Share

Bab 13. Diam Bukan Berarti Lemah

Author: Qinoy
last update Last Updated: 2025-02-18 07:33:25

Bab 13. Diam Bukan Berarti Lemah

Hermawan terduduk di ruangannya di jam istirahat tengah melihat tren dan informasi mengenai pasar di sosial media. Jempolnya terus menggulir layar, dengan tatapan seriusnya membaca segala hal soal perkembangan keuangan yang ada.

"Sekarang orang kebanyakan lebih memutuskan via online untuk pembayaran apapun, ya." Gumamnya, saat melihat sebuah postingan.

Layarnya beralih ke whatsapp grub cabang dan melihat berita terbaru. Tiba-tiba jempolnya terhenti saat melihat sebuah ketikan yang hampir mirip seperti sebuah proposal yang membuat jantungnya berdetak kencang sesaat.

Dahi Hermawan mengkerut "Nepotisme dan Mandul: Kisah Anak Pemilik yang Menjadi Direktur tanpa Kompetensi?" Ia menggulir layar untuk melihat isi ketikan itu dengan seksama.

Hermawan selalu punya cara untuk mengawasi anak buahnya dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan bergabung ke semua grup WhatsApp memakai nomor berbeda dengan nomer handphonenya yang sesungguhnya.

Saat membaca keti
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 14. Laki-Laki Misterius

    Bab 14. Laki-Laki Misterius"Farah.." ucap Aisyah dalam hati. Ia bergeleng "Lain kali, saya minta kalau ada yang mengatakan hal semacam ini lagi, bicarakan dengan saya pribadi. Saya tidak mau ada kekeliruan infomasi seperti ini lagi, laporan keuangan kita bisa kacau." Menatap semua karyawan dengan tegas "Dan ini berlaku pada divisi apapun, selalu konfirmasi kan pada saya sebelum memutuskan. Mengerti?"Semuanya mengangguk "Mengerti."Aisyah mengangguk "Baik, kita lanjutkan"Karyawan lain mengangkat tangan.Aisyah menatapnya "Ada pertanyaan?""Saya ingin memastikan sesuatu, karena seperti yang kami tau tentang rumor, apakah anda yakin bisa membuat perusahaan ini lebih baik? Mengingat anda sebelumnya tidak memiliki pengalaman kerja." Ucapnya dengan tatapan yang sedikit sinis.Aisyah menghela nafas berusaha tenang "Jika kalian lebih mengandalkan pengalaman dari pada pemahaman, saya akan mengerti mengapa kalian meragukan saya. Namun alian perlu ingat, bahwa terkadang memahami segala hal le

    Last Updated : 2025-02-19
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 15. Masalah Bertubi - tubi

    Bab 15. Masalah Bertubi - tubiHendra meraih secangkir kopi panas dan meminumnya dengan perlahan. Matanya tetap fokus pada laporan yang ada di mejanya.Ceklek..Suara pintu terbuka membuat Hendra mendongak dan melihat siapa yang masuk ke ruangannya. "Farah" ucapnya lalu meletakan cangkir kopi di atas meja."Paman." Farah menutup pintu dan mendekat ke meja kerja Hendra."Ada apa kamu kemari?" Tanya Hendra.Farah mendudukan dirinya di seberang Hendra dan tersenyum miring "Aku udah buat sedikit kekacauan di divisi keuangan."Hendra menaikan sebelah alisnya "Oh ya? Apa yang kamu lakukan?"Farah melipat tangannya di depan dada "Aku sudah bilang ke divisi keuangan jika rencana pengeluaran dana perusahaan di rubah Aisyah yang awalnya dua puluh juta menjadi lima belas juta."Hendra terdiam "Lalu, apa yang terjadi?"Farah tersenyum miring "Divisi keuangan jadi bingung, dan dia menjadi merasa bersalah juga karena salah menghitung dengan keputusan yang Aisyah tentukan. Ku rasa ini cara mudah unt

    Last Updated : 2025-02-20
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 16. Apa Yang Harus Aku Lakukan?

