Velisya semakin gelisah apa lagi tidak ada reaksi sedikit pun dari Rasyid dan dirinya."Apa obatnya memang tidak bereaksi ya, atau jangan jangan minuman itu di minum oleh Mira dan Paman Kenan, Astaga bodoh sekali kamu Vey" geram Velisya.Velisya menatap pada pembantu yang datang ke sana."Bi apa kamu melihat Mira" tanya Velisya."Tadi sepertinya ke ruang main" ucap pembantu itu."Oh baiklah" ucap Velisya."Ada apa" tanya Rasyid."Tidak ada aku hanya tidak melihat Mira saja" ucap Velisya."Paling dia mengurus anaknya" ucap Rasyid."Ya" ucap Velisya.Sedangkan di dalam kamar saat ini Kenan sudah benar benar terpengaruh oleh obat yang Velisya masukan pada minuman itu.Kenan menatap pada Mira yang kegerahan di bawahnya itu.Kenan tidak terlalu merasakan panas hanya saja hasrat dia yang semakin menggebu gebu ingin segera di tuntaskan."Hah kenapa Mira malah memeluk aku" gumam Kenan."Tuan ahh panas" keluh Mira."Maafkan aku Mira" ucap Kenan.Namun sesuatu hal yang aneh terasa oleh Kenan, d
"Aku menghamili Mira" sahut Kenan.Semua keluarga yang ada di sana langsung menatap pada Mira dan Kenan, mereka terkejut bukan main apa lagi selama ini kenan tidak pernah berbohong."Tapi aku tidak hamil" geram Mira."Sejak kapan" tanya tuan Imran."Aku khilaf" ucap Kenan."Tuan berhenti bicara yang bukan bukan" geram Mira."Menikah lah dengan aku" ucap Kenan."Aku tidak mau" ucap Mira."Ada apa ini" tanya Ibu ayu."Aku bersalah kak" ucap Kenan menatap pada Ibu ayu."Ya salah apa" tanya Ibu ayu yang masih bisa tahan pada apa yang Kenan bicarakan itu."Aku tidak mau kalau hal itu terjadi kasihan keluarga Nindi sudah mempersiapkan semuanya" ucap mamah Laras."Tapi tidak mungkin aku menikah dengan dia" ucap Kenan."Kenan kamu yang mau sama Nindi kan" sahut Mamah Laras."Ya tadinya tapi setelah aku membuka mata aku, rasanya aku muak dengan Nindi" ucap Kenan yang dahulu menjadi kan Nindi sebagai pelampiasan dari Mira.Namun selama mereka bersama tak ada apa pun yang terjadi, hanya saja mer
Persiapan sudah banyak yang di lakukan untuk pernikahan Kenan dan Nindi sayangnya pernikahan itu tidak bisa di batalkan apa lagi mereka semua sudah melakukan persiapan.Kenan yang saat ini merasa sangat di rugikan dia menyesal karena melakukan hal itu."Bagaimana aku bisa melewati ini semua, Arghh aku bingung" kesal Kenan.Namun saat ini orang tua Nindi datang ke sana, mereka merasa sangat bersalah apa lagi saat ini Nindi ketahuan tengah mengandung dengan seorang laki laki yang tak lain adalah tetangga orang tuanya.Mereka datang guna meminta maaf pada Kenan karena pernikahannya harus batal."Maafkan kami tuan" ucap orangtua Nindi yang saat ini merasa sangat bersalah atas putri nya."Saya tidak menyangka kalau Nindi akan seperti itu" ucap Kenan namun dalam hati nya dia merasa sangat bahagia apa lagi dia bisa menikah dengan Mira."Maafkan kami karena pernikahan nya harus batal" ucap papah Nindi."Baiklah kami akan terus melanjutkan pernikahan ini Kenan akan aku nikah kan dengan Mira" u
