Beranda / Romansa / Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku / Bab 76 – Nenek Menginginkan Cicit

Share

Bab 76 – Nenek Menginginkan Cicit

Penulis: Creative Words
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-05 18:09:03

Saat Valency menoleh, dia dikagetkan dengan jarak wajah Jayden yang begitu dekat. Tampak pria itu sedang menaruh dagunya di pundak Valency. Hal tersebut membuat bibir mereka hampir bersentuhan.

Alhasil, Valency pun agak memekik.

Melihat reaksi itu, Jayden hanya tersenyum dan mengecup singkat bahu Valency yang terbuka, membuat tubuh gadis itu agak bergetar, merasa area yang Jayden cium terasa panas.

“Sepertinya, istriku senang melamunkan hal lain dibandingkan memandang diriku,” ujar Jayden dengan sedikit memiringkan kepalanya.

Jantung Valency terasa ingin meledak. Bagaimana bisa pria ini terlihat tampan dan menggemaskan di waktu yang bersamaan!!!

‘Tenang, Valency! Tenang!’ peringat Valency kepada dirinya sendiri. Kemudian, setelah tenang, Valency tersenyum tipis. “Bukan apa-apa. Hanya sedikit melamun karena bosan.”

Kening Jayden mengernyit, matanya menatap lekat kedua mata Valency sambil terdiam, mencoba menggali kebenaran dari sepasang mata itu.

Namun, karena tidak bisa mendapatkan a
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Heni Nuriah
tambah seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 77 – Hadiahku

    Uhuk, uhuk! Valency langsung terbatuk-batuk begitu mendengar ucapan Jayden yang sangat frontal. Sementara itu, Jayden langsung menyodorkan segelas air putih yang langsung diteguk habis oleh Valency. Saat batuknya selesai diredakan, wajah Valency berubah sangat merah! “J-Jay! B-bagaimana kamu bisa bercanda seperti itu!?” tegur Valency, membuat Jayden hanya tersenyum. “Tapi, aku tidak bercanda.” Wajah Valency menjadi semakin merah. Dia tidak percaya pria tersebut bisa bersikap begitu santai membicarakan hal seperti itu! “M-makan! J-jangan bicarakan yang tidak-tidak!” ucap Valency pada akhirnya sembari langsung mengunyah steiknya dengan kepala tertunduk dan usaha untuk menahan malu. Keduanya pun melanjutkan makan dalam diam, tapi pikiran Valency sangat berisik. Karena ucapan Jayden, gadis itu jadi terus memikirkan kenyataan bahwa dirinya dan Jayden memang tidak pernah melakukan hal itu lagi setelah malam pertama mereka. Dan, alasan utamanya adalah masalah hak cipta, Felix dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 78– Gairah Panas (18+)

    “Hnngh!” Di bawah remang lampu, lenguhan dan desahan bisa terdengar bergema dalam kamar tidur mewah itu. Sosok seorang pria yang tengah mengungkung seorang wanita bisa terlihat. “Jayden!” panggil Valency dengan mata berkaca-kaca. Tangannya berada di rambut pria tersebut, sesekali agak mencengkeramnya karena kaget dengan tiap tindakan yang pria itu lakukan pada tubuhnya. “H-hentikan …,” pintanya. Namun, ucapan itu tidak dihiraukan. Dengan ciuman hangat yang menuruni lehernya, Valency mendesis tajam. Dia merasakan ciuman Jayden bermain di tubuhnya, menyentuh beberapa titik sensitif yang memaksanya melenguh rendah. “Berhenti?” ulang pria itu sembari mengangkat pandangan dan menatap Valency dengan sorot mata terbakar gairah. “Aku tidak mau.” Jayden mendaratkan sebuah ciuman di bibir Valency, membuat gadis itu hanya bisa menggeliat resah saat tali pakaian tidurnya dengan mudah ditarik lepas oleh pria tersebut. Hanya dalam hitungan detik, tubuh Valency telah berakhir polos. Berad

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 79 – Gangguan

    Terbangun keesokan paginya, Valency membuka dan mengerjapkan matanya beberapa kali. “Selamat pagi,” sapa sebuah suara bariton yang menenangkan. Pandangan Valency pun terangkat, melihat wajah tampan Jayden sedang menatap lembut dirinya entah sejak kapan. Tangan Jayden memeluk pinggangnya posesif, seakan memastikan tubuh Valency tetap diselimuti kehangatannya. Perlahan, sudut bibir Valency pun tertarik membentuk senyuman. “Selamat pagi,” balasnya dengan manis, membuat Jayden menghadiahkan sebuah kecupan kecil di keningnya. Jayden bangkit dari ranjang dan meraih segelas susu hangat yang sejak tadi berada di atas nakas. “Sarapan?” tanyanya, memperlakukan sang istri dengan sangat lembut dan penuh perhatian. Valency mendudukkan diri, lalu dia pun langsung menerima gelas susu tersebut sebelum meneguknya sedikit. Perutnya memang terasa lapar. Selesai meneguk susu tersebut, hidung Valency menangkap aroma wangi yang familier. Matanya pun beralih pada nakas yang di atasnya ada sebuah nam

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 80 – Lagi-Lagi Felix!!

