Tuan Salman menangis dia sangat cengeng kalau tentang urusan itu, dia sebenarnya tak mau kehilangan Aisyah sampai dia semarah itu karena dia tak mau Aisyah sampai jatuh ke pelukan orang lain.Tapi sayang Tuan Salman sangat sangat marah dia tak bisa berpikir jernih apa lagi untuk masalah percintaan nya.Dia sudah di khianati oleh Kanti tapi Tuan Salman tak pernah mempermasalahkan hal itu karena dia tak suka pada Kanti apa lagi Kanti hanya menginginkan harta tuan Salman saja.Dan hal itu juga di ketahui oleh tuan Salman, karena sebagai laki laki yang bertanggung jawab tuan Salman sudah berkewajiban untuk menafkahi Kanti.Jika hartanya habis pun tuan Salman tak bermasalah karena harta itu bukan seluruh nya punya dia, tapi itu warisan dari Tuan Besar Imran yang sudah mewariskan Harta nya pada putra sulungnya.Tuan Salman menghapus air mata nya, wajah tampan itu sekarang di basahi dengan air mata yang keluar karena seorang wanita.Memang benar kata salah satu Ustadz yang tuan Salman pernah
Iqbal memperlihatkan sebuah foto pada Kanti yang ternyata foto itu adalah Foto Aisyah dengan laki laki itu."Aku yakin laki laki ini mantan Aisyah" ucap Iqbal.Kanti melihat foto itu dan benar saja foto itu adalah foto Aisyah dan seorang laki laki."Apa Mas Salman tak marah melihat ini" tanya Kanti."Aku gak tau tapi aku yakin kalau kak Salman pasti marah aku sudah kirimkan foto ini padanya" ucap Iqbal."Kau terlalu berpikir ini gampang, Iqbal kakak mu itu sangat susah untuk di bohongi dia tak mungkin percaya begitu saja" ucap Kanti."Tapi aku yakin kalau kak Salman suka pada Aisyah jadi dia akan percaya" ucap Iqbal."Kau pikir gampang" tanya Kanti."Aku tau kak Salman lah" ucap Iqbal."Kalau ini gak berhasil aku dapat apa" tanya Kanti."Kamu akan tetap mendapatkan harta kak Salman" ucap Iqbal."Oh ya aku gak mau ikut aku takut gagal, menjadi seperti ini yang bisa bersama mas Salman walaupun ada Aisyah" ucap Kanti."Sekarang tidak lagi aku hanya perlu bicara pada kak Salman kalau kau
Keesokan harinya mereka bersiap siap saat ini tuan Salman belum memberi tahukan hal itu pada kanti apa lagi tak berguna juga Kanti jika di beri tau."Mas mau ke mana" tanya Kanti bertanya lebih dahulu."Aku akan jalan jalan bersama Aisyah" ucap tuan Salman."Kenapa mendadak" tanya Kanti."Ya karena kan kami belum bulan madu jadi kami akan bulan madu sekarang" ucap Tuan Salman."Oh" ucap Kanti.Tuan Salman menatap pada Kanti yang tumben sekali diam tanpa protes."Kamu sakit" tanya Tuan Salman."Tidak" ucap Kanti."Oh" ucap tuan Salman.Kanti justru merasa sangat iri pada Aisyah karena Aisyah sangat di cintai oleh tuan Salman berbeda dengan nya yang hanya di jadikan sebagai istri status saja.Ya selama ini Kanti menjadi istri hanya sebagai istri di status nya saja bukan istri sungguh sungguh istri yang tuan Salman cintai.Dan Semarang Aisyah dia malah merasakan cinta tuan Salman yang sejak lama tak pernah Kanti dapatkan.Selama tiga tahun baru sekarang kanti merasa takut kehilangan tuan
