Home / Rumah Tangga / Istri Yang Menghilang / Rekomendasi Tempat Baru

Share

Rekomendasi Tempat Baru

Author: Stefani
last update Last Updated: 2024-02-12 01:06:50

Selesai makan siang, Dante dan Ethan berbicara sebentar diruang tamu. Sementara Hanna membantu ibunya merapikan meja makan dan mencuci piring.

Setelah Hanna selesai membantu ibunya dia terpaksa meminta izin pergi lebih cepat.

"Maaf Bu, aku masih ingin berlama-lama disini, tapi sore ini aku harus melakukan operasi." Hanna berpamitan kepada ibunya.

"Begitulah kehidupan seorang dokter, Hanna. Kamu harus mengutamakan pasienmu terlebih dulu," ujar Clara sambil mengelus kepala Hanna.

Pada saat yang sama Dante dan Ethan juga sedang berdiri di depan pintu, "Apakah kamu juga akan pergi?" tanya Dante pada Hanna.

"Iya, aku harus segera kembali ke rumah sakit, Ayah," jawab Hanna.

"Baiklah, mengemudilah dengan hati-hati," ujar Dante sambil memegang kepala Hanna.

"Iya, Ayah," jawab Hanna.

"Hmmm, Hanna.. ," tiba-tiba Ethan berbicara padanya.

"Ya, ada apa Tuan?" tanya Hanna.

"Apakah kamu pernah mendengar tentang Institut Penelitian Helms?" tanya Ethan.

Mata Hanna berbinar ketika mendengar nama institut tersebut, "Tentu saja, itu adalah pusat penelitian teratas dan paling bergengsi saat ini. Semua ilmuwan dan peneliti di dalamnya adalah yang terbaik di dunia. Banyak orang bermimpi untuk bergabung di sana."

Ethan tersenyum mendengar Hanna membicarakannya dengan bersemangat.

"Aku mendengar mereka sedang melakukan proyek besar di bidang jantung, dan sedang mencari orang-orang berpotensi. Apakah kamu berminat untuk pergi kesana?" tanya Ethan lagi kepada Hanna.

"Tuan, aku sangat berminat untuk bergabung di Institut Penelitian Helms. Tapi, kemampuan dan pengalamanku masih belum sebanding dengan para peneliti di dalamnya. Mereka meraih banyak nobel dalam hidupnya."

"Tidak, kamu sangat cerdas dan kamu adalah dokter yang sangat hebat. Pikirkanlah baik-baik tentang peluang ini." Ethan berusaha meyakinkan Hanna.

"Aku sekarang terikat kontrak kerja dengan Institut Penelitian AS. Jika aku mundur sebelum proyek yang aku pimpin selesai, maka aku akan dikenakan denda yang sangat besar. Belum lagi tuntutan pidana yang mungkin akan ku hadapi," keluh Hanna.

"Bagaimana jika aku membantumu menyelesaikannya?" tanya Ethan lagi.

"Tidak Tuan, itu akan terlalu merepotkan mu."

Hanna tidak ingin menjadi beban bagi seseorang karena ingin mencapai ambisinya.

Dante dan Clara yang sedari tadi mendengarkan kemudian ikut berbicara dan menyetujuinya.

"Hanna, ini kesempatan yang belum tentu akan datang kedua kalinya. Ayah mendukungmu jika kamu benar-benar menginginkannya."

"Iya nak, jika kamu masuk bergabung di Institut Penelitian Helms, kamu akan banyak belajar di sana. Kariermu akan cemerlang," tambah Clara berusaha meyakinkan Hanna.

"Aku akan mempertimbangkannya dengan baik," jawab Hanna.

Ethan menyodorkan kartu namanya kepada Hanna, "Jika kamu kemudian memutuskan untuk bergabung, kamu dapat menghubungiku kapan saja."

Hanna mengambil kartu nama itu dan menyimpannya, "Baik Tuan, terimakasih. Aku sangat menghargainya."

