Anggita sejak pagi buta, ia sudah melakukan sesi rias. Dirinya sangat gugup sekali karena hari ini acara pernikahan akan segera dilangsungkan.Sang perias pun sangat memaklumi, sikap Anggita yang seperti itu. Memang setiap calon pengantin pasti akan merasa gugup di hari pernikahannya. Sejak tadi wanita itu juga berusaha untuk menghibur Anggita agar tidak perlu merasa gugur seperti itu dan lebih rileks karena sejak tadi wanita itu terus saja berkeringat."Senyum, Mbak."Anggita menoleh ke arah sang perias, ia benar-benar merasa bersyukur karena mendapatkan perias yang sangat baik dan juga ramah terhadap dirinya. Bahkan ia juga bercerita mengenai calon pengantin pengantin lainnya yang sama seperti dirinya juga. Padahal perias yang dipilih oleh anggota adalah perias ternama bahkan perias artis-artis juga dan model-model."Sekelas artis dan model pun sama merasa gugup seperti ini."Anggita akan kembali menikah dengan pria yang sama sekali tidak pernah dirinya juga dan tidak pernah dirinya
Jika tidak ingat mereka sedang berada di acara pernikahan bosnya Beni, laki laki itu sudah menghajar adiknya. Ia sangat kesal dengan ucapan yang begitu membuat dirinya kembali menyesali perceraian nya dengan Anggita. Tanpa Gani mengatakan secara terus terang, mungkin adiknya itu sudah mengetahui bagaimana menyesalnya dirinya karena sudah berselingkuh dengan Anggita, apalagi saat mengetahui jika ternyata Anggita adalah adik perempuan satu-satunya dari pemilik perusahaan terbesar saat ini.Siapa yang tidak mengenal Baskoro, lelaki itu mendulang kesuksesan dengan bisnisnya yang maju begitu pesat dan progresnya pun sangatlah bagus. Seandainya saja dirinya masih menjadi suami dari Anggita tentu, mungkin dirinya tidak akan menjadi seorang manajer di perusahaan Caraka, mungkin dirinya sekarang sudah dapat memimpin perusahaannya sendiri. Namun, sayang beribu sayang semuanya sudah terjadi. Nasi sudah menjadi bubur, ia hanya bisa menyesali apa yang sudah dirinya lakukan dahulu kepada Anggita.Be
Saat malam pertama Anggita tak tahu harus melakukan apa. Ia merasa deg-degan walaupun ini memang bukan pernikahan pertamanya, tetapi Caraka adalah yang kini menjadi suaminya ia benar-benar merasa begitu merasa sangat grogi dan juga begitu takut. Dirinya bingung harus melakukan apa, ia hanya mematung saja tanpa berpikir akan melakukan apa.Anggita memilih untuk duduk di ranjang, nyatanya menjadi raja dan ratu sehari benar-benar begitu melelahkan titik dirinya padahal sudah meminta kepada sang Kakak jangan terlalu mewah, justru ternyata pestanya benar-benar seperti pesta kerajaan saja. Namun, rasa lelahnya itu terbayarkan saat melihat wajah mantan Ibu mertuanya Beni serta Anita Yang sepertinya benar-benar begitu terkejut melihat pernikahannya dan juga Caraka yang dilangsungkan secara sangat meriah.Mata Anggita benar-benar terbelalak saat melihat Caraka berganti baju tepat di hadapannya, ia langsung saja menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Bagaimana bisa lelaki itu berganti ba
Bunga benar-benar merasa begitu kesepian setelah tantenya Anggita menikah. Biasanya sang tante yang selalu menemaninya di rumah ataupun mengajaknya berjalan-jalan walaupun orang tuanya selalu sibuk dengan urusannya masing-masing Bunga tidak pernah merasa kesepian saat ada Anggita di rumah. Namun, untuk saat ini dirinya benar-benar merasa begitu sangat kesepian karena orang yang selalu berada di sampingnya dan berusaha untuk menghiburnya kini sudah tidak ada lagi di rumah. Kebahagiaannya sangat berbanding terbalik dengan sang sahabat Sasy yang saat ini tengah merasa begitu bahagia.Sarapan pagi pun tiba, dirinya seperti biasa sarapan bersama ayah dan ibunya yang begitu lengkap. Bunga masihlah seorang anak kecil yang selalu saja ingin ditemani karena dirinya memang belum bisa melakukan apapun sendirian apalagi jika di rumah ia benar-benar tidak memiliki teman selain orang tuanya tetapi mereka terlalu sibuk dengan urusannya masing-masing dan setiap hari selalu saja meninggalkannya bersam