    “Pastikan agar jahitannya tidak terkena air dulu sebelum benar-benar kering.”Dokter baru saja selesai mengobati luka di kepala Jayden, menatap Valency dan May untuk memastikan bahwa luka tersebut mendapat perawatan yang sesuai.Sengaja mereka memanggil dokter keluarga yang datang kemarin agar tak menimbulkan kehebohan jika tiba-tiba saja Jayden diketahui masuk rumah sakit oleh media. Pasti akan menimbulkan banyak tanda tanya. “Terima kasih, Dok,” ucap Valency disertai senyum kecil yang ramah.“Mari saya antar Anda keluar.” May mengirim dokter tersebut dengan sopan keluar dari kamar majikannya, membiarkan Valency dan Jayden tinggal berdua di dalam. Valency mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang, menatap wajah Jayden yang tengah tertidur efek dari anestesi yang disuntikkan padanya tadi. Gadis itu pun tersenyum kecut. Matanya enggan beralih sejenak pun dari wajah Jayden, memastikan bahwa suaminya hanya sedang tertidur. “Kamu membuatku gila, Jay,” gumam Valency. Bukan hanya ungkapan b

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 81 – Kenyataan Tentang Latar Belakangnya

    Usai mengatakan itu, May langsung membungkuk ketakutan dan meminta maaf berkali-kali pada Valency. Tentunya, Valency mengatakan dia tidak marah. Memang benar, Valency tidak marah pada May, melainkan pada Rosa yang sama sekali tidak tahu batasan dalam memanjakan cucunya! Teganya wanita itu berkata begitu keji kepada Jayden saat menyadari kenyataan bahwa Felix sebenarnya memang bersalah!! Tidak heran bukan hanya Felix, tapi Angela juga sama tidak tahu aturan! “Lalu, apa balasan Jayden?” tanya Valency lagi setelah menenangkan diri. “Tentu saja Tuan langsung marah.” Di saat ini, May kembali tampak kesulitan saat menjelaskan, “Tuan Jayden mengatakan untuk tidak menyamakannya dengan Tuan Besar yang tidur dengan sembarang pelacur.” Wanita itu memejamkan mata erat. “Karena ucapan itu, Nyonya Rosa marah besar dan langsung melempar guci terdekat pada Tuan.” Kedua mata Valency membola. Tuan Besar? Bukankah itu merujuk pada ayahnya Jayden? Apa maksud Jayden dengan berkata ayahnya itu tid

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 82 – Jayden, Kamu Sudah Berjuang

    “Kenapa?” Pertanyaan itu membuat Jayden yang tertunduk menatap Valency. Mata wanita itu tidak mencemooh, maupun menghakiminya. Sebaliknya, istri manisnya itu tampak sedang bersimpati dan sedikit marah. “Kenapa kamu harus mengakuinya sebagai putramu dan merusak reputasimu sendiri?” tanya Valency dengan mata berkaca-kaca. Jayden melihat tangan Valency yang mengepal meremas ujung bajunya sendiri. Pria tersebut pun mengulurkan tangannya, meraih tangan mungil itu dan menggenggamnya. Kemudian, dengan satu tangannya yang lain, Jayden mengusap wajah Valency lembut. “Karena aku tidak bisa membiarkan pria tidak bertanggung jawab itu menyakiti hati ibuku,” jawab Jayden dengan suara rendah. Valency terperangah. Karena Rosa? Jadi, pun Jayden begitu dingin dan selalu membantah sang ibu, tapi sebenarnya pria itu begitu menyayangi wanita itu! Melihat Valency lebih tenang, Jayden menurunkan tangannya dan lanjut berkata, “Sesuai dugaanmu, Felix memang anak ayahku.” Dia mengingat-ingat kejadian

