Share

2. Madu Pahit

Penulis: NONA_DELANIE
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-27 11:43:08

Melisa tersentak dari lamunannya. Sudah sejak 5 menit lalu, ia menatap getir pada sesosok pasangan muda yang tengah memadu kasih di ruang tamu. Dua manusia itu benar-benar tidak memperdulikan perasaannya sama sekali. Ya, ... Sudah sejak 2 bulan yang lalu, ia dimadu.

Sakit dan juga perih. Setiap titik air mata yang menemaninya selama dua bulan belakangan menjadi saksi perjuangannya seorang diri. Istri pertama, namun diperlakukan bagai pembantu.

Melisa memilih untuk kembali kedalam kamarnya dan tidak ingin menatap kebersamaan yang selalu membuat hatinya terluka.

Rina yang melihatnya lantas kemudian dengan sang suami. "Mas, kita sepertinya harus memanfaatkan Melisa, deh. Kita tidak mungkin lama-lama terus-terusan kekurangan uang seperti ini."

"Hum?"

"Kamu sih, harus ikut-ikutan judi online segala. Kalau sudah begini, gimana jadinya? Tabungan sudah habis, TV, almari, mobil dan juga beberapa uang tabunganku raib oleh perbuatanmu itu," dengkus Rina. Niat hati ingin hidup berkecukupan, siapa yang tidak seindah bayangannya dahulu. Dua bulan setelah menikah, Rina malah di hadapan oleh tingkah sang suami yang tergila-gila dengan judi online pada sebuah aplikasi.

"Sudah deh, kamu itu tidak perlu berkomentar apapun tentangku. Sekarang, kita harus memikirkan cara bagaimana supaya mendapatkan uang itu. Besok malam adalah tenggar waktu yang diberikan oleh temanku. Kalau uang 10 juta itu tidak juga diberikan, sepeda motor milikku pasti akan disita olehnya." Rehan memijat pelipis yang teramat berdenyut. Mencari hutang ke sana-sini nyatanya tidaklah mudah.

"Ck! Kenapa gitu aja harus bingung? Kita manfaatkan Melisa. Bukannya aku sudah memberikanmu solusi?" usul Rina yang tidak mau berbagi suami. Gaji bulanan suaminya sudah tidak cukup untuk menghidupi semua orang yang berada di rumah ini.

"Apa itu? Aku tidak mengerti dengan ucapanmu kali ini, Rin!" tanya Rehan dengan sedikit berbisik.

"Bagaimana jika kita jual saja Melisa pada laki-laki hidung belang."

"Apa? Kamu jangan sembarangan, Rin! Kalau kita menjualnya, lalu kita nbagaimana? Dia masih berguna di rumah ini untuk dijadikan pembantu. Kalau dia keluar dari sini, aku tidak yakin kamu mau melakukan tugas membersihkan rumah dan juga memasak untukku," dengkus Rehan. Ia tidak ingin tubuh istri pertamanya itu dicicipi oleh laki-laki lain.

"Tidak begitu konsepnya! Kita hanya menjual dia selamanya. Tetapi, menjual dia kita membutuhkan uang saja. Ya, semacam open BO. Dia kan masih muda," terang Rina menggebu.

"Rin, lagian mana ada yang mau dengannya. Dia itu tidak cantik dan juga tidak terawat. Diobral pun pasti juga tidak laku. Sudahlah, kita pikirkan cara lain!"

"Ck! Itu satu-satunya cara yang harus kita lakukan, Mas!"

Menimang sejenak ucapan istri keduanya. Rehan akhirnya mau tak mau menerima usulan tersebut. Ia akan memberikan minuman yang mengandung obat tidur dosis tinggi pada Melisa. Lalu, Rehan meminta Rina untuk mendandani Melisa bak seorang PSK.

