Di kediaman Imran Alfarizki house,Seorang lelaki sedang duduk memandangi halaman rumahnya yang luas dia sesekali membayangkan wajah Aisyah yang sedang tersenyum."Iqbal" sahut madam Rose yang membuyarkan lamunan Iqbal tentang Aisyah."What mommy" tanya Iqbal."Tolong belikan mommy mangga muda yang ada di toko buah depan gang sana, bisa gak" sahut madam Rose sambil menyodorkan uang lima puluh ribu pada Iqbal."What no mommy I shy" sahut Iqbal merasa malu jika harus membeli mangga padahal pembantu juga cukup banyak."Malu? Tolonglah Iqbal mommy ini sedang ngidam ini juga kan adik kamu" ucapnya sedikit manja pada putra sulungnya."Iya mommy " ucapnya sambil berjalan pergi meninggalkan mommynya.Iqbal berjalan di jalanan yang cukup ramai, dia melihat ke sekitar mencari tukang mangga muda yang biasanya berjualan disini.Akhirnya Iqbal menemukan juga tukang mangga muda pesanan mommynya, namun cukup jauh dari kediaman Alfarizki."1 kg pak" ucapnya."Baik den" sahut tukang mangga itu.Iqbal
Pagi ini terasa dingin karena cuaca yang kurang mendukung, Jam di dinding sudah menunjukan pukul 7 pagi. Tetapi Aisyah dan tuan Salman masih tertidur karena hangatnya selimut yang menutupi tubuh mereka.Para pembantu tak berani membangunkannya karena takut menganggu dan takut tuan Salman marah karena sudah lancang membangunkannya.Alarm di kamar Aisyah berbunyi, sehingga membangunkan mereka yang masih berada di alam mimpi.Mata Aisyah terbuka dia melihat jam Alarm yang ada di atas nakas, sengaja Aisyah menyetel alarm karena dia akan melaksanakan sholat Dhuha supaya Aisyah tak lupa."Astagfirulloh sudah siang" gumam Aisyah sambil terburu buru bangun.Aisyah melihat suaminya yang masih tertidur."Tuan bangun sudah siang" ucap Aisyah sambil menepuk pelan pipi suaminya itu.Mata tuan Salman terbuka dia tersenyum saat melihat Aisyah yang masih memakai piyama."Bangun tuan sudah pukul 7 pagi" ucap Aisyah lagi.Tuan Salman langsung bangkit dari tidurnya."Apa kesiangan, sekarang ada meeting
"Bangun tuan" ucap pak supir membangunkan Iqbal yang tak sadarkan diri karena terlalu banyak minum."Diam bodoh" gerutu Iqbal masih belum sadar juga, karena terlalu banyak minum Iqbal jadi lupa kalau dia sedang berada di indonesia tempat orang tuanya.Pak supir itu turun dari mobil dan membelikan jus jeruk lemon untuk menghilangkan pengaruh minumannya."Minum ini tuan" sahut supir itu sambil menyodorkan minuman ke mulut Iqbal."Asam gob*k kau mau meracuniku" racau Iqbal memarahi supirnya itu.'Bagaimana ini pasti tuan besar marah jika melihat tuan Iqbal seperti ini' gumam supir itu.**Aisyah berjalan ke arah mobilnya terparkir di halaman, disana sudah ada supir yang sudah siap untuk berangkat mengantar Aisyah pergi ke perpustakaan."Pak ke perpustakaan yang dekat cafe ya" sahut Aisyah.Pak supir merasa kebingungan memangnya ada perpustakaan yang berdekatan dengan cafe.Aisyah mengerti kalau supirnya itu tak tau tempatnya, memang perpustakaan itu baru buka jadi belum banyak orang yang