Mereka hanya diam menatap pada atap yang bocor tuan Salman tak enak hati pada Aisyah karena sudah membawa istri nya untuk mengalami hal memalukan ini."maaf Aisyah aku gak tau akan se parah ini" ucap Tuan Salman."Tak apa tuan jangan seperti itu" ucap Aisyah."baiklah kamu mau makan lagi lumayan mie yang tadi masih ada sisanya" ucap Tuan Salman."Baiklah ayo" ucap Aisyah.Di bawah gemerincing hujan mereka menikmati mie yang baru saja tuan Salman masak Walaupun sedikit Overcook (terlalu matang)."Aisyah aku harap hubungan kita seperti ini seterusnya" ucap Tuan Salman."Ya tuan aku juga sudah jatuh cinta pada mu" ucap Aisyah."Terima kasih, Aisyah kalau aku jujur mungkin kamu adalah cinta pertama ku" ucap tuan Salman."Benarkah" tanya Aisyah."Ya kamu cinta pertama aku dan bukan Kanti ya" ucap Tuan Salman."Ya aku percaya, aku senang terima kasih" ucap Aisyah."Ya" ucap tuan Salman.**Sedang kan Iqbal dan Kanti saat ini dia mencari keberadaan Aisyah dan tuan Salman tapi sayang mereka b
Tuan Salman dan Aisyah rencana nya akan pulang karena dia tak mungkin tetap ada di sana apa lagi semalaman dia tak tidur hanya tidur di lantai yang beralaskan tikar."Kita pulang maafkan aku karena sudah membuat mu kesusahan" ucap Tuan Salman."Jangan begitu bukan salah kamu juga" ucap Aisyah."Terima kasih semalam" ucap tuan Salman.Aisyah hanya tersenyum menanggapi suaminya itu, jujur saja dalam hati Aisyah sangat berat sekali apa lagi dia baru saja masuk ke kehidupan tuan Salman tapi Aisyah sudah di anggap segalanya oleh tuan Salman.Aisyah masih memikirkan Arya yang sangat dia sayangi dahulu, tak tau kenapa hatinya berdesir saat dia mengingat Arya, Aisyah seperti menemukan kehidupan nya yang sudah lama terkubur dalam kenangan."Aku gak boleh egois, tuan Salman membutuh kan aku" gumam Aisyah.Tuan Salman melihat Aisyah yang hanya diam saja tanpa melakukan apa apa."Aisyah kenapa" tanya tuan Salman."Tuan apa aku cantik" tamu Aisyah menatap pada suaminya.Tuan Salman terkejut dia te
Aisyah menerima pesan kalau mertuanya memintanya untuk datang, Aisyah berjalan ke arah suaminya itu berada."Tuan Ibu Ayu meminta kita datang" ucap Aisyah."Aish bisa bantu aku menyelesaikan ini" tanya tuan Salman."apa" tanya Aisyah mendekat pada suaminya."Kancing kemeja aku lepas" ucap tuan Salman."baiklah aku akan bantu" ucap Aisyah yang langsung memasangkan kancing itu dengan menjahit nya tapi tuan Salman tak melepaskan kemeja itu dari tubuh nya.Aisyah kesusahan dia sampai berjinjit untuk menyeimbangkan tingginya dengan suaminya itu."Tuan bisa lepaskan dulu bajumu" tanya Aisyah."Aku gak bisa Aish aku ada meeting online sekarang" ucap Tuan Salman.Aisyah kesusahan, namun tangan besar tuan Salman melingkar di pinggang Aisyah hingga membuat Aisyah naik sedikit."Lakukan dengan cepat" ucap Tuan Salman."Ya tuan" ucap Aisyah.Sedangkan di sana ada Kanti yang melihat kejadian itu, dia cemburu dan sangat tak rela kalau Aisyah yang melakukan itu pada tuan Salman.Kanti mendekat ke ar
Mereka Sampai di kediaman Imran, seperti biasa Tuan Salman di sambut oleh pelayan dan para keluarga nya.Namun satu hal yang paling tuan Salman tak sukai yaitu Tuan Imran selalu mementingkan istri mudanya.Tak heran dia juga seperti itu pada Kanti, namun Tuan Salman punya alasan tertentu kenapa dia tak mau bersama dengan kanti.Bahkan mungkin semua orang juga alasan itu, Tuan Salman menyalami semua tangan keluarga nya di ikuti oleh Aisyah dan Kanti yang ada di belakang tuan Salman."Salman kamu datang" tanya Ibu Ayu yang senang melihat putranya."Ya Bu" ucap Tuan Salman.Kanti menyalami Mamah Laras"Berapa usia kandungan mu" tanya mamah Laras."Dua bulan lebih" ucap Kanti."Sehat terus ya jangan buat keadaan sekitar mempengaruhi bayi mu" ucap mamah Laras."ya mah" ucap Kanti.Tuan Salman melihat Zulfa yang akan menjadi calon Iqbal, bahkan ada Iqbal juga di sana yang tengah memperhatikan Aisyah."Kalian serasi sekali" tanya Paman tuan Salman yang datang ke sana."Hah ya paman" ucap tua