Pagi hari yang sangat cerah terlihat seorang pria paruh baya yang berjalan ke arah ruangan putranya."apa Salman ada di ruangannya" tanya laki laki yang memakai jas rapih itu."Ada tuan" jawab Fira sekertaris di perusahaan besar itu.Laki laki yang di taksir berumur 50 tahunan itu berjalan ke ruangan tuan muda Salman.Sambil melihat semua karyawan yang sedang bekerja."Ayah" sahut Salman kaget saat Ayahnya sudah ada di ambang pintu."Ada apa ayah kesini" tanya ketus dari sang anak."Hanya melihat lihat perusahaanmu" jawab Tuan besar yang di panggil Ayah oleh tuan Salman.Tuan Salman hanya tersenyum kecil."Dimana istrimu yang bodoh itu" tanya tuan besar yang bernama Imran alfarizki itu."Dimana lagi sudah pasti di mall dan salon" jawab tuan Salman ketus.Tuan Imran berjalan ke arah jendela.Memandangi setiap mobil yang berlalu lalang."Apa kamu mau jika di jodohkan dengan putri teman ayah" tanya tuan besar yang masih menatap jalanan.Tuan Salman bangkit dari duduknya."Apa ayah sudah
Pagi ini Aisyah sudah sibuk di dapur membuat makanan untuk suami barunya, dengan di bantu oleh pembantu Aisyah menyiapkan makanan.Namun dia heran karena Kanti istri pertama tuan Salman tak keluar untuk menyiapkan makanan."Bi kemana mbak Kanti" tanya Aisyah pada pembantu di rumah itu."Non seperti biasanya Nona Kanti akan bangun siang" ucap Pembantu."Lalu yang melayani Tuan Salman" tanya Aisyah."Tak ada karena tuan tak pernah sarapan, bahkan selama pernikahan mereka tak pernah tidur bersama" ucap Pembantu yang bernama Bi Ani itu.Tuan Salman keluar dari kamarnya, berjalan kearah meja makan duduk di kursi yang selalu dia duduki."Sedang apa kamu di dapur Ais" tanya tuan Salman keheranan karena Aisyah membawa makanan yang akan dihidangkan."Aku sedang memasak tuan" jawab Aisyah mengambilkan nasi ke piring suaminya itu."Mau makan pakai apa tuan" tanya Aisyah.Tuan Salman tersentak kaget karena selama ini tidak ada yang melayaninya seperti ini."Ayam sama sayur aja" sahut tuan Salman
Pagi ini Aisyah bangun, tapi ada tangan besar dan kekar sedang memeluknya dan itu menjadikan tubuh ramping Aisyah terasa pegal pegal.Aisyah melihat pada tangan suaminya yang sekarang tengah memeluk nya."Tuan bangun tuan" ucap Aisyah karena tangan tuan Salman memeluk tubuh Aisyah erat layaknya guling.Tangan Aisyah menepuk nepuk tangan tuan Salman."Ada apa Aisyah" ucap tuan Salman yang masih ngantuk."Tangan anda tuan" ucap Aisyah.Tuan Salman yang menyadari tangannya ada di atas tubuh Aisyah, langsung tersentak kaget dan melepaskan pelukannya."Maaf Aisyah saya gak sengaja" ujar tuan Salman."Tidak papa tuan" ucap Aisyah tenang.Aisyah bangkit dari ranjang."Cepat bangun tuan sekarang tuan ada rapat jadi harus berangkat pagi ke kantor" sahut Aisyah mengingatkan suaminya."Iya Ais saya sudah bangun" ucap tuan Salman.Aisyah dengan cepat ke kamar mandi mengambil wudhu dan melaksanakan sholat 2 rakaatnya.Saat Aisyah akan melaksanakan sholat nya dia di hentikan oleh tuan Salman."Biar
"Ini pasti tidak benar" gumam Kanti, matanya masih sibuk melihat benda pipih di tangannya."Ini pasti gak mungkin" ucap Kanti lagi sambil meneteskan air mata.Entah harus sedih atau bahagia, Tapi Kanti tak merasakan keduanya dia hanya gelisah dan tak tau bagaimana keluar dari masalah ini."Mbak" sahut Aisyah yang melihat Kanti berdiri mematung."Aisyah" jawab Kanti sedikit kaget karena melihat adik madunya sudah berdiri di ambang pintu."Mbak kenapa kok nangis" tanya Aisyah karena melihat air mata Kanti yang membasahi pipinya.Aisyah berjalan ke arah Kanti.Dengan sigap Kanti menyembunyikan benda pipih yang dari tadi di pegangnya."Mau apa kamu kesini Ais" tanya Kanti gugup karena takut Aisyah tau masalahnya."Tidak mbak aku cuman mau melihat mbak karena mbak tadi nangis, mbak ga papa kan" tanya Aisyah memastikan kalau Kanti baik baik saja."Aku tak papa pergilah dari sini aku mau sendiri" usir Kanti halus pada Aisyah.Karena merasa Malu Aisyah pun pergi dari kamar Kanti."Mbak Kanti