Di malam yang begitu sunyi, Aisyah berbaring sambil menatap langit langit rumahnya, dia tak bisa tidur malam ini.Dia melihat ke arah sampingnya dimana suaminya yang tengah tertidur pulas.Aisyah menatap wajah suaminya.Tampan, gagah dan berwibawa itulah yang Aisyah lihat dari diri tuan Salman.Aisyah merasa bersyukur karena telah di pertemukan dengan tuan Salman, bahkan semasa hidup Aisyah belum pernah mencintai orang lain sebesar cintanya pada tuan Salman, terkecuali kedua orang tuanya.Aisyah berusaha memejamkan matanya yang sangat berat karena katuk nya belum datang, namun karena pikiran Aisyah sedang berkelana jadi matanya seperti enggan untuk di ajak tidur.Aisyah memikirkan kejadian tadi siang yang menimpa pada dirinya.Adegan Iqbal terus saja terngiang ngiang di kepala Aisyah, seperti film yang sedang di putar di bioskop."Aku tak menyangka Iqbal berani melakukan hal serendah itu hanya karena sakit hati karena aku" batin Aisyah, ada sedikit rasa iba pada Iqbal.Aisyah bangun d
Iqbal menuju ke arah rumah kakaknya alasan nya cuman satu yaitu ingin bertemu dengan Aisyah kakak iparnya yang sangat menarik itu.Namun Iqbal melihat ada Kanti yang tengah bersama dengan seorang laki laki yang cukup asing bagi Iqbal, namun mereka sangat dekat bahkan mereka bermesraan di hadapan umum."Apa mungkin Kanti selingkuh" gumam Iqbal tersenyum dia mikir kan hal yang sangat bagus untuk membuat hubungan Kanti dan Salman rengang."Kenapa tak Aisyah yang salingkuh biar mereka cerai dan Aisyah aku nikahi" gumam Iqbal.Sesampainya di kediaman kakaknya, Iqbal langsung masuk ke dalam tapi sayang ada tuan Salman juga di sana yang membuat Iqbal cukup kecewa dia harap kalau di rumah itu hanya ada Aisyah saja."Iqbal ada apa" tanya tuan Salman saat melihat adiknya datang."kak aku mau main saja" ucap Iqbal."Oh baiklah ayo masuk" ucap tuan Salman.Iqbal yakin kalau tuan Salman tak tau masalah saat Iqbal mabuk jadi Iqbal tak perlu merasa bersalah karena pernah menyatakan cinta nya pada Ai
Kanti sangat marah pada Aisyah yang sekarang sangat dekat dengan Tuan Salman, Bahkan Kanti sekarang benar benar sangat cinta pada tuan Salman."Harusnya aku yang ada di sisi mas Salman bukan Aisyah yang cari muka itu" ucap Kanti geram.Dia sangat marah dia langsung menuju ke arah kamar Asiyah karena Tuan Salman ada di kamar Aisyah."Mas" sahut Kanti di ambang pintu.Aisyah membukakan pintu nya karena merasa ada yang datang."Mbak ada apa" tanya Aisyah saat melihat kalau yang datang itu adalah Kanti."Mana mas Salman" tanya Kanti."Ada lagi rebahan" ucap Aisyah.Kanti langsung masuk ke dalam kamar tanpa persetujuan dari Aisyah terlebih dahulu."Mas aku mau malam ini kamu tidur di kamarku" ucap Kanti."Untuk apa" tanya tuan Salman menatap pada istri tua nya itu."Aku mau memperbaiki hubungan kita aku mau kita seperti pasangan pada umumnya" ucap Kanti."Bukannya di luar sana kamu sudah punya pacar ajak saja dia tidur di kamar mu" ucap Tuan Salman."Aku gak punya pacar aku hanya setia pad
Pagi harinya Aisyah menyiapkan makanan untuk suaminya, semalam Aisyah tak terlalu tidur nyenyak karena kepikiran pada tuan Salman yang tidur di kamar Kanti.Namun Aisyah tak boleh egois dia harus ikhlas menerima hal itu walaupun di dalam hati nya terasa sangat sesak sekali.Tuan Salman baru saja bangun dia melihat pada Kanti yang sekarang tengah memeluknya.Dengan cepat tuan Salman menghempaskan tubuh Kanti dari tubuhnya.Tuan Salman langsung bangun dia menatap pada Kanti yang masih tidur padahal sudah siang.Tuan Salman melewatkan sholat dua rakaat nya itu, walaupun begitu tapi dia tetap melakukan nya karena dia tak mau melewatkan nya.Kali ini tuan Salman benar benar kesiangan bukan menunda nunda sebuah kewajiban yang sudah menjadi Fardhu bagi setiap manusia.Tuan Salman masuk ke dalam kamar Aisyah yang tak jauh dari kamar Kanti."Aisyah pasti sudah bangun, kenapa dia tak membangunkan aku" ucap tuan Salman.Saat ini dia benar benar merindukan istri nya itu, Tuan Salman belum pernah