*

Keesokan harinya pukul 07.00 malam, Rina dan Rehan menjalankan aksi bejatnya itu. Mendandani Melisa menggunakan baju seksi dan juga menyemprotkan parfum mahal pada tubuh ringkih itu.

"Cantik juga! Baiklah kalau gitu, ayo kita antarkan di aku club malam. Melisa sebenarnya masih cantik, hanya saja dia butuh make up dan juga pakaian yang bagus untuk menunjang penampilannya. Lagipula, dia baru 21 tahun. Masih seger seger nya. Om-Om di luaran sana pasti mengira kalau dia masih SMA. Kamu tidak perlu khawatir, Mas!" Rina menyunggingkan senyum licik.

*

Tidak membutuhkan waktu lama, satu jam kemudian mereka sampai pada sebuah klub malam. Rina langsung menemui seorang mucikari di sebuah private room.

"Ini, Melisa. Nama samarannya Icha. Saya ingin menjual dia dengan harga yang tinggi. Dia masih daun muda." Rina mengucap.

"Apa dia masih perawan?" Mami Lu melirik pada tubuh yang sedang tertidur itu. Ia tahu betul bagaimana orang-orang ini bekerja.

"Tidak. Tetapi saya pastikan kalau dia baru saja digunakan oleh satu orang laki-laki," jawab Rina dengan tersenyum lebar.

"Baiklah. Tampangnya lumayan menarik juga. Berapa tarif yang kalian tentukan?"

"20 juta!" sahut Rehan dengan cepat.

"Kamu pikir, ini gudang uang? Mana ada laki-laki yang mau dengan wanita seperti ini kalau harganya tinggi?" cibir Mami Lu. "10 juta untuk selamanya. Kalau tidak mau, silahkan bahwa wanita ini keluar dari ruangan ku!"

Rehan dan Rina berpikir sejenak. Mereka kemudian menyetujui setelah bersepakat.

Daripada tidak sama sekali, bukankah lebih baik melepaskannya saja dengan nominal 10 juta?

***

"Tidak! Siapa kamu?" desis Melisa yang kemudian tersadar dari tidurnya, mendapati banyak orang asing di hadapan.

"Jangan berisik, deh! Nurut sama aku!" ucap Rina mencegah Melisa supaya tidak bergerak lagi.

"Mam, ...," panggil sang pemilik Club yang akan mencicipi lebih dulu, sebelum wanita itu dijual.

"Barang baru, Boss. Cicipi saja dulu," ujar Mami Lu saat melihat pemilik Klub malam ini datang.

"Tidak! Aku tidak mau!" Meski Melisa hanya lulusan SMP, tetapi ia bisa tahu apa maksud yang diucapkan oleh wanita berlipstick merah merona.

"Dia ...." Jimmy sempat terkejut melihat wanita yang ada di hadapan. Meskipun sudah beberapa tahun tidak bertemu, nyatanya ia masih mengenali gadis itu.

Melisa! Ya, itu Melisa. Gadis kecil incarannya dulu. Tapi, benarkah? Jimmy menelan kasar salivanya.

"Kamu lelaki yang sudah menjual dia?" tanya Jimmy dengan jantung berdebar. Ia menatap Rehan dengan lekat.

Rehan mengangguk saja tanpa bicara, sebab ketakutan kala mendapat tatapan intimidasi dari Jimmy.

"Jatuhkan talak untuknya! Maka aku akan memberimu uang dua kali lipat dari yang diberikan Mami Lu. Tapi, serahkan wanita itu kepadaku ... selamanya!" tawar Jimmy sungguhan.

Mendengar nominal yang cukup menggiurkan, Rena dan Rehan tidak mau berpikir panjang. Laki-laki itu kemudian mengiyakan saja daripada berlama-lama.

"Deal!" Rehan menjabat telapak tangan Jimmy yang baru saja disodorkan, kemudian pergi begitu saja meninggalkan Melisa.

"Melisa, aku menjatuhkan talak tiga untukmu. Mulai sekarang, kita buka suami istri lagi!"