Aisyah sibuk di dapur menyiapkan makanan untuk suaminya.Pagi ini Aisyah merasa tak enak badan, sejak subuh tadi badannya hangat dan merasa sedikit pusing.Aisyah duduk di kursi meja makan, memijit keningnya yang semakin terasa pusing.Aisyah mengambil air minum meminumnya hingga tandas.Aisyah menidurkan kepala di meja makan karena pusing."Ais kamu kenapa" tuan Salman khawatir karena melihat Aisyah menidurkan kepalanya di atas meja."Tuan" suara Aisyah parau memanggil tuan Salman."Kamu kenapa Ais" khawatir tuan Salman."Tuan kepala saya pusing" ucap Aisyah.Tuan Salman menyentuh kening Aisyah dan benar saja kening nya panas karena Aisyah demam.Tuan Salman langsung memangku Aisyah untuk membawa nya ke kamar nya.Tuan Salman membaringkannya Aisyah di ranjang kamarnya.Tuan Salman terlihat khawatir pada kondisi Aisyah sekarang."Bibbiiii" teriak Tuan Salman pada pembantu pribadinya.Dengan sigap pembantu tuan Salman langsung berada di ambang pintu."Ada apa tuan" tanya pembantu itu s
Persiapan sudah banyak yang di lakukan untuk pernikahan Kenan dan Nindi sayangnya pernikahan itu tidak bisa di batalkan apa lagi mereka semua sudah melakukan persiapan.Kenan yang saat ini merasa sangat di rugikan dia menyesal karena melakukan hal itu."Bagaimana aku bisa melewati ini semua, Arghh aku bingung" kesal Kenan.Namun saat ini orang tua Nindi datang ke sana, mereka merasa sangat bersalah apa lagi saat ini Nindi ketahuan tengah mengandung dengan seorang laki laki yang tak lain adalah tetangga orang tuanya.Mereka datang guna meminta maaf pada Kenan karena pernikahannya harus batal."Maafkan kami tuan" ucap orangtua Nindi yang saat ini merasa sangat bersalah atas putri nya."Saya tidak menyangka kalau Nindi akan seperti itu" ucap Kenan namun dalam hati nya dia merasa sangat bahagia apa lagi dia bisa menikah dengan Mira."Maafkan kami karena pernikahan nya harus batal" ucap papah Nindi."Baiklah kami akan terus melanjutkan pernikahan ini Kenan akan aku nikah kan dengan Mira" u
"Aku menghamili Mira" sahut Kenan.Semua keluarga yang ada di sana langsung menatap pada Mira dan Kenan, mereka terkejut bukan main apa lagi selama ini kenan tidak pernah berbohong."Tapi aku tidak hamil" geram Mira."Sejak kapan" tanya tuan Imran."Aku khilaf" ucap Kenan."Tuan berhenti bicara yang bukan bukan" geram Mira."Menikah lah dengan aku" ucap Kenan."Aku tidak mau" ucap Mira."Ada apa ini" tanya Ibu ayu."Aku bersalah kak" ucap Kenan menatap pada Ibu ayu."Ya salah apa" tanya Ibu ayu yang masih bisa tahan pada apa yang Kenan bicarakan itu."Aku tidak mau kalau hal itu terjadi kasihan keluarga Nindi sudah mempersiapkan semuanya" ucap mamah Laras."Tapi tidak mungkin aku menikah dengan dia" ucap Kenan."Kenan kamu yang mau sama Nindi kan" sahut Mamah Laras."Ya tadinya tapi setelah aku membuka mata aku, rasanya aku muak dengan Nindi" ucap Kenan yang dahulu menjadi kan Nindi sebagai pelampiasan dari Mira.Namun selama mereka bersama tak ada apa pun yang terjadi, hanya saja mer