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 83 – Kemarahan Albert

    Keesokan paginya, di kediaman keluarga besar Spencer.PLAK!“Nenek!”“Mama!” Suara tamparan bergema diiringi teriakan nyaring Angela dan juga Felix. Tampak sosok Albert yang baru saja hadir di ruang tamu utama, tiba-tiba saja mendatangi Rosa dan langsung menamparnya. Hal tersebut tentu saja membuat Felix dan Angela yang melihatnya dibuat terkejut.Tak pernah mereka melihat Albert bermain tangan pada Rosa sebelum ini. Rosa sendiri berdiri mematung, memegang pipinya yang masih terasa perih, menatap tak percaya pada apa yang baru saja suaminya lakukan. “Papa! Kenapa Papa begitu tega menampar Mama?!” ucap Angela melancarkan protesnya. Gadis itu langsung berlari menghampiri ibunya dan memeluk tubuh Rosa erat. Matanya menatap tak percaya sekaligus marah pada Albert. “Tega?” desis Albert sinis. “Setelah apa yang dilakukan oleh ibumu, menamparnya saja masih terlalu baik!” Hal itu tentu saja membuat Felix maupun Angela dibuat bingung tentang apa maksud perkataan Albert.“Memangnya sebesa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 84 – Yang Berubah, dan Tidak Berubah

    Mendengar ancaman Albert, Rosa merasa begitu kesal. Dia tidak menyangka suaminya yang selama ini bersikap diam dan jarang marah itu, bisa mendadak begitu murka. ‘Hanya luka kecil saja, apa perlu sampai semarah itu!?’ batin wanita itu, masih terus membandingkan kondisi Jayden sekarang dengan ketika dulu Richard dan Angela terluka saat masih kecil. Selepas kepergian Albert, Felix langsung bertanya pada sang nenek. “Nenek, apa Nenek baik-baik saja?” Wajahnya tampak begitu khawatir. Melihat itu, Rosa langsung tersenyum lembut. “Nenek tidak apa-apa.” Dalam hati, dia membatin, ‘Lihat, dibandingkan anak kurang ajar itu, bukankah cucuku ini jauh lebih perhatian dan pantas untuk disayang?’ Angela yang masih agak kebingungan dengan apa yang terjadi pun bertanya, “Ma, apa benar Mama melemparkan guci kepada Kak Jayden?” Dia memasang wajah khawatir. “Hanya karena Valency?” Pertanyaan itu membuat Rosa menggelengkan kepala dan membalas, “Bukan.” Wanita itu mengingat ucapan Jayden terkait Albert

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 273 - Skenario Kimberly

    "... Verena, kamu baik-baik saja?"Pertanyaan itu meluncur dari bibir Eric ketika Verena tanpa sadar menggenggam ujung jas pria itu dan meremasnya kuat-kuat. Wajah wanita itu kini agak pucat dan napasnya menjadi lebih berat."Kelelahan?" tanya Eric lagi. Bukan apa-apa. Bisa jadi memang wanitanya ini sedang kelelahan, bukan? Dengan segala kesibukan sebagai pengganti sang ayah, Verena sampai pada batasnya juga. Namun, Verena menggeleng. Ini jelas bukab kelelahan. Ia tidak selemah itu.Sejak dulu, Verena sudah terbiasa bekerja dan lembur. Mengurusi klien dan bersosialisasi juga sudah sering ia lakukan karena pekerjaannya. Jadi ia tidak akan tumbang semudah ini.Selain itu, kondisinya ini terlalu tiba-tiba.Tidak mungkin Verena yang normal dan sehat bisa menjadi seperti ini begitu saja?"Kita menyingkir--""Aku ke toilet dulu," ucap Verena, menepis lengan Eric sekarang. Di sini terlalu banyak orang. Pikirannya terasa kacau dan tidak nyaman. Mungkin sedikit udara segar bisa membersihkan

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 272 - Teori Gila Verena

    "Maaf, aku harus keluar lagi. Ada yang harus aku pastikan.""Mau ke mana?"Eric bertanya. Tidak seperti dugaan Verena, Eric tidak melepaskannya begitu saja. Padahal Verena pikir, pria itu akan mengiakan saja keputusan Verena seperti tadi."Ke luar. Sebentar. Kan sudah aku bilang.""Jawab dengan lebih spesifik, Verena." Eric berucap.Langsung saja, Verena menghela napas."Aku perlu memastikan beberapa tamu. Oke?""Kalau kamu memerlukan daftar tamu, bisa kuberikan.""Ya, tapi aku juga perlu menemui orang ini.""Siapa? Kutemani.""Tidak perlu. Ini acaramu. Kamu harus tetap di sini.""Tanpa tunanganku? Jangan bercanda."Verena berdecak. Merasa kesal.Karena tidak ingin kehilangan jejak seperti tadi, wanita itu nekat melangkah pergi----tapi ia justru berakhir terpenjara dalam tangan kekar Eric."Eric--""Kamu tahu," ucap Eric diikuti helaan napas. "Mengejarmu memerlukan kesabaran ekstra."Verena langsung merengut. Bukan karena ucapan Eric, melainkan karena posisi mereka. Si Presdir arogan

