Share

bab 7 cemburu

Penulis: Nurleni
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-07 23:20:29

"Jaga diri baik baik nak, kamu pasti merasa kecewa karena permintaa ibu" ucap ibu Ayu mengusap kepala Aisyah yang dibalut dengan hijab.

"Tidak buu jangan begitu, Aisyah ngerti kok gimana perasaan ibu" ucap Aisyah.

"Kalau begitu ibu pulang dulu ya, dan ingat lusa kamu dan Salman harus datang ke rumah, Iqbal akan pulang dari luar negri" ucap ibu Ayu berpamitan dengan putra dan menantunya.

"Ya Bu" ucap Aisyah dan Tuan Salman.

Aisyah mengangguk mengiyakan permintaan ibu mertuanya.

***

Kanti sedang berada di cafe tempat paforitnya.

"Kira kira ibu sudah bicara belum ya" gumamnya sambil menyeruput minuman yang di pesannya.

"Hey Kanti ya" ucap seorang Wanita cantik menyapa Kanti.

"Hay dinar ya yang satu kampus dulu kan"Sahut Kanti pada wanita berambut panjang itu.

"Ya loe masih ingat ternyata, sendirian aja suami loe dimana Kanti" tanya Dinar yang langsung duduk di kursi samping Kanti.

"Suami gue lagi sibuk Din" jawabnya.

"Lama kita gak ketemu kan, gimana kabar loe sekarang" tanya Dinar.

"Kabar gue baik Din, gimana kabar lo dan suami lo" tanya Kanti.

"Cukup baik" jawab Dinar.

Dinar meraih ponsel yang ada di dalam tasnya mengutak atik seperti mengirim pesan pada seseorang.

"Hidup lu pasti indah kan soalnya kan loe nikah sama tuan muda" ucap Dinar namun matanya fokus pada layar ponselnya.

"indah gimana Din ngarang aja lu, hidup gue tuh lagi gak baik baik sekarang" ucap Kanti sambil menyeruput minumannya.

"Emangnya kenapa, cerita dong" tanya Dinar yang langsung menyimpan ponselnya di atas meja.

"Jadi mas Salman itu nikah lagi Din dan yang parahnya lagi dia gak mau ngakuin kalau anak yang gue kandung itu anak dia" ucap Kanti menjelek jelekan suaminya.

"Serius loe" tanya Dinar terkejut mendengar cerita hidup temannya itu.

"Terserah kalau loe gak percaya" ucap Kanti.

"Yang sabar ya Kan, gue ikut sedih " sahutnya.

"Udah malam gue pulang duluan ya Din, takut mas Salman marah kalau gue pulang sampai larut malam" sahut Kanti sambil meraih tasnya dan pergi meninggalkan Dinar seorang diri.

"Kapan kapan mampir ke rumah gue ya Kan" sahut Dinar sedikit berteriak karena Kanti sudah cukup jauh dari tempatnya duduk.

Kanti berdiri di pinggir jalan menunggu taksi lewat, karena sudah hampir malam Kanti tak mungkin menghubungi supir pribadinya.

Karena Kanti juga takut jika tuan Salman tau kalau Kanti suka keluyuran malam hari.

"Berhenti pak" teriak Kanti saat ada taksi lewat depan matanya.

"Antar saya pulang pak" ucapnya saat sudah masuk ke dalam mobil.

Mobil melaju cukup kencang karena keadaan jalan tak terlalu ramai pengendara.

"Berhenti di gerbang sana" tunjuk Kanti pada rumah yang paling mewah di antara rumah rumah yang lain.

Kanti turun dan tak lupa memberikan beberapa lembar uang untuk supir taksi itu.

Kanti berjalan masuk ke arah gerbang, terlihat ada dua satpam sedang menjaga di sana.

"Sutt suttt" panggil Kanti pada kedua satpam itu.

Kedua satpam itu mendekat pada Kanti.

"Cepat buka gerbangnya" perintah Kanti dengan berbisik.

Kanti masuk kedalam rumah, mengendap endap seperti maling, Kanti berpikir kalau tuan Salman sudah tidur.

Perkiraan nya salah sekarang tuan Salman akan menuju dapur karena akan makan.

"Kamu dari mana Kanti" tanya tuan Salman yang sedang berdiri di dekat tangga.

Kanti terkejut bukan main, sekarang dia ketahuan suka keluyuran malam hari.

"M-mas" ucap Kanti terbata bata.

"Dari mana hah" tanya tuan Salman lagi.

Nada bicaranya seperti menahan marah.

Kanti hanya menunduk dan tak bisa menjawab apa apa.

"Ohh jadi ini pekerjaan kamu tiap malam keluyuran tak jelas" rahang tuan Salman mengeras seperti ingin menelan Kanti hidup hidup.