"Aku pamit pergi dulu Tuan, dan Nyonya Miller. Terima kasih atas jamuan makan siangnya. Dan... senang bertemu denganmu Hanna." Ethan berkata sambil menatap dalam kepada Hanna.

Hanna menanggapi dengan anggukkan dan tersenyum.

Ethan dan Hanna kemudian meninggalkan kediaman Miller secara terpisah. Ethan kembali ke perusahaannya. Dan Hanna kembali ke rumah sakit untuk menangani pasiennya.

Sesampainya di rumah sakit, Hanna menuju ke ruangan praktek pribadinya.

"Ada seorang penggemar yang mengirimkan bunga kepadamu, Hanna," ujar Mia sambil melirik ke arah meja kerja Hanna.

Di mejanya tampak ada karangan bunga mawar putih dan lily putih yang sangat cantik.

Ada kartu ucapan di karangan bunga itu, dan Hanna kemudian melihatnya, 'Bunga cantik untuk wanita cantik' dengan pengirim 'Aiden Bradley'.

"Huh, ternyata dari pria mesum itu. Menyebalkan sekali!"

Kemudian Hanna melemparkan bunga-bunga cantik itu ke dalam tempat sampah.

Mia yang melihatnya berkata sambil menggelengkan kepalanya, "Bunga cantik yang malang."

"Jika lain kali pria mesum itu mengirimkan sesuatu lagi, segera kembalikan. Atau kamu bisa membuangnya saja," Hanna memerintahkan.

"Oke," kata Mia pasrah.

"Bagaimana makan siangmu bersama ayah dan ibumu tadi? Menyenangkan kah?" tanya Mia.

"Ya, seperti biasa. Hal yang paling kusyukuri adalah mereka sehat dan baik-baik saja," ujar Hanna lagi.

"Syukurlah kalau begitu," timpal Mia.

"Mia, apakah kamu mengenal Ethan Hawk?"

"Ethan Hawk? Dia sangat terkenal. Ya, aku tahu beberapa informasi tentangnya. Dia adalah pengusaha legendaris asal Jerman. Dia juga memiliki beberapa anakan perusahaan di beberapa negara, termasuk disini. Dia benci publikasi dan menutup identitasnya. Tidak ada yang tahu seperti apa wajahnya."

"Oh iya, selain kaya raya, dia juga merupakan donatur terbesar di rumah sakit ini," tambah Mia lagi.

Hanna tampak berpikir, "Tadi aku bertemu dengannya. Dia makan siang bersama kami di kediaman Miller."

Mia tampak terkejut, "Astaga, benarkah itu? Bagaimana penampilannya? Apakah dia tua, atau masih muda? Apakah dia tampan?"

Hanna meletakkan jarinya pada dahi Mia dan mengetuknya pelan, "Mia, tidak bisakah kamu bertanya dengan perlahan? Mengapa kamu begitu penasaran?"

"Hahaha.. bukan begitu. Aku hanya bersemangat, karena tidak seorang pun yang berhasil mempublikasikan sosok Ethan Hawk. Jika ada wartawan atau media yang mencuri fotonya diam-diam dan mempublikasikannya, mereka kemudian akan dibungkam dan pemberitaan itu akan segera lenyap."

"Hmmm.. Dia masih muda dan tampan. Hanya saja, aku selalu merasa aneh saat dia menatapku."

"Bertemu dengan milyarder muda dan tampan, mengapa kamu merasa aneh?" Mia tersenyum mengejek.

"Bukan begitu.. Setiap dia menatapku, aku melihat pancaran kesedihan di matanya. Dan ada perasaan aneh yang sulit dijelaskan setiap kali aku melihatnya." Hanna berkata sambil mengetuk meja dengan jari-jarinya.

"Mungkin itu hanya perasaanmu saja Hanna," ujar Mia kepadanya.

"Hmmm.. Ya, mungkin aku terlalu banyak berpikir," kata Hanna lagi.

"Apakah kau tahu? Dia menawarkan padaku untuk bergabung di Institut Penelitian Helms," ujar Hanna kepada Mia.

