Beranda / Pernikahan / Istri yang Kau Khianati / Part 17 - Wah, Cantiknya Alami Ya?

Share

Part 17 - Wah, Cantiknya Alami Ya?

Penulis: Inthary
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-17 14:05:20

"Aku cinta kamu, Frani."

Pengakuan yang mencuat dari lisan Rendi mengibarkan bendera hijau dalam hati Frani. Wanita itu menyunggingkan senyum tipis namun belum membalas pengakuan Rendi. Mungkin belum waktunya.

Seharian mereka sibuk bermain, mengobrak-abrik pasir yang telah terkumpul, mengubur kaki yang setengah basah dan berujung pada mengikuti aliran air laut.

Frani tertawa lebar, hatinya ringan bukan main. Dia benar-benar larut dalam kebahagiaannya. Tidak ada lagi bayangan mantan suaminya dan juga perselingkuhan yang membuat wanita itu terpuruk dalam kesedihan.

Rendi yang paling bahagia melihat tawa Frani. Dia berjanji akan membuat wanita itu merasa beruntung di dunia ini karena memiliki dirinya sebagai seorang suami. Langkahnya masih panjang. Dia perlu meyakinkan orang tuanya bahwa Frani adalah pilihan terbaik.

Setelah mengantar Frani pulang, Rendi bergegas ke rumah orang tuanya. Tidak disangka Sonya masih ada di sana, sedang berbicara dengan Fitri. Pria itu menghela napas berat,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri yang Kau Khianati   Part 18 - Jadi Dia Berniat Menjadi Cinderella?

    "Namanya Frani, Ma," sahut Rendi lega. Melihat Fitri menyambut mereka dengan tangan terbuka membuat dia menaruh harapan besar. Fitri membawa Frani masuk ke dalam. Mereka duduk di ruang keluarga yang bersebelahan dengan ruang tamu utama. Di ruangan itu ada seorang pria paruh baya yang merupakan kepala rumah tangga dalam keluarga itu. "Perkenalkan ini papanya Rendi, Fran. Namanya Om Irwan. Kenalkan ini wanita yang berhasil merebut hati Rendi, Pa. Namanya Frani," ucap Fitri sembari memperkenalkan dua orang yang berdiri berhadapan itu. Frani yang sedari tadi hanya diam, mengulurkan tangan pada Irwan, "Saya Frani, Om."Irwan memasang wajah datar. Tidak jelas apakah dia menyukai Frani atau tidak. Tapi jika Irwan masih mau membalas sapaan orang lain itu tandanya pria itu berhasil menerima namun belum sepenuhnya. Rendi yang mengetahui tabiat ayahnya, tidak mempermasalahkan hal itu selagi Fitri mau menerima Frani."Bagaimana kalau kita menyiapkan makan malam? Kamu nggak keberatan kan kalau

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • Istri yang Kau Khianati   Part 19 - Gosip Menyebar

    Hati Frani mencelos. Dia disandingkan dengan Cinderella. Tidak masalah, dia bisa menerimanya. Memang bisa dibilang dia memang Cinderella jika benar-benar menikah dengan Rendi. "Mama!" sela Rendi geram. Dia meletakkan sendoknya, "aku harus membawa Frani pergi. Untuk sekarang, sepertinya pembicaraan kita nggak bisa dilanjutkan."Frani tidak menolak ajakan Rendi untuk pergi, tapi dia juga tidak menerima secara terang-terangan. Sebelum pergi dia memberikan salam perpisahan pada Irwan dan Fitri meskipun hanya Irwan yang meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi."Salah paham apa? Mama benar kan? Dia berharap jadi Cinderella dengan memakai jalan pintas," tukas Fitri. Suaranya sengaja dinaikkan agar Frani mendengarnya. Rendi cepat-cepat membawa Frani untuk keluar rumah. Emosinya meledak tatkala orangtuanya mengejek Frani. Mereka tidak tahu apa-apa. Setidaknya cari tahu yang sebenarnya sebelum memperlakukan orang dengan buruk.Tanpa bicara apapun, Rendi membuka pintu mobil untuk Frani,

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Istri yang Kau Khianati   Part 20 - Calon Istri?