Siangnya Aisyah pergi ke perpustakaan karena dia akan membaca buku yang sangat dia inginkan sejak dahulu, Aisyah membaca buku untuk dia belajar cara menata alur dan tulisan untuk karyanya.Itu lah kebiasaan Aisyah yang sudah lama ini tak dia lakukan apa lagi setelah Aisyah menikah Aisyah jarang pegang ponsel.Dari banyaknya deretan rak buku, Aisyah hanya fokus pada rak buku yang menyediakan buku buku novel yang tengah populer itu.Aisyah mengambil salah satu buku yang membuatnya sangat penasaran."Aziya untuk Ustadz" gumamnya.Aisyah tertarik pada buku itu, dia langsung membayar buku itu dan membaca nya di tempat yang sudah di sediakan.Aisyah sedang asik membaca, namun ada hal yang membuat Aisyah heran yaitu ada seorang laki laki datang ke sana.Jujur saja Aisyah tak tau orang itu bahkan Aisyah juga sepertinya tak kenal.Namun laki laki itu langsung memeluk Aisyah, yang sekarang tak tau apa apa."Aisyah aku sangat merindukanmu" ucap laki laki itu tepat di telinga Aisyah."Kamu siapa"
Persiapan sudah banyak yang di lakukan untuk pernikahan Kenan dan Nindi sayangnya pernikahan itu tidak bisa di batalkan apa lagi mereka semua sudah melakukan persiapan.Kenan yang saat ini merasa sangat di rugikan dia menyesal karena melakukan hal itu."Bagaimana aku bisa melewati ini semua, Arghh aku bingung" kesal Kenan.Namun saat ini orang tua Nindi datang ke sana, mereka merasa sangat bersalah apa lagi saat ini Nindi ketahuan tengah mengandung dengan seorang laki laki yang tak lain adalah tetangga orang tuanya.Mereka datang guna meminta maaf pada Kenan karena pernikahannya harus batal."Maafkan kami tuan" ucap orangtua Nindi yang saat ini merasa sangat bersalah atas putri nya."Saya tidak menyangka kalau Nindi akan seperti itu" ucap Kenan namun dalam hati nya dia merasa sangat bahagia apa lagi dia bisa menikah dengan Mira."Maafkan kami karena pernikahan nya harus batal" ucap papah Nindi."Baiklah kami akan terus melanjutkan pernikahan ini Kenan akan aku nikah kan dengan Mira" u
"Aku menghamili Mira" sahut Kenan.Semua keluarga yang ada di sana langsung menatap pada Mira dan Kenan, mereka terkejut bukan main apa lagi selama ini kenan tidak pernah berbohong."Tapi aku tidak hamil" geram Mira."Sejak kapan" tanya tuan Imran."Aku khilaf" ucap Kenan."Tuan berhenti bicara yang bukan bukan" geram Mira."Menikah lah dengan aku" ucap Kenan."Aku tidak mau" ucap Mira."Ada apa ini" tanya Ibu ayu."Aku bersalah kak" ucap Kenan menatap pada Ibu ayu."Ya salah apa" tanya Ibu ayu yang masih bisa tahan pada apa yang Kenan bicarakan itu."Aku tidak mau kalau hal itu terjadi kasihan keluarga Nindi sudah mempersiapkan semuanya" ucap mamah Laras."Tapi tidak mungkin aku menikah dengan dia" ucap Kenan."Kenan kamu yang mau sama Nindi kan" sahut Mamah Laras."Ya tadinya tapi setelah aku membuka mata aku, rasanya aku muak dengan Nindi" ucap Kenan yang dahulu menjadi kan Nindi sebagai pelampiasan dari Mira.Namun selama mereka bersama tak ada apa pun yang terjadi, hanya saja mer