"Apa? Helms?" mata Mia seketika membesar.

"Bukankah kamu bermimpi untuk pergi kesana?" kata Mia lagi.

Hanna mengangguk, "Tapi aku tidak dapat pergi sekarang Mia." Wajah Hanna kemudian tampak sedih.

"Benar, kamu belum dapat pergi. Kamu masih terikat kontrak di Institut Penelitian AS," ujar Mia sambil menggeleng.

"Ethan berkata, dia akan membantu pembatalan kontrak dan pengunduran diriku pada proyek di Institut Penelitian AS. Tapi aku merasa tidak enak jika harus merepotkannya," ucap Hanna sambil menghela napas.

"Hmmm, Hanna, aku mendukung apapun keputusan yang akan kamu ambil. Pikirkanlah lagi dengan baik-baik. Jangan sampai kamu menyesal jika melewatkan kesempatan ini," ujar Mia menyemangati Hanna.

"Ya, aku akan mempertimbangkan semua ini dengan baik."

Hanna melihat jam di pergelangan tangannya, "Bukankah ini sudah jadwal operasi? Aku akan bersiap dahulu." Kemudian Hanna bersiap untuk mengoperasi pasiennya.

Mia pun dengan sigap mengikuti Hanna. Meskipun sebagai asisten, Mia juga adalah seorang dokter. Dia bekerja kepada Hanna, karena ingin belajar lebih banyak darinya.

Hanna menyukai sifat Mia yang loyal dan pekerja keras. Selama ini mereka bersama lebih seperti sahabat satu sama lainnya.

Related chapters

  • Istri Yang Menghilang   Hanya Ingin Dia Bahagia

    Ethan saat ini telah sampai di perusahaannya. Dia memiliki tempat parkir mobil khusus. Dari tempat parkiran itu ada sebuah lift khusus menuju ruang kerjanya, yang hanya bisa digunakan olehnya saja.Hampir seluruh perusahaan yang dimilikinya dibuat seperti itu. Dia ingin menjaga privasi dan identitasnya dari semua orang.Sampai saat ini, tidak ada seorangpun yang tahu seperti apa wajah Ethan Hawk. Terkecuali asisten kepercayaannya, Carl.Pernah ada seorang wartawan yang berhasil mendapatkan informasi tentang dirinya dan foto-fotonya.Kemudian wartawan itu membuat pemberitaan tentang identitas Ethan Hawk dan mempublikasikan foto-fotonya di media secara online. Namun, hanya dalam beberapa detik, berita dan foto-foto Ethan Hawk menghilang begitu saja.Keesokkan harinya reporter itu juga menghilang tanpa jejak begitu saja. Itulah sebabnya tidak ada lagi wartawan atau pemberitaan yang berusaha mati-matian untuk membongkar identitas Ethan Hawk, apalagi diam-diam mengambil fotonya. Mereka tak

    Last Updated : 2024-02-13
  • Istri Yang Menghilang   Saingan Cinta

    Pagi-pagi sekali Hanna berlari seperti biasanya, dia mengitari lingkungan sekitar bangunan apartemennya.Ketika dia telah berlari setengah putaran terdengar suara seseorang disampingnya."Selamat pagi, Hanna. Meskipun sibuk, kamu termasuk orang yang konsisten berolahraga ya."Ketika Hanna menoleh pada sumber suara itu mendadak bulu kuduknya berdiri."Pria menyebalkan ini lagi, huh!" gumam Hanna yang hanya bisa didengarnya sendiri."Apakah kamu menerima semua bunga-bunga yang ku kirimkan padamu? Apakah kamu suka?" tanya Aiden pada Hanna."Sepertinya tempat sampah di ruangan ku menyukainya, sehingga bunga-bunga itu ditempatkan di sana," sahut Hanna ketus."Apakah kamu tidak menyukainya? Baiklah, lain kali akan aku pilihkan jenis bunga yang berbeda, kamu menyukai bunga apa selain lily putih?" ujar Aiden dengan wajah sok polos."Tidak perlu, jangan kirimkan bunga jenis apapun lagi padaku.""Apakah kamu menginginkan sesuatu? Perhiasan? Mobil? Tas?" tanya Aiden lagi."Kamu pikir aku wanita