    Frani menghela napas kasar. Sudah beberapa hari ini Rendi tidak juga muncul. Desas-desus mulai terdengar bahwa dia tidak lagi menjadi pemilik pabrik karena suatu masalah. Apa mungkin keluarga Rendi bangkrut? Tapi tidak mungkin. Kenapa harus disaat seperti ini? Frani mengalami hari-hari yang berat karena ulah para temannya di pabrik. Ingin sekali dia keluar dari sana tapi dia berusaha kuat menghadapi semua masalah. Lagi pula bukan kali pertama dia mengalami permasalahan dalam kisah hidupnya. Frani yakin bahwa dia sanggup. Ada kalanya Yulia terlalu banyak bicara ketika mereka tidak sengaja berpapasan, tapi Frani lebih suka menghindar. Lalu ... ketika Frani sudah enggan diam, dia juga menyerang dengan serangkaian ucapan tajam yang tidak mungkin terpikirkan oleh Yulia.Frani bukannya ingin mendapat pembelaan dari Rendi. Tapi janji-janji manis Rendi untuk membahagiakan dirinya masih tersisa di hatinya. Lalu ... kenapa pria itu tidak muncul sekedar menginformasikan bahwa gosip itu benar.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Istri yang Kau Khianati   Part 21 - Kalau Aku Nggak Bisa Memberi Anak Gimana?

    Yulia bungkam, bahkan semua orang juga tidak berani bicara. Melihat tatapan mesra Rendi pada Frani membuat mereka yakin jika hubungan keduanya memang benar adanya. Sungguh menyebalkan! Status mereka sama --sebagai karyawan pabrik-- tapi takdir mereka jauh berbeda. Setelah puas memperlihatkan pada dunia, Rendi membawa Frani ke ruangannya. Pria itu hendak mengobati luka memar pada lengan Frani tapi wanita itu menolak dengan halus. Masih bagus dia tidak marah pada pria yang meninggalkannya beberapa hari ini. Kenapa tiba-tiba muncul disaat dia sudah lelah untuk menunggu? Kenapa tidak sekalian saja kabur selamanya agar Frani merasa buruk menjadi janda? Ya, harusnya memang begitu. Frani ingin meyakinkan dirinya tapi perasannya menghangat ketika Rendi membelanya tadi. Apalagi melihat tampang Yulia yang mirip orang bodoh. Dia termakan gosipnya sendiri. Rasakan itu!"Kamu mau terus menggumam dalam hati?" ucap Rendi dengan senyum dikulumnya yang lembut. Frani duduk di samping Rendi ketika pr

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Istri yang Kau Khianati   Part 22 - Batalkan Pernikahan Kalian!

    "Pertanyaan konyol apa itu?" tandas Rendi. Posisinya dia sedang berbaring, tapi mendengar pertanyaan Frani dia menegakkan tubuhnya. Belum pernah dia mendengar Frani sefrustasi itu. "Ayo, jelaskan! Kenapa kamu tiba-tiba bicara begitu?""Sebenarnya..,""Kita bertemu saja. Di rumah kamu. Kamu nggak perlu datang ke gang, cukup aku saja yang ke sana. Semua orang juga sudah tahu apa yang terjadi diantara kita, jadi nggak perlu repot-repot sembunyi."Frani menolak, "Jangan, Ren! Kalau aku bicara langsung, aku takut aku nggak bisa bicara. Kita bicara lewat telepon saja.""Tapi aku lebih suka melihat wajah kamu, Frani," tutur Rendi frustasi. Dia perlu tahu apa yang sedang dipikirkan Frani, melihat matanya, melihat hembusan napasnya entah teratur atau tidak dan melihat kerutan pada dahinya. Rendi takut Frani akan semakin cemas kalau mereka tidak saling berhadapan. "Tolong, Ren!"Rendi menghembuskan napas kecewa, "Baiklah. Sekarang jelaskan!""Sebenarnya alasanku bercerai karena suamiku berseli

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • Istri yang Kau Khianati   Part 23 - Putuskan Hubungan Kamu Dengan Janda Itu!