Velisya semakin gelisah apa lagi tidak ada reaksi sedikit pun dari Rasyid dan dirinya."Apa obatnya memang tidak bereaksi ya, atau jangan jangan minuman itu di minum oleh Mira dan Paman Kenan, Astaga bodoh sekali kamu Vey" geram Velisya.Velisya menatap pada pembantu yang datang ke sana."Bi apa kamu melihat Mira" tanya Velisya."Tadi sepertinya ke ruang main" ucap pembantu itu."Oh baiklah" ucap Velisya."Ada apa" tanya Rasyid."Tidak ada aku hanya tidak melihat Mira saja" ucap Velisya."Paling dia mengurus anaknya" ucap Rasyid."Ya" ucap Velisya.Sedangkan di dalam kamar saat ini Kenan sudah benar benar terpengaruh oleh obat yang Velisya masukan pada minuman itu.Kenan menatap pada Mira yang kegerahan di bawahnya itu.Kenan tidak terlalu merasakan panas hanya saja hasrat dia yang semakin menggebu gebu ingin segera di tuntaskan."Hah kenapa Mira malah memeluk aku" gumam Kenan."Tuan ahh panas" keluh Mira."Maafkan aku Mira" ucap Kenan.Namun sesuatu hal yang aneh terasa oleh Kenan, d
Satu bulan kemudian...Acara pernikahan Velisya sudah tiba saat ini semua keluarga sudah bersiap untuk menyambut keluarga Rasyid.Kenan saat ini sedang mencari dasi yang ada di tas, tapi sayang tidak dia temukan dasi itu."Mira" sahut Kenan."Ya tuan" ucap Mira yang saat ini sudah di dandani dengan sangat cantik.Mira datang ke sana, Kenan merasa sangat terpana pada kecantikan Mira yang sangat natural itu."Dasi" ucap Kenan.Mira mengambil tas Kenan yang ada di atas ranjang, Mira memberikan dasi yang dia simpan di kantong yang paling kecil."Ini tuan mau aku pasangkan" tanya Mira."Boleh" ucap Kenan.Mira memasang dasi Kenan, Mira tentu saja tak akan lupa kalau beberapa hari lagi adalah pernikahan Kenan dengan Nindi.Walaupun hatinya begitu sakit hanya saja dia tidak mungkin melakukan apa pun apa lagi sekarang mereka sudah bercerai."Malam ini kita nginap saja di sini" ucap Kenan."Ya baiklah" ucap Mira."Kanaya aman" tanya Kenan."Aman" ucap Mira.Namun saat ini Mira akan merencanaka
Aisyah dan tuan Salman menunggu di depan ruangan UGD yang saat ini tengah memeriksa seorang pasien yang pingsan di tengah jalan.Aisyah mengendong bayi perempuan itu dia langsung mendekap bayi itu saat tau kalau bayi itu adalah bayi dari orang yang sudah tak dia temui selama satu tahun lamanya."Aisyah bayinya sejak tadi menangis" ucap tuan Salman."Aku akan kasih asi" ucap Aisyah yang langsung di hentikan oleh tuan Salman, saat ini tuan Salman menggeleng tidak memberikan ijin pada Aisyah untuk memberikan asi pada bayi yang tidak dia kenal."Kenapa" tanya Aisyah."Aku akan beli susu formula yang itu cuman milik Reynan" ucap tuan Salman."Baiklah jangan lama" sahut Aisyah."Ya" ucap tuan Salman.Tuan Salman langsung membeli kan dot dan susu formula yang ada di apotek rumah sakit itu.Bahkan tuan Salman juga di bantu oleh suster untuk membuat susunya, bahkan tuan Salman juga harus merendam beberapa menit dot itu di air yang hangat.Katanya supaya kumannya hilang, tuan Salman melakukan n
Kenan datang ke arah ruang tamu yang sejak tadi ada Nindi di sana, Nindi hanya diam saja di sana tanpa bicara apa pun."Kamu ini ngapain sih, kenapa suruh dia ke sini lagi" ucap Nindi."Aku gak tau" ucap Kenan ketus bahkan tanpa ekspresi sedikit pun."Usir saja dia" ucap Nindi."Gak mungkin, aku butuh pembantu" ucap Kenan yang langsung pergi masuk ke dalam kamarnya.Namun saat dia akan masuk dia menatap pada Nindi yang masih ada di ruang tamu itu."Jalan keluarnya ada di sana" sahut Kenan menunjuk pada pintu utama.Nindi kesal dia langsung pergi dari sana meninggal kan Kenan dengan kekesalan yang sangat dalam pada Kenan."Arghh aku benci pada Mira itu" geram Nindi.Kenan mengambil bantal yang ada di kamarnya dia tau kalau di kamar Mira hanya ada satu bantal.Kenan menuju ke arah sana dia langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.Dan sayangnya saat ini Mira tidak memakai pakaiannya karena dia baru saja mandi, hanya handuk saja yang membalut tubuh Mira yang putih dengan gurat