    Last Updated : 2024-02-14
  • Istri Yang Menghilang   Mengganggu Makan Siang

    Aiden menekan tuts pada telepon dan menelepon James, "Paman, bisakah kita bertemu? Ada hal penting yang ingin aku bicarakan."James dan Hanna saat ini baru sampai di restoran dan memesan makanan, "Apakah sangat mendesak?" tanya James."Ya, Paman. Aku ingin bertemu denganmu segera," ujar Aiden."Aku kebetulan sedang makan siang bersama Hanna di restoran Halmarywest. Apakah kamu mau bergabung bersama kami?" ujar James menawarkan."Baiklah, aku akan segera kesana," ujar Aiden lagi.Kemudian Aiden menutup panggilan di telepon dan mengemudikan mobilnya menuju restoran Halmarywest.Sesampainya di restoran tersebut, dia langsung menuju ke ruang privat yang disebutkan oleh James."Maaf Paman, harus mengganggu makan siang kalian," ujar Aiden ketika dia telah memasuki ruang makan."Tidak masalah. Aiden, mari bergabung dan makan siang bersama kami," ujar James."Kenapa sih pria ini selalu ada dimana-mana?" kesal Hanna dalam hati."Halo Hanna, tidak keberatan kan jika aku ikut bergabung dengan ka

    Last Updated : 2024-02-15
  • Istri Yang Menghilang   Khawatir Jika Dia Kembali Mengingat Kebenciannya

    Setelah berbicara banyak dengan James, Aiden justru baru menyadari beberapa hal.Alena sebelum kehilangan ingatan, dia sangat membenci Aiden. Banyak kekecewaan yang didapatkan oleh Alena.Aiden tidak siap jika harus kehilangan Alena lagi.Apakah dia justru seharusnya bersyukur Alena kehilangan ingatan? Dengan begitu dia bisa memulai semuanya dari awal untuk meluluhkan hati Alena sekarang.Memulai semuanya? bukankah dia memulai semuanya dengan menculik dan memperkosa Hanna?"Dasar bodoh kamu Aiden!" dia memarahi dirinya sendiri.Bahkan, ketika Alena sekarang hidup dengan identitas sebagai Hanna pun, Aiden mengawali hubungan mereka dengan melakukan sesuatu yang tidak pantas.Setiap kali bertemu, Hanna tampak ketakutan padanya. Dia bahkan selalu membuang bunga-bunga yang dikirim oleh Aiden."Apa yang telah kulakukan?" Aiden mengacak-acak rambutnya karena kesal."Aku tidak boleh terlalu agresif mulai sekarang, harus bersabar untuk mendapatkan hatinya lagi."Aiden berbicara kepada dirinya

    Last Updated : 2024-02-15
  • Istri Yang Menghilang   Perbedaan Pendapat

    Hari ini Hanna mulai bekerja di Institut Penelitian AS. Seperti biasa, Hanna selalu didampingi oleh Mia sebagai asisten pribadinya.Sebelum memulai pekerjaan mereka, Hanna mengumpulkan rekan-rekan satu timnya untuk melakukan rapat singkat tentang pembagian tugas.Mia membagikan modul jadwal dan tupoksi kepada para ilmuwan dan ahli kesehatan yang berkumpul."Seperti kita semua ketahui, bahwa setelah berbulan-bulan kita merancang hipotesis proyek kita, sekarang sudah saatnya kita melakukan riset dan eksperimen. Aku harap, kita bisa bekerja sama dengan baik sebagai tim. Di dalam modul yang dibagikan tersebut, selain berisi tentang kesepakatan kita sebelumnya, juga berisi tentang paparan tugas dan jadwal yang terperinci," ujarHanna memberikan arahan awalnya.Para anggota tim pun mulai membuka dan membaca tiap-tiap lembar modul tersebut."Aku heran mengapa kalian lebih mendukung program penelitian milik Hanna dibandingkan dengan milikku? Padahal kalian sendiri tahu bahwa teknik Balon Valp

