Beni memikirkan apa yang di katakan sang adik. Selama ini ia hanya memikirkan napsu, jika dulu ia memanjakan Anggita, mungkin tak akan menjadi seperti ini. Penyesalan itu memang datang terlambat, tapi mau bagaimana semua sudah hancur. Sebentar lagi Anggita menjadi istri pria lain yang bukan lain adalah bosnya. Dirinya tidak bisa berbuat apa-apa lagi, apalagi berusaha untuk merebut hati Anggita sepertinya sangat tidak mungkin. Sekarang Anggita sudah mendapatkan calon suami yang benar-benar tidak bisa dirinya saingi. Caraka, adalah bosnya untuk masalah kekayaan tentu saja dirinya akan kalah perihal materi sangat jauh berbeda. Walaupun bosnya itu seorang duda, tetapi dirinya mengakui jika Caraka masih sangat tampan dan berwibawa.Sandra datang dengan membawa buah-buahan di tangan. "Mau buah mangga ini?" tanya Sandra. Wanita itu juga langsung duduk di sebelah sang lelaki, setengah seharian lelah bekerja ia hanya ingin memiliki waktu quality time dengan suaminya itu. Karena di kantor ju
Bak bertemu teman lama, mantan kakak dan adik ipar tersebut terlihat begitu sangat akrab. Perceraian Anggita dan juga Beni tidak mempengaruhi hubungan mereka berdua sama sekali."Kak Beni itu ya kemarin malam benar-benar terlihat begitu galau karena mantan istrinya mau menikah lagi." Rani tertawa, dirinya justru tidak memiliki rasa kasihan sama sekali kepada sang kakak, karena ia sangat sadar siapa yang salah dalam hubungan rumah tangga antara kakaknya dan juga Anggita itu.Salah siapa kakaknya memilih untuk memperlakukan Anggita layaknya seperti pembantu bahkan katanya itu memilih untuk berselingkuh. Benar-benar membuat Rani sangat senang karena sekarang kakaknya merasa menyesal karena telah membuang Anggita dan justru mendapatkan wanita yang tidak ada apa-apanya."Aku benar-benar yakin jika sekarang Kak Beni pasti sangat menyesal karena keputusannya dulu itu," ungkap Rani.Dahi Anggita mengernyit, mendengar cerita dari mantan adik iparnya itu benar-benar membuat dirinya berpikir. Me
Anggita sejak pagi buta, ia sudah melakukan sesi rias. Dirinya sangat gugup sekali karena hari ini acara pernikahan akan segera dilangsungkan.Sang perias pun sangat memaklumi, sikap Anggita yang seperti itu. Memang setiap calon pengantin pasti akan merasa gugup di hari pernikahannya. Sejak tadi wanita itu juga berusaha untuk menghibur Anggita agar tidak perlu merasa gugur seperti itu dan lebih rileks karena sejak tadi wanita itu terus saja berkeringat."Senyum, Mbak."Anggita menoleh ke arah sang perias, ia benar-benar merasa bersyukur karena mendapatkan perias yang sangat baik dan juga ramah terhadap dirinya. Bahkan ia juga bercerita mengenai calon pengantin pengantin lainnya yang sama seperti dirinya juga. Padahal perias yang dipilih oleh anggota adalah perias ternama bahkan perias artis-artis juga dan model-model."Sekelas artis dan model pun sama merasa gugup seperti ini."Anggita akan kembali menikah dengan pria yang sama sekali tidak pernah dirinya juga dan tidak pernah dirinya