"Aku cuman cari angin segar mas".

"cari angin semalam ini, apa anginnya tak bisa masuk ke rumah ini sampai sampai kamu harus pergi keluar untuk mencari Angin" sahut tuan Salman nada bicaranya seperti tak sedang main main.

"Maaf mas" ucap Kanti menunduk.

"maaf sudah bosan aku memaafkanmu Kanti, dari dulu pun kau selalu berbuat salah dan selalu minta maaf tapi terus di ulangi lagi sampai kapan kamu akan seperti ini Kanti, ingat sekarang kau akan menjadi seorang ibu dari anak kita rubahlah sikap kamu Kanti" nasihat tuan Salman panjang lebar pada Kanti.

"Anak kita" tanya Kanti yang merasa senang mendengar kalau Tuan Salman mengakui anaknya.

"Apa mas sudah menerima anak ini" tanya Kanti sambil mengelus perutnya yang masih rata.

"Terpaksa Kanti karena ibu yang minta" jawabnya ketus.

Kanti hanya diam saja saat mendengar hal itu.

"Tidurlah kamu harus istirahat" perintahnya.

"Baik mas" sahut Kanti langsung masuk ke dalam kamarnya.

'Syukurlah mas Salman sudah mau menerima anak ini' gumam Kanti sambil tersenyum.

Tuan Salman masih memperhatikan kepergian Kanti walau pun pintu kamarnya sudah di tutup.

Saat tuan Salman berbalik dan hendak pergi ke kamarnya rasanya rasa laparnya itu sudah hilang.

Dia di kejutkan dengan keberadaan Aisyah yang berdiri mematung tak jauh dari tempatnya berdiri.

Tuan Salman melihat air mata Aisyah jatuh ke pipi mulusnya.

"Aisyah" gumam tuan Salman.

Aisyah langsung berlari ke arah kamarnya.

"Aisyah tunggu" ucap tuan Salman yang mengikuti Aisyah dari belakang.

Aisyah membanting pintu cukup keras.

Dia menangis di atas ranjang dan menyembunyikan wajahnya pada bantal yang empuk.

"Ais buka pintunya" teriak tuan Salman dari luar pintu kamar Aisyah.

Aisyah tak menjawab pangilan suaminya dia hanya terus menangis.

Lama tuan Salman menggedor gedor pintu Aisyah, akhirnya tuan Salman kehabisan kesabaran juga.

Dia menendang pintu itu dengan keras hingga membuat kunci pintu itu jebol.

Brakk

"Ais kamu kenapa" tanya tuan Salman yang menyadari kalau istrinya sedang menangis.

Tuan Salman mendekati Aisyah, dia membelai kepala Aisyah yang di tutupi oleh hijab.

"Pergilah tuan aku mau sendiri dulu" ucap Aisyah mengusir halus suaminya itu.

"Kamu kenapa Ais" tanya tuan Salman lagi.

"Tidak tuan anda tidak akan mengerti" ucap Aisyah sambil menghapus air mata yang membasahi pipinya.

"Jangan membuatku bingung Ais Ceritalah" ucap tuan Salman.

"pergilah tuan bukankan anda tidak menyukai saya" ucap Aisyah.

"Kata siapa aku tak suka padamu Ais".

"buktinya sampai sekarang tuan tak pernah menyentuhku" ucap Aisyah yang membuat tuan Salman tersenyum tipis.

"Memangnya apa kau mengijinkan aku untuk menyentuh mu Ais" goda tuan Salman.

"Sudahlah tuan saya mau sendiri, anda silahkan pergi dari sini" ucap Aisyah.

"baiklah aku pergi Ais" ucap tuan Salman sambil mendaratkan satu kecupan di kening Aisyah.

Aisyah terlihat malu karena perlakuan tuan Salman padanya.

Bahkan tangisannya pun reda setelah tuan Salman pergi.

Bukannya cemburu namun Aisyah hanya merasa sedikit baperan kalau menyangkut tentang rumah tangganya.

Apa lagi dia malu saat ibu mertuanya bertanya tentang nafkah lahir bathin dari suaminya.

******

Pagi ini Aisyah duduk di kursi meja makan sendirian, dia hanya melihat semua pembantu yang sibuk mengerjakan pekerjaan rumahnya.

"Non mau masak apa sekarang" tanya salah satu juru masaknya.

"Masak sayur saja bi, lagian kan Mbak Kanti sedang hamil jadi dia harus banyak makan Sayur" jawab Aisyah.

Aisyah mengambil gelas menuangkan air dari teko ke dalamnya.