Pagi sekali Aisyah sudah melaksanakan sholat subuh bersama dengan mertuanya itu, dia merasa bahagia karena mertuanya itu sangat menyayangi nya.Namun Aisyah ingin pada suaminya yang sering telat untuk sholat subuh."Bu aku akan bangunkan Tuan Salman dia sering kali telat bangun" ucap Aisyah."Ya baiklah" ucap Ibu ayu.Aisyah pergi dari sana untuk menuju ke kamar suaminya, Aisyah bukan orang pelupa dia tau betul yang mana kamar suaminya itu.Tetapi belum juga sampai Aisyah di kejutkan dengan kedatangan Iqbal yang ada di belakang nya."Aisyah lama tak bertemu" ucap Iqbal menatap pada Aisyah yang saat ini menundukkan kepalanya."Maaf aku mau ke kamar tuan Salman" ucap Aisyah."silahkan ini rumah ku jadi aku berhak kan diam di mana mana juga" ucap Iqbal."Terserah" ucap Aisyah yang langsung berjalan menuju ke arah kamar suaminya.Iqbal memegang tangan Aisyah, namun Aisyah langsung melepas kan nya dengan menarik tangannya."Jangan pegang Pegang" ucap Aisyah."Ohh sorry" ucap Iqbal.Aisyah
Persiapan sudah banyak yang di lakukan untuk pernikahan Kenan dan Nindi sayangnya pernikahan itu tidak bisa di batalkan apa lagi mereka semua sudah melakukan persiapan.Kenan yang saat ini merasa sangat di rugikan dia menyesal karena melakukan hal itu."Bagaimana aku bisa melewati ini semua, Arghh aku bingung" kesal Kenan.Namun saat ini orang tua Nindi datang ke sana, mereka merasa sangat bersalah apa lagi saat ini Nindi ketahuan tengah mengandung dengan seorang laki laki yang tak lain adalah tetangga orang tuanya.Mereka datang guna meminta maaf pada Kenan karena pernikahannya harus batal."Maafkan kami tuan" ucap orangtua Nindi yang saat ini merasa sangat bersalah atas putri nya."Saya tidak menyangka kalau Nindi akan seperti itu" ucap Kenan namun dalam hati nya dia merasa sangat bahagia apa lagi dia bisa menikah dengan Mira."Maafkan kami karena pernikahan nya harus batal" ucap papah Nindi."Baiklah kami akan terus melanjutkan pernikahan ini Kenan akan aku nikah kan dengan Mira" u
"Aku menghamili Mira" sahut Kenan.Semua keluarga yang ada di sana langsung menatap pada Mira dan Kenan, mereka terkejut bukan main apa lagi selama ini kenan tidak pernah berbohong."Tapi aku tidak hamil" geram Mira."Sejak kapan" tanya tuan Imran."Aku khilaf" ucap Kenan."Tuan berhenti bicara yang bukan bukan" geram Mira."Menikah lah dengan aku" ucap Kenan."Aku tidak mau" ucap Mira."Ada apa ini" tanya Ibu ayu."Aku bersalah kak" ucap Kenan menatap pada Ibu ayu."Ya salah apa" tanya Ibu ayu yang masih bisa tahan pada apa yang Kenan bicarakan itu."Aku tidak mau kalau hal itu terjadi kasihan keluarga Nindi sudah mempersiapkan semuanya" ucap mamah Laras."Tapi tidak mungkin aku menikah dengan dia" ucap Kenan."Kenan kamu yang mau sama Nindi kan" sahut Mamah Laras."Ya tadinya tapi setelah aku membuka mata aku, rasanya aku muak dengan Nindi" ucap Kenan yang dahulu menjadi kan Nindi sebagai pelampiasan dari Mira.Namun selama mereka bersama tak ada apa pun yang terjadi, hanya saja mer