    Last Updated : 2024-02-16
  • Istri Yang Menghilang   Dia Terlihat Sangat Cantik

    "Hahaha.. Hanna, apa kamu melihat wajah Shopie tadi? Wanita menyebalkan itu berusaha keras mendekati Aiden, tapi Aiden selalu mengabaikannya. Dia itu memiliki kepercayaan diri yang berlebihan," ujar Mia.Hanna menanggapi dengan tersenyum, "Sssttt, Mia. Jangan berbicara terlalu nyaring, siapa tahu dia ada di dekat kita dan mendengar.""Biarkan saja jika dia mendengar. Aku kesal setiap kali kita akan bekerja melakukan penelitian, Shopie selalu bertentangan denganmu. Dia sangat iri, karena kamu selalu lebih menonjol darinya."Hanna menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar perkataan Mia."Hanna, apakah kita akan langsung menuju ke rumah sakit sekarang?" tanya Mia."Cukup lama aku tidak berjalan-jalan di pusat perbelanjaan. Bagaimana kalau kita kali ini berjalan-jalan di sini dahulu?" kata Hanna."Hmmm, ya, kamu memang perlu berbelanja. Terutama untuk cara berpakaian mu. Tidak kah kamu bosan mengenakan warna hitam dan putih setiap hari?""Apa?" Hanna berpikir setelah mendengar perkataan Mi

    Last Updated : 2024-02-17
  • Istri Yang Menghilang   Apakah Dia Menghindarinya?

    Pagi-pagi sekali Aiden telah bangun, dia berharap bisa bertemu Hanna sebelum dia pergi berlari pagi ini.Dia menunggu di depan pintu kamar apartemen Hanna sambil menenteng kantong belanja yang berisi pakaian-pakaian yang dibelinya untuk Hanna.Hampir 1 jam Aiden menunggu, lalu kemudian dia mencoba mengetuk pintu kamar apartemen Hanna.Setelah beberapa saat Aiden mengetuk, pintu kamar apartemen Hanna tidak juga kunjung dibuka."Ada apa ini, kemana dia? Apakah dia tidak pulang dari semalam?"Karena rasa penasarannya akhirnya Aiden memutuskan menggunakan sebuah benda kecil berbentuk persegi dan berwarna hitam. Komputer mini, yang sekilas terlihat seperti sebuah telepon biasa. Benda itu hanya bisa dimiliki oleh peretas teratas."Dari seluruh kamera pemantauan cctv di sekitar sini sepertinya dia tidak pulang ke apartemennya semalam," gumam Aiden.Aiden memainkan jari jemarinya pada benda hitam tersebut lagi dengan cekatan."Itu dia. Ketemu," ujar Aiden sambil mengamati benda hitam itu lagi

    Last Updated : 2024-02-18
  • Istri Yang Menghilang   Kepalanya Terluka

    Sesampainya di Institut Penelitian AS, Hanna segera turun dari mobil Aiden. Dia takut rekan-rekan kerjanya akan melihat dia datang bersama dengan Aiden.Hanna tidak ingin orang lain menduga-duga yang tidak benar. Dia takut kelak prestasinya dikaitkan dengan hubungan tidak profesional.Lagipula dia memang tidak ingin orang-orang mengira bahwa dia memiliki hubungan dengan Aiden.Tidak pantas rasanya jika tersebar gosip bahwa 'Pemilik institut berkencan dengan ketua tim penelitian'."Hanna, Tung..gu." Belum sempat Aiden menyelesaikan kata-katanya, Hanna sudah berjalan dengan sangat cepat menuju ke dalam gedung, tanpa sempat mengucapkan sepatah kata pun pada Aiden."Mengapa dia begitu terburu-buru?" Aiden kebingungan.Sayangnya, ada sepasang mata yang sudah mengamati mereka berdua sejak datang tadi dari atas gedung."Huh! Hanna, kamu selalu merebut semuanya dariku. Sekarang bahkan kamu juga mendekati pria yang kusukai," ujar Shopie dengan kesal.Shopie merasa sangat kesal dan benci kepad