Velisya semakin gelisah apa lagi tidak ada reaksi sedikit pun dari Rasyid dan dirinya."Apa obatnya memang tidak bereaksi ya, atau jangan jangan minuman itu di minum oleh Mira dan Paman Kenan, Astaga bodoh sekali kamu Vey" geram Velisya.Velisya menatap pada pembantu yang datang ke sana."Bi apa kamu melihat Mira" tanya Velisya."Tadi sepertinya ke ruang main" ucap pembantu itu."Oh baiklah" ucap Velisya."Ada apa" tanya Rasyid."Tidak ada aku hanya tidak melihat Mira saja" ucap Velisya."Paling dia mengurus anaknya" ucap Rasyid."Ya" ucap Velisya.Sedangkan di dalam kamar saat ini Kenan sudah benar benar terpengaruh oleh obat yang Velisya masukan pada minuman itu.Kenan menatap pada Mira yang kegerahan di bawahnya itu.Kenan tidak terlalu merasakan panas hanya saja hasrat dia yang semakin menggebu gebu ingin segera di tuntaskan."Hah kenapa Mira malah memeluk aku" gumam Kenan."Tuan ahh panas" keluh Mira."Maafkan aku Mira" ucap Kenan.Namun sesuatu hal yang aneh terasa oleh Kenan, d
Satu bulan kemudian...Acara pernikahan Velisya sudah tiba saat ini semua keluarga sudah bersiap untuk menyambut keluarga Rasyid.Kenan saat ini sedang mencari dasi yang ada di tas, tapi sayang tidak dia temukan dasi itu."Mira" sahut Kenan."Ya tuan" ucap Mira yang saat ini sudah di dandani dengan sangat cantik.Mira datang ke sana, Kenan merasa sangat terpana pada kecantikan Mira yang sangat natural itu."Dasi" ucap Kenan.Mira mengambil tas Kenan yang ada di atas ranjang, Mira memberikan dasi yang dia simpan di kantong yang paling kecil."Ini tuan mau aku pasangkan" tanya Mira."Boleh" ucap Kenan.Mira memasang dasi Kenan, Mira tentu saja tak akan lupa kalau beberapa hari lagi adalah pernikahan Kenan dengan Nindi.Walaupun hatinya begitu sakit hanya saja dia tidak mungkin melakukan apa pun apa lagi sekarang mereka sudah bercerai."Malam ini kita nginap saja di sini" ucap Kenan."Ya baiklah" ucap Mira."Kanaya aman" tanya Kenan."Aman" ucap Mira.Namun saat ini Mira akan merencanaka
Aisyah dan tuan Salman menunggu di depan ruangan UGD yang saat ini tengah memeriksa seorang pasien yang pingsan di tengah jalan.Aisyah mengendong bayi perempuan itu dia langsung mendekap bayi itu saat tau kalau bayi itu adalah bayi dari orang yang sudah tak dia temui selama satu tahun lamanya."Aisyah bayinya sejak tadi menangis" ucap tuan Salman."Aku akan kasih asi" ucap Aisyah yang langsung di hentikan oleh tuan Salman, saat ini tuan Salman menggeleng tidak memberikan ijin pada Aisyah untuk memberikan asi pada bayi yang tidak dia kenal."Kenapa" tanya Aisyah."Aku akan beli susu formula yang itu cuman milik Reynan" ucap tuan Salman."Baiklah jangan lama" sahut Aisyah."Ya" ucap tuan Salman.Tuan Salman langsung membeli kan dot dan susu formula yang ada di apotek rumah sakit itu.Bahkan tuan Salman juga di bantu oleh suster untuk membuat susunya, bahkan tuan Salman juga harus merendam beberapa menit dot itu di air yang hangat.Katanya supaya kumannya hilang, tuan Salman melakukan n
Kenan datang ke arah ruang tamu yang sejak tadi ada Nindi di sana, Nindi hanya diam saja di sana tanpa bicara apa pun."Kamu ini ngapain sih, kenapa suruh dia ke sini lagi" ucap Nindi."Aku gak tau" ucap Kenan ketus bahkan tanpa ekspresi sedikit pun."Usir saja dia" ucap Nindi."Gak mungkin, aku butuh pembantu" ucap Kenan yang langsung pergi masuk ke dalam kamarnya.Namun saat dia akan masuk dia menatap pada Nindi yang masih ada di ruang tamu itu."Jalan keluarnya ada di sana" sahut Kenan menunjuk pada pintu utama.Nindi kesal dia langsung pergi dari sana meninggal kan Kenan dengan kekesalan yang sangat dalam pada Kenan."Arghh aku benci pada Mira itu" geram Nindi.Kenan mengambil bantal yang ada di kamarnya dia tau kalau di kamar Mira hanya ada satu bantal.Kenan menuju ke arah sana dia langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.Dan sayangnya saat ini Mira tidak memakai pakaiannya karena dia baru saja mandi, hanya handuk saja yang membalut tubuh Mira yang putih dengan gurat