Setelah pertengkarannya dengan sang istri, Baskoro pun gegas pergi ke kantor. Dirinya benar-benar merasa kesel bagaimana bisa istrinya di pagi-pagi seperti ini sudah membuat mood-nya menjadi hancur. Daripada terus-terusan memperpanjang urusan antara dirinya dan juga sang istri lebih baik Baskoro memilih untuk pergi saja ke kantor, lagi pula ia tidak ingin datang terlambat bagaimana bisa seorang pemimpin yang dijadikan panutan memberikan contoh yang tidak benar ia hanya ingin jika karyawan-karyawannya disiplin.Baru saja memasuki kantor, Baskoro dikejutkan dengan pemandangan Andre dan juga Caraka tengah mengobrol bersama. Dirinya juga terheran-heran bagaimana bisa Andre duduk manis mengobrol bersama dengan Andre, padahal lelaki itu baru saja menikah dengan adiknya.Pantas saja tadi Anggita datang ke rumahnya seorang diri tidak ditemani oleh Caraka, ternyata lelaki itu justru berangkat ke kantor.Baskoro langsung saja menemui mereka berdua, ia memiliki sebuah ide jahil untuk menggoda Ca
Caraka tersenyum di sela-sela jam kerjanya. Sejak tadi ia terus memandang ponselnya karena sang istri sejak tadi mengiriminya pesan. Sekarang dirinya memiliki kebiasaan Baru, karena sudah memiliki istri jadi ada yang memperhatikannya dirinya benar-benar merasa seperti orang yang baru pertama kali menikah saja mendapatkan perhatian-perhatian seperti itu bahkan ia melihat ponsel saja sampai tersenyum-senyum sendiri benar-benar sangat memalukan di usianya yang sekarang ini ia masih melakukan hal itu dengan Anggita dan dirinya benar-benar tidak menyangka jika ia bisa sampai di tahap seperti ini."Sudah makan?""Belum? Kamu sudah belum?" "Belum, tadi ada kerjaan jadi baru selesai deh. Mau makan bareng enggak, kamu ke sini ya.""Belum kelar, nanti kelamaan enggak nungguin aku?" Begitulah isi chatingan pengantin baru. Caraka mengetuk jemarinya di meja karena chat terakhir belum juga di balas oleh sang istri. Ke mana dia, pikirnya. Namun, wajahnya kembali semringah saat pesan masuk dari Ang
Setelah Caraka pergi, Beni dan Sandra saling pandang. Keduanya mulai cemas dengan ucapan Caraka. Apa yang diucapkan oleh Caraka sepertinya lelaki itu mengetahui sesuatu atau Caraka sudah mulai curiga dengan mereka berdua.Sandra sangat mengetahui konsekuensi yang akan dirimu dapatkan jika sampai carakan mengetahui perihal pernikahan keduanya apalagi kehamilannya pasti tidak akan bisa ditutup-tutupi lagi karena pasti semakin lama akan semakin besar dan orang-orang pasti akan mengetahui jika dirinya tengah hamil.Kebutuhan mereka berdua pasti akan semakin banyak apalagi jika anak mereka sudah lahir pasti kebutuhan akan semakin bertambah terlebih lagi cicilan serta yang lainnya dan ibu dari Beni yang terus-terusan menggampangkan perihal uang untuk pengobatan inilah itulah yang membuat Sandra begitu sangat pusing. Seharusnya sekarang ini dirinya tidak lagi bekerja karena tengah hamil, tetapi kenyataannya ia masih harus tetap bekerja karena gaji Beni saja tidak mencukupi untuk memenuhi keb
Beni juga berada dalam keadaan yang sangat bingung, bagaimana bisa sekarang dirinya bisa mengurus sang Ibu sedangkan bersama dengan Sandra saja setiap hari dirinya selalu bertengkar apalagi jika ada ibunya pasti pertengkaran diantara mereka akan semakin sering terlebih lagi dirinya sangat yakin dan mengetahui bagaimana sifat sang Ibu ia sangat tahu jika ibunya itu sangat tidak cocok dengan Sandra apalagi istrinya tersebut memiliki sifat tidak sama seperti Anggita wanita itu selalu mengatakan apa yang sudah dirimu sukai bahkan menurutnya Sandra tidak bisa menahan emosinya sama sekali dan juga sangat egois."Aku sudah benar-benar pusing menghadapi Ibu apalagi Anita pun selalu saja bertengkar dengan ibu, aku benar-benar tidak bisa fokus lagi bekerja bahkan pulang ke rumah rasanya begitu sangat berat," ungkap Gani lagi.Dirinya sudah angkat tangan untuk mengurus ibunya ia sudah tidak mau lagi berurusan dengan ibunya karena semakin lama ibunya berada di rumah semakin sering juga pertengkar