Share

Bab 37B Terdampar

Lima belas menit dari lokasi tabrakan tadi, mobil mereka sudah sampai di sebuah rumah berukuran sedang. Rumah yang berdiri di atas tanah lapang dikelilingi banyak pepohonan terutama pohon jati.

Jarak antara rumah yang satu dengan lainnya pun cukup jauh, tidak seperti di kota tempat tinggal Ardi, rumah yang satu dengan lainnya saling berdempetan.

"Tuan mau pakai kursi roda atau tongkat?" tawar Rahmat pada tuannya yang sedang memasangkan sandal.

"Tongkat saja, Mat. Kursinya kamu bawa masuk!"

"Baik, Tuan."

Ardi barjalan menapaki tanah yang berwarna coklat kemerahan, sebagian tanah di daerah ini memang berupa tanah liat. Terlihat sedikit gersang, karena hampir memasuki musim kemarau. Daun-daun jati pun mulai banyak yang berguguran. Namun Ardi masih sempat menikmati pemandangan hijau dedaunan selain pohon jati. Bahkan ada sepetak tanah yang sengaja ditanami bunga amarilis, terlihat indah dipandang. Ardi menghirup udara banyak hingga memenuhi rongga dadanya. Dia hembuskan dengan mata terpej
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status