    "Batalkan pernikahan kalian!""Masuk dulu, Tan. Setelah itu baru kita bicara," ucap Frani, berusaha tenang. Dia menggenggam ponselnya dengan sekuat tenaga agar tidak terlihat gugup. Tapi dia yakin jika Fitri melihat matanya bergetar karena terkejut mendapat serangan ancaman dari calon mama mertuanya.Fitri mendesis, "Siapa yang kamu suruh duduk? Saya? Di tempat kumuh begini? Nggak akan! Saya punya standar sendiri untuk duduk di sofa yang bagaimana. Kalau hanya sofa ... ih, kotor dan tua begitu, saya nggak akan sudi. Bisa gatal-gatal."Frani tercekat. Usahanya untuk membuat Fitri masuk supaya dia bisa bicara dari hati ke hati tidak membuahkan hasil. Tatapan mata Fitri terlalu tajam untuk seorang ibu yang sudah menyetujui pernikahan anaknya. Apa mungkin Rendi berbohong?"Maaf, Tan. Tempat saya memang seperti ini. Kalau Tante keberatan, kita ngobrol di teras saja.""Sudah saya bilang standar tempat yang bisa saya duduki itu nggak main-main. Enak saja menyuruh saya duduk. Cukup berdiri da

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Istri yang Kau Khianati   Part 24 - Aku Mau Jadi Istri Kedua

    "Terlepas dia janda atau bukan, mama sama papa sudah berjanji akan menyetujui pernikahan kami. Atau mama sama papa ingin aku pergi dari perusahaan lagi?" ancam Rendi. Pria itu tahu apa kelemahan Fitri ketika Irwan sedang sakit. Menurut diagnosa dokter, papanya terlalu lelah mengurus perusahaan sendiri dan membutuhkan bantuan Rendi untuk menangani. Irwan diharuskan bedrest selama apapun yang dibutuhkan agar kondisinya semakin membaik.Fitri mendesis, terlihat sekali kalau dia gusar, "Kamu bisa jadi anak durhaka kalau mengancam mama kamu sendiri.""Siapa yang mengancam? Aku hanya menginginkan hakku sebagai anak, Ma. Apa mama masih mau mengusikku dan Frani lagi?"Suasana tegang itu semakin menegang. Apalagi Rendi yang tanpa sadar memasang muka datar dan tajam agar Fitri enggan untuk membalasnya. "Oke, oke. Kalau kamu masih mau menikahi janda itu, mama akan mencoba terima. Hanya karena perusahaan bukan karena mama suka sama dia. Sebaiknya kamu tutup mulut soal statusnya sebagai janda kar

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Istri yang Kau Khianati   Part 25 - Mau Mandi Bareng Nggak?

    "Frani jangan diam aja dong. Lempar wanita itu ke luar. Seenaknya aja mencium suami orang," tutur Tanti kesal. Dia melihat sikap wanita yang entah siapa namanya itu dengan umpatan tertahan. Begitu juga Septi yang tidak bisa menyembunyikan kekesalannya karena ulah wanita yang tidak bertanggungjawab. Mungkin wanita itu berniat membuat keributan di pesta pernikahan sahabatnya agar Frani merasa terintimidasi.Tanti sudah ingin maju untuk menarik rambut wanita itu jika saja dia tidak melihat pergerakan Frani yang di luar dugaan. Frani mengapit lengan Rendi, menyibakkan lengan Sonya menjauh dan sedikit menjauhkan jarak antara Rendi dan Sonya. Wanita dengan gaun pengantin berekor panjang itu menyunggingkan senyum manisnya, berniat membangun ketenangan hatinya karena suaminya diusik oleh wanita lain. Padahal dalam hati Frani sempat pasrah karena dia tidak bisa dibandingkan dengan Sonya. "Terimakasih sudah mau datang ke acara pernikahan saya. Tapi tolong jaga mulut! Sekali-kali mulutnya dikun

