Setelah dari rumah sakit, Andre bersama Meylani kembali ke rumah. Namun, rasanya Andre tak mau pulang karena ada kedua orang tua Meylani. "Mungkin aku hanya bisa mengantarmu saja aku tidak mau berlama-lama di rumah," ungkap Andre.Dirinya tidak mau terus-terusan berdebat dan mendapatkan sindiran-sindiran halus yang selalu dilontarkan oleh orang tua dari istrinya tersebut. Bagaimana mereka selalu memandangnya sebuah mata dan terus-terusan menjelek-jelekkannya, ia benar-benar begitu malas karena dirinya sedang lelah dan tidak ingin juga berdebat. Cukup perihal pekerjaan saja yang sudah memusingkannya, ia juga tidak ingin pusing karena urusan keluarganya yang benar-benar sangat menjengkelkan dan juga meresahkan untuk dirinya.Wanita itu mengangguk paham, ia sangat mengetahui bagaimana karakteristik dari orang tuanya tersebut."Kamu harus sabar ya, sikap orang tuaku memang seperti itu aku juga tidak mengetahuinya," ujar Meylani.Wanita itu menggenggam tangan sang suami berusaha untuk mem
Beni memikirkan apa yang di katakan sang adik. Selama ini ia hanya memikirkan napsu, jika dulu ia memanjakan Anggita, mungkin tak akan menjadi seperti ini. Penyesalan itu memang datang terlambat, tapi mau bagaimana semua sudah hancur. Sebentar lagi Anggita menjadi istri pria lain yang bukan lain adalah bosnya. Dirinya tidak bisa berbuat apa-apa lagi, apalagi berusaha untuk merebut hati Anggita sepertinya sangat tidak mungkin. Sekarang Anggita sudah mendapatkan calon suami yang benar-benar tidak bisa dirinya saingi. Caraka, adalah bosnya untuk masalah kekayaan tentu saja dirinya akan kalah perihal materi sangat jauh berbeda. Walaupun bosnya itu seorang duda, tetapi dirinya mengakui jika Caraka masih sangat tampan dan berwibawa.Sandra datang dengan membawa buah-buahan di tangan. "Mau buah mangga ini?" tanya Sandra. Wanita itu juga langsung duduk di sebelah sang lelaki, setengah seharian lelah bekerja ia hanya ingin memiliki waktu quality time dengan suaminya itu. Karena di kantor ju
Bak bertemu teman lama, mantan kakak dan adik ipar tersebut terlihat begitu sangat akrab. Perceraian Anggita dan juga Beni tidak mempengaruhi hubungan mereka berdua sama sekali."Kak Beni itu ya kemarin malam benar-benar terlihat begitu galau karena mantan istrinya mau menikah lagi." Rani tertawa, dirinya justru tidak memiliki rasa kasihan sama sekali kepada sang kakak, karena ia sangat sadar siapa yang salah dalam hubungan rumah tangga antara kakaknya dan juga Anggita itu.Salah siapa kakaknya memilih untuk memperlakukan Anggita layaknya seperti pembantu bahkan katanya itu memilih untuk berselingkuh. Benar-benar membuat Rani sangat senang karena sekarang kakaknya merasa menyesal karena telah membuang Anggita dan justru mendapatkan wanita yang tidak ada apa-apanya."Aku benar-benar yakin jika sekarang Kak Beni pasti sangat menyesal karena keputusannya dulu itu," ungkap Rani.Dahi Anggita mengernyit, mendengar cerita dari mantan adik iparnya itu benar-benar membuat dirinya berpikir. Me
Anggita sejak pagi buta, ia sudah melakukan sesi rias. Dirinya sangat gugup sekali karena hari ini acara pernikahan akan segera dilangsungkan.Sang perias pun sangat memaklumi, sikap Anggita yang seperti itu. Memang setiap calon pengantin pasti akan merasa gugup di hari pernikahannya. Sejak tadi wanita itu juga berusaha untuk menghibur Anggita agar tidak perlu merasa gugur seperti itu dan lebih rileks karena sejak tadi wanita itu terus saja berkeringat."Senyum, Mbak."Anggita menoleh ke arah sang perias, ia benar-benar merasa bersyukur karena mendapatkan perias yang sangat baik dan juga ramah terhadap dirinya. Bahkan ia juga bercerita mengenai calon pengantin pengantin lainnya yang sama seperti dirinya juga. Padahal perias yang dipilih oleh anggota adalah perias ternama bahkan perias artis-artis juga dan model-model."Sekelas artis dan model pun sama merasa gugup seperti ini."Anggita akan kembali menikah dengan pria yang sama sekali tidak pernah dirinya juga dan tidak pernah dirinya
