekalipun mengerti bahwa kamu juga butuh untuk dibahagiakan. Mungkin jika sekarang aku masih menjadi istri kamu, aku nggak akan pernah tahu bagaimana rasanya hidup sebebas ini," ucap Frani lemah. Jeda sejenak kemudian dia melanjutkan, "bukan karena aku sudah memiliki Mas Rendi dan harta yang nggak pernah aku bayangkan sebelumnya, tapi lebih pada bersyukur karena orang-orang di sekitarku nggak pernah memaksaku untuk bekerja keras. Mereka menghargaiku meskipun statusku, ya kamu pasti tahu. Terkadang aku berfikir, mungkin benar kebahagiaan akan datang setelah kita larut dalam kesedihan. Tuhan itu adil dan aku yakin kamu juga akan mendapatkan keadilanNya."Gani merasa dirinya menjadi suami yang paling bodoh sedunia karena tidak memahami kesulitan Frani selama menikah dengannya. Pria itu menundukkan kepalanya, sebelum air matan

  • Istri yang Kau Khianati   Part 60 - Biar Aku Saja Yang Mundur

    Gani mendesis, "Nggak. Aku lihat lowongan pekerjaan ini di media sosial. Aku juga nggak tahu kalau laundry ini milik kamu, Fran."Frani tidak ingin percaya tapi memang benar dia membuka lowongan pekerjaan di media sosial. Lantas siapa yang harus disalahkan? Gani hanya berjuang untuk menghidupi hidupnya. Sementara Frani, dia juga membutuhkan karyawan baru. Untuk sementara ini, Frani tidak akan mengusik Gani."Ini camilan untuk kalian, Pak kurir yang baik," ucap Tanti sembari meletakkan beberapa bungkus makanan di meja kecil di pojok ruangan. Frani tergagap, dia buru-buru pergi dari sana sebelum Tanti mengetahui dia bertemu dengan pria lain. Apa dia perlu menceritakannya pada Rendi? Kira-kira respon apa yang akan diperlihatkan suaminya? Ya Tuhan, Frani takut sesuatu yang buruk terjadi pada mereka.°°°Gani membawa helm miliknya ke meja ruang tamu, dia duduk di sana dengan perasaan tidak karuan. Lelah rasanya. Bukan pekerjaan yang melelahkan tapi bertemu dengan Frani yang membuat dia e

  • Istri yang Kau Khianati   Part 59 - Kamu Sengaja Melamar Pekerjaan Di Sini Karena Ada Aku?

    "Kalian bertengkar?" tanya Septi di ujung telepon. Dia iseng menghubungi Frani tapi malah mendengar suara tidak biasa dari sahabatnya itu."Nggak kok. Kenapa kamu telepon? Ada masalah?" elak Frani. Dia selalu bisa menyembunyikan permasalahan dalam rumah tangganya."Yakin nggak apa-apa?""Yakin, Sep.""Oke kalau begitu. Aku telepon hanya ingin tanya apa kamu ingin sesuatu?""Sesuatu?" tanya Frani bingung."Hm. Sesuatu. Siapa tahu bumil ingin makan sesuatu."Frani sedang tidak berselera makan. Sejak Rendi pergi, dia hanya diam di dalam kamarnya. Bahkan ketukan di pintu yang memintanya untuk makan malam tidak dihiraukan. "Aku nggak ingin apa-apa, Sep. Thanks ya perhatiannya," ucap Frani pelan. "Ya sudah kalau begitu. Aku tutup dulu teleponnya. Kalau kamu butuh apa-apa bicara saja padaku. Kalau aku bisa, aku pasti belikan.""Iya. Selamat malam.""Malam."Frani menghembuskan napas dengan gelisah. Dia merindukan Rendi. Padahal baru beberapa jam mereka berpisah. Hanya saja rasa rindu itu t

  • Istri yang Kau Khianati   Part 58 - Masalah Sepele Begini Kamu Besar-besarkan?