Jika tidak ingat mereka sedang berada di acara pernikahan bosnya Beni, laki laki itu sudah menghajar adiknya. Ia sangat kesal dengan ucapan yang begitu membuat dirinya kembali menyesali perceraian nya dengan Anggita. Tanpa Gani mengatakan secara terus terang, mungkin adiknya itu sudah mengetahui bagaimana menyesalnya dirinya karena sudah berselingkuh dengan Anggita, apalagi saat mengetahui jika ternyata Anggita adalah adik perempuan satu-satunya dari pemilik perusahaan terbesar saat ini.Siapa yang tidak mengenal Baskoro, lelaki itu mendulang kesuksesan dengan bisnisnya yang maju begitu pesat dan progresnya pun sangatlah bagus. Seandainya saja dirinya masih menjadi suami dari Anggita tentu, mungkin dirinya tidak akan menjadi seorang manajer di perusahaan Caraka, mungkin dirinya sekarang sudah dapat memimpin perusahaannya sendiri. Namun, sayang beribu sayang semuanya sudah terjadi. Nasi sudah menjadi bubur, ia hanya bisa menyesali apa yang sudah dirinya lakukan dahulu kepada Anggita.Be
Saat malam pertama Anggita tak tahu harus melakukan apa. Ia merasa deg-degan walaupun ini memang bukan pernikahan pertamanya, tetapi Caraka adalah yang kini menjadi suaminya ia benar-benar merasa begitu merasa sangat grogi dan juga begitu takut. Dirinya bingung harus melakukan apa, ia hanya mematung saja tanpa berpikir akan melakukan apa.Anggita memilih untuk duduk di ranjang, nyatanya menjadi raja dan ratu sehari benar-benar begitu melelahkan titik dirinya padahal sudah meminta kepada sang Kakak jangan terlalu mewah, justru ternyata pestanya benar-benar seperti pesta kerajaan saja. Namun, rasa lelahnya itu terbayarkan saat melihat wajah mantan Ibu mertuanya Beni serta Anita Yang sepertinya benar-benar begitu terkejut melihat pernikahannya dan juga Caraka yang dilangsungkan secara sangat meriah.Mata Anggita benar-benar terbelalak saat melihat Caraka berganti baju tepat di hadapannya, ia langsung saja menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Bagaimana bisa lelaki itu berganti ba
Bunga benar-benar merasa begitu kesepian setelah tantenya Anggita menikah. Biasanya sang tante yang selalu menemaninya di rumah ataupun mengajaknya berjalan-jalan walaupun orang tuanya selalu sibuk dengan urusannya masing-masing Bunga tidak pernah merasa kesepian saat ada Anggita di rumah. Namun, untuk saat ini dirinya benar-benar merasa begitu sangat kesepian karena orang yang selalu berada di sampingnya dan berusaha untuk menghiburnya kini sudah tidak ada lagi di rumah. Kebahagiaannya sangat berbanding terbalik dengan sang sahabat Sasy yang saat ini tengah merasa begitu bahagia.Sarapan pagi pun tiba, dirinya seperti biasa sarapan bersama ayah dan ibunya yang begitu lengkap. Bunga masihlah seorang anak kecil yang selalu saja ingin ditemani karena dirinya memang belum bisa melakukan apapun sendirian apalagi jika di rumah ia benar-benar tidak memiliki teman selain orang tuanya tetapi mereka terlalu sibuk dengan urusannya masing-masing dan setiap hari selalu saja meninggalkannya bersam
Setelah pertengkarannya dengan sang istri, Baskoro pun gegas pergi ke kantor. Dirinya benar-benar merasa kesel bagaimana bisa istrinya di pagi-pagi seperti ini sudah membuat mood-nya menjadi hancur. Daripada terus-terusan memperpanjang urusan antara dirinya dan juga sang istri lebih baik Baskoro memilih untuk pergi saja ke kantor, lagi pula ia tidak ingin datang terlambat bagaimana bisa seorang pemimpin yang dijadikan panutan memberikan contoh yang tidak benar ia hanya ingin jika karyawan-karyawannya disiplin.Baru saja memasuki kantor, Baskoro dikejutkan dengan pemandangan Andre dan juga Caraka tengah mengobrol bersama. Dirinya juga terheran-heran bagaimana bisa Andre duduk manis mengobrol bersama dengan Andre, padahal lelaki itu baru saja menikah dengan adiknya.Pantas saja tadi Anggita datang ke rumahnya seorang diri tidak ditemani oleh Caraka, ternyata lelaki itu justru berangkat ke kantor.Baskoro langsung saja menemui mereka berdua, ia memiliki sebuah ide jahil untuk menggoda Ca