Di sebuah cafe yang sangat besar itu saat ini Mamah Laras tengah bertemu dengan Nindi teman Kenan."Bagaimana penawaran aku" tanya mamah Laras saat sudah mengiming imingi Nindi, harta kalau Nindi mau menikah dengan Kenan.Mamah Laras menatap pada Nindi yang saat ini tengah berpikir."Saat kamu meminta aku untuk meracuni pikiran Kenan aku lakukan tapi kamu tidak memberikan aku uang" ucap Nindi."Ya maka dari itu kamu mau kan menikah dengan Kenan, aku yakin setelah menikah harta Kenan akan jadi milik kamu" ucap Mamah Laras."Tapi" Nindi Ragu."Apa lagi kalau gak mau terserah aku bisa cari wanita yang lebih cantik dari kamu" ucap Mamah Laras."Ya baiklah aku mau" ucap Nindi."Aku akan atur rencananya" ucap Mamah Laras."Aku ikut saja" ucap Nindi."Besok kamu datang ke rumah Kenan ini alamatnya dia pindah tadi" ucap Mamah Laras."Ya baiklah" ucap Nindi.Pagi ini Mira di jemput oleh mobil yang lumayan bagus saat ini dia akan pergi dari sana meninggalkan Arman dan Neni yang selama ini memba
PlakkTamparan mendarat di pipi Mamah Laras, pelakunya adalah Ibu ayu yang sudah sangat emosi itu."Aku tekankan sekali lagi anak yang Mira bawa itu bukan anak dia tapi itu anak yang dia pungut" ucap Ibu ayu yang langsung menangis sesenggukan."Hah" semua keluarga tercengang mendengar hal itu.Ibu Ayu hanya bisa menangis saja karena dia merasa sangat marah pada Mamah Laras yang bahkan sudah menghina ibu kandungnya."Urusan kehidupan mu Laras" sahut Madam Rose yang langsung membawa Ibu Ayu untuk pergi dari sana."Ayo ayu" ucap Madam Rose."Ya" ucap Ibu ayu.Saat ini tuan Imran merasa kalau ucapan Ibu ayu mungkin saja benar apa lagi selama ini Ibu Ayu tidak berani bicara kan hal itu masalah Jaya sudah berpuluh puluh tahun yang lalu."Aku kecewa pada mu" ucap tuan Imran."Mas ayu berbohong" ucap mamah Laras."Berbohong bagaimana aku lebih percaya pada Ayu dari pada kamu, lihat sejak tadi kamu yang memulai perdebatan itu aku sadar akan hal itu Laras jadi aku mohon kamu untuk tidak ikut ca
"Beneran Mom saat ini Mira akan menggugat cerai paman, aku membenarkan hal ini sih apa lagi paman kasar pada Mira, bahkan paman bilang kalau Mira adalah penghianat" ucap Velisya yang tengah bercerita pada Mommy nya itu tentang Mira dan Kenan."Benarkah" tanya Madam Rose yang penasaran."Ya maka dari itu aku meminta Daddy membatalkan gugatan cerai" ucap Velisya."Dengan jaminan kamu menikah dengan Rasyid" tanya madam Rose."Ya" ucap Velisya."Baiklah kamu hebat jika melakukan hal ini tapi sayang apa kamu yakin akan menikah dengan Rasyid" tanya Madam Rose."Sebenarnya aku gak suka dengan hal ini tapi Mom apa aku bisa melawan Daddy apa lagi Daddy pasti akan memaksa" ucap Velisya."Pendapat kamu tentang Rasyid itu seperti apa" tanya madam Rose."Tampan, baik, kaya" ucap Velisya."Yang lain" tanya Madam Rose."Ada sih mungkin Pak Rasyid itu tegas, suka marah marah, om om, ketus, kalau bicara suka ngawur, gak ada yang aku suka Mom" ucap Velisya."Dari hal kecil tak ada yang kamu suka" tanya