Velisya semakin gelisah apa lagi tidak ada reaksi sedikit pun dari Rasyid dan dirinya."Apa obatnya memang tidak bereaksi ya, atau jangan jangan minuman itu di minum oleh Mira dan Paman Kenan, Astaga bodoh sekali kamu Vey" geram Velisya.Velisya menatap pada pembantu yang datang ke sana."Bi apa kamu melihat Mira" tanya Velisya."Tadi sepertinya ke ruang main" ucap pembantu itu."Oh baiklah" ucap Velisya."Ada apa" tanya Rasyid."Tidak ada aku hanya tidak melihat Mira saja" ucap Velisya."Paling dia mengurus anaknya" ucap Rasyid."Ya" ucap Velisya.Sedangkan di dalam kamar saat ini Kenan sudah benar benar terpengaruh oleh obat yang Velisya masukan pada minuman itu.Kenan menatap pada Mira yang kegerahan di bawahnya itu.Kenan tidak terlalu merasakan panas hanya saja hasrat dia yang semakin menggebu gebu ingin segera di tuntaskan."Hah kenapa Mira malah memeluk aku" gumam Kenan."Tuan ahh panas" keluh Mira."Maafkan aku Mira" ucap Kenan.Namun sesuatu hal yang aneh terasa oleh Kenan, d
Satu bulan kemudian...Acara pernikahan Velisya sudah tiba saat ini semua keluarga sudah bersiap untuk menyambut keluarga Rasyid.Kenan saat ini sedang mencari dasi yang ada di tas, tapi sayang tidak dia temukan dasi itu."Mira" sahut Kenan."Ya tuan" ucap Mira yang saat ini sudah di dandani dengan sangat cantik.Mira datang ke sana, Kenan merasa sangat terpana pada kecantikan Mira yang sangat natural itu."Dasi" ucap Kenan.Mira mengambil tas Kenan yang ada di atas ranjang, Mira memberikan dasi yang dia simpan di kantong yang paling kecil."Ini tuan mau aku pasangkan" tanya Mira."Boleh" ucap Kenan.Mira memasang dasi Kenan, Mira tentu saja tak akan lupa kalau beberapa hari lagi adalah pernikahan Kenan dengan Nindi.Walaupun hatinya begitu sakit hanya saja dia tidak mungkin melakukan apa pun apa lagi sekarang mereka sudah bercerai."Malam ini kita nginap saja di sini" ucap Kenan."Ya baiklah" ucap Mira."Kanaya aman" tanya Kenan."Aman" ucap Mira.Namun saat ini Mira akan merencanaka
Aisyah dan tuan Salman menunggu di depan ruangan UGD yang saat ini tengah memeriksa seorang pasien yang pingsan di tengah jalan.Aisyah mengendong bayi perempuan itu dia langsung mendekap bayi itu saat tau kalau bayi itu adalah bayi dari orang yang sudah tak dia temui selama satu tahun lamanya."Aisyah bayinya sejak tadi menangis" ucap tuan Salman."Aku akan kasih asi" ucap Aisyah yang langsung di hentikan oleh tuan Salman, saat ini tuan Salman menggeleng tidak memberikan ijin pada Aisyah untuk memberikan asi pada bayi yang tidak dia kenal."Kenapa" tanya Aisyah."Aku akan beli susu formula yang itu cuman milik Reynan" ucap tuan Salman."Baiklah jangan lama" sahut Aisyah."Ya" ucap tuan Salman.Tuan Salman langsung membeli kan dot dan susu formula yang ada di apotek rumah sakit itu.Bahkan tuan Salman juga di bantu oleh suster untuk membuat susunya, bahkan tuan Salman juga harus merendam beberapa menit dot itu di air yang hangat.Katanya supaya kumannya hilang, tuan Salman melakukan n
Kenan datang ke arah ruang tamu yang sejak tadi ada Nindi di sana, Nindi hanya diam saja di sana tanpa bicara apa pun."Kamu ini ngapain sih, kenapa suruh dia ke sini lagi" ucap Nindi."Aku gak tau" ucap Kenan ketus bahkan tanpa ekspresi sedikit pun."Usir saja dia" ucap Nindi."Gak mungkin, aku butuh pembantu" ucap Kenan yang langsung pergi masuk ke dalam kamarnya.Namun saat dia akan masuk dia menatap pada Nindi yang masih ada di ruang tamu itu."Jalan keluarnya ada di sana" sahut Kenan menunjuk pada pintu utama.Nindi kesal dia langsung pergi dari sana meninggal kan Kenan dengan kekesalan yang sangat dalam pada Kenan."Arghh aku benci pada Mira itu" geram Nindi.Kenan mengambil bantal yang ada di kamarnya dia tau kalau di kamar Mira hanya ada satu bantal.Kenan menuju ke arah sana dia langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.Dan sayangnya saat ini Mira tidak memakai pakaiannya karena dia baru saja mandi, hanya handuk saja yang membalut tubuh Mira yang putih dengan gurat
Di sebuah cafe yang sangat besar itu saat ini Mamah Laras tengah bertemu dengan Nindi teman Kenan."Bagaimana penawaran aku" tanya mamah Laras saat sudah mengiming imingi Nindi, harta kalau Nindi mau menikah dengan Kenan.Mamah Laras menatap pada Nindi yang saat ini tengah berpikir."Saat kamu meminta aku untuk meracuni pikiran Kenan aku lakukan tapi kamu tidak memberikan aku uang" ucap Nindi."Ya maka dari itu kamu mau kan menikah dengan Kenan, aku yakin setelah menikah harta Kenan akan jadi milik kamu" ucap Mamah Laras."Tapi" Nindi Ragu."Apa lagi kalau gak mau terserah aku bisa cari wanita yang lebih cantik dari kamu" ucap Mamah Laras."Ya baiklah aku mau" ucap Nindi."Aku akan atur rencananya" ucap Mamah Laras."Aku ikut saja" ucap Nindi."Besok kamu datang ke rumah Kenan ini alamatnya dia pindah tadi" ucap Mamah Laras."Ya baiklah" ucap Nindi.Pagi ini Mira di jemput oleh mobil yang lumayan bagus saat ini dia akan pergi dari sana meninggalkan Arman dan Neni yang selama ini memba
PlakkTamparan mendarat di pipi Mamah Laras, pelakunya adalah Ibu ayu yang sudah sangat emosi itu."Aku tekankan sekali lagi anak yang Mira bawa itu bukan anak dia tapi itu anak yang dia pungut" ucap Ibu ayu yang langsung menangis sesenggukan."Hah" semua keluarga tercengang mendengar hal itu.Ibu Ayu hanya bisa menangis saja karena dia merasa sangat marah pada Mamah Laras yang bahkan sudah menghina ibu kandungnya."Urusan kehidupan mu Laras" sahut Madam Rose yang langsung membawa Ibu Ayu untuk pergi dari sana."Ayo ayu" ucap Madam Rose."Ya" ucap Ibu ayu.Saat ini tuan Imran merasa kalau ucapan Ibu ayu mungkin saja benar apa lagi selama ini Ibu Ayu tidak berani bicara kan hal itu masalah Jaya sudah berpuluh puluh tahun yang lalu."Aku kecewa pada mu" ucap tuan Imran."Mas ayu berbohong" ucap mamah Laras."Berbohong bagaimana aku lebih percaya pada Ayu dari pada kamu, lihat sejak tadi kamu yang memulai perdebatan itu aku sadar akan hal itu Laras jadi aku mohon kamu untuk tidak ikut ca
"Beneran Mom saat ini Mira akan menggugat cerai paman, aku membenarkan hal ini sih apa lagi paman kasar pada Mira, bahkan paman bilang kalau Mira adalah penghianat" ucap Velisya yang tengah bercerita pada Mommy nya itu tentang Mira dan Kenan."Benarkah" tanya Madam Rose yang penasaran."Ya maka dari itu aku meminta Daddy membatalkan gugatan cerai" ucap Velisya."Dengan jaminan kamu menikah dengan Rasyid" tanya madam Rose."Ya" ucap Velisya."Baiklah kamu hebat jika melakukan hal ini tapi sayang apa kamu yakin akan menikah dengan Rasyid" tanya Madam Rose."Sebenarnya aku gak suka dengan hal ini tapi Mom apa aku bisa melawan Daddy apa lagi Daddy pasti akan memaksa" ucap Velisya."Pendapat kamu tentang Rasyid itu seperti apa" tanya madam Rose."Tampan, baik, kaya" ucap Velisya."Yang lain" tanya Madam Rose."Ada sih mungkin Pak Rasyid itu tegas, suka marah marah, om om, ketus, kalau bicara suka ngawur, gak ada yang aku suka Mom" ucap Velisya."Dari hal kecil tak ada yang kamu suka" tanya