    Bab 16. Apa Yang Harus Aku Lakukan? Aisyah sejak tadi sedang duduk di pantry untuk beristirahat sejenak sambil memegang segelas air. Ia menghela nafas panjang "Baru mulai saja sudah ada masalah, Sungguh niat Farah menjatuhkan aku." Ia meneguk minumannya dan meletakkannya di meja."Mereka benar-benar mengujiku." Mulai berpikir "Aku harus cepat-cepat melakukan sesuatu, sebelum masalah semakin membesar" ucapnya bertekad.Suara dering telpon mengalihkan perhatiannya. Dengan segera dia merogoh saku celananya dan langsung mengangkatnya "Ya? Dengan Aisyah disini""Anda direktur utama yang baru di perusahaan Amarta Grub?" Tanya pria di sebrang."Iya, betul, pak. Ada apa ya?" Tanya Aisyah mencoba tetap tenang."Saya mau komplain!"Aisyah mengerutkan dahi "Komplain? Bapak mau komplain apa?""Kami sudah menyiapkan bahan mentahan untuk dua bulan seharga dua ratus juta sesuai pesanan anda, namun kenapa hanya di bayar lima belas juta saja?! Anda sedang menipu kami!? Bagaimana dengan sisanya?Aisya

    Last Updated : 2025-02-21
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 17.Sedikit Titik Terang

    Bab 17. Sedikit Titik TerangPak Rahmat menghela nafas. "Baik, Bu Aisyah. Saya akan memberi Anda waktu, untuk membuktikan jika ibu tidak bersalah. Tapi jika ini tidak terselesaikan dengan baik, saya tidak punya pilihan selain melaporkannya."Aisyah mengangguk. "Terima kasih, Pak Rahmat. Saya akan segera menyelidiki ini."Setelah Pak Rahmat pergi, Aisyah duduk di kursinya, mencoba menenangkan diri. Pikirannya berputar cepat. "Siapa yang bisa melakukan ini? Farah? Atau mungkin Arman? Atau bahkan Pak Hendra sendiri?" Ia tahu, ini adalah bagian dari rencana besar untuk menjatuhkannya. Tapi ia tidak bisa membiarkan itu terjadi.Dengan tekad bulat, Aisyah mengambil teleponnya dan menghubungi asisten pribadinya, Rani. "Rani, saya butuh bantuanmu. Cari tahu siapa yang sering mendekati meja Pak Rahmat belakangan ini. Juga, periksa rekaman CCTV di sekitar area itu.""Baik, Bu Aisyah. Saya akan segera mengeceknya," jawab Rani.Aisyah menghela nafas. Ia tahu ini tidak akan mudah, tapi ia harus be

    Last Updated : 2025-02-23
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 18. Sedikit Pelajaran

    Bab 18. Sedikit PelajaranPak Rahmat mengerutkan dahi "Jadi, bisa di katakan ada oknum yang ingin menghancurkan perusahaan kita?" Aisyah mengangguk "Betul, pak. Orang ini yang memiliki niat untuk menjatuhkan seseorang atau perusahaan kita. Lihat saja?" Menunjuk layar "Bagaimana mungkin orang yang bertanggung jawab atas perusahaan ini berani membuat perusahaan kita rugi? Bahkan lebih parahnya dia melakukan hal yang sangat tidak baik, karena tidak memikirkan nasib perusahaan dan supplier kita" Pak Rahmat terdiam sesaat "Memangnya apa yang telah ia lakukan, Bu Aisyah?" Aisyah menghela nafas panjang "Dia melakukan perubahan terhadap pemesanan bahan baku ke supplier kita yang biasanya dua puluh juta tiap pesanan di rubah menjadi dua ratu juta. Anda bisa memikirkan selanjutnya bukan? Keuangan kita bisa tidak stabil karena harus mengganti rugi bahan yang terbuang." Pak Rahmat terkejut "Ya ampun, itu sangat fatal! Dua puluh juta menjadi dua ratus juta sangatlah besar! Bagaimana bisa dia