    "Tanti? Kenapa sendirian?" tanya Rendi bingung. Dia tidak sengaja melihat Tanti yang terduduk di depan ruko dengan mata sembab. Wanita itu mendongak begitu melihat Rendi."Nggak apa-apa, Pak. Kalau bapak cari Frani, dia sudah pulang dari tadi," elak Tanti sembari mengusap air matanya yang masih mengalir pelan. Dia meyakinkan Rendi bahwa dirinya baik-baik saja."Terjadi sesuatu? Saya dengar Rio menikah dengan salah satu staff kantor. Apa itu benar?" Tanti mengangguk lemas, "Dia bahkan nggak memberi saya kabar berbulan-bulan lamanya, Pak. Saya datang ke rumahnya juga nggak diterima baik oleh orangtuanya. Alasannya Rio pergi ke luar kota karena ada pekerjaan di sana. Saya mencoba percaya. Saya nggak pernah berpikir bahwa dia menjauh dari saya. Ketika saya datang untuk kesekian kalinya demi memberimu kabar tentang keguguran saya, saya melihat Rio pergi dengan wanita lain. Maafkan saya, Pak, kalau saya tiba-tiba bicara melantur. Saya permisi dulu."Rendi merasa ada sesuatu yang salah kala

  • Istri yang Kau Khianati   Part 57 - Launching Gimana Sih Mas!

    "Tan," panggil Frani pelan.Tanti menunduk sedih, "Aku masih bisa mempertahankan kehamilanku, Fran. Aku yakin kalau bayiku masih ada."Rendi menyingkir dari sana karena beranggapan bahwa dia tidak memiliki kuasa untuk mendengarkan mereka. Mereka memiliki cara sendiri untuk menyelesaikan masalah mereka. Frani bangkit untuk duduk di sisi kanan Tanti. Dia menggenggam jemari Tanti, membiarkan Tanti mengerti apa yang dia khawatirkan. "Kata dokter gimana?"Begitu mendengar nama dokter disebut, air mata Tanti meluruh. Dia tidak yakin apakah dia sanggup menceritakan semuanya pada Frani. Beberapa jam lalu menjadi waktu yang paling menakutkan untuknya. Dia yang berharap semuanya akan indah harus merelakan bayinya pergi."Bayinya nggak bisa diselamatkan dan dia harus dikuret segera kalau nggak ingin ada bekas di dalam sana," seloroh Septi yang tidak sabar menunggu Tanti bicara."Kita harus lakukan prosedur itu, Tan," ucap Frani. Dia mempererat pelukan tangannya, "aku temani. Septi juga. Kita ha

  • Istri yang Kau Khianati   Part 56 - Keguguran?

    "Kamu kenapa, Fran?" tanya Tanti cemas. Sejak berangkat ke pusat perbelanjaan, raut wajah Frani tidak sesantai itu. Ada sesuatu yang dipikirkan melihat bagaimana wanita itu menghela napas selama mereka sibuk memilih pakaian. Frani berusaha tersenyum, sungguh. Namun yang terlihat hanyalah seulas senyum tipis yang tidak berarti apa-apa. "Aku nggak apa-apa."Tanti meminta Frani untuk duduk lebih dulu di area sofa bundar yang digunakan untuk menjajal sepatu atau sandal di toko tersebut. Mereka sudah membeli banyak pakaian meskipun Tanti sudah menolaknya. Berbeda dengan Septi yang tidak bisa menjauhkan pandangan matanya dari barang-barang mahal itu.Tanti ikut duduk di samping Frani, lalu pertanyaan itu kembali muncul. "Ada apa? Kamu bertengkar dengan Pak Rendi gara-gara kami?"Frani agak terkejut karena Tanti sangat peka dengan keadaan. Kepalanya memberikan tanda penolakan. "Nggak. Siapa yang bilang? Kalau aku bertengkar mana mungkin aku bisa menemani kalian di sini?""Maaf ya kalau kami