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 271 - Pernyataan Keith

    "Aku tidak mau kamu mati konyol, Verena. Tidak bisakah kamu memahami hal itu?"Ucapan yang meluncur dari bibir Keith itu tidak terlalu mengejutkan Verena. Namun, nada bicara dan ekspresi yang ditunjukkan oleh adik tirinya itu sukses membuat Verena terdiam.Ada yang asing dari tatap manik mata abu-abu itu.Sepasang warna abu-abu yang familiar itu--Apalagi bagaimana Keith membuang muka setelahnya, lalu mengusap tengkuk dengan kikuk sementara ujung telinganya memerah.Keanehan itu ... tidak bisa Verena pandang sebagai sebuah tingkah adiknya yang lucu.Bukan karena sikap Keith tidak lucu. Melainkan karena tingkahnya tidak seperti seorang adik pada umumnya.Seakan-akan--Tidak. Pasti Verena salah. Ia selalu salah dalam hal ini, kan?"Keith ... kamu--"Keith mengangkat tangannya sembari menghela napas."Sudahlah." Keith menukas. "Toh Ayah sudah merestui pertunanganmu, bukan? Lupakan saja.""Yah. Itu mustahil." Verena berusaha terdengar tegas, tapi ucapannya tak lebih dari sebuah gumaman.M

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 270 - Si Kembar Miller

    "Nona, Anda baik-baik saja?"Sosok itu adalah seorang pria paruh baya, dengan rambut hitam yang sudah banyak beruban. Namun, penampilannya tampak rapi, tidak serampangan. Mengindikasikan bahwa kemungkinan beliau adalah salah satu tamu undangan Eric Gray.Meski begitu, penampilannya tampak terlalu sederhana untuk dikatakan kaum sosialita.Namun, bukan itu yang membuat Verena tertegun. Mata abu-abu itu ... tampak familier bagi Verena. Di mana--"Nona?""Ah." Verena berkedip. "Maaf, Tuan. Saya tidak melihat ke depan." Verena buru-buru berkata setelahnya."Saya tidak masalah. Tapi apakah Anda baik-baik saja?""Saya tidak apa-apa. Permisi."Verena sedikit menunduk dan langsung pergi dari sana, ke arah yang dituju oleh Kimberly tadi.Namun, sayangnya, interupsi singkat tadi sudah cukup untuk melenyapkan jejak adik tirinya.Tanpa sadar, Verena menghela napas. Menyayangkan fokusnya yang sempat teralihkan tadi."Verena."Panggilan itu membuat Verena menoleh dan mendapati sosok Keith tengah ber

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 269 - Hanya Sandiwara?

    "Coba cari topik pembicaraan lain. Soal aku, misalnya. Putra ibu dan...." Verena mencoba memasang raut wajah biasa saja saat Eric mendekatkan bibirnya ke telinga Verena dan berbisik, "Calon suamimu."Baru setelah itu Verena menghela napas pelan. Lalu, wanita itu menoleh sedikit ke belakang, ke arah Eric."Kamu mau kami membicarakanmu di depanmu langsung?" tanyanya.Eric mengangkat bahu. "Silakan.""Tidak masalah kalau aku menyinggung soal kelakuanmu dulu?" Verena kembali bertanya. "Semua yang kamu lakukan saat kamu mengejar-ngejar--""Sini. Aku pasangkan lagi kalungnya." Eric Gray menyela. Tangannya terulur dan mengambil kalung di tangan Verena, sebelum kemudian memasangkannya. "Mau bicara soal Vera Jones lagi?""Tidak." Kali ini, Mia yang menjawab. "Meskipun rasanya menyenangkan, mengobrol dengan Verena. Tapi lebih baik kamu dan Verena sekarang kembali ke aula. Sapa para tamu."Lalu, pada Verena yang menatapnya, Mia menambahkan, "Senang bertemu denganmu, Verena. Lain kali, kita men

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 268 - Diskusi Bisnis?