Uang 30 juta sudah di tangan. Rehan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan dan melepas istri pertamanya begitu saja tanpa beban. Toh, Melisa sudah tidak berguna, 'kan? Rehan menyunggingkan senyuman licik.

"Mas, Mas! Kamu nggak bisa giniin aku! Mas!" panggil Melisa, namun tidak digubris sama sekali oleh Rehan.

Laki-laki itu tetap berlalu meninggalkan Melisa yang kini berhadapan dengan seorang mucikari dan pemilik JAS Night Club.

*

Setelah bersepakat dengan Mami Lu, Jimmy membawa Melisa ke suatu tempat dengan paksa. Di dalam kendaraan itu, Melisa hanya menangis sepanjang jalan meratapi nasib.

Jimmy tidak berkata apapun. Setelah sampai di rumahnya, laki-laki itu langsung membawa Melisa ke kamar. Menghempas tubuh ringkih itu ke atas ranjang dengan kasar.

"Tolong, jangan sentuh saya!" Melisa memundurkan tubuh dan mengatupkan telapak tangan di depan dada. Sampai punggungnya membentur dasboard ranjang, tak sekali pun Jimmy mau melepas Melisa dari tatapannya.

"Kenapa kamu terlihat ketakutan seperti itu? Bukankah kita akan bersenang-senang, hum?" tanya Jimmy yang meneteskan air liur sembari menatap Melisa yang teramat menggoda imannya.

Melisa hanya bisa menangis dan ketakutan. Adakah yang bisa menolongnya saat ini?

Bab terkait

  • Istri Yang Dijual Suami   3. Dijual

    Malam mulai merangkak naik. Baik Melisa dan Jimmy saling menatap lekat, mereka duduk di atas ranjang yang sama. Deru jantung mulai memesat, Melisa sangat ketakutan. Jimmy mendekat setelah melepas jasnya dan membuang ke sembarang arah. Tatapannya buas pada Melisa. Seakan ia hendak menerkam gadis manis yang berada di hadapan dan mencabik-cabiknya menggunakan cumbuan panas. “Jangan sakiti aku, Tuan. Kumohon,” kata Melisa mengiba. Ia mendekap guling guna menutupi tubuh bagian depannya yang terekspose di bagian dada. Ia jijik menatap penampilannya sendiri yang bagaikan wanita malam, dengan baju kurang bahan serta dada terbuka. Mengutuk perbuatan sang mantan suami yang terang-terangan menjualnya pada lelaki hidung belang. Melisa takut dinodai pria asing yang sepertinya keturunan bule ini. Jimmy memangkas jarak. Ia menyentuh wajah Melisa yang sudah dibanjiri air mata menggunakan jemari kanannya. Mengusap pelan, namun membuat Melisa merinding bukan main. "Jangaaan," lirih gadis itu ketaku

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Istri Yang Dijual Suami   4. Pikiran Kotor

    Jimmy langsung keluar saat merasa atmosfer di ruangan ini sedikit memanas. Ia turun ke lantai bawah dengan dada yang berdebar-debar. “Buah jambu incaranku sudah berubah menjadi buah melon ternyata. Pasti segar,” katanya dalam hati. Pikiran kotor Jimmy datang kala menatap belahan dada yang sangat menggairahkan. Karena perut yang sudah sangat lapar, ia duduk di meja makan. Berusaha mengabaikan tongkat sakti yang meminta kepuasan. Menahan sampai waktunya tiba. Menuruni anak tangga dengan Langkah penuh kehati-hatian. Penampilan Melisa yang mengenakan gaun biru muda menghipnotis pria berusia 30 tahun itu. Langkah demi Langkah sang gadis membuat Jimmy terpaku tanpa suara. Satu kata yang mewakili semuanya. Cantik! Melisa sangat menawan. Ini melebihi ekspektasi Jimmy sebelumnya. Melisa hanya butuh uang untuk tampil glow up. Wajah yang sejatinya sudah sangat cantik itu tinggal dipoles sedikit. Jimmy tak hentinya menyunggingkan senyuman dan bersiap menyambut kedatangan Melisa. Jimmy bangkit

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Istri Yang Dijual Suami   5. Kemana Ini?