'Kamu gak boleh cemburu sama mbak Kanti, Ais, mbak Kanti juga kan istrinya tuan Salman' batin Aisyah berkecambuk mengingat pengakuan tuan Salman yang tak pernah menyentuh Kanti.

Tapi disisi lain tuan Salman mengakui kalau anak itu anaknya juga.

Aisyah binggung harus percaya yang mana.

"Ya alloh maafkan hamba karena sudah berprasangka buruk pada suami hamba" batin Aisyah.

Tuan Salman turun dari tangga lantai dua.

Dia menenteng tas berisi laptop dan berkas berkas penting untuk di kantor.

Tuan Salman menuju ke arah meja makan, hanya satu hal yang dia pikirkan yaitu Aisyah.

Jika dia langsung pergi ke kantor tanpa makan dahulu pasti Aisyah akan merasa tak pernah di anggap oleh suaminya, makannya sebelum ke kantor dia sempatkan untuk makan walau sebenarnya perutnya tak terasa lapar.

Tuan Salman duduk tepat di samping Aisyah.

"Kamu kenapa Ais" tanyanya yang melihat Aisyah melamun.

"Tidak tuan, apa tuan mau makan, biar aku siapkan" dengan sigap Aisyah menyiapkan makanan untuk suaminya itu.

"Terima kasih Ais, duduk dan makanlah denganku" titah tuan Salman.

Aisyah duduk dan makan.

"Kamu sudah salah sangka padaku Ais" sahut tuan Salman saat mulutnya masih di penuhi dengan nasi.

"Iya tuan Saya minta maaf, seharusnya saya tidak seperti ini, saya sangat menyesal tuan maafkan saya" ucap Aisyah sambil menempelkan kedua telapak tangannya memohon.

"Saya menyesal tuan, seharusnya saya tidak marah seharusnya saya sadar diri kalau tuan bukan hanya suami saya tapi tuan juga suami mbak Kanti dan tuan berhak untuk melakukan apa pun dengan mbak Kanti" ucap Aisyah lagi.

"Aisyah diam" ucap tuan Salman sedikit meninggikan suara tepat di wajah Aisyah.

Mata tuan Salman menggambarkan dia marah pada Aisyah.

Aisyah yang menyadari itu langsung menunduk dan menyembunyikan tangannya kebelakang.

"Diam Aisyah jangan katakan apa pun lagi tentang Kanti aku sudah muak dengan drama ini, aku tak pernah menyentuh Kanti Ais, aku kira kamu beda dengan Kanti ternyata semua wanita sama saja, selalu membuat pertengkaran dan membesar besarkan masalah" ucap tuan Salman yang sudah mulai tenang tak seperti tadi lagi.

Aisyah menahan air matanya yang hampir jatuh jujur saja hati Aisyah sangat rapuh jika di bentak apalagi di bentak oleh suaminya sendiri.

Namun sekuat kuatnya Aisyah menahan Air mata tetap saja butiran bening itu lolos dari mata cantik Aisyah.

Tuan Salman yang menyadari bahwa istrinya menangis langsung luluh seketika.

Dan merasa menyesal karena sudah membentak istrinya.

"Maaf Ais" lirih tuan Salman merangkul tubuh Aisyah.

Tapi tak ada jawaban dari Aisyah, Aisyah hanya menunduk dan terus menangis.

Tuan Salman membawa Aisyah dalam pelukannya.

"Maaf Ais aku salah karena sudah meninggikan suara pada mu tadi maaf" ucapnya lirih.

Tuan Salman mengeratkan pelukannya karena merasa menyesal karena sudah membentak wanita yang dia sayangi.

"Maaf tuan Saya Sudah keterlaluan" ucap Aisyah.

"Maafkan saya juga Ais sudah membentakmu" ucap tuan Salman menyesal.

Padahal dia sudah berjanji bahwa tak akan pernah membentak wanita, karena dia tau kalau hati seorang wanita itu lemah jika di bentak.

Bahkan ibunya pun dulu sering menangis saat Ayahnya membentaknya karena masalah sepele.

Makannya dia berjanji untuk tidak pernah membentak seorang wanita karena kesalahannya namun janjinya itu sudah dia langgar karena sudah membentak istrinya hanya karna kesalahan sepele istrinya.

Tapi tuan Salman sangat malas jika ada yang mengungkit ungkit masalahnya dengan Kanti.

Tuan Salman melepas pelukannya mengangkat dagu Aisyah dengan pelan karena Aisyah masih menunduk tak berani melihatnya.

"apa kamu mau memaafkan suamimu yang bodoh ini Ais" tanya tuan Salman pada Aisyah yang di balas anggukan oleh Aisyah.

Tuan Salman mengusap air mata Aisyah yang membasahi pipi putih istrinya itu.