    Last Updated : 2025-02-24
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 19. Rencana Baru

    Bab 19. Rencana BaruFarah terdiam sesaat "Sebentar, biarkan aku berfikir dulu""Jangan sampai kita di pecat, aku baru saja bekerja disini!"Farah menghela nafas kencang "Aku juga sudah bekerja disini cukup lama, Arman! Jangan kamu pikir aku bisa tenang setelah mendengar ucapan Aisyah tadi.""Pokoknya, kita harus cari cara supaya kita selamat. Tapi bagaimana caranya?" Ucap Arman berusaha memikirkan solusi.Farah yang baru sadar terpikirkan sesuatu langsung tersenyum "Aku tau bagaimana caranya."Langkah Arman terhenti dan langsung menoleh padanya dengan penasaran "Apa itu?"Farah melipat tangannya di depan dada dan mengangkat dagunya "Minta bantuan pamanku. Dia pasti akan memberikan kita solusi."Arman berpikir sesaat "Boleh juga. Kamu benar." Tersenyum miring "semua orang pasti percaya pada kita jika Om Hendra berpihak pada kita""Tentu. Posisi Pamanku lebih tinggi, pastinya semua karyawan menghormati dia" ucap Farah dengan bangga.Arman mengangguk "Kalau begitu, kita harus segera mem

    Last Updated : 2025-02-25
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 20. Kamu Itu Tidak Sendiri

    Bab 20. Kamu Itu Tidak SendiriSementara itu, di kantor, Aisyah sedang duduk di ruang kerjanya, menatap layar laptopnya dengan tatapan kosong. Pikirannya dipenuhi oleh kejadian di rapat tadi. Dia tahu bahwa Arman dan Farah tidak akan tinggal diam setelah dihadapkan pada bukti-bukti yang ia tunjukkan. Tapi dia juga tidak bisa membiarkan mereka merusak perusahaan ini lebih jauh.Tiba-tiba, teleponnya berdering. Aisyah melihat layar ponselnya dan melihat nama "Papa" terpampang di sana. Dia menghela napas sebelum akhirnya mengangkat telepon."Halo, Papa," sapa Aisyah, mencoba menyembunyikan kelelahan dalam suaranya."Aisyah, kamu masih di kantor?" tanya Hermawan, suaranya terdengar tegas."Ya, Papa. Ada apa?" tanya Aisyah, mulai merasa tidak nyaman."Kamu harus pulang sekarang. Ada sesuatu yang perlu kita bicarakan," perintah Hermawan.Aisyah mengerutkan kening. "Papa, aku masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Bisakah kita bicara nanti?""Tidak, Aisyah. Ini penting. Pulang sekarang

    Last Updated : 2025-02-26
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 21. Nasi Sudah Menjadi Bubur

    Bab 21. Nasi Sudah Menjadi BuburRina, adik Arman, sedang asyik menonton serial drama favoritnya di ruang keluarga ketika Bu Ratna tiba-tiba masuk dengan wajah pucat dan langkah yang terburu-buru. Rina segera mematikan televisi, merasa ada sesuatu yang tidak beres."Bu, kenapa? Ada apa?" tanya Rina dengan suara penuh kekhawatiran.Bu Ratna duduk di sebelah Rina, tangannya gemetar saat mencoba meraih tangan putrinya. "Rina, ada sesuatu yang harus Ibu sampaikan. Ini penting."Rina mengerutkan kening, merasa semakin cemas. "Apa itu, Bu? Ibu terlihat sangat terguncang."Bu Ratna menarik napas dalam-dalam sebelum mulai berbicara. "Kamu tahu Aisyah, kan? Mantan istri Arman?"Rina mengangguk pelan. "Tentu, Bu. Tapi dia sudah pergi dari keluarga kita. Kenapa tiba-tiba membicarakannya?"Bu Ratna menatap Rina dengan mata yang penuh emosi—marah, bingung, dan takut bercampur jadi satu. "Rina, ternyata Aisyah adalah anak dari keluarga Hermawan."Rina terkejut, matanya membelalak. "Apa? Keluarga He