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Khianati   Part 61 - Melepas Masa Lalu

    "Secara nggak langsung aku memang khawatirkan keadaan kamu, Gani. Dari awal menikah kita selalu berjuang untuk membahagiakan orang tua kamu tapi mereka nggak pernah sekalipun mengerti bahwa kamu juga butuh untuk dibahagiakan. Mungkin jika sekarang aku masih menjadi istri kamu, aku nggak akan pernah tahu bagaimana rasanya hidup sebebas ini," ucap Frani lemah. Jeda sejenak kemudian dia melanjutkan, "bukan karena aku sudah memiliki Mas Rendi dan harta yang nggak pernah aku bayangkan sebelumnya, tapi lebih pada bersyukur karena orang-orang di sekitarku nggak pernah memaksaku untuk bekerja keras. Mereka menghargaiku meskipun statusku, ya kamu pasti tahu. Terkadang aku berfikir, mungkin benar kebahagiaan akan datang setelah kita larut dalam kesedihan. Tuhan itu adil dan aku yakin kamu juga akan mendapatkan keadilanNya."Gani merasa dirinya menjadi suami yang paling bodoh sedunia karena tidak memahami kesulitan Frani selama menikah dengannya. Pria itu menundukkan kepalanya, sebelum air matan

  • Istri yang Kau Khianati   Part 60 - Biar Aku Saja Yang Mundur

    Gani mendesis, "Nggak. Aku lihat lowongan pekerjaan ini di media sosial. Aku juga nggak tahu kalau laundry ini milik kamu, Fran."Frani tidak ingin percaya tapi memang benar dia membuka lowongan pekerjaan di media sosial. Lantas siapa yang harus disalahkan? Gani hanya berjuang untuk menghidupi hidupnya. Sementara Frani, dia juga membutuhkan karyawan baru. Untuk sementara ini, Frani tidak akan mengusik Gani."Ini camilan untuk kalian, Pak kurir yang baik," ucap Tanti sembari meletakkan beberapa bungkus makanan di meja kecil di pojok ruangan. Frani tergagap, dia buru-buru pergi dari sana sebelum Tanti mengetahui dia bertemu dengan pria lain. Apa dia perlu menceritakannya pada Rendi? Kira-kira respon apa yang akan diperlihatkan suaminya? Ya Tuhan, Frani takut sesuatu yang buruk terjadi pada mereka.°°°Gani membawa helm miliknya ke meja ruang tamu, dia duduk di sana dengan perasaan tidak karuan. Lelah rasanya. Bukan pekerjaan yang melelahkan tapi bertemu dengan Frani yang membuat dia e

  • Istri yang Kau Khianati   Part 59 - Kamu Sengaja Melamar Pekerjaan Di Sini Karena Ada Aku?

    "Kalian bertengkar?" tanya Septi di ujung telepon. Dia iseng menghubungi Frani tapi malah mendengar suara tidak biasa dari sahabatnya itu."Nggak kok. Kenapa kamu telepon? Ada masalah?" elak Frani. Dia selalu bisa menyembunyikan permasalahan dalam rumah tangganya."Yakin nggak apa-apa?""Yakin, Sep.""Oke kalau begitu. Aku telepon hanya ingin tanya apa kamu ingin sesuatu?""Sesuatu?" tanya Frani bingung."Hm. Sesuatu. Siapa tahu bumil ingin makan sesuatu."Frani sedang tidak berselera makan. Sejak Rendi pergi, dia hanya diam di dalam kamarnya. Bahkan ketukan di pintu yang memintanya untuk makan malam tidak dihiraukan. "Aku nggak ingin apa-apa, Sep. Thanks ya perhatiannya," ucap Frani pelan. "Ya sudah kalau begitu. Aku tutup dulu teleponnya. Kalau kamu butuh apa-apa bicara saja padaku. Kalau aku bisa, aku pasti belikan.""Iya. Selamat malam.""Malam."Frani menghembuskan napas dengan gelisah. Dia merindukan Rendi. Padahal baru beberapa jam mereka berpisah. Hanya saja rasa rindu itu t

  • Istri yang Kau Khianati   Part 58 - Masalah Sepele Begini Kamu Besar-besarkan?