"Maaf Ais aku terlalu emosi karena masalah ini jadi aku melampiaskannya padamu" ucap tuan Salman lagi.

Aisyah mengangguk patuh,

"Maafkan saya juga tuan sudah keterlaluan pada Anda, saya sudah melukai hati anda tuan" ucap Aisyah.

"Sudahlah Ais aku yang salah" ucap tuan Salman mengalah.

"Yaudah aku berangkat Ais, jaga diri di rumah ingat jangan banyak melamun ya" ucap Tuan Salman sambil membelai lembut kepala Aisyah.

Tuan Salman mendaratkan kecupan di pipi kiri Aisyah.

Aisyah meraih tangan tuan Salman dan menciumnya dengan takzim.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Leni Nurleni LN
ceritanya bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri kedua Tuan Salman   bab 8 kedatangan Iqbal

    Di rumah besar kediaman keluarga Imran Alfarizki, yang memiliki hampir puluhan pembantu dan beranggota keluargakan 7 orang.Di rumah itu semua orang sedang sibuk mempersiapkan kepulangan anak kedua dari istri ketiganya tuan besar Imran Alfarizki yang bernamakan Iqbal Alfarizki itu.Setelah hampir 5 tahun tak bertemu, keluarga besar itu menyiapkan kepulangannya dengan sangat meriah, menyiapkan makanan dan minuman untuk menjamunya, membersihkan kamar tidurnya.Iqbal selalu di perlakukan bak raja di sebuah istana,"Lihat apa kamar Iqbal sudah siap" teriak seorang wanita Cantik keturunan Inggris dan Indo itu.Dengan mata yang biru dan perawakan yang langsing bak gitar biola, membuat dia terlihat masih seperti gadis padahal untuk umurnya sudah memasuki kepala empat."Sudah madam Rose" jawab salah satu pembantu yang masih membawa alat alat pembersih.Madam Rose dia adalah ibunya Iqbal, istri ketiganya tuan besar Imran Alfarizki.Hanya dialah yang paling tuan Imran sayangi dari ketiga istrin

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09
  • Istri kedua Tuan Salman   bab 9 malam ini

    Di kediaman Imran Alfarizki house,Seorang lelaki sedang duduk memandangi halaman rumahnya yang luas dia sesekali membayangkan wajah Aisyah yang sedang tersenyum."Iqbal" sahut madam Rose yang membuyarkan lamunan Iqbal tentang Aisyah."What mommy" tanya Iqbal."Tolong belikan mommy mangga muda yang ada di toko buah depan gang sana, bisa gak" sahut madam Rose sambil menyodorkan uang lima puluh ribu pada Iqbal."What no mommy I shy" sahut Iqbal merasa malu jika harus membeli mangga padahal pembantu juga cukup banyak."Malu? Tolonglah Iqbal mommy ini sedang ngidam ini juga kan adik kamu" ucapnya sedikit manja pada putra sulungnya."Iya mommy " ucapnya sambil berjalan pergi meninggalkan mommynya.Iqbal berjalan di jalanan yang cukup ramai, dia melihat ke sekitar mencari tukang mangga muda yang biasanya berjualan disini.Akhirnya Iqbal menemukan juga tukang mangga muda pesanan mommynya, namun cukup jauh dari kediaman Alfarizki."1 kg pak" ucapnya."Baik den" sahut tukang mangga itu.Iqbal

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-10
  • Istri kedua Tuan Salman   bab 10 masa lalu Kanti

    Pagi ini terasa dingin karena cuaca yang kurang mendukung, Jam di dinding sudah menunjukan pukul 7 pagi. Tetapi Aisyah dan tuan Salman masih tertidur karena hangatnya selimut yang menutupi tubuh mereka.Para pembantu tak berani membangunkannya karena takut menganggu dan takut tuan Salman marah karena sudah lancang membangunkannya.Alarm di kamar Aisyah berbunyi, sehingga membangunkan mereka yang masih berada di alam mimpi.Mata Aisyah terbuka dia melihat jam Alarm yang ada di atas nakas, sengaja Aisyah menyetel alarm karena dia akan melaksanakan sholat Dhuha supaya Aisyah tak lupa."Astagfirulloh sudah siang" gumam Aisyah sambil terburu buru bangun.Aisyah melihat suaminya yang masih tertidur."Tuan bangun sudah siang" ucap Aisyah sambil menepuk pelan pipi suaminya itu.Mata tuan Salman terbuka dia tersenyum saat melihat Aisyah yang masih memakai piyama."Bangun tuan sudah pukul 7 pagi" ucap Aisyah lagi.Tuan Salman langsung bangkit dari tidurnya."Apa kesiangan, sekarang ada meeting

