Share

Bab 72 Tertawa Di Atas Derita

Aku menatap matahari yang baru tenggelam di ufuk barat. Sinar keemasannya mulai menghilang di garis cakrawala. Terasa hawa dingin menyusup dalam tubuh yang baru saja melaksanakan ritual mandi wajib. Yah, masa nifasku sudah berakhir. Dua bulan aku dan Mas Rahman tidak pernah melakukan hubungan suami-istri. Malam ini saatnya aku membuatnya bahagia. 

Ingin kuhabiskan malam-malam romantis dengannya. Setelah melahirkan Hafiz dia tidak pernah lagi menyentuhku. Apalagi sekarang ada Nurul yang selalu siap melayaninya. Hati ini terbakar cemburu, jiwa meronta ingin mencabik-cabik wajah maduku. Wanita itu dengan sengaja masuk ke dalam rumah tangga kami. Sebagai wanita ketiga yang tak diundang. 

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Aku menoleh ke belakang. Mas Rahman baru pulang dari pondok pesantren. Wajah lelahnya kelihatan sekali dari suara yang mengucap salam. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Septy Hadiana Wahyunizzar
Ayi jangan bodoh ,mendingan jga pulang k rumah kamu bukan nya kamu tu udah kaya sekarang ,ngapain ch ngemis terus sama c rahmn
goodnovel comment avatar
Hafnita Sukmawati
author....aku kesel, nyesek banget rasanya, kok ayi ngak pernah bahagia sih....ngak dibaca penasaran............
goodnovel comment avatar
Jubaedah Tfk
pergi aja sekalian ayi dr rumah itu please hati aku ikut nyesek baca nya gak baca bikin penasaran...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status