    "Tanti? Kenapa sendirian?" tanya Rendi bingung. Dia tidak sengaja melihat Tanti yang terduduk di depan ruko dengan mata sembab. Wanita itu mendongak begitu melihat Rendi."Nggak apa-apa, Pak. Kalau bapak cari Frani, dia sudah pulang dari tadi," elak Tanti sembari mengusap air matanya yang masih mengalir pelan. Dia meyakinkan Rendi bahwa dirinya baik-baik saja."Terjadi sesuatu? Saya dengar Rio menikah dengan salah satu staff kantor. Apa itu benar?" Tanti mengangguk lemas, "Dia bahkan nggak memberi saya kabar berbulan-bulan lamanya, Pak. Saya datang ke rumahnya juga nggak diterima baik oleh orangtuanya. Alasannya Rio pergi ke luar kota karena ada pekerjaan di sana. Saya mencoba percaya. Saya nggak pernah berpikir bahwa dia menjauh dari saya. Ketika saya datang untuk kesekian kalinya demi memberimu kabar tentang keguguran saya, saya melihat Rio pergi dengan wanita lain. Maafkan saya, Pak, kalau saya tiba-tiba bicara melantur. Saya permisi dulu."Rendi merasa ada sesuatu yang salah kala

  • Istri yang Kau Khianati   Part 57 - Launching Gimana Sih Mas!

    "Tan," panggil Frani pelan.Tanti menunduk sedih, "Aku masih bisa mempertahankan kehamilanku, Fran. Aku yakin kalau bayiku masih ada."Rendi menyingkir dari sana karena beranggapan bahwa dia tidak memiliki kuasa untuk mendengarkan mereka. Mereka memiliki cara sendiri untuk menyelesaikan masalah mereka. Frani bangkit untuk duduk di sisi kanan Tanti. Dia menggenggam jemari Tanti, membiarkan Tanti mengerti apa yang dia khawatirkan. "Kata dokter gimana?"Begitu mendengar nama dokter disebut, air mata Tanti meluruh. Dia tidak yakin apakah dia sanggup menceritakan semuanya pada Frani. Beberapa jam lalu menjadi waktu yang paling menakutkan untuknya. Dia yang berharap semuanya akan indah harus merelakan bayinya pergi."Bayinya nggak bisa diselamatkan dan dia harus dikuret segera kalau nggak ingin ada bekas di dalam sana," seloroh Septi yang tidak sabar menunggu Tanti bicara."Kita harus lakukan prosedur itu, Tan," ucap Frani. Dia mempererat pelukan tangannya, "aku temani. Septi juga. Kita ha

  • Istri yang Kau Khianati   Part 56 - Keguguran?

    "Kamu kenapa, Fran?" tanya Tanti cemas. Sejak berangkat ke pusat perbelanjaan, raut wajah Frani tidak sesantai itu. Ada sesuatu yang dipikirkan melihat bagaimana wanita itu menghela napas selama mereka sibuk memilih pakaian. Frani berusaha tersenyum, sungguh. Namun yang terlihat hanyalah seulas senyum tipis yang tidak berarti apa-apa. "Aku nggak apa-apa."Tanti meminta Frani untuk duduk lebih dulu di area sofa bundar yang digunakan untuk menjajal sepatu atau sandal di toko tersebut. Mereka sudah membeli banyak pakaian meskipun Tanti sudah menolaknya. Berbeda dengan Septi yang tidak bisa menjauhkan pandangan matanya dari barang-barang mahal itu.Tanti ikut duduk di samping Frani, lalu pertanyaan itu kembali muncul. "Ada apa? Kamu bertengkar dengan Pak Rendi gara-gara kami?"Frani agak terkejut karena Tanti sangat peka dengan keadaan. Kepalanya memberikan tanda penolakan. "Nggak. Siapa yang bilang? Kalau aku bertengkar mana mungkin aku bisa menemani kalian di sini?""Maaf ya kalau kami