    Last Updated : 2025-02-27

Latest chapter

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 47. Di Antara Harapan dan Ketakutan

    Bab 47. Di Antara Harapan dan KetakutanSetelah menjalani pemeriksaan di ruangan gawat darurat. Seorang perawat memanggil Rendra untuk bertemu dengan seorang dokter yang menangani Aisyah."Selamat malam, Tuan," sapa dokter dengan name tag Dokter Sinta Rahayu."Malam, Dokter. Apa yang terjadi pada Aisyah?" tanya Rendra dengan tidak sabar ingin mengetahui keadaan Aisyah."Sebelumnya Anda siapanya pasien?" Dokter Sinta menatap ragu ke arahnya.Renda menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal. "Saya calon suaminya, Dok," jawabnya. Ya, hanya kata itu yang akan membuat semua orang yakin."Boleh saya tahu hal apa yang dialami pasien sebelum ke sini?""Huffft ...." Rendra menarik napas dalam. "Kronologi persisnya saya juga tidak tahu, karena begitu saya sampai di sana Aisyah hampir dilecehkan oleh dua orang pereman," jawab Rendra. "Saya khawatir jika mental Aisyah terganggu."Dokter Sinta mengangguk. "Saya paham. Kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan bahwa pasien tidak m

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 46. Trauma Mendalam, Perjuangan Panjang

    Bab 46. Trauma Mendalam, Perjuangan PanjangPlak ...Plak ... Hendra melayangkan tamparan kerasa pada kedua pereman suruhannya. "Dasar bodoh! Ngurus wanita satu saja tidak becus!" makinya lagi."Ampun, Tuan. Kita sudah berusaha sebaik mungkin," jawab pereman bertubuh gempal."Omong kosong! Siapa laki-laki yang kalian maksud? Jangan katakan kalian berdua menyebutkan saya dalang di baik penculikan itu.""Tidak, Tuan. Dia tidak menanyakan dalang di balik semua ini. Dia terlalu sibuk menolong wanita itu, karena sebagian bajunya sudah terbuka.""Apa?!" kaget Hendra. "Kalian berhasil membuka baju dia?""Benar, Tuan.""Ha-ha-ha ... Ini kabar sangat baik. Saya suka! Tidak sia-sia saya menyuruh kalian berdua, meskipun gagal tapi dia akan terguncang mentalnya. Hahaha." Gelak tawa Hendra memenuhi ruangan kosong itu. "Setidaknya saya cukup puas. Sisanya akan saya transfer," lanjutnya kemudian pergi begitu saja.Hendra melajukan mobilnya ke sebuah bar ternama. Tak lupa ia juga menghubungi Farah d

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 45. Neraka di Gudang Tua

    Bab 45. Neraka di Gudang TuaDalam sepersekian detik, suara “klik” terdengar ... kunci pintu terbuka. Namun, sebelum sempat bergerak, lengan kekar preman itu sudah terulur ke belakang, mencengkeram lengan Aisyah dengan erat.“Jangan coba lari dari saya kalau Anda masih ingin hidup."Aisyah meronta. Tangannya mencakar, kakinya menendang kursi. Adrenalin melonjak liar di tubuhnya. Ia harus lari. Harus keluar dari sini. Tapi preman itu mencengkramnya kuat dan menariknya dengan paksa.Aisyah menatap langit senja merona jingga, berharap ada seseorang yang akan datang menolongnya. "Terus jalan dan ikuti perintah saya kalau Anda masih ingin melihat hari esok."Tubuh Aisyah yang sudah lelah, digiring menuju sebuah gudang tua yang terletak tidak jauh dari jalan masuk."Wah, kamu berhasil juga membawa wanita ini ke mari," ucap seseorang yang tiba-tiba muncul dari balik pintu gudang tua itu."Iya, dong, meringkus wanita cantik seperti ini, bukan masalah besar bagi saya, apalagi kalau membayangk