    Melisa terpaku dengan tatapan Jimmy yang sangat memabukkan. Ia pernah melihat itu, tapi … entah dimana, ia lupa.“Tu-tuan, lepaskan saya. Saya janji untuk tidak—”“Jangan bersikap seperti para asisten rumah tangga di sini. Kamu milikku, kamu calon nyonya di rumah ini dan tak kuperkenankan kau melakukan aktivitas apa pun!” Begitu tegas ucapan Jimmy, sampai Melisa pun tak berani membantah.Gadis itu terdiam dan meneguk ludahnya. Rok tutu sepanjang mata kaki tersingkap sedikit ke atas kala terhempas di atas ranjang. Ia memaki lelaki semena-mena ini yang selalu saja bisa membuatnya luluh.“Cepat mandi dan berdandanlah di lantai atas! Kamarmu ada di sebelah kamarku, aku menunggumu setengah jam lagi,” perintah Jimmy yang sedikit uring-uringan dengan keadaan pada area intimnya. Tegak dan menantang, sementara makanan di hadapan belum dimasak dan tentunya kurang lezat disantap mentah.“Kita mau kemana, Tuan?” tanya Melisa sambil beringsut menjauh. Hampir saja dia diterkam Kembali.“Cerewet!” se

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Istri Yang Dijual Suami   6. Shock Terapi

    “Ah, akhirnya satu masalah selesai. Inget kamu, Mas! Jangan pernah lagi terjerat judi online. Kalau sampai kamu masih nekat melakukannya karena tak enak dengan teman-temanku, aku ogah lagi bantuin kamu," ucap Rina sambil menasehati sang suami di ruang tamu. Rehan terlihat enggan menjawab. Sejak pagi tadi, telinganya panas mendengar ocehan Rina. Namun untuk menghargai ibu hamil muda itu, ia menjawab iya saja dengan anggukan. “Rin, bantuin ibu masak, dong!” ajak Mama Tami yang kala itu mendekat ke ruang tamu. Rina melirik sekilas, memasang wajah enggan. “Ma, aku tuh nyium bawang mual banget. Mama masak aja sendirian,” jawabnya setengah berbohong. “Memangnya aku pembentu apa? Kalian yang setuju Melisa dijual, ya jangan salahkan aku kalau tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah. Di rumah orang tuaku saja, aku diratukan. Dan di sini, kalian mau menganggapku babu? Oh, tidak semudah itu, Ferguso!” batinnya menatap sengit pada sang ibu mertua. “Aduh, Rin. Kamu kan dari tadi nggak ngapa-ngap

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Istri Yang Dijual Suami   7. Dia Sudah Ahli

    Semua pasang mata yang berada di ruang tamu Rumah Rehan tampak menatap Melisa dengan raut wajah tidak percaya. Terlebih, Rehan juga Mama Tami. Kedua orang itu melongo dengan mulut terbuka lebar serupa huruf O besar."Apa saya tadi tidak salah dengar?" Mama Tami tampak bertanya terlebih dahulu di tengah rasa keheranannya.Seperti biasa, Jimmy akan bertanya dan mengatakan seadanya saja. Dia sudah melakukan briefing saat berada di dalam mobil tadi, supaya Melisa tidak berkata apapun dan membiarkan dia menjawab semuanya."Mengenai?" Tatapan Jimmy penuh cinta pada Melisa kini berganti menyorot ketiga orang tak tahu diri itu."Melisa yang akan segera menjadi istri Anda. Bagaimana bisa wanita udik seperti dia akan menjadi calon istri dari Anda?" Mama Tami jelas saja bisa melihat, kalau laki-laki yang berada di samping Melisa bukan lelaki sembarangan.Hanya sekedar sekilas saja, Mama Tami sudah dapat menduga kalau selera pria itu tentu saja bukan wanita rendahan seperti Melisa.Apa itu hanya s

