Daripada terus-terusan terjadi kegaduhan di pagi ini, Andre memilih untuk segera pergi saja karena dirinya juga tidak ingin merusak mood paginya dengan bertengkar dengan kedua mertuanya itu.Meylani mengantar Andre ke mobil, ia merasa tidak enak dengan ucapan kedua orang tuanya. Dirinya saja terganggu dengan ucapan kedua orang tuanya pasti sama halnya dengan suaminya itu sebenarnya ia merasa sangat kasihan tetapi mau bagaimana lagi suaminya yang tidak mau diajak berkompromi mengenai hal ini."Dre, apa tidak sebaiknya jika kita berusaha dengan bayi tabung saja?" Dirinya juga sudah benar-benar muak dengan apa yang terjadi dan ia juga sudah pasrah, apa salahnya jika mereka mencoba dengan bayi tabung karena teman-temannya juga serta kalangan artis pun sudah banyak yang menggunakannya lagi pula menurutnya biaya untuk bayi tabung itu setimpal dengan kebahagiaan yang akan mereka dapatkan nantinya.Andre tidak menyangka dengan apa yang diucapkan oleh istrinya tersebut langsung saja dirinya me
"Hai Anggita apa kabarmu?" Beni juga menyapa Andre dengan ramah, tumben sekali secara rapat tidak bisa hadir dalam rapat ini pada hal Anggita dan juga Andre yang memegang tentang objek ini benar-benar kesempatan yang sangat besar bagi dirinya untuk kembali mendekati Anggita karena selama ini wanita itu tidak pernah mau merasakan dirinya jika ditelepon apalagi via chat ia selalu dibiarkan begitu saja.Lelaki itu mimpi apa semalam sampai pagi ini dia bisa meeting bersama dengan mantan istrinya yang sekarang berubah menjadi seorang wanita yang begitu cantik.Mood Anggita yang tadi pagi baik-baik saja sekarang berubah drastis ia memasang wajah masang karena benar-benar tidak menyukai kehadiran Beni, dirinya tidak menyangka jika ternyata kliennya adalah Brainly orang yang begitu ia benci Dan juga sangat dirumah hindari karena menurutnya bertemu dengan Beni adalah sebuah persiapan dan ia juga memang sudah tidak mau lagi berurusan dengan lelaki itu apapun."Aku tidak menyangka jika pagi ini
Caraka tidak lama di ruangan Anggita, iya pamit ke ruangan Baskoro sebentar setelah itu baru mengajaknya makan sore. Pekerjaannya sudah tidak ada Anggita pun memilih untuk membeli kopi di lantai dasar. Sembari menunggu Caraka, daripada dirinya bosan karena melihat banyaknya tumpukan file yang habis dia kerjakan. Netralnya sedikit berkedip saat melihat sosok yang ia kenal. Dia pun memanggil lalu menyapanya."Ka Anggita," ujar Rani. Ya, iya Rani mantan adik iparnya.Anggita pun langsung menghampiri dan memeluk Rani layaknya seorang sahabat yang tidak bertemu lama. Anggita dan Rani berteman tidak seperti keluarga Beni yang lainnya. "Kamu sedang apa di sini?" tanya Anggita. "Melamar pekerjaan, habis tes tadi. Kakak di sini kerja atau memantau saja?" Rani bertanya, ia tahu jika sang ipar adalah anak orang kaya. Namun, ia tak tahu jika memang ada di gedung ini juga. "Loh, PT apa?" "Gading Koro."Anggita tersenyum, perusahaan yang dilamar adiknya Beni adalah perusahaan Andre yang berad