Di sebuah cafe yang sangat besar itu saat ini Mamah Laras tengah bertemu dengan Nindi teman Kenan."Bagaimana penawaran aku" tanya mamah Laras saat sudah mengiming imingi Nindi, harta kalau Nindi mau menikah dengan Kenan.Mamah Laras menatap pada Nindi yang saat ini tengah berpikir."Saat kamu meminta aku untuk meracuni pikiran Kenan aku lakukan tapi kamu tidak memberikan aku uang" ucap Nindi."Ya maka dari itu kamu mau kan menikah dengan Kenan, aku yakin setelah menikah harta Kenan akan jadi milik kamu" ucap Mamah Laras."Tapi" Nindi Ragu."Apa lagi kalau gak mau terserah aku bisa cari wanita yang lebih cantik dari kamu" ucap Mamah Laras."Ya baiklah aku mau" ucap Nindi."Aku akan atur rencananya" ucap Mamah Laras."Aku ikut saja" ucap Nindi."Besok kamu datang ke rumah Kenan ini alamatnya dia pindah tadi" ucap Mamah Laras."Ya baiklah" ucap Nindi.Pagi ini Mira di jemput oleh mobil yang lumayan bagus saat ini dia akan pergi dari sana meninggalkan Arman dan Neni yang selama ini memba
PlakkTamparan mendarat di pipi Mamah Laras, pelakunya adalah Ibu ayu yang sudah sangat emosi itu."Aku tekankan sekali lagi anak yang Mira bawa itu bukan anak dia tapi itu anak yang dia pungut" ucap Ibu ayu yang langsung menangis sesenggukan."Hah" semua keluarga tercengang mendengar hal itu.Ibu Ayu hanya bisa menangis saja karena dia merasa sangat marah pada Mamah Laras yang bahkan sudah menghina ibu kandungnya."Urusan kehidupan mu Laras" sahut Madam Rose yang langsung membawa Ibu Ayu untuk pergi dari sana."Ayo ayu" ucap Madam Rose."Ya" ucap Ibu ayu.Saat ini tuan Imran merasa kalau ucapan Ibu ayu mungkin saja benar apa lagi selama ini Ibu Ayu tidak berani bicara kan hal itu masalah Jaya sudah berpuluh puluh tahun yang lalu."Aku kecewa pada mu" ucap tuan Imran."Mas ayu berbohong" ucap mamah Laras."Berbohong bagaimana aku lebih percaya pada Ayu dari pada kamu, lihat sejak tadi kamu yang memulai perdebatan itu aku sadar akan hal itu Laras jadi aku mohon kamu untuk tidak ikut ca
"Beneran Mom saat ini Mira akan menggugat cerai paman, aku membenarkan hal ini sih apa lagi paman kasar pada Mira, bahkan paman bilang kalau Mira adalah penghianat" ucap Velisya yang tengah bercerita pada Mommy nya itu tentang Mira dan Kenan."Benarkah" tanya Madam Rose yang penasaran."Ya maka dari itu aku meminta Daddy membatalkan gugatan cerai" ucap Velisya."Dengan jaminan kamu menikah dengan Rasyid" tanya madam Rose."Ya" ucap Velisya."Baiklah kamu hebat jika melakukan hal ini tapi sayang apa kamu yakin akan menikah dengan Rasyid" tanya Madam Rose."Sebenarnya aku gak suka dengan hal ini tapi Mom apa aku bisa melawan Daddy apa lagi Daddy pasti akan memaksa" ucap Velisya."Pendapat kamu tentang Rasyid itu seperti apa" tanya madam Rose."Tampan, baik, kaya" ucap Velisya."Yang lain" tanya Madam Rose."Ada sih mungkin Pak Rasyid itu tegas, suka marah marah, om om, ketus, kalau bicara suka ngawur, gak ada yang aku suka Mom" ucap Velisya."Dari hal kecil tak ada yang kamu suka" tanya