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Istri Yang Dijual Suami   8. Ratu Di Hatiku

    Jimmy terdiam saat menyadari jika itu semua adalah bualan mantan mertua Melisa. Dia yakin, Melisa tidak seperti yang dikatakan oleh Mama Tami itu. Karena nantinya sebelum memutuskan menjalin hubungan yang serius dengan Melisa— gadis incarannya, Jimmy tentu akan memastikan kesehatan gadis tersebut.“Saya tidak butuh ceramah dari Anda. Karena yang saya butuhkan saat ini adalah surat menyurat mengenai pernikahan Melisa. Itu saja,” tandasnya. Jimmy tidak suka berbasa basi.Rina langsung saja menyela. "Tapi, Tuan. Apakah Anda tidak akan menyesal kalau—"Ceklek! Klek!Jimmy menodongkan senjata ke arah 3 orang yang berada di hadapannya dan sontak membuat ke tiga-tiganya mengangkat kedua tangan ke atas kepala.“Aaaa!”“Jangan tembak kami!” ujar Rehan berteriak. Ia teramat takut dengan senjata yang diarahkan tepat ke wajahnya. Takut saja kalau laki-laki bernama Jimmy itu nekat dan menembaknya saat itu juga.Jimmy hanya tersenyum

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Istri Yang Dijual Suami   9. Karena Kita Berbeda

    Waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi saat keduanya sampai di pelataran parkir rumah sakit internasional. Tanpa menjawab pertanyaan dari Melisa, Jimmy langsung turun begitu saja dan membukakan pintu untuk gadis itu.Mengapa Jimmy masih menganggap Melisa gadis meskipun status wanita itu sudah janda? Itu dikarenakan umur mereka yang terpaut 12 tahun. Bagaimanapun, Jimmy masih menganggap Melisa sebagai gadis beliia yang menggemaskan."Om, aku tidak mau ke sana! Kita pulang aja!" sergah Melisa. Lengan kanannya memegang lengan kekar Jimmy dan berusaha mencegah laki-laki itu , supaya tidak menyeretnya di dalam sana. Ia takut saja jika hasil pemeriksaan itu mengecewakan. Bukan mengecewakan Jimmy, melainkan mengecewakan diri sendiri tentunya. Andaikan Melisa mandul, toh bukan urusan Jimmy, kan? Lebih baik mereka segera berpisah rumah dan jangan merencanakan apa-apa lagi setelah ini. dunia mereka jelas berbeda."Kamu harus ikut ke dalam sana! Aku tidak ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • Istri Yang Dijual Suami   10. Bimbang

    Detik berganti menit, Jimmy masih diam tanpa bersuara. Sekalipun dia tidak menjawab ucapan terakhir yang keluar dari bibir Melisa.Memang perbedaan itu terlalu kentara. Ia juga sudah memikirkan ini sejak kemarin. Perbedaan itulah yang masih membuatnya sedikit ragu, apakah Melisa mau diajak masuk ke dalam agamanya atau tidak.Tetapi mendengar pernyataan tadi, Jimmy yakin Melisa tidak mau diajak menuruti agamanya. Sedangkan kalau ia memilih untuk mengikuti agama calon istrinya, ia tidak yakin bisa memahami agama itu dengan baik.“Ya sudah. Kita pikirkan nanti lagi.”Hanya itu yang diucapkan oleh sang pemuda. Sampai menunggu satu jam lamanya, Melisa dipanggil oleh perawat melalui pengeras suara.****Serangkaian pemeriksaan dijalani oleh wanita tersebut. Setengah satu kemudian, pemeriksaan selesai dijalani dan dokter mengatakan kalau Melisa sehat dan tidak ada masalah pada organ reproduksinya.Dan sekarang yang menjadi pert