Caraka tersenyum di sela-sela jam kerjanya. Sejak tadi ia terus memandang ponselnya karena sang istri sejak tadi mengiriminya pesan. Sekarang dirinya memiliki kebiasaan Baru, karena sudah memiliki istri jadi ada yang memperhatikannya dirinya benar-benar merasa seperti orang yang baru pertama kali menikah saja mendapatkan perhatian-perhatian seperti itu bahkan ia melihat ponsel saja sampai tersenyum-senyum sendiri benar-benar sangat memalukan di usianya yang sekarang ini ia masih melakukan hal itu dengan Anggita dan dirinya benar-benar tidak menyangka jika ia bisa sampai di tahap seperti ini."Sudah makan?""Belum? Kamu sudah belum?" "Belum, tadi ada kerjaan jadi baru selesai deh. Mau makan bareng enggak, kamu ke sini ya.""Belum kelar, nanti kelamaan enggak nungguin aku?" Begitulah isi chatingan pengantin baru. Caraka mengetuk jemarinya di meja karena chat terakhir belum juga di balas oleh sang istri. Ke mana dia, pikirnya. Namun, wajahnya kembali semringah saat pesan masuk dari Ang
Dua bulan persiapan pernikahan Evan. Semua sudah di urus Eo ternama. Evan pun hanya memantau.Dirinya merasa begitu sangat senang walaupun awalnya mengira 2 bulan itu adalah waktu yang begitu sangat lama tetapi jika dijalani terasa begitu sangat sebentar ia tidak menyangka jika ternyata sebuah pernikahan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk proses-prosesnya padahal ia juga sudah menggunakan uang untuk menyelesaikan sebuah masalah-masalah di dalam proses-proses pernikahan. Ia juga tidak mau jika sampai Olive harus mengeluarkan biaya maka semua biaya ditanggung oleh dirinya termasuk juga untuk acara di rumah Olive.Semua sudah beres, hari yang ditunggu pun tiba. Pernikahan aktor top pun berlangsung dengan hikmat tanpa ada sorot kamera dan itu permintaan keluarga Olive. Evan benar-benar tidak mau jika pernikahannya disorot maka dari itu ia berusaha untuk menyembunyikannya dari media bahkan ia pun meminta pihak-pihak yang bertanggung jawab di dalam acaranya tidak membocorkan tentang
"Ibu sudah sadar?" tanya Olive. Ibunya Olive membuka mata, lalu menatap sekeliling. Acara lamaran di tunda sampai ibunya sadar. Wanita itu kembali lagi teringat jika hari ini adalah hari lamaran dari anaknya, lantas mengapa dirinya justru tiduran di kamar?"Olive, ini acara lamaran kamu?" tanya ibunya lagi. Dia berusaha untuk meyakinkan jika ini adalah acara lamaran untuk putrinya."Iya Bu," jawab Olive.Olive awalnya merasa begitu sangat khawatir karena ternyata respon ibunya jauh di luar dugaan ibunya sampai tidak sadarkan diri karena sangat terkejut melihat aktor pujaannya berada di depan mata bahkan lelaki itu yang akan melamarnya.Olive juga merasa tidak enak dengan keluarga Evan yang harus melihat ibunya tidak sadarkan diri bahkan mereka semua harus menunggu ibunya sadarkan diri terlebih dahulu sebelum melanjutkan acara lagi."Olive, kamu enggak bilang sama ibu kamu siapa calon suami kamu?" tanya Fanya heran. Pasalnya bisa sampai sang ibu pingsan.Dirinya sangat penasaran jang