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-11
  • Istri kedua Tuan Salman   bab 11

    "Bangun tuan" ucap pak supir membangunkan Iqbal yang tak sadarkan diri karena terlalu banyak minum."Diam bodoh" gerutu Iqbal masih belum sadar juga, karena terlalu banyak minum Iqbal jadi lupa kalau dia sedang berada di indonesia tempat orang tuanya.Pak supir itu turun dari mobil dan membelikan jus jeruk lemon untuk menghilangkan pengaruh minumannya."Minum ini tuan" sahut supir itu sambil menyodorkan minuman ke mulut Iqbal."Asam gob*k kau mau meracuniku" racau Iqbal memarahi supirnya itu.'Bagaimana ini pasti tuan besar marah jika melihat tuan Iqbal seperti ini' gumam supir itu.**Aisyah berjalan ke arah mobilnya terparkir di halaman, disana sudah ada supir yang sudah siap untuk berangkat mengantar Aisyah pergi ke perpustakaan."Pak ke perpustakaan yang dekat cafe ya" sahut Aisyah.Pak supir merasa kebingungan memangnya ada perpustakaan yang berdekatan dengan cafe.Aisyah mengerti kalau supirnya itu tak tau tempatnya, memang perpustakaan itu baru buka jadi belum banyak orang yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-12
  • Istri kedua Tuan Salman   bab 12 wanita untuk Iqbal

    Di malam yang begitu sunyi, Aisyah berbaring sambil menatap langit langit rumahnya, dia tak bisa tidur malam ini.Dia melihat ke arah sampingnya dimana suaminya yang tengah tertidur pulas.Aisyah menatap wajah suaminya.Tampan, gagah dan berwibawa itulah yang Aisyah lihat dari diri tuan Salman.Aisyah merasa bersyukur karena telah di pertemukan dengan tuan Salman, bahkan semasa hidup Aisyah belum pernah mencintai orang lain sebesar cintanya pada tuan Salman, terkecuali kedua orang tuanya.Aisyah berusaha memejamkan matanya yang sangat berat karena katuk nya belum datang, namun karena pikiran Aisyah sedang berkelana jadi matanya seperti enggan untuk di ajak tidur.Aisyah memikirkan kejadian tadi siang yang menimpa pada dirinya.Adegan Iqbal terus saja terngiang ngiang di kepala Aisyah, seperti film yang sedang di putar di bioskop."Aku tak menyangka Iqbal berani melakukan hal serendah itu hanya karena sakit hati karena aku" batin Aisyah, ada sedikit rasa iba pada Iqbal.Aisyah bangun d

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13
  • Istri kedua Tuan Salman   bab 13 cari muka

    Iqbal menuju ke arah rumah kakaknya alasan nya cuman satu yaitu ingin bertemu dengan Aisyah kakak iparnya yang sangat menarik itu.Namun Iqbal melihat ada Kanti yang tengah bersama dengan seorang laki laki yang cukup asing bagi Iqbal, namun mereka sangat dekat bahkan mereka bermesraan di hadapan umum."Apa mungkin Kanti selingkuh" gumam Iqbal tersenyum dia mikir kan hal yang sangat bagus untuk membuat hubungan Kanti dan Salman rengang."Kenapa tak Aisyah yang salingkuh biar mereka cerai dan Aisyah aku nikahi" gumam Iqbal.Sesampainya di kediaman kakaknya, Iqbal langsung masuk ke dalam tapi sayang ada tuan Salman juga di sana yang membuat Iqbal cukup kecewa dia harap kalau di rumah itu hanya ada Aisyah saja."Iqbal ada apa" tanya tuan Salman saat melihat adiknya datang."kak aku mau main saja" ucap Iqbal."Oh baiklah ayo masuk" ucap tuan Salman.Iqbal yakin kalau tuan Salman tak tau masalah saat Iqbal mabuk jadi Iqbal tak perlu merasa bersalah karena pernah menyatakan cinta nya pada Ai

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-14
  • Istri kedua Tuan Salman   bab 14 bermalam dengan kanti

    Kanti sangat marah pada Aisyah yang sekarang sangat dekat dengan Tuan Salman, Bahkan Kanti sekarang benar benar sangat cinta pada tuan Salman."Harusnya aku yang ada di sisi mas Salman bukan Aisyah yang cari muka itu" ucap Kanti geram.Dia sangat marah dia langsung menuju ke arah kamar Asiyah karena Tuan Salman ada di kamar Aisyah."Mas" sahut Kanti di ambang pintu.Aisyah membukakan pintu nya karena merasa ada yang datang."Mbak ada apa" tanya Aisyah saat melihat kalau yang datang itu adalah Kanti."Mana mas Salman" tanya Kanti."Ada lagi rebahan" ucap Aisyah.Kanti langsung masuk ke dalam kamar tanpa persetujuan dari Aisyah terlebih dahulu."Mas aku mau malam ini kamu tidur di kamarku" ucap Kanti."Untuk apa" tanya tuan Salman menatap pada istri tua nya itu."Aku mau memperbaiki hubungan kita aku mau kita seperti pasangan pada umumnya" ucap Kanti."Bukannya di luar sana kamu sudah punya pacar ajak saja dia tidur di kamar mu" ucap Tuan Salman."Aku gak punya pacar aku hanya setia pad