    "Apakah kamu punya koneksi khusus pada Nona Jones, Verena?" Pertanyaan Mia itu membuat Verena tersenyum.Sama seperti semua sosialita di pesta amal keluarga Miller beberapa waktu yang lalu, tidak semuanya mengetahui mengenai identitas Verena sebagai Vera Jones.Mungkin memang ada pembicaraan dari mulut ke mulut setelah pesta, tapi informasi tersebut tidak mungkin sampai ke semua orang. Apalagi ini soal pencapaian Verena, si anak haram. Orang akan lebih senang bergosip soal dia yang tiba-tiba mendapatkan rezeki nomplok dan warisan dari sang ayah karena cara kotor.Bukan dengan pertimbangan bahwa Verena punya kemampuan.Di samping itu, tampaknya memang Mia tidak terlihat seperti wanita yang hobi bergosip. Karenanya, sebelum Eric sempat menyelesaikan kalimat tadi, Verena sudah bertanya, "Bagaimana menurut Anda soal desain-desain Vera Jones, Nyonya Gray?"Verena tahu sedikit banyak soal Mia Gray, ibunda Eric, dari informasi yang diselipkan oleh Ashton sebelum ia sepakat untuk datang ke

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 267 - Memperkenalkan Diri

    Verena dengan segera membetulkan posisinya dan berdiri untuk menyapa orang tua Eric Gray tersebut.Dalam hati, ia merasa seolah diselamatkan oleh kehadiran Mia dan Beatrice, terlepas dari posisinya yang agak memalukan dan bagaimana Beatrice tampak ingin sekali langsung menghakiminya detik itu juga.Akan tetapi, Verena langsung mengalihkan fokusnya pada Mia. Sepasang mata ibu Eric tersebut kini menatapnya dengan penuh perhatian."Ibu," Eric menyapa dengan nada yang masih tenang, seakan pertemuan itu adalah hal biasa. "Perkenalkan, ini Verena."Sikap pria itu seolah mereka tidak berada dalam posisi yang patut dipertanyakan sebelumnya. "Ya. Itulah wanita yang dipilih oleh putramu," ucap Beatrice pada Mia, iparnya. Kemudian, wanita paruh baya itu mendengus. "Sudah bagus aku kenalkan pada putri bungsu keluarga Miller untuk dijodohkan. Dia malah memilih wanita ini."Beatrice mengalihkan pandangannya pada Verena dan melihat wanita itu dari atas sampai bawah, sebelum kemudian melirik Eric ya

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 266 - Kamu Lupa Siapa Aku?

    "Ada apa? Katakan."Akan tetapi, alih-alih menjawab pertanyaan Eric Gray, respons pertama Verena selain menahan napas adalah memundurkan badannya. Sekalipun sudah tidak ada ruang yang cukup di balik punggungnya.Setelah itu, baru Verena menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya. Meskipun, tampaknya sia-sia. Entah kenapa otak Verena terasa macet karena posisi mereka saat ini.Apakah ini berarti Verena sedang terintimidasi? Wanita itu berpikir.Karena makin dekat Eric berada, semakin sulit baginya untuk berpikir jernih.Apalagi ketika Eric kembali memangkas jarak di antara mereka."Hm?" Pria itu tersenyum miring, menikmati situasi saat ini.Sementara itu, pandangan Verena terpaku pada wajah pria itu yang kini hanya terpisah beberapa inci darinya. Bau parfum Eric yang khas semakin menambah kerumunan dalam pikirannya tanpa bisa dicegah. Diam-diam, Verena merutuk dalam hati."Mundur," ucap wanita itu pada akhirnya. Ia enggan mengakui bahwa posisi ini mengusiknya. "Sofa di be

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 265 - Keanehan Kimberly

    "Aku hanya sedikit mengingatkan saja, Sayang. Semua yang dilakukan, akan ada dampaknya."Hening sejenak. Verena dalam diam mengamati ekspresi kedua saudara tirinya. Wajah Keith tetap datar senantiasa. Pria itu tidak tampak tersinggung atau marah pada sindiran Eric. Berbeda dengan Kimberly yang saat ini tengah menatapnya.Iya. Menatap Verena."Saya setuju dengan Anda, Tuan Gray. Memang semua perbuatan itu ada dampaknya. Setiap akibat, pasti ada sebabnya," ucap Kimberly. Gadis itu mengalihkan pandangan pada Eric dan tersenyum manis. "Ah ya. Selamat ulang tahun, Tuan Eric Gray. Semoga Anda menikmati malam yang indah ini."Senyum Kimberly menjadi lebih lebar setelah mengucapkan kalimat terakhir tersebut.Sejujurnya, Eric tengah menahan diri agar tidak berekspresi terkejut atau heran dengan reaksi Kimberly tersebut. Ini adalah pertama kalinya Kimberly menunjukkan sisinya yang berbeda.Sebelumnya, gadis yang merupakan putri bungsu Aster Miller tersebut selalu menampilkan sikap malu-malu d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status