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 44. Rencana Penculikan Aisyah

    Bab 44. Rencana Penculikan AisyahFarah, Arman dan Hendra sedang berdiskusi di rumah Farah. Mereka semua merencanakan cara untuk menculik Aisyah. "Paman sudah yakin akan melakukan hal itu?" tanya Farah kembali memastikan."Apa kamu tidak yakin?" Hendra membalikkan pertanyaan itu pada keponakannya."Bukan begitu, Paman ... aku hanya takut ...." Farah terlihat cemas."Apa yang kamu takutkan, Sayang?" tanya Arman."Ahhh, lupakan saja. Aku setuju juga kok dengan usulan Paman. Jadi kapan kita akan melangsungkan rencana itu?""Lebih cepat lebih baik. Paman sudah sangat muak dengan tingkah dia, dan kalau kita menunda waktu memangnya kalian punya uang untuk membayar kerugian yang diminta wanita sialan itu?""Justru itu, Paman. Aku sangat tidak rela jika uang hasil jerih payahku diberikan begitu saja padanya.""Nah, betul itu. Jadi paman rasa, rencana ini harus berjalan dalam waktu dekat.""Aku setuju. Bila perlu kita harus turun tangan untuk menyiksa dia," ujar Arman menggebu-gebu. Arman adal

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 43. Konsekuensi Sebuah Kebohongan

    Bab 43. Konsekuensi Sebuah KebohonganBella mendengus kasar. Sungguh bukan ini yang ia harapkan. "Kamu jahat Rendra!" pekik Bella. "Dan kamu!" Tunjuknya pada Aisyah, "aku tidak yakin ternyata sekarang selera Rendra sepertimu. Sangat rendahan!" cibirnya lagi."Tutup mulutmu Bella, Anda tidak berhak menghakimi pilihan saya. Dan mulai sekarang saya harap Anda sadar diri dan menjaga sikap Anda terhadap saya!" jawab Rendra membuat Bella terdiam. "Silakan pergi sekarang juga, sebelum saya kehilangan kesabaran melihat tingkahmu yang sangat menyebalkan.""Rendra kam---""Pergi!" usirnya dengan cepat.Bella menatap sinis ke arah Aisyah, ia juga menghentak-hentakkan kakinya saat pergi dari hadapan mereka berdua."Hufttttttt ...." Rendra menghembuskan napas lega melihat kepergian Bella."Sudah selesai?" tanya Aisyah tiba-tiba mengejutkannya."Sepertinya sudah. Saya harap dia kapok setelah ini," jawabnya dengan wajah datar."Sampai lupa menawarkan Anda duduk." Rendra terkekeh pelan, kemudian ia

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 42. Tunangan Palsu

    Bab 42. Tunangan PalsuRupanya Bella tidak menyerah begitu saja meskipun ia sudah berkali-kali ditolak Rendra. "Aku tidak yakin dia memiliki kekasih, bahkan sudah bertunangan. Itu pasti hanya alibinya saja untuk menjauhiku," gumamnya sebelum turun dari mobil mewahnya."Selamat pagi, Nona. Maaf Anda tidak diperkenankan masuk ke dalam perusahaan ini lagi," sapa resepsionis dengan ramah, begitu melihat Bella mulai melangkahkan kaki menuju tempat di mana Rendra berada."Heh! Anda siapa berani-beraninya mengatur saya?" skak Bella dengan nada angkuh."Saya hanya menjalankan tugas, Nona. Jika ingin bertemu silakan tunggu di sana." Resepsionis itu kemudian melakukan tugasnya yang lain.Bella melihat sekelilingnya, ada dua bodyguard yang berjaga di sana."Sialan sekali. Awas yah kamu Rendra. Semakin kamu jual mahal, semakin aku gencar ingin memilikimu."Bosan. Itulah yang sekarang Bella rasakan, ia memainkan gawainya. "Kalau bukan karena Rendra, aku tak sudi menunggu seperti ini."Sedangkan di