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-15
  • Istri kedua Tuan Salman   bab 15

    Pagi harinya Aisyah menyiapkan makanan untuk suaminya, semalam Aisyah tak terlalu tidur nyenyak karena kepikiran pada tuan Salman yang tidur di kamar Kanti.Namun Aisyah tak boleh egois dia harus ikhlas menerima hal itu walaupun di dalam hati nya terasa sangat sesak sekali.Tuan Salman baru saja bangun dia melihat pada Kanti yang sekarang tengah memeluknya.Dengan cepat tuan Salman menghempaskan tubuh Kanti dari tubuhnya.Tuan Salman langsung bangun dia menatap pada Kanti yang masih tidur padahal sudah siang.Tuan Salman melewatkan sholat dua rakaat nya itu, walaupun begitu tapi dia tetap melakukan nya karena dia tak mau melewatkan nya.Kali ini tuan Salman benar benar kesiangan bukan menunda nunda sebuah kewajiban yang sudah menjadi Fardhu bagi setiap manusia.Tuan Salman masuk ke dalam kamar Aisyah yang tak jauh dari kamar Kanti."Aisyah pasti sudah bangun, kenapa dia tak membangunkan aku" ucap tuan Salman.Saat ini dia benar benar merindukan istri nya itu, Tuan Salman belum pernah

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-16

Bab terbaru

  • Istri kedua Tuan Salman   Bab 95 Tamat

    Persiapan sudah banyak yang di lakukan untuk pernikahan Kenan dan Nindi sayangnya pernikahan itu tidak bisa di batalkan apa lagi mereka semua sudah melakukan persiapan.Kenan yang saat ini merasa sangat di rugikan dia menyesal karena melakukan hal itu."Bagaimana aku bisa melewati ini semua, Arghh aku bingung" kesal Kenan.Namun saat ini orang tua Nindi datang ke sana, mereka merasa sangat bersalah apa lagi saat ini Nindi ketahuan tengah mengandung dengan seorang laki laki yang tak lain adalah tetangga orang tuanya.Mereka datang guna meminta maaf pada Kenan karena pernikahannya harus batal."Maafkan kami tuan" ucap orangtua Nindi yang saat ini merasa sangat bersalah atas putri nya."Saya tidak menyangka kalau Nindi akan seperti itu" ucap Kenan namun dalam hati nya dia merasa sangat bahagia apa lagi dia bisa menikah dengan Mira."Maafkan kami karena pernikahan nya harus batal" ucap papah Nindi."Baiklah kami akan terus melanjutkan pernikahan ini Kenan akan aku nikah kan dengan Mira" u

  • Istri kedua Tuan Salman   Bab 94 Kebenaran

    "Aku menghamili Mira" sahut Kenan.Semua keluarga yang ada di sana langsung menatap pada Mira dan Kenan, mereka terkejut bukan main apa lagi selama ini kenan tidak pernah berbohong."Tapi aku tidak hamil" geram Mira."Sejak kapan" tanya tuan Imran."Aku khilaf" ucap Kenan."Tuan berhenti bicara yang bukan bukan" geram Mira."Menikah lah dengan aku" ucap Kenan."Aku tidak mau" ucap Mira."Ada apa ini" tanya Ibu ayu."Aku bersalah kak" ucap Kenan menatap pada Ibu ayu."Ya salah apa" tanya Ibu ayu yang masih bisa tahan pada apa yang Kenan bicarakan itu."Aku tidak mau kalau hal itu terjadi kasihan keluarga Nindi sudah mempersiapkan semuanya" ucap mamah Laras."Tapi tidak mungkin aku menikah dengan dia" ucap Kenan."Kenan kamu yang mau sama Nindi kan" sahut Mamah Laras."Ya tadinya tapi setelah aku membuka mata aku, rasanya aku muak dengan Nindi" ucap Kenan yang dahulu menjadi kan Nindi sebagai pelampiasan dari Mira.Namun selama mereka bersama tak ada apa pun yang terjadi, hanya saja mer