    Last Updated : 2024-02-19

Latest chapter

  • Istri Yang Menghilang   Nyawaku adalah Milikmu

    "Siapkan ruang operasi!" Ujar Alena memerintahkan perawat yang bertugas. Kemudian Alena mengeluarkan jarum perak dari dalam tasnya. Dia menusukkan jarum-jarum itu di beberapa titik di tubuh Aiden. Alena berbisik ke telinga Aiden, "Bertahanlah, Aiden. Kumohon." Tit tit tit tit Pada layar monitor alat pengukur detak jantung, terlihat jantung Aiden kembali bereaksi. "Persiapkan pasien, aku akan mensterilkan diri." Alena bergegas membersihkan dirinya di ruang steril. Sekitar setengah jam kemudian Alena masuk kembali ke ruang operasi. Aiden telah dipersiapkan dan juga telah diberi anestesi. Alena membelah bagian dada Aiden dan membuka tulang bagian dadanya. "Benar dugaanku, tulang rusuknya patah dan mengenai paru-paru dan jantungnya." Gumamnya. Alena menusukkan lagi beberapa jarum akupuntur di beberapa titik yang mengalami pendarahan. Tangannya dengan terampil dan dia segera menemukan bagian-bagian vital Aiden yang terluka. Tiiiiiiittttt "Dokter, pasien kritis." Dokte

  • Istri Yang Menghilang   Berjanjilah Satu Hal

    "Hari ini, Elsa Burch putri dari Tony Burch, pesaing ketat Eddy Caleman dalam pemilihan calon perdana menteri ditangkap atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap dokter Bianca Hart dan putranya. Selain itu juga diadakan penyelidikan atas tuntutan 'penyalahgunaan kekuasaan' yang dilayangkan Bianca Hart terhadap Tony Burch. Jika Tony Burch terbukti bersalah, kemungkinan besar dia akan ditangkap dan masuk ke dalam tahanan menyusul putrinya. Dengan demikian, Eddy Caleman akan melenggang dengan pasti memjadi calon terpilih perdana menteri berikutnya." Berita ini ditayangkan di layar gedung tertinggi di pusat kota. Hampir setiap pejalan kaki yang lewat melihat dan mendengar pemberitaan itu. "Cih, dia layak mendapatkannya. Dia dan putrinya adalah orang yang sangat sombong. Mentang-mentang anggota parlemen, lalu seenaknya saja memaki dan menghina orang lain." "Benar, dia selalu berlagak setiap kali berbelanja di tokoku. Elsa selalu merasa seolah dia adalah orang paling hebat dari orang

  • Istri Yang Menghilang   Klinik Tidak Boleh Beroperasi

    Bianca pagi ini tiba di depan kliniknya untuk bekerja seperti biasa, namun sayang sekali pintu kliniknya disegel. "Dokter, Anda akhirnya tiba?" Dona terlihat agak panik."Ada apa ini Dona?" Bianca sedikit bingung melihat kliniknya yang diberi garis polisi."Tony Burch melaporkan kita ke polisi, katanya Anda melakukan malapraktik sehingga Elsa Burch cacat. Anda diduga melakukan metode kecantikan yang tidak seharusnya."Bianca tersenyum sinis di wajahnya, "Benarkah?""Bagaimana ini Dokter?" tanya Dona."Aku akan mengatasinya, kalian bersantailah hari ini. Anggap ini sebagai hari libur. Oke?" Bianca tidak ingin Dona dan stafnya yang lain berdiri dengan sia-sia disini."Baiklah, Dokter."Kemudian para stafnya memilih pergi dan membubarkan diri di sana.Bianca mengambil ponselnya menekan tuts di layarnya.Tidak lama terdengar suara tawa dari seberang telepon, "Hahaha, Ayahku benar. Dia berkata kamu akan segera menghubungi dan memohon. Kenapa? Kamu takut dipenjara dan klinik kecantikan mil