Wajah Anggita memerah saat mendengar Caraka menggodanya. Memang setelah mereka mempersiapkan pernikahan, lelaki itu sudah tidak sesumbar lagi untuk menggodanya secara terang-terangan, padahal dulu ia kira Caraka itu adalah orang yang begitu kaku ternyata dugaannya salah. Caraka bisa juga menggoda wanita dan membuat dirinya salah tingkah seperti ini. Entah apa yang ada di pikiran pria itu. Mesum atau tidak, Anggita pun sedikit menunduk karena ia takut dirinya tak bisa hamil. Apalagi Caraka sudah membahas perihal anak itulah yang sekarang dirinya takutkan dan dirinya pikirkan. Bagaimana jika dirimu tidak mampu memberikan keturunan untuk Caraka?Semenjak menikah dengan Beni, belum ada tanda-tanda jika dirinya hamil. Andika kini berpikiran jika ada yang salah kepada dirinya, mungkinkah ia memang tidak bisa memiliki anak, kini hal itulah yang benar-benar membuat dirinya sangat ketakutan. Ia baru memikirkan perihal itu saat acara membahas tentang kesuburan.Caraka bingung melihat Anggita y
Rangkaian demi rangkaian dijalani Andre dan Meylani untuk mengetahui apa mereka bisa memiliki anak atau tidak. Keduanya saling menguatkan demi kesehatan mental masing-masing karena ucapan orang tua mereka yang mungkin sangat pahit.Saling menyemangati pasangan masing-masing, karena menurutnya anak memang bukanlah hal yang utama. Selagi keduanya masih bisa bahagia, lantas keduanya memang tidak pernah memikirkan perihal anak. Namun, berbeda dengan orang tua Meylani yang selalu saja menuntut keduanya untuk segera memberikan cucu. Apalagi perkataan keduanya yang benar-benar sangat menyakitkan. Membuat Andre benar-benar begitu tertekan, hinaan hinaan bahkan hal yang lebih parah adalah saat orang tua dari istrinya itu menyuruh agar mereka berdua berpisah saja.Andre tersenyum kala Meylani membawakan makanan saat di restoran setelah mereka konsultasi dokter. Memang, hasil dari rangkaian pemeriksaan itu belum keluar. Karena begitu lelah dan dirinya juga belum makan siang maka dari itu Andre m
Setelah dari rumah sakit, Andre bersama Meylani kembali ke rumah. Namun, rasanya Andre tak mau pulang karena ada kedua orang tua Meylani. "Mungkin aku hanya bisa mengantarmu saja aku tidak mau berlama-lama di rumah," ungkap Andre.Dirinya tidak mau terus-terusan berdebat dan mendapatkan sindiran-sindiran halus yang selalu dilontarkan oleh orang tua dari istrinya tersebut. Bagaimana mereka selalu memandangnya sebuah mata dan terus-terusan menjelek-jelekkannya, ia benar-benar begitu malas karena dirinya sedang lelah dan tidak ingin juga berdebat. Cukup perihal pekerjaan saja yang sudah memusingkannya, ia juga tidak ingin pusing karena urusan keluarganya yang benar-benar sangat menjengkelkan dan juga meresahkan untuk dirinya.Wanita itu mengangguk paham, ia sangat mengetahui bagaimana karakteristik dari orang tuanya tersebut."Kamu harus sabar ya, sikap orang tuaku memang seperti itu aku juga tidak mengetahuinya," ujar Meylani.Wanita itu menggenggam tangan sang suami berusaha untuk mem
Beni memikirkan apa yang di katakan sang adik. Selama ini ia hanya memikirkan napsu, jika dulu ia memanjakan Anggita, mungkin tak akan menjadi seperti ini. Penyesalan itu memang datang terlambat, tapi mau bagaimana semua sudah hancur. Sebentar lagi Anggita menjadi istri pria lain yang bukan lain adalah bosnya. Dirinya tidak bisa berbuat apa-apa lagi, apalagi berusaha untuk merebut hati Anggita sepertinya sangat tidak mungkin. Sekarang Anggita sudah mendapatkan calon suami yang benar-benar tidak bisa dirinya saingi. Caraka, adalah bosnya untuk masalah kekayaan tentu saja dirinya akan kalah perihal materi sangat jauh berbeda. Walaupun bosnya itu seorang duda, tetapi dirinya mengakui jika Caraka masih sangat tampan dan berwibawa.Sandra datang dengan membawa buah-buahan di tangan. "Mau buah mangga ini?" tanya Sandra. Wanita itu juga langsung duduk di sebelah sang lelaki, setengah seharian lelah bekerja ia hanya ingin memiliki waktu quality time dengan suaminya itu. Karena di kantor ju