  • Istri yang Kau Khianati   Part 55 - Gunakanlah Kalau Kamu Perlu

    Suasana di pemukiman yang padat penduduk itu berubah lebih ricuh dari biasanya. Para tetangga sibuk menimba air berusaha sekuat tenaga agar api tidak menyebar hingga rumah mereka. Mobil pemadam kebakaran sedang dalam perjalanan, begitu kendaraan merah itu datang, bunyi sirine benar-benar memekakkan telinga.Frani ingin beranjak dari tempatnya sekarang, tapi Rendi mewanti-wanti dirinya agar tetap di dalam mobil sementara suaminya sibuk menyelematkan teman-temannya. Jari-jari gemetar Frani saling bertautan, menunggu instruksi dari si pemilik untuk segera melakukan sesuatu. Arah pandang Frani tertuju pada gang. Jarak parkir mobilnya lumayan jauh dari sana, jadi dia kesulitan menerka. Hanya saja gang itu kini sudah beralih fungsi menjadi tempat tontonan warga. Jika saja gang tersebut tidak lebih besar dari mobil yang sedang dia tempati saat ini, pasti pemadam kebakaran akan kesulitan menangani situasi.Kalimat-kalimat doa yang tidak pernah putus diucapkan oleh wanita itu berbuah manis. S

  • Istri yang Kau Khianati   Part 54 - Septi dan Tanti, Mas!

    Irwan mendengus, setiap kali istrinya mengadu pasti pada akhirnya ucapannya melantur kemana-mana. "Mama nggak berpikir kalau mama akhir-akhir sering plin-plan? Sebentar-sebentar baik pada Frani, menerimanya dengan lapang dada seolah Frani memang berhasil menjadi menantu yang baik. Beberapa hari kemudian berubah menjadi mertua yang jahat yang ingin mengusir menantunya. Lalu jadi baik lagi, belum juga beberapa bulan sudah kembali jahat. Memangnya kalau mama minta Rendi menceraikan Frani, anak kita akan terima? Apa mama nggak pernah berpikir kalau anak mereka nanti yang juga cucu kita, akan jadi bahan bully karena punya orangtua broken home? Apa mama nggak kasihan?"Hati Fitri tertohok begitu mendengar ucapan suaminya. "Tapi mama nggak bisa kalau harus berurusan dengan masa lalu Frani, Pa. Mama benci pada mantan mertuanya itu. Heran kenapa dia harus muncul di sana? Apa jangan-jangan dia membuntuti kita?"Irwan harus mulai menggunakan rayuannya agar Fitri mau berusaha lebih keras lagi unt

  • Istri yang Kau Khianati   Part 53 - Lebih Baik Mereka Bercerai Setelah Frani Melahirkan

    Suasana di kantor satpam tidak jauh berbeda. Mereka bukan bertikai secara fisik tapi dengan bibir. Adu mulut yang tidak lagi sekedar menyumpahi secara halus terdengar di sana-sini. Frani terkejut karena Fitri ternyata bisa menyumpahi orang. Dia pikir orang yang memiliki status tinggi tidak akan pernah mengutarakan hal buruk pada sembarang orang. Frani mungkin lupa bahwa dia pernah jadi bahan makian Fitri waktu itu. Kalau Sarah tidak perlu diragukan lagi. Dia lebih bisa menyalurkan emosinya dengan mulut ketimbang perbuatan. Makanya Frani tidak heran sama sekali. Justru yang heran dan tidak bisa berkata apa-apa adalah Rendi. Rendi datang karena Frani menelponnya. Frani tidak bisa mengatasi mereka sendiri. Supir mereka hanya bisa mengambil jalur tengah dengan mengorbankan tubuhnya untuk jadi kambing hitam, tapi yang namanya para wanita sedang menyalurkan bakat terpendam tidak akan mudah dialihkan. Ada-ada saja cara agar keduanya bisa saling menarik rambut lawan.Rendi mendekati mamanya,

DMCA.com Protection Status