  • Istri Yang Menghilang   Tony Burch Mendatangi Bianca

    "Dimana Bianca?!" Tony masuk ke dalam klinik kecantikan milik Bianca dengan wajah yang terangkat tinggi, seolah setiap orang harus tunduk dan hormat padanya. "Tuan, Anda tidak boleh masuk ke ruang praktek dokter begitu saja. Dokter Bianca sedang ada pasien!" Dona mencoba menghalangi Tony Burch yang memaksa masuk ke ruang praktek Bianca. Tony Burch merasa kesal karena wanita yang sepertinya adalah asisten pribadi Bianca, terus berusaha menghalanginya. "Minggir kamu!" Dia sudah tidak sabar dan mendorong tubuh Dona hingga terhuyung. Ceklek Sosok Tony Burch yang angkuh terlihat di pintu ruang praktek yang terbuka. Dan dia masuk begitu saja ke dalam ruang praktek Bianca. Bianca saat ini sedang melakukan metode perawatan laser pada pasiennya. Dan dia tidak dapat meninggalkan pekerjaannya hanya untuk menemui Tony Burch yang lancang. "Maafkan aku Dokter, Tuan ini memaksa masuk." Dona merasa tidak enak karena Bianca mengalami gangguan saat bekerja. "Tidak mengapa Dona, tolong arahka

  • Istri Yang Menghilang   Wanita Itu Membuat Anakku Lumpuh

    Aiden segera menuju ke titik lokasi tanda SOS yang dikirim oleh Vince melalui jam tangannya. Dia sampai pada sebuah gudang barang yang tidak dipergunakan lagi. Beberapa pria lari terbirit-birit dari dalam gudang, seperti sangat takut akan sesuatu. Aiden menghalangi salah satu dari pria itu. "Mengapa kalian begitu terburu-buru? Ada apa?" "Minggir, jangan halangi jalanku!" pria itu melotot kepada Aiden. "Apa kamu melihat anak ini?" Aiden menunjukkan sebuah foto di layar ponselnya. "Apa kamu tidak mengerti? MINGGIR!" pria itu berteriak kepada Aiden yang bersikeras menghalangi jalannya. "Baiklah, jika kamu tidak ingin dengan cara yang baik-baik!" Aiden mengekang tangan pria itu dibelakang punggungnya dan mendorong wajahnya ke tembok dalam sekejap. "Aku akan menelepon polisi, dan pasti kamu lah orang yang akan dicurigai pertama kali!" Aiden mengancam. Tentu saja pria itu takut dan gemetar. Jika dilaporkan ke polisi, dia pasti akan ditangkap atas percobaan penculikan seorang

  • Istri Yang Menghilang   Vince dan Bianca Diculik

    "Halo, putraku yang tampan. Mengapa wajahmu cemberut?" Bianca menjemput putranya di taman kanak-kanak. "Mama, mulai besok aku tidak mau masuk ke sekolah. Kecuali Mama memindahkan aku ke sekolah dasar." "Apa kamu yakin mau lompat kelas Vince?" "Iya Ma. Pleaseeeee!" Bianca membukakan pintu mobil untuk Vince, agar dia masuk ke dalam mobil. "Baiklah, nanti mama urus ya Vince. Sudah, jangan cemberut lagi Sayang. Sekarang kita mau kema_ hmmmfff!" Mulut Bianca tiba-tiba dibekap, sama halnya dengan Vince. Mereka dipaksa masuk ke dalam sebuah mobil Van oleh tiga orang pria asing. Bianca bersikeras memberontak, namun tangannya dipegang dengan kuat oleh dua orang pria tersebut, dan seorang lagi terlihat memegang Vince. "Siapa yang menyuruh kalian menculik kami?" tanya Bianca. "Nanti kamu akan bertemu dengan Bos kami ketika ajalmu akan menjemput. Tenang saja, kami tidak akan membuat kalian berdua mati penasaran." "Benarkah?" Bak Buk Bak Buk "Hei, ada apa dengan kalian? Men