Bak bertemu teman lama, mantan kakak dan adik ipar tersebut terlihat begitu sangat akrab. Perceraian Anggita dan juga Beni tidak mempengaruhi hubungan mereka berdua sama sekali."Kak Beni itu ya kemarin malam benar-benar terlihat begitu galau karena mantan istrinya mau menikah lagi." Rani tertawa, dirinya justru tidak memiliki rasa kasihan sama sekali kepada sang kakak, karena ia sangat sadar siapa yang salah dalam hubungan rumah tangga antara kakaknya dan juga Anggita itu.Salah siapa kakaknya memilih untuk memperlakukan Anggita layaknya seperti pembantu bahkan katanya itu memilih untuk berselingkuh. Benar-benar membuat Rani sangat senang karena sekarang kakaknya merasa menyesal karena telah membuang Anggita dan justru mendapatkan wanita yang tidak ada apa-apanya."Aku benar-benar yakin jika sekarang Kak Beni pasti sangat menyesal karena keputusannya dulu itu," ungkap Rani.Dahi Anggita mengernyit, mendengar cerita dari mantan adik iparnya itu benar-benar membuat dirinya berpikir. Me
Dua bulan persiapan pernikahan Evan. Semua sudah di urus Eo ternama. Evan pun hanya memantau.Dirinya merasa begitu sangat senang walaupun awalnya mengira 2 bulan itu adalah waktu yang begitu sangat lama tetapi jika dijalani terasa begitu sangat sebentar ia tidak menyangka jika ternyata sebuah pernikahan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk proses-prosesnya padahal ia juga sudah menggunakan uang untuk menyelesaikan sebuah masalah-masalah di dalam proses-proses pernikahan. Ia juga tidak mau jika sampai Olive harus mengeluarkan biaya maka semua biaya ditanggung oleh dirinya termasuk juga untuk acara di rumah Olive.Semua sudah beres, hari yang ditunggu pun tiba. Pernikahan aktor top pun berlangsung dengan hikmat tanpa ada sorot kamera dan itu permintaan keluarga Olive. Evan benar-benar tidak mau jika pernikahannya disorot maka dari itu ia berusaha untuk menyembunyikannya dari media bahkan ia pun meminta pihak-pihak yang bertanggung jawab di dalam acaranya tidak membocorkan tentang
"Ibu sudah sadar?" tanya Olive. Ibunya Olive membuka mata, lalu menatap sekeliling. Acara lamaran di tunda sampai ibunya sadar. Wanita itu kembali lagi teringat jika hari ini adalah hari lamaran dari anaknya, lantas mengapa dirinya justru tiduran di kamar?"Olive, ini acara lamaran kamu?" tanya ibunya lagi. Dia berusaha untuk meyakinkan jika ini adalah acara lamaran untuk putrinya."Iya Bu," jawab Olive.Olive awalnya merasa begitu sangat khawatir karena ternyata respon ibunya jauh di luar dugaan ibunya sampai tidak sadarkan diri karena sangat terkejut melihat aktor pujaannya berada di depan mata bahkan lelaki itu yang akan melamarnya.Olive juga merasa tidak enak dengan keluarga Evan yang harus melihat ibunya tidak sadarkan diri bahkan mereka semua harus menunggu ibunya sadarkan diri terlebih dahulu sebelum melanjutkan acara lagi."Olive, kamu enggak bilang sama ibu kamu siapa calon suami kamu?" tanya Fanya heran. Pasalnya bisa sampai sang ibu pingsan.Dirinya sangat penasaran jang