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02

Bab terbaru

  • Istri Yang Dijual Suami   39. Kelabakan

    Kembali dari toilet, Jimmy melangkah menuju sofa yang diduduki oleh Melisa tadi. Suara dentuman musik bertalu-talu di dalam kepala miliknya. Udara dipenuhi dengan keseruan muda-mudi yang merayakan pesta ulang tahun sang sahabat.Ada yang berpasangan, ada pula yang datang sendirian sambil mencari pasangan di sini. Hal itu sudah lumrah terjadi. Sama seperti dirinya yang hari ini hanya datang berdua bersama Melisa. Tanpa tahu sama sekali, ada bahaya yang mengintai yang ada di sekitar sini.Kala matanya menangkap potret Melisa di sana, Jimmy mengernyit. "Kenapa wanita itu membuka jaket di sini?" gumamnya.Jimmy tidak rela jika kulit mulus Melisa yang selalu melakukan perawatan mahal itu dilihat pria hidung belang. Hanya dirinya yang boleh menikmati keindahan itu, nanti ... Ya, nanti saja saat waktunya sudah tiba."Melisa, apa yang kamu lakukan? Bukankah sudah peringatkan jika —""Om, ini gerah!" Melisa merengek melihat Jimmy yang datang dengan tangan kosong. Libidonya seakan meningkat pes

  • Istri Yang Dijual Suami   38. Saling Terbuka

    Malam itu pula, keduanya meninggalkan Jimmy di rumah bersama sang pengasuh. Masuk ke dalam sebuah klub malam, Jimmy menjadi pusat perhatian dari beberapa pengunjung.Pasalnya, paras rupawan yang kebule-bule an ini menjadi magnet tersendiri bagi kaum wanita yang melihat mereka."Cantik!""Tampan!"Banyak juga yang menggoda dengan manja. Menawarkan diri untuk dinikmati oleh Jimmy. Membelai jambang tipis yang menghiasi rahang kokoh. Meski tidak diberikan uang sepeserpun, mereka rela naik ke atas ranjang Tuannya dan pasrah jika harus diperlakukan apa pun."Lihatlah, kau membuat mereka semua patah hati!" bisik Jimmy. Namun, sepertinya sang gadis masih ngelag."Apa maksudmu, Om?" Pandangan gadis itu bertemu dengan sang pemuda. Ia tidak paham makna makna seperti itu. Melissa memilih untuk mengerutkan kening sesaat."Maksudnya, kau membuat mereka iri. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan ku," jelas Jimmy sedikit membuat suasana semakin panas. Ia sengaja mengatakan seperti itu supaya Melis

  • Istri Yang Dijual Suami   37. Clubbing

    Melisa membeli banyak barang di Mall tersebut. Ia juga menikmati beberapa makanan yang berada di sebuah food court. Pun masih harus menuruti kemauan Austyn yang ingin bermain di sebuah wahana mandi bola."Mommy, ayo ikut aku ke sana!" Austyn mengajak dirinya untuk masuk ke dalam wahana mandi bola.Melisa melirik sekilas ke arah asisten pribadi Jimmy. Pria itu malah menertawakan dirinya."Kamu sedang mengejekku?" tukasnya pada Kenan dengan tatapan yang sengit.Kenan mengulum bibir. "Mana mungkin saya berani mengejek Anda, Nona Melisa."Berani dia mengejek game membuat wanita bosnya itu murka, maka Kenan agen dihabisi oleh pria tersebut. Ia tidak mau mengambil resiko. Tetapi saat melihat pemandangan indah yang tersaji di hadapannya, hatinya merasa tergelitik."Tapi kau sedang menertawakan ku," ujar Melisa memberengutkan bibir."Tidak. Saya hanya tersenyum saja. Sepertinya anda masih cocok untuk bermain di wahana sana," jelasnya. Ia lantas beralih memperhatikan mereka dari kejauhan."Ya s