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 41. Rencana Jahat Hendra

    Bab 41. Rencana Jahat Hendra"Akhirnya aku bisa mengambil keputusan besar ini. Terima kasih Ya Tuhan karena engkau sudah mempermudah segala jalannya," gumam Aisyah pelan. Ia menyandarkan tubuhnya ke kursi. Padahal hari masih pagi, tapi masalah sudah muncul tanpa permisi."Aku sangat yakin ada dalang di balik semua kejadian ini. Tapi siapa?" Ia mencoba memejamkan matany sebentar untuk menghilangkan penat. Namun, belum sempat terpejam di luar sudah terdengar suara keributan antara Rani dan seseorang. Karena penasaran akhirnya Aisyah membuka pintu ruangannya."Maafkan saya, Bu. Pak Hendra sedari tadi memaksa bertemu Ibu, padahal saya sudah menjelaskan baik-baik Ibu sedang tidak bisa diganggu," jelas Rani."Tidak apa, Rani. Itu bukan salahmu," jawab Aisyah. "Silakan masuk Pak Hendra, barangkali ada hal penting yang ingin Anda sampaikan kepada saya," lanjutnya sambil membuka pintu lebih lebar lagi. Dengan angkuh Hendra melanglang masuk begitu saja."Anda tidak bisa berbuat seenaknya, Bu A

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 40. Pemecatan dan Pengungkapan

    Bab 40. Pemecatan dan Pengungkapan"Apa, Paman?! Bagaimana bisa?" teriak Farah di ujung telepon.'Paman juga tidak tahu. Kamu lihat sendiri saja di media sosial,' ujar Hendra. Ya, ia memberi tahu Farah tentang video yang tersebar luas."Dasar brengsek! Paman lakukan sesuatu. Makin ke sini, dia semakin berbuat semaunya."'Kamu yakin pelakunya Aisyah?'"Kalau bukan dia lalu siapa lagi? Yang tahu video itu cuma dia seorang, Paman."'Baiklah. Besok pagi kita bicarakan hal ini. Jika benar dia, paman akan melaporkan tindakan ini pada papanya.'"Aku tidak mau tahu. Pokonya aku mau wanita sialan itu dipecat!" Klik! Farah mematikan telepon itu secara sepihak. Dengan segera ia membuka link yang diberikan Hendra, dan ternyata benar saja video itu sudah viral di mana-mana dan mendapatkan ribuan like dan komen."Akhhhhhh ... ini benar-benar gila! Bagaimana mungkin dalam hitungan menit seviral ini?!" teriak Farah. Sungguh ia sangat malu. "Apa yang akan terjadi selanjutnya. Akhhhhhhh ...." Ia melem

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 39. Aisyah dan Pusaran Konspirasi

    Bab 39. Aisyah dan Pusaran KonspirasiMeta berjalan dengan anggun menuju ruangan Aisyah. Namun, langkahnya harus terhenti ketika Rani menodongnya."Jangan bilang itu ulahmu juga, Bu Meta?" "Memangnya kenapa? Toh mereka selama ini jahat menghasut karyawan di sini. Aku tidak berbuat curang ataupun menuduh tanpa bukti. Semua yang aku perlihatkan pada mereka adalah sesuatu yang benar adanya.""Tapi, Bu. Saya merasa bersalah, karena saya yang mengirimkan video itu pada mereka.""Kamu tenang saja. Saya yang akan bertanggungjawab semuanya, karena kamu mengirimkan video itu atas saran saja. Sudah ya, saya mau ke ruangan Bu Aisyah dulu."Meta berlalu dari hadapan Rani, tak lupa ia mengetuk pintu ruangan Aisyah. Saat sudah terdengar suara pemilik ruangan mengizinkan masuk, Meta segera masuk dan duduk di depan Aisyah."Ada apa? Sepertinya terjadi keributan lagi?" tanya Aisyah."Begitulah, Bu. Semua karyawan di sini sudah mengetahui semua kebusukan mereka," jawab Meta dengan santai."Bagaimana

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status