Pertemuan keluarga Baskoro membicarakan pernikahan Evan, lalu membicarakan untuk lamaran esok ke rumah Olive. "Bagaimana setuju?" Bukan hanya Evan saja yang begitu antusias menyaksikan hal tersebut begitu juga dengan Baskoro Karena sekarang dirinya sudah sangat tenang tidak perlu repot-repot untuk membujuk adiknya keluar dari dunia entertainment, ia sekarang sudah mandiri dan bisa menentukan pilihan sendiri apalagi mendengar jika adiknya sudah mengurus hal tersebut kepada manajernya. Evan antusias dengan pembahasan itu. Tidak memungkiri jika selama ini ia menjomblo dan mendapati wanita yang sama sekali tak disangkanya. Wanita bukan dari kalangan artis. Dirinya benar-benar tidak menyangka jika ternyata Olive akan memberikan jawaban seperti itu dan secepat itu ia kira Alif akan membuatnya menunggu lama, tetapi ternyata wanita itu justru sekarang telah membuatnya merasa begitu sangat bahagia. Tak terasa sebentar lagi dirinya akan resmi menjadi seorang pengusaha dan juga suami dari
Evan berjingkrak kegirangan saat mendapat pesan dari Olive. Akhirnya dia menikah dengan wanita pujaan hatinya. Dirinya tidak menyangka jika ternyata wanita itu akan memberikan jawaban yang secepat itu, ia benar-benar merasa begitu sangat senang sekali, sekarang impiannya sudah terwujud mendapatkan wanita yang ia sayangi, entahlah sejak pertemuannya bahkan Anggita membuat misi gila membuatnya justru terjebak akan cinta seperti itu. Kebersamaannya dengan Olive yang memang tidak terlalu lama tetapi sikap wanita itu yang benar-benar bisa membuatnya jatuh cinta."Aku mengucapkan terima kasih kepada manajemen ini, karena kalian sudah membuat namaku menjadi sangat baik sekali, membuatku dikenal banyak orang sesuai apa yang tadi aku katakan semuanya sudah final, aku akan menyelesaikan kontrak-kontrak yang sudah ada dulu dan aku tidak akan menerima kontak-kontak baru."Evan pun pamit pada managernya dan mempersiapkan untuk pergi menemui sang kakak. Dirinya benar-benar sudah tidak sabar ingin
Di rumahnya, Olive berbicara dengan sang ibu. Wanita single parents itu sudah menjanda sejak 18 tahun lalu. Wanita tua itu asyik menonton Sinetron. Dirinya merasa senang karena sekarang anak gadisnya itu sudah bisa bekerja dan ia tak lagi memusingkan perihal uang.Ditemani cemilan pisang goreng ia menonton televisi dengan wajah sumringah.Olive duduk di sampingnya, ia menarik napas dalam. Dirinya benar-benar bingung harus mengatakan dari mana, ia tidak tahu harus seperti apa lagi.Olive benar-benar bingung harus memulai dari mana percakapan dengan ibunya itu, ia sangat pusing dan dirinya harus mengatakan apa terlebih dahulu pasti ibunya sangat terkejut jika mengetahui apabila dirinya dilamar aktor ternama idamannya."Nonton apa si Ma?" tanya Olive."Itu, si kasep. Evan, nah eta aduh cakep bener. Nanti kalau cari calon suami yang ganteng, biar memperbaiki keturunan," ujar sang ibu. Wanita itu benar-benar begitu sangat senang bahkan ia mengidam-ngidamkan ingin bisa bertemu dengan aktor
"Olive saya benar-benar mau menikahi kamu. Saya janji enggak akan berada di dunia hiburan lagi." Evan masih berusaha untuk meyakinkan wanita itu, ia benar-benar tidak mau kehilangan Olive. Walaupun memang mereka berdua kenal belum lama, tetapi dirinya sudah yakin dan ingin melabuhkan hati kepada Olive. Jika memang Olive takut dirinya berada di dunia hiburan, dirinya akan memilih untuk berhenti jika itu yang dia mau oleh Olive.Olive masih bimbang, apa yang dikatakan oleh Evan. Dirinya seperti tertimpa durian runtuh. Dinikahi pria kaya yang tenar, sudah pasti emaknya histeris saat melihat ada Evan nanti berkunjung. Secara dia ngefans banget sama Evan. Dirinya sangat yakin jika nanti ibunya pasti akan sangat setuju sekali dengan Evan, padahal ibunya selalu berandai-andai jika Evan menjadi bagian keluarganya dan ternyata sekarang keinginan dari ibunya itu menjadi sebuah kenyataan. Evan akan menjadi menantunya dan pasti ibunya akan langsung setuju hanya saja dirinya yang benar-benar mer