  • Istri Yang Dijual Suami   36. Naluri Hati

    Sepanjang perjalanan menuju ke mall, bocah kecil berusia empat setengah tahun tersebut tidak henti-hentinya menarik perhatian dari Melisa. Meski terkesan berisik dan banyak omong, tetapi tidak sekali pun Melisa memgeluh. Justru, ia berusaha untuk mencari tahu apa yang disukai oleh Austyn.Mulai dari makanan kesukaan, minuman, dan juga mainan favorite. Seperti halnya saat ini, ia rela mengantri di sebuah kedai es krim yang tengah viral, sebelum masuk ke dalam bangunan mall tersebut. Kedai es krim ini terletak 100 meter dari mall tersebut.Membutuhkan waktu 20 menit lamanya, sampai es krim yang diminta oleh Austyn sampai ke tangan bocah itu. Melisa datang membawa 2 cup es krim. Satu untuknya dan satu untuk calon putra sambungnya."Makasih, Mom." Austyn memberikan senyum terbaiknya. "Mom juga suka es krim?""Suka." Melisa menjawab singkat. Seumur umur, ia baru memakan es krim seperti ini satu kali. Karena keterbatasan uang yang dimiliki, selama lebih dari 20 tahun dia hanya mencicip es

  • Istri Yang Dijual Suami   35. Rencana Absurd

    Rehan dibawa ke rumah sebuah klinik oleh ayah mertuanya. Tetapi sesampainya di sana, pria itu langsung meninggalkan Rehan dan kembali ke rumah."Semua yang ku gunakan untukmemukul Rehan tadi tolong singkirkan. Bapak tidak mau barang-barang tersebut menjadi barang bukti saat aku melukai Rehan," perintah ayahnya Rina.Wanita yang sedang hamil muda tersebut mengangguk tanpa menjawab sepatah kata pun. Sedikit bersalah tetapi sebuah kelegaan juga muncul dalam dadanya. Setidaknya untuk saat ini, masalahnya dengan Rehan telah selesai.Tetapi, ada satu yang mengganjal dalam hatinya. Bagaimana mengatakan pada kedua orang tuanya bahwa anak yang sedang dikandung oleh nya ini tidak memiliki seorang ayah?Entahlah, Rina tidak ambil pusing untuk sekarang. Yang terpenting, ia harus menjaga ke arah syamil dan menghindari Rehan kembali supaya tidak lagi di celakai oleh pria tersebut.Karena merasa sangat suntuk, Rina memilih untuk berjalan-jalan sebentar. Ia butuh me-refresh pikiran supaya lebih tenan

  • Istri Yang Dijual Suami   34. Jinakkan Dia!

    Tanpa diduga oleh gadis itu sebelumnya, Jimmy lantas mengeluarkan sebuah kota kecil berbahan beludru yang berisikan cincin berlian mewah. Sangat berkilau di tempa cahaya yang bantul dari jendela di samping kanannya sebelah belakang.Tanpa kata, pria itu langsung mengambil dan memasangkan kepada jari manisnya. Melisa benar-benar tidak menduga bahwa pria yang berada dihadapannya yang sangat romantis.Padahal sebelumnya, mereka baru saja berdebat karena suatu hal yang tidak penting. Dan kini, pria yang terlihat sehari-hari sangat konyol tersebut mendadak membuat hatinya sangat melted."Om, ...." Melisa anda menarik tangannya yang sudah terpasang cincin indah. Akan tetapi laki-laki itu langsung membawa punggung tangan untuk di kecup pelan.Sangat lama gerakan tersebut terjadi sampai pada akhirnya, Jimmy menyuarakan kata hati yang sontak saja membuat Melisa terkejut bukan main."Be a my wife, please!" Jