Share

Bab 92

Penulis: Tinta Hitam
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-07 01:09:39

"Erik!" kaget Aisyah, Vita dan juga Ara bersamaan.

"Parah ya lo ... lamaran tapi nggak ngundang gue. Terus gue ini lo anggap apa, Aisyah Azzahra?" kesal Erik sambil duduk samping wanita itu.

Di bahkan belum menyadari kehadiran Okta, karena pria tersebut memang belum tahu jika calon suaminya Aisyah adalah pria yang dia temui beberapa waktu yang lalu.

"Maaf ... habisnya kamu ganti nomor, jadi aku tidak sempat untuk menghubungi kamu," jawab Aisyah sambil menggaruk kepalanya.

"Ngeles mulu kayak bajaj, nih!" Erik memberikan sebuah kado kepada wanita itu.

"Apa ini?"

"Bom. Udah tahu kado, pakai nanya? Anggap aja itu adalah kado dari sahabat, tapi ngomong-ngomong ... calon suami lo mana? Gue pengen lihat dong rupanya seperti apa. Apakah dia mengalahkan ketampanan gue," ujar Erik sambil menaik turunkan alisnya.

"Eh jangkrik, lo datang-dateng nggak assalamualaikum, ujug-ujug langsung nyerocos kayak kereta nggak ada relnya. Terus sekarang lo nanyain calon suaminya Aisyah?" celetuk Ara.

"Iya dong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Yang Tersisihkan   Bab 93

    "Ara!" kaget Aisyah saat melihat sahabatnya ada di sana.Ara tersenyum, kemudian dia berjalan mendekat ke arah Aisyah. "Hello! Good morning my bestie ..." sapa Ara."Morning! Lo ngapain ada di kantor gue?" bingung Aisyah, karena dia merasa tidak mengundang Ara untuk datang ke kantornya."Gue ke sini ... karena gue akan menjadi asistennya Tuan Aldo untuk membantu dia dalam membimbing kak Faisal nanti, dan gue juga menjadi sekretarisnya kak Faisal." Ara menaik turunkan alisnya dengan senyum mengembang."Hah! Lo menjadi sekretarisnya kak Faisal? Gimana ceritanya?" kaget Aisyah.Ara hanya mengangkat kedua bahunya saja, "lo tanyakan aja deh sama Om Agam, kalau soal itu gue kurang tahu juga."Aisyah menganga, dia masih tidak percaya jika Ara akan menjadi sekretaris dari kakaknya. Ya ... walaupun memang wanita itu sangat pandai dalam dunia bisnis dan Aisyah mengakui itu, tapi dia merasa bingung kenapa Papanya meminta Ara untuk bekerja sebagai sekretarisnya Faisal, karena setahu dia Ara sudah

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • Istri Yang Tersisihkan   Bab 94

    Selesai fitting baju pengantin, Aisyah saat ini tengah berada di sebuah toko yang ada di mall untuk membeli berlian mas kawin dari Okta "Sebenarnya tidak usah berlian, mas kawin apapun itu semampu Abang, karena aku juga tidak ingin memaksakan dan tidak ingin memberatkan pihak laki-laki," ujar Aisyah saat mereka berada di toko tersebut."Itu sebabnya sayang, karena aku mampu untuk membelinya, jadi aku akan membeli berlian untuk calon istriku.""Wah! Mama benar-benar sangat beruntung sekali karena mempunyai menantu seperti kamu. Ya sudah ... Aisyah sekarang kamu pilih mau yang mana," ujar Mama Rani.Akhirnya Aisyah pun memilih satu set berlian untuk dijadikan mahar nantinya, dan setelah mendapatkan itu mereka pun menuju salah satu restoran untuk makan siang.Saat mereka tengah makan tiba-tiba Papa Abraham datang, karena Okta mengundangnya. "Aduh ... maaf ya kalau Papa tadi lama, biasa ada meeting dulu.""Iya Pah, nggak papa," jawab Okta.Tak lama makanan pun datang, kemudian ketiganya

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • Istri Yang Tersisihkan   Bab 95

    Ara hanya tersenyum tipis saat melihat kekesalan Aldo, sementara pria itu menatapnya dengan tajam, dan Faisal hanya terkekeh kecil."Apa yang dikatakan lara itu memang benar. Kalau kamu terlalu keseringan jalan dengan seorang pria, bisa-bisa kamu disangka tidak doyan perempuan. tTidak papa, saya bisa makan siang bersama dengan sopir kok," ujar Faisal."Tapi Pak--""Tidak papa Aldo, saya bisa makan dengan sopir. Kalau gitu saya duluan ya ..." Faisal pun masuk ke dalam lift dan menuruni lantai bawah.Sementara Aldo menatap Ara dengan tajam. "Dasar cewek aneh. Maksud kamu apa sih bilang kayak gitu?""Saya tidak maksud apa-apa kok Pak, yang saya katakan itu memang benar. Sudah ... daripada Bapak marah-marah dan cepat tua, nanti kegantengan bapak itu luntur, ayo makan siang!" ajak Ara sambil menarik tangan Aldo masuk ke dalam lift."Saya tidak mau. Jangan paksa saya!""Ck! Bapak ini ternyata keras kepala juga ya?" Ara menggelengkan kepalanya sambil berdecak kecil, dia kemudian menarik tan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-08
  • Istri Yang Tersisihkan   Bab 96

    "Erik!" kaget Aish.Pria itu hanya tersenyum, kemudian dia berjalan ke arah Aisyah dan mencium tangan Mama Rani "Hai," sapanya."Kamu ke sini kok nggak ngabarin aku dulu sih, Rik?" tanya Aisyah dengan heran."Emangnya kenapa kalau aku ke sini nggak ngabarin kamu? Ini ... aku cuma mau ngasih ini sama kamu." Erik memberikan paper bag kepada Aisyah."Ini apaan?""Isinya bom. Udah buka aja! Kamu mah kalau dikasih hadiah itu pasti nanya ini apa? Tinggal dibuka aja Aisyah Azzahra!"Aisyah hanya terkekeh kecil kemudian dia membuka paper bag tersebut dan isinya adalah sebuah kado dan juga boneka yang begitu lucu."Oh ya, sebenarnya aku ke sini juga karena ingin bilang sesuatu sama kamu.""Soal apa?" tanya Aisyah sambil menatap ke arah Erik."Aku mau pamit, karena aku harus ke Korea.""Korea? Ngapain?" tanya Aisyah dengan kaget."Aku harus pergi ke sana karena ada beberapa kendala di perusahaan, jadi aku harus terbang ke Korea. Dan mungkin untuk waktu yang cukup lama. Maaf Aisyah, aku tidak bi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-08
  • Istri Yang Tersisihkan   Bab 97

    "Ya, karena tante Angela yang meminta," jawab Ara dengan cuek. "Sudahlah jangan marah-marah terus, kita udahan yuk! Soalnya bentar lagi masuk kantor. Aku tidak mau di hari pertama aku bekerja malah membuat Pak Faisal merasa kalau aku sekretaris yang tidak bisa on time."Aldo yang kadung kesal pun tidak menjawab, dia menyudahi makannya dan berlalu begitu saja meninggalkan Ara ke parkiran...Di rumah Aisyah, malam ini begitu membuatnya merasa terharu, di mana keluarganya terasa begitu lengkap karena bukan hanya ada orang tuanya saja namun ada kakak dan juga kakak iparnya."Mah, Pah, aku tuh senang banget akhirnya kita bisa kumpul seperti ini. Aku nggak pernah nyangka kalau selama ini aku mempunyai Kakak dan sekarang kita menjadi keluarga yang lengkap.""Iya sayang, Mama juga nggak nyangka bisa ketemu lagi sama Faisal, dan Mama sangat bersyukur sekali karena setelah 30 tahun penantian kami, Allah mempertemukan Faisal dengan mama dan papa kembali," jawab mama Rani sambil tersenyum penuh

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-08
  • Istri Yang Tersisihkan   Bab 98

    Aisyah menuruni tangga dituntun oleh Mama Rani dan juga Ara, sedangkan Vita berada di belakangnya. Dia terlihat begitu sangat cantik membuat semua orang yang ada di sana terpukau bahkan tak berkedip.Auranya sebagai seorang pengantin benar-benar terpancar, dan itu membuat Okta hanya bisa melongo sambil membuka mulutnya."Awas nanti ada laler masuk. Tutup mulutmu," ledek Papa Abraham.Okta sangat malu, dia pun menutup mulutnya, sementara Aisyah hanya terkekeh kecil melihat ekspresi dari calon suaminya.Dia duduk di sebelah Okta, kemudian Mama Rani duduk di belakang Aisyah sementara Ara berjalan menuju kursi kosong yang ada di sebelah Aldo."Aku kira kamu nggak akan datang," ucap Ara sambil menyenggol bahu Aldo."Jaga sikapmu wanita aneh! Di sini banyak orang," ujar Aldo dengan dingin."Baru ku senggol, belum ku cium. Gimana kalau aku cip-ok," celetuk Ara dan langsung mendapat tatapan tajam dari Aldo.Pria itu tidak habis pikir dengan sikap wanita yang berada di sebelahnya. Dia merasa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-09
  • Istri Yang Tersisihkan   Bab 99

    "Aku juga tidak tahu sayang, padahal kita tidak mengundangnya," jawab Okta dengan heran.Wanita itu maju menyalip pada Aldo dan juga Ara yang akan menaiki pelaminan, dia menatap penuh cinta ke arah Okta, sementara ke arah Aisyah dia melihatnya dengan kebencian."Selamat ya untuk pernikahan kalian," ucap Kanaya sambil memeluk tubuh Okta.Pria itu langsung menepis kasar dan melepaskan pelukan Kanaya. "Jaga sikapmu Kanaya!""Maaf, tapi aku tidak bisa melupakanmu. Walau kau sudah menikah dengan dia! Aku tidak peduli, karena aku akan tetap merebutmu." Kanaya berkata sambil tersenyum sinis ke arah Aisyah.Sementara wanita itu hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis, dia mengapit lengan Okta dengan manja."Kami tidak mengundang kamu ke sini, tapi kamu tiba-tiba saja datang seperti jelangkung," kekeh Aisyah, "terus kamu bilang tadi apa? Mau ngerebut Bang Okta dari aku? Silahkan! Kamu pikir aku takut? Enggak. Dan satu lagi ... kamu kalau seperti itu terkesan wanita rendahan sekali

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-09
  • Istri Yang Tersisihkan   Bab 100

    Okta semakin mendekatkan wajahnya kepada Aisyah, membuat wanita itu menahan nafas dengan jantung yang sudah berdebar keras.Satu buah kecupan manis dan singkat mendarat di bibir Aisyah, membuat wanita tersebut seketika membulatkan matanya, hingga tatapan mereka terkunci satu sama lain.Akan tetapi Okta tidak melepaskan kecupannya, dia terus menempelkan bibir mereka hingga tiba-tiba Aisyah memalingkan wajahnya "Abang ... main kecup-kecup aja. Kita harus cepat ke bawah," ujar Aisyah dengan gugup.Padahal saat ini hatinya benar-benar sedang beriuforia, dia merasakan sebuah desiran yang begitu aneh mengalir di tubuhnya."Memangnya kenapa sayang? Kan kita sudah menikah, jadi tidak masalah dong walaupun seharusnya bukan kecu-pan, tapi sebuah hisa-pan," goda Okta kembali Aisyah semakin tersipu malu, dia mencubit pinggang Okta. "Dasar suami me-sum. Udah ayo kita ke bawah, semua tamu sudah menunggu. Nanti kalau telat bisa dimarahin mama dan papa," alibi Aisyah.Padahal dia hanya ingin menghi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-09

Bab terbaru

  • Istri Yang Tersisihkan   END

    Acara ijab qobul pun di langsungkan dengan sangat khidmat, membuat semua yang ada di sana menitikan air mata karena haru, apalagi saat kedua pengantin sungkem pada kedua orang tuanya.Aisyah tak kalah bahagianya saat melihat pernikahan kedua sahabatnya. Dia benar- benar beruntung sebab Ara maupun Vita akhirnya bisa menemukan tambatan hati mereka."Sayang, kamu mau makan gak?" tanya Okta sambil duduk di sebelah sang istri."Nggak Bang, aku gak laper," jawab Aish.Tak terasa waktu cepat berlalu, Aisyah sudah pulabg kerumah dan nanti malam ia akan menghadiri pesta pernikahan kedua sahabatnya...."Sayang, kamu udah siap belum?" tanya Okta karena Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 malam."Sudah Bang. Ayo kita berangkat sekarang nanti kemalaman," jawab Aisyah sambil menggandeng tangan Okta.Mereka berpapasan dengan Kanaya. Aisyah sebenarnya mengajak wanita itu tapi Kanaya menolak sebab dia merasa kurang enak badan.Sesampainya di tempat gedung acara, Aisyah melihat kedua sahabatnya sedang

  • Istri Yang Tersisihkan   Menawan

    Pagi ini sesuai dengan ucapan Okta, jika dia tidak akan masuk kerja dan akan menghabiskan waktu bersama dengan Aisyah. Pria itu sudah bersiap-siap dan membuat sang istri merasa heran."Memangnya kita mau ke mana, Bang?" Aisyah menatap lekat ke arah suaminya yang saat ini tengah duduk di sampingnya."Kamu nanya? Kamu bertanya-tanya?" kekeh Okta dengan nada meledek.Mendengar jawaban suaminya Aisyah langsung mencubit tangan Okta dengan gemas. Dia paling tidak menyukai kata-kata seperti itu, karena menurut Aisyah kata-kata itu bukan hal yang baik."Stop mengucapkan kata-kata seperti itu! Aku tidak suka." Aisyah menekuk wajahnya."Loh, memangnya kenapa sayang? Itu kan kata-kata yang lagi viral, seperti bercanda."Aisyah menatap dalam ke arah sang suami kemudian dia pun berkata, "sesuatu yang viral jika hal positif dan untuk kebaikan itu tidak masalah, tapi kata-kata itu un-faedah. Kamu tahu! Banyak di luaran sana anak kecil ditanya orang tuanya, dan jawabannya apa? Kamu nanya? Kamu bertan

  • Istri Yang Tersisihkan   Ngambek

    Kanaya cukup terkejut saat melihat siapa orang itu, dan dia mendekat ke arah Kanaya. "Kamu sedang apa di sini?" tanyanya."Ini, aku baru saja membeli ketoprak untuk Aisyah." Kanaya menunjukkan 2 bungkus ketoprak yang ada di tangannya.Wanita yang berada di hadapan Kanaya mengangkat satu alisnya. "Kau tidak sedang meracuni Aisyah kan?" Kemudian dia mencengkeram lengan Kanaya, "jika kau berani mengusik Aisyah dan menghancurkan keluarganya, aku tidak akan segan-segan untuk menghancurkan hidupmu, paham!" gertak wanita itu yang tak lain adalah Vita.Dia baru saja pulang dari kantor, akan tetapi tidak sengaja melihat Kanaya yang sedang membeli sesuatu di pinggir jalan. Wanita itu pun berinisiatif untuk menghampirinya.Mendengar ancaman dari Vita membuat Kanaya hanya bisa tersenyum. "Kau sedang mengancamku?" tanyanya dengan nada mengejek."Jika kau menganggap Itu adalah sebuah ancaman." Vita mengangkat kedua bahunya dengan acuh.Sayangnya Kanaya tidak takut, karena memang dia tidak ada niata

  • Istri Yang Tersisihkan   Menjagamu

    Pagi ini Aisyah tidak ingin sarapan, dia masih menginginkan makanan yang semalam. Akan tetapi Okta harus pergi ke kantor pagi-pagi karena ada meeting penting yang harus ia hadiri."Tapi Bang, aku pengen empek-empek. Apa kamu tidak bisa membelikannya terlebih dahulu?" pinta Aisyah dengan tatapan memelas."Maafkan aku sayang, tapi vendor dari Amerika ini tidak bisa aku tunda." Okta mencoba untuk memberi pengertian kepada Aisyah, dia juga tidak bisa mewakilkan kepada asistennya.Mau tidak mau, akhirnya Aisyah pun mengangguk kemudian mereka berjalan menuruni tangga menuju lantai bawah."Kamu kenapa, kok mukanya ditekuk kayak gitu sih?" tanya Mama Rani saat melihat Aisyah sampai di meja makan."Ini Mah, semalam aku tuh pengen pempek tapi belum kesampaian juga," jawab Aisyah dengan cemberut.Mama Rani mengangguk, "ya sudah, kalau gitu biar nanti mama suruh pelayan buat membelikannya.""Nggak ah Mah, aku udah nggak berselera," ujar Aisyah.Okta yang mendengar itu pun merasa tak enak. Dia tau

  • Istri Yang Tersisihkan   Ngidam

    "Ya iyalah ... emangnya Aldo nggak bilang sama lo kalau kita bakalan prewedding sama-sama?" jawab Vita sambil menatap ke arah Aldo yang saat ini tengah duduk santai di samping Ara.Seketika wanita itu pun menatap ke arah calon suaminya dan di sana Aldo langsung menganggukkan kepalanya. "Iya, maaf sayang aku lupa semalam tidak bilang sama kamu.""Jadi ini definisi dua sahabat prewedding bersama. Di pelaminan bersama juga. Jangan-jangan nanti malam pertamanya juga bersama," celetuk Ara.Akhirnya mereka pun melakukan foto prewedding di pantai tersebut, hingga setelah jam sudah menunjukkan pukul 11.00 siang mereka berinisiatif untuk menuju sebuah restoran yang ada di pinggir pantai."Sayang sekali ya Aisyah tidak bisa ikut?" tanya Vita."Wajar saja, dia kan lagi hamil. Memangnya kalau nanti terjadi apa-apa dengan kandungannya kamu mau tanggung jawab hah?" Ara menaik turunkan alisnya sambil mencebik kesal."Iya, kan kita ini 3 bestie. Rasanya kalau Aisyah tidak ikut ada yang kurang." Vita

  • Istri Yang Tersisihkan   Maaf

    Pagi ini Aisyah sudah bersiap-siap dan dia akan ke rumah sakit untuk USG. Kebetulan Okta juga sudah membuat janji dengan salah satu dokter kandungan di sana."Kalian hati-hati di jalan ya," ujar Mama Rani sambil mengusap kepala Aisyah yang terbaru dengan hijab."Iya Mah," jawab Aisyah kemudian dia mencium tangan mamanya. "Kalau begitu kami pamit dulu ya, assalamualaikum.""Waalaikumsalam."Selama dalam perjalanan bahkan Okta tidak henti-hentinya mengusap perut Aisyah yang masih rata. Dia benar-benar sangat bahagia karena sebentar lagi mereka akan segera menimang seorang bayi yang sangat lucu."Oh ya sayang, kamu mau anak perempuan atau laki-laki?" tanya Okta kepada Aisyah."Kalau aku sih terserah ya Bang ... sedikasihnya saja sama Allah. Lagi pula, anak itu kan rezeki dan titipan, jadi aku tidak ingin memilih. Apapun yang diberikan oleh Tuhan maka aku akan menerimanya dengan sangat bahagia," tutur Aisyah sambil mengusap perutnya.Okta yang mendengar itu pun langsung mengusap kepala Ai