  • Istri Yang Menghilang   Bianca Sakit

    "Alena, kamu sudah sadar?" Bianca terlihat membuka matanya perlahan sambil menyesuaikan cahaya di dalam ruangan yang semua dekorasinya serba berwarna putih. "Dimana ini?" tanyanya bingung. "Ini di rumah sakit. Kamu tadi jatuh pingsan. Kamu sepertinya terkena flu dan demam tinggi. Sekarang demammu sudah menurun." "Sekarang sudah pukul berapa?" Bianca teringat Vince di rumah. "Sekarang sudah lewat tengah malam." "Apa? Aku harus pulang." Bianca bangun dari ranjang perawatan dan akan menarik jarum infus yang menempel di tangannya. Aiden cukup gesit, dia tepat waktu mencegah tangan Bianca sehingga dia gagal menarik jarum infus itu keluar. "Aiden, aku harus cepat pulang. Kasian Vince sendirian dirumah. Dia pasti khawatir karena aku belum pulang sampai sekarang." "Vince anak yang cerdas. Dia pasti memahami kondisimu. Aku sudah menelepon dan memberitahunya tadi." "Tapi_" "Tenang saja, besok pagi kalau kondisimu sudah membaik sepenuhnya, kamu sudah boleh pulang dan beristirahat di

  • Istri Yang Menghilang   Pasien Tidak Terduga

    "Dona, apa masih ada pasien lagi?" tanya Bianca yang saat ini sedang mencuci tangannya setelah melakukan prosedur tarik benang di wajah pasien. "Ada satu pasien lagi, Dok." Jawab asisten Bianca. "Syukurlah, aku mau cepat pulang hari ini." Bianca hari ini sedang merasa tidak enak badan, dia ingin segera pulang. Lagipula, Vince hanya bersama pengasuh di rumah. Dante dan Clara telah kembali ke Amerika. Sedangkan Brian dan Mia masih sibuk berbulan madu. "Apa pasiennya dipersilahkan masuk kemari sekarang, Dok?" tanya Dona. "Ya, persilahkan saja." Bianca tengah mencatat riwayat pemeriksaan pasiennya, dia masih sibuk menunduk ketika pasien sudah duduk di hadapannya. "Halo, ada yang bisa saya_ hmmhh, Aiden." Bianca mengangkat wajahnya untuk melihat pasiennya dan kalimatnya berubah seketika. "Kenapa kamu tidak ramah terhadap pasienmu?" protes Aiden. "Emm, yah. Kamu mau perawatan?" tanya Bianca. Dia mengubah nadanya lebih ramah. "Tidak, aku hanya ingin melihatmu." "Kalau begitu lebih

  • Istri Yang Menghilang   Dia Istriku

    "Bian, ada apa? Kamu mengenalnya?" bisik Daniel kepada Bianca yang memberikan tatapan kesal kepada pria di sebelahnya."Tidak, aku tidak mengenalnya!" jawab Bianca dengan nada dingin."Bagaimana mungkin seorang istri tidak mengenali suaminya?" jawab Aiden dengan nada sedikit nyaring, membuat semua mata yang mendengar menatap ke arah Bianca dengan tatapan aneh."Suami? Jika kamu pernah melihatnya di televisi bertunangan dengan seseorang baru-baru ini, mungkinkah dia mengakui istrinya?"Ya, orang-orang kemudian menatap ke arah Aiden. Beberapa orang langsung mengenalinya dan berbisik, "Iya benar, dia bertunangan dengan Elsa Burch beberapa bulan yang lalu, dan baru-baru ini membatalkan pertunangan.""Benar, aku melihat dia di televisi bersama Elsa Burch," terdengar suara bisikkan orang di sekitar mereka."Aku tidak akan melakukannya, jika istriku tidak berpura-pura mati dan mengoperasi wajahnya." Aiden berkata sambil menatap sinis ke arah Bianca.Daniel memegang tangan Bianca, dan berkata

DMCA.com Protection Status