"Yakin, kalian harus datang melamarkan Olive untukku." Baskoro menepuk keningnya, sepertinya apa yang diinginkan sang adik tidak main-main. Begitu juga dengan Andre dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin setelah ini mereka harus menyeleksi babysitter untuk anak Baskoro itu karena babysitter-nya akan dinikahi oleh pamannya sendiri."Ya, ya aku menolak pun pasti kamu akan melakukan berbagai macam cara kan. Lebih baik kita panggil saja Olive dulu," ungkap Baskoro.Lelaki itu akhirnya memilih untuk memanggil sang babysitter, wanita yang diinginkan oleh adiknya tersebut. Ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, Olive wanita yang diinginkan oleh Evan itu. Padahal dirinya sudah mengingatkan dan sudah memperingatkan adiknya jika adiknya tidak boleh main-main karena jika memang adiknya main-main dengan Olive bukan hanya berhadapan dengan keluarga Olive saja tetapi berhadapan dengan dirinya karena bisa-bisanya Evan merusak citra baik babysitter sang keponakan.Olive datang dan hanya bisa menu
"Mama bisa menerima Anggita kok, tapi jangan usir mama." Bu Rasti memohon pada Caraka. Bu Rasti benar-benar merasa begitu sangat bingung saat cara mengusirnya secara terang-terangan, ia tidak mau meninggalkan rumah Caraka karena di rumah Caraka bisa menghandle semuanya mengurangi pengeluarannya saat ini. Jadi dirinya tidak mau keluar dari rumah Caraka dia berjanji akan bersikap baik dan juga menerimaan kita seperti menantunya sendiri: Resti benar-benar merasa begitu sangat takut jika sampai mengusirnya."Iya, mama bisa menerimanya karena sudah tahu siapa dia. Awalnya, memang mama menerima?" tanya Caraka.Sangat lucu sekali bagaimana ibunya itu dengan terang-terangan ingin mengusir Anggita bahkan berusaha untuk memprovokasinya. Sebelum ibunya mengetahui jika anggota adalah adik bungsu dari Caraka. Jika memang ibunya itu mau menerimaan Kita seharusnya sejak awal-awal bukan setelah mengetahui jika anggota adalah adik dari Baskoro benar-benar hal yang sangat menyebalkan sekali untuk diri
"Mas, mana bisa begitu," protes Olive setelah acara berlangsung. Alif benar-benar terkejut dengan pernyataan dari aktor papan atas tersebut, ia tidak pernah menyangka jika di hadapan kamera yang begitu sangat banyak Evan mengatakan jika dirinya adalah calon istri. Orang berspekulasi yang tidak tidak apalagi bukan rahasia umum jika Eva memiliki banyak sekali fans, pasti dengan pemberitaan ini fans tersebut akan langsung mengejar-ngejarnya bahkan mereka pasti akan mencari tahu tentang dirinya yang tentu akan dicari tentang kekurangan yang awalnya sangat tenang harus tiba-tiba hancur karena pernyataan dari Evan."Gimana enggak bisa. Salah emang?" tanya Evan.Evan tidak merasa bersalah sama sekali ia terlihat santai-santai saja menanggapi pertanyaan dari Olive menurutnya apa yang ia lakukan tidak salah lagi pula alis juga tidak memiliki pasangan jadi sah-sah saja dirinya mengatakan itu mengapa Olive jadi keberatan seperti itu?"Bukan gitu, tapi kamu---"Evan menempelkan telunjuknya di bi