  • Istri Yang Tersisihkan   Pikiran Ara

    Aisyah dibaringkan di kasur dan Mama Rani langsung menelpon dokter dari keluarganya. Tak lama dokter pun datang dan langsung memeriksa keadaan Aisyahm"Bagaimana Dok keadaan anak saya? Dia baik-baik aja kan?" tanya papa Agam dengan khawatir."Nona muda baik-baik saja, dan perkiraan saya dia sedang hamil," jawab dokter tersebut."Apa! Hamil?" jawab semua orang yang serempak yang ada di sana dan langsung dibalas anggukan oleh dokter tersebut."Alhamdulillah ya Allah ... akhirnya kita punya cucu lagi Pah!" seru mama Rani dengan bahagia sambil memeluk tubuh suaminya.Okta pun menatap istrinya yang saat ini sudah membuka mata, dia langsung mengecup seluruh wajah Aisyah di hadapan semua orang bahkan tanpa canggung sedikitpun."Terima kasih ya sayang, akhirnya yang kita nantikan akan segera menjadi kenyataan," ujar Okta."Iya Bang," jawab Aisyah tak kalah terharu.Kemudian dokter pun pulang dari sana setelah memberikan vitamin, dan dia menyarankan agar Aisyah besok menuju rumah sakit untuk m

  • Istri Yang Tersisihkan   Panik

    "Bagaimana? Apa kau setuju dengan syarat yang ku ajukan?" Vita menatap miring ke arah Boy.Setelah pria itu membaca dengan seksama tanpa menjawab ucapan Vita, dia langsung menandatangani di atas materai, membuat Vita seketika melongo karena tak menyangka jika Boy akan setuju dengan syarat yang diajukan."Apa! Jadi lo setuju dengan syarat yang gue ajuin? Lo nggak merasa keberatan gitu?" Heran Vita dengan wajah yang masih terkejut.Boy menggelengkan kepalanya dengan tegas, kemudian dia menggenggam kedua tangan Vita dan menatapnya dengan dalam."Aku sudah bilang, aku ini serius. Aku tidak main-main. Dan stop memanggil lo dan gue! Di sini hanya ada kita, jadi cukup aku dan kamu saja. Aku tidak peduli mau kamu meminta mahar berupa perusahaanku juga tidak masalah. Jangankan hanya satu buah rumah yang harganya 1 miliar dengan satu mobil Alphard serta satu set berlian, bahkan semua akan ku berikan padamu sebagai tanda keseriusanku.""Tapi ..." Vita seakan ragu karena menurut dia mahar yang di

  • Istri Yang Tersisihkan   Memberikan Jawaban

    Kemudian Aisyah pun membisikkan sesuatu di telinga Vita, sehingga membuat wanita itu akhirnya manggut-manggut."Kalian ini bicara apa sih? Gue nggak dikasih tahu nih?" Ara menekuk wajahnya membuat Aisyah dan Vita seketika terkekeh."Lo nggak usah tahu!" Timpal Vita sambil mengaduk jus yang berada di hadapannya."Pelit banget sih lo. Udah cepetan gue penasaran nih!" desak Ara, kemudian Aisyah pun membisikan apa yang tadi dia katakan kepada Vita."Nah ... kalau itu gue setuju! Lo harus kasih syarat itu pada si playboy cap kakap kelas teri!" seru Ara dengan semangat.Vita tidak menanggapi, kemudian dia pun menegak minuman namun seketika wanita itu menyemburkannya tepat di wajah Ara, membuat wanita tersebut seketika menatapnya dengan tajam."Vita!" tekan Ara dengan mata melotot hampir keluar, seakan dia sedang menatap mangsa yang siap disantapnya. "Lo itu punya mata nggak sih? Ini wajah, bukannya meja. Lo kalau mau nyembur itu bilang dulu. Gue gak butuh Mbah dukun!" gerutu Ara, "gue ini u

DMCA.com Protection Status