Pertemuan keluarga Baskoro membicarakan pernikahan Evan, lalu membicarakan untuk lamaran esok ke rumah Olive. "Bagaimana setuju?" Bukan hanya Evan saja yang begitu antusias menyaksikan hal tersebut begitu juga dengan Baskoro Karena sekarang dirinya sudah sangat tenang tidak perlu repot-repot untuk membujuk adiknya keluar dari dunia entertainment, ia sekarang sudah mandiri dan bisa menentukan pilihan sendiri apalagi mendengar jika adiknya sudah mengurus hal tersebut kepada manajernya. Evan antusias dengan pembahasan itu. Tidak memungkiri jika selama ini ia menjomblo dan mendapati wanita yang sama sekali tak disangkanya. Wanita bukan dari kalangan artis. Dirinya benar-benar tidak menyangka jika ternyata Olive akan memberikan jawaban seperti itu dan secepat itu ia kira Alif akan membuatnya menunggu lama, tetapi ternyata wanita itu justru sekarang telah membuatnya merasa begitu sangat bahagia. Tak terasa sebentar lagi dirinya akan resmi menjadi seorang pengusaha dan juga suami dari
Evan berjingkrak kegirangan saat mendapat pesan dari Olive. Akhirnya dia menikah dengan wanita pujaan hatinya. Dirinya tidak menyangka jika ternyata wanita itu akan memberikan jawaban yang secepat itu, ia benar-benar merasa begitu sangat senang sekali, sekarang impiannya sudah terwujud mendapatkan wanita yang ia sayangi, entahlah sejak pertemuannya bahkan Anggita membuat misi gila membuatnya justru terjebak akan cinta seperti itu. Kebersamaannya dengan Olive yang memang tidak terlalu lama tetapi sikap wanita itu yang benar-benar bisa membuatnya jatuh cinta."Aku mengucapkan terima kasih kepada manajemen ini, karena kalian sudah membuat namaku menjadi sangat baik sekali, membuatku dikenal banyak orang sesuai apa yang tadi aku katakan semuanya sudah final, aku akan menyelesaikan kontrak-kontrak yang sudah ada dulu dan aku tidak akan menerima kontak-kontak baru."Evan pun pamit pada managernya dan mempersiapkan untuk pergi menemui sang kakak. Dirinya benar-benar sudah tidak sabar ingin
Di rumahnya, Olive berbicara dengan sang ibu. Wanita single parents itu sudah menjanda sejak 18 tahun lalu. Wanita tua itu asyik menonton Sinetron. Dirinya merasa senang karena sekarang anak gadisnya itu sudah bisa bekerja dan ia tak lagi memusingkan perihal uang.Ditemani cemilan pisang goreng ia menonton televisi dengan wajah sumringah.Olive duduk di sampingnya, ia menarik napas dalam. Dirinya benar-benar bingung harus mengatakan dari mana, ia tidak tahu harus seperti apa lagi.Olive benar-benar bingung harus memulai dari mana percakapan dengan ibunya itu, ia sangat pusing dan dirinya harus mengatakan apa terlebih dahulu pasti ibunya sangat terkejut jika mengetahui apabila dirinya dilamar aktor ternama idamannya."Nonton apa si Ma?" tanya Olive."Itu, si kasep. Evan, nah eta aduh cakep bener. Nanti kalau cari calon suami yang ganteng, biar memperbaiki keturunan," ujar sang ibu. Wanita itu benar-benar begitu sangat senang bahkan ia mengidam-ngidamkan ingin bisa bertemu dengan aktor
"Olive saya benar-benar mau menikahi kamu. Saya janji enggak akan berada di dunia hiburan lagi." Evan masih berusaha untuk meyakinkan wanita itu, ia benar-benar tidak mau kehilangan Olive. Walaupun memang mereka berdua kenal belum lama, tetapi dirinya sudah yakin dan ingin melabuhkan hati kepada Olive. Jika memang Olive takut dirinya berada di dunia hiburan, dirinya akan memilih untuk berhenti jika itu yang dia mau oleh Olive.Olive masih bimbang, apa yang dikatakan oleh Evan. Dirinya seperti tertimpa durian runtuh. Dinikahi pria kaya yang tenar, sudah pasti emaknya histeris saat melihat ada Evan nanti berkunjung. Secara dia ngefans banget sama Evan. Dirinya sangat yakin jika nanti ibunya pasti akan sangat setuju sekali dengan Evan, padahal ibunya selalu berandai-andai jika Evan menjadi bagian keluarganya dan ternyata sekarang keinginan dari ibunya itu menjadi sebuah kenyataan. Evan akan menjadi menantunya dan pasti ibunya akan langsung setuju hanya saja dirinya yang benar-benar mer