  • Istri kedua Tuan Salman   Bab 93 Aku menghamili Mira

    Velisya semakin gelisah apa lagi tidak ada reaksi sedikit pun dari Rasyid dan dirinya."Apa obatnya memang tidak bereaksi ya, atau jangan jangan minuman itu di minum oleh Mira dan Paman Kenan, Astaga bodoh sekali kamu Vey" geram Velisya.Velisya menatap pada pembantu yang datang ke sana."Bi apa kamu melihat Mira" tanya Velisya."Tadi sepertinya ke ruang main" ucap pembantu itu."Oh baiklah" ucap Velisya."Ada apa" tanya Rasyid."Tidak ada aku hanya tidak melihat Mira saja" ucap Velisya."Paling dia mengurus anaknya" ucap Rasyid."Ya" ucap Velisya.Sedangkan di dalam kamar saat ini Kenan sudah benar benar terpengaruh oleh obat yang Velisya masukan pada minuman itu.Kenan menatap pada Mira yang kegerahan di bawahnya itu.Kenan tidak terlalu merasakan panas hanya saja hasrat dia yang semakin menggebu gebu ingin segera di tuntaskan."Hah kenapa Mira malah memeluk aku" gumam Kenan."Tuan ahh panas" keluh Mira."Maafkan aku Mira" ucap Kenan.Namun sesuatu hal yang aneh terasa oleh Kenan, d

  • Istri kedua Tuan Salman   Bab 92 pernikahan Velisya

    Satu bulan kemudian...Acara pernikahan Velisya sudah tiba saat ini semua keluarga sudah bersiap untuk menyambut keluarga Rasyid.Kenan saat ini sedang mencari dasi yang ada di tas, tapi sayang tidak dia temukan dasi itu."Mira" sahut Kenan."Ya tuan" ucap Mira yang saat ini sudah di dandani dengan sangat cantik.Mira datang ke sana, Kenan merasa sangat terpana pada kecantikan Mira yang sangat natural itu."Dasi" ucap Kenan.Mira mengambil tas Kenan yang ada di atas ranjang, Mira memberikan dasi yang dia simpan di kantong yang paling kecil."Ini tuan mau aku pasangkan" tanya Mira."Boleh" ucap Kenan.Mira memasang dasi Kenan, Mira tentu saja tak akan lupa kalau beberapa hari lagi adalah pernikahan Kenan dengan Nindi.Walaupun hatinya begitu sakit hanya saja dia tidak mungkin melakukan apa pun apa lagi sekarang mereka sudah bercerai."Malam ini kita nginap saja di sini" ucap Kenan."Ya baiklah" ucap Mira."Kanaya aman" tanya Kenan."Aman" ucap Mira.Namun saat ini Mira akan merencanaka

  • Istri kedua Tuan Salman   bab 91 Kesedihan Kanti

    Aisyah dan tuan Salman menunggu di depan ruangan UGD yang saat ini tengah memeriksa seorang pasien yang pingsan di tengah jalan.Aisyah mengendong bayi perempuan itu dia langsung mendekap bayi itu saat tau kalau bayi itu adalah bayi dari orang yang sudah tak dia temui selama satu tahun lamanya."Aisyah bayinya sejak tadi menangis" ucap tuan Salman."Aku akan kasih asi" ucap Aisyah yang langsung di hentikan oleh tuan Salman, saat ini tuan Salman menggeleng tidak memberikan ijin pada Aisyah untuk memberikan asi pada bayi yang tidak dia kenal."Kenapa" tanya Aisyah."Aku akan beli susu formula yang itu cuman milik Reynan" ucap tuan Salman."Baiklah jangan lama" sahut Aisyah."Ya" ucap tuan Salman.Tuan Salman langsung membeli kan dot dan susu formula yang ada di apotek rumah sakit itu.Bahkan tuan Salman juga di bantu oleh suster untuk membuat susunya, bahkan tuan Salman juga harus merendam beberapa menit dot itu di air yang hangat.Katanya supaya kumannya hilang, tuan Salman melakukan n

  • Istri kedua Tuan Salman   bab 90

    Kenan datang ke arah ruang tamu yang sejak tadi ada Nindi di sana, Nindi hanya diam saja di sana tanpa bicara apa pun."Kamu ini ngapain sih, kenapa suruh dia ke sini lagi" ucap Nindi."Aku gak tau" ucap Kenan ketus bahkan tanpa ekspresi sedikit pun."Usir saja dia" ucap Nindi."Gak mungkin, aku butuh pembantu" ucap Kenan yang langsung pergi masuk ke dalam kamarnya.Namun saat dia akan masuk dia menatap pada Nindi yang masih ada di ruang tamu itu."Jalan keluarnya ada di sana" sahut Kenan menunjuk pada pintu utama.Nindi kesal dia langsung pergi dari sana meninggal kan Kenan dengan kekesalan yang sangat dalam pada Kenan."Arghh aku benci pada Mira itu" geram Nindi.Kenan mengambil bantal yang ada di kamarnya dia tau kalau di kamar Mira hanya ada satu bantal.Kenan menuju ke arah sana dia langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.Dan sayangnya saat ini Mira tidak memakai pakaiannya karena dia baru saja mandi, hanya handuk saja yang membalut tubuh Mira yang putih dengan gurat

  • Istri kedua Tuan Salman   bab 89 Mira pembantu Kenan

    Di sebuah cafe yang sangat besar itu saat ini Mamah Laras tengah bertemu dengan Nindi teman Kenan."Bagaimana penawaran aku" tanya mamah Laras saat sudah mengiming imingi Nindi, harta kalau Nindi mau menikah dengan Kenan.Mamah Laras menatap pada Nindi yang saat ini tengah berpikir."Saat kamu meminta aku untuk meracuni pikiran Kenan aku lakukan tapi kamu tidak memberikan aku uang" ucap Nindi."Ya maka dari itu kamu mau kan menikah dengan Kenan, aku yakin setelah menikah harta Kenan akan jadi milik kamu" ucap Mamah Laras."Tapi" Nindi Ragu."Apa lagi kalau gak mau terserah aku bisa cari wanita yang lebih cantik dari kamu" ucap Mamah Laras."Ya baiklah aku mau" ucap Nindi."Aku akan atur rencananya" ucap Mamah Laras."Aku ikut saja" ucap Nindi."Besok kamu datang ke rumah Kenan ini alamatnya dia pindah tadi" ucap Mamah Laras."Ya baiklah" ucap Nindi.Pagi ini Mira di jemput oleh mobil yang lumayan bagus saat ini dia akan pergi dari sana meninggalkan Arman dan Neni yang selama ini memba

  • Istri kedua Tuan Salman   bab 88 pekerjaan untuk Mira

    PlakkTamparan mendarat di pipi Mamah Laras, pelakunya adalah Ibu ayu yang sudah sangat emosi itu."Aku tekankan sekali lagi anak yang Mira bawa itu bukan anak dia tapi itu anak yang dia pungut" ucap Ibu ayu yang langsung menangis sesenggukan."Hah" semua keluarga tercengang mendengar hal itu.Ibu Ayu hanya bisa menangis saja karena dia merasa sangat marah pada Mamah Laras yang bahkan sudah menghina ibu kandungnya."Urusan kehidupan mu Laras" sahut Madam Rose yang langsung membawa Ibu Ayu untuk pergi dari sana."Ayo ayu" ucap Madam Rose."Ya" ucap Ibu ayu.Saat ini tuan Imran merasa kalau ucapan Ibu ayu mungkin saja benar apa lagi selama ini Ibu Ayu tidak berani bicara kan hal itu masalah Jaya sudah berpuluh puluh tahun yang lalu."Aku kecewa pada mu" ucap tuan Imran."Mas ayu berbohong" ucap mamah Laras."Berbohong bagaimana aku lebih percaya pada Ayu dari pada kamu, lihat sejak tadi kamu yang memulai perdebatan itu aku sadar akan hal itu Laras jadi aku mohon kamu untuk tidak ikut ca

  • Istri kedua Tuan Salman   Bab 87 Mira pulang

    "Beneran Mom saat ini Mira akan menggugat cerai paman, aku membenarkan hal ini sih apa lagi paman kasar pada Mira, bahkan paman bilang kalau Mira adalah penghianat" ucap Velisya yang tengah bercerita pada Mommy nya itu tentang Mira dan Kenan."Benarkah" tanya Madam Rose yang penasaran."Ya maka dari itu aku meminta Daddy membatalkan gugatan cerai" ucap Velisya."Dengan jaminan kamu menikah dengan Rasyid" tanya madam Rose."Ya" ucap Velisya."Baiklah kamu hebat jika melakukan hal ini tapi sayang apa kamu yakin akan menikah dengan Rasyid" tanya Madam Rose."Sebenarnya aku gak suka dengan hal ini tapi Mom apa aku bisa melawan Daddy apa lagi Daddy pasti akan memaksa" ucap Velisya."Pendapat kamu tentang Rasyid itu seperti apa" tanya madam Rose."Tampan, baik, kaya" ucap Velisya."Yang lain" tanya Madam Rose."Ada sih mungkin Pak Rasyid itu tegas, suka marah marah, om om, ketus, kalau bicara suka ngawur, gak ada yang aku suka Mom" ucap Velisya."Dari hal kecil tak ada yang kamu suka" tanya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status