  • Istri yang Kau Khianati   Part 55 - Gunakanlah Kalau Kamu Perlu

    Suasana di pemukiman yang padat penduduk itu berubah lebih ricuh dari biasanya. Para tetangga sibuk menimba air berusaha sekuat tenaga agar api tidak menyebar hingga rumah mereka. Mobil pemadam kebakaran sedang dalam perjalanan, begitu kendaraan merah itu datang, bunyi sirine benar-benar memekakkan telinga.Frani ingin beranjak dari tempatnya sekarang, tapi Rendi mewanti-wanti dirinya agar tetap di dalam mobil sementara suaminya sibuk menyelematkan teman-temannya. Jari-jari gemetar Frani saling bertautan, menunggu instruksi dari si pemilik untuk segera melakukan sesuatu. Arah pandang Frani tertuju pada gang. Jarak parkir mobilnya lumayan jauh dari sana, jadi dia kesulitan menerka. Hanya saja gang itu kini sudah beralih fungsi menjadi tempat tontonan warga. Jika saja gang tersebut tidak lebih besar dari mobil yang sedang dia tempati saat ini, pasti pemadam kebakaran akan kesulitan menangani situasi.Kalimat-kalimat doa yang tidak pernah putus diucapkan oleh wanita itu berbuah manis. S

  • Istri yang Kau Khianati   Part 54 - Septi dan Tanti, Mas!

    Irwan mendengus, setiap kali istrinya mengadu pasti pada akhirnya ucapannya melantur kemana-mana. "Mama nggak berpikir kalau mama akhir-akhir sering plin-plan? Sebentar-sebentar baik pada Frani, menerimanya dengan lapang dada seolah Frani memang berhasil menjadi menantu yang baik. Beberapa hari kemudian berubah menjadi mertua yang jahat yang ingin mengusir menantunya. Lalu jadi baik lagi, belum juga beberapa bulan sudah kembali jahat. Memangnya kalau mama minta Rendi menceraikan Frani, anak kita akan terima? Apa mama nggak pernah berpikir kalau anak mereka nanti yang juga cucu kita, akan jadi bahan bully karena punya orangtua broken home? Apa mama nggak kasihan?"Hati Fitri tertohok begitu mendengar ucapan suaminya. "Tapi mama nggak bisa kalau harus berurusan dengan masa lalu Frani, Pa. Mama benci pada mantan mertuanya itu. Heran kenapa dia harus muncul di sana? Apa jangan-jangan dia membuntuti kita?"Irwan harus mulai menggunakan rayuannya agar Fitri mau berusaha lebih keras lagi unt

  • Istri yang Kau Khianati   Part 53 - Lebih Baik Mereka Bercerai Setelah Frani Melahirkan

    Suasana di kantor satpam tidak jauh berbeda. Mereka bukan bertikai secara fisik tapi dengan bibir. Adu mulut yang tidak lagi sekedar menyumpahi secara halus terdengar di sana-sini. Frani terkejut karena Fitri ternyata bisa menyumpahi orang. Dia pikir orang yang memiliki status tinggi tidak akan pernah mengutarakan hal buruk pada sembarang orang. Frani mungkin lupa bahwa dia pernah jadi bahan makian Fitri waktu itu. Kalau Sarah tidak perlu diragukan lagi. Dia lebih bisa menyalurkan emosinya dengan mulut ketimbang perbuatan. Makanya Frani tidak heran sama sekali. Justru yang heran dan tidak bisa berkata apa-apa adalah Rendi. Rendi datang karena Frani menelponnya. Frani tidak bisa mengatasi mereka sendiri. Supir mereka hanya bisa mengambil jalur tengah dengan mengorbankan tubuhnya untuk jadi kambing hitam, tapi yang namanya para wanita sedang menyalurkan bakat terpendam tidak akan mudah dialihkan. Ada-ada saja cara agar keduanya bisa saling menarik rambut lawan.Rendi mendekati mamanya,

DMCA.com Protection Status