Jika tidak ingat mereka sedang berada di acara pernikahan bosnya Beni, laki laki itu sudah menghajar adiknya. Ia sangat kesal dengan ucapan yang begitu membuat dirinya kembali menyesali perceraian nya dengan Anggita. Tanpa Gani mengatakan secara terus terang, mungkin adiknya itu sudah mengetahui bagaimana menyesalnya dirinya karena sudah berselingkuh dengan Anggita, apalagi saat mengetahui jika ternyata Anggita adalah adik perempuan satu-satunya dari pemilik perusahaan terbesar saat ini.Siapa yang tidak mengenal Baskoro, lelaki itu mendulang kesuksesan dengan bisnisnya yang maju begitu pesat dan progresnya pun sangatlah bagus. Seandainya saja dirinya masih menjadi suami dari Anggita tentu, mungkin dirinya tidak akan menjadi seorang manajer di perusahaan Caraka, mungkin dirinya sekarang sudah dapat memimpin perusahaannya sendiri. Namun, sayang beribu sayang semuanya sudah terjadi. Nasi sudah menjadi bubur, ia hanya bisa menyesali apa yang sudah dirinya lakukan dahulu kepada Anggita.Be
Saat malam pertama Anggita tak tahu harus melakukan apa. Ia merasa deg-degan walaupun ini memang bukan pernikahan pertamanya, tetapi Caraka adalah yang kini menjadi suaminya ia benar-benar merasa begitu merasa sangat grogi dan juga begitu takut. Dirinya bingung harus melakukan apa, ia hanya mematung saja tanpa berpikir akan melakukan apa.Anggita memilih untuk duduk di ranjang, nyatanya menjadi raja dan ratu sehari benar-benar begitu melelahkan titik dirinya padahal sudah meminta kepada sang Kakak jangan terlalu mewah, justru ternyata pestanya benar-benar seperti pesta kerajaan saja. Namun, rasa lelahnya itu terbayarkan saat melihat wajah mantan Ibu mertuanya Beni serta Anita Yang sepertinya benar-benar begitu terkejut melihat pernikahannya dan juga Caraka yang dilangsungkan secara sangat meriah.Mata Anggita benar-benar terbelalak saat melihat Caraka berganti baju tepat di hadapannya, ia langsung saja menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Bagaimana bisa lelaki itu berganti ba
Bunga benar-benar merasa begitu kesepian setelah tantenya Anggita menikah. Biasanya sang tante yang selalu menemaninya di rumah ataupun mengajaknya berjalan-jalan walaupun orang tuanya selalu sibuk dengan urusannya masing-masing Bunga tidak pernah merasa kesepian saat ada Anggita di rumah. Namun, untuk saat ini dirinya benar-benar merasa begitu sangat kesepian karena orang yang selalu berada di sampingnya dan berusaha untuk menghiburnya kini sudah tidak ada lagi di rumah. Kebahagiaannya sangat berbanding terbalik dengan sang sahabat Sasy yang saat ini tengah merasa begitu bahagia.Sarapan pagi pun tiba, dirinya seperti biasa sarapan bersama ayah dan ibunya yang begitu lengkap. Bunga masihlah seorang anak kecil yang selalu saja ingin ditemani karena dirinya memang belum bisa melakukan apapun sendirian apalagi jika di rumah ia benar-benar tidak memiliki teman selain orang tuanya tetapi mereka terlalu sibuk dengan urusannya masing-masing dan setiap hari selalu saja meninggalkannya bersam
Setelah pertengkarannya dengan sang istri, Baskoro pun gegas pergi ke kantor. Dirinya benar-benar merasa kesel bagaimana bisa istrinya di pagi-pagi seperti ini sudah membuat mood-nya menjadi hancur. Daripada terus-terusan memperpanjang urusan antara dirinya dan juga sang istri lebih baik Baskoro memilih untuk pergi saja ke kantor, lagi pula ia tidak ingin datang terlambat bagaimana bisa seorang pemimpin yang dijadikan panutan memberikan contoh yang tidak benar ia hanya ingin jika karyawan-karyawannya disiplin.Baru saja memasuki kantor, Baskoro dikejutkan dengan pemandangan Andre dan juga Caraka tengah mengobrol bersama. Dirinya juga terheran-heran bagaimana bisa Andre duduk manis mengobrol bersama dengan Andre, padahal lelaki itu baru saja menikah dengan adiknya.Pantas saja tadi Anggita datang ke rumahnya seorang diri tidak ditemani oleh Caraka, ternyata lelaki itu justru berangkat ke kantor.Baskoro langsung saja menemui mereka berdua, ia memiliki sebuah ide jahil untuk menggoda Ca