"Yakin, kalian harus datang melamarkan Olive untukku." Baskoro menepuk keningnya, sepertinya apa yang diinginkan sang adik tidak main-main. Begitu juga dengan Andre dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin setelah ini mereka harus menyeleksi babysitter untuk anak Baskoro itu karena babysitter-nya akan dinikahi oleh pamannya sendiri."Ya, ya aku menolak pun pasti kamu akan melakukan berbagai macam cara kan. Lebih baik kita panggil saja Olive dulu," ungkap Baskoro.Lelaki itu akhirnya memilih untuk memanggil sang babysitter, wanita yang diinginkan oleh adiknya tersebut. Ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, Olive wanita yang diinginkan oleh Evan itu. Padahal dirinya sudah mengingatkan dan sudah memperingatkan adiknya jika adiknya tidak boleh main-main karena jika memang adiknya main-main dengan Olive bukan hanya berhadapan dengan keluarga Olive saja tetapi berhadapan dengan dirinya karena bisa-bisanya Evan merusak citra baik babysitter sang keponakan.Olive datang dan hanya bisa menu
"Mama bisa menerima Anggita kok, tapi jangan usir mama." Bu Rasti memohon pada Caraka. Bu Rasti benar-benar merasa begitu sangat bingung saat cara mengusirnya secara terang-terangan, ia tidak mau meninggalkan rumah Caraka karena di rumah Caraka bisa menghandle semuanya mengurangi pengeluarannya saat ini. Jadi dirinya tidak mau keluar dari rumah Caraka dia berjanji akan bersikap baik dan juga menerimaan kita seperti menantunya sendiri: Resti benar-benar merasa begitu sangat takut jika sampai mengusirnya."Iya, mama bisa menerimanya karena sudah tahu siapa dia. Awalnya, memang mama menerima?" tanya Caraka.Sangat lucu sekali bagaimana ibunya itu dengan terang-terangan ingin mengusir Anggita bahkan berusaha untuk memprovokasinya. Sebelum ibunya mengetahui jika anggota adalah adik bungsu dari Caraka. Jika memang ibunya itu mau menerimaan Kita seharusnya sejak awal-awal bukan setelah mengetahui jika anggota adalah adik dari Baskoro benar-benar hal yang sangat menyebalkan sekali untuk diri
"Mas, mana bisa begitu," protes Olive setelah acara berlangsung. Alif benar-benar terkejut dengan pernyataan dari aktor papan atas tersebut, ia tidak pernah menyangka jika di hadapan kamera yang begitu sangat banyak Evan mengatakan jika dirinya adalah calon istri. Orang berspekulasi yang tidak tidak apalagi bukan rahasia umum jika Eva memiliki banyak sekali fans, pasti dengan pemberitaan ini fans tersebut akan langsung mengejar-ngejarnya bahkan mereka pasti akan mencari tahu tentang dirinya yang tentu akan dicari tentang kekurangan yang awalnya sangat tenang harus tiba-tiba hancur karena pernyataan dari Evan."Gimana enggak bisa. Salah emang?" tanya Evan.Evan tidak merasa bersalah sama sekali ia terlihat santai-santai saja menanggapi pertanyaan dari Olive menurutnya apa yang ia lakukan tidak salah lagi pula alis juga tidak memiliki pasangan jadi sah-sah saja dirinya mengatakan itu mengapa Olive jadi keberatan seperti itu?"Bukan gitu, tapi kamu---"Evan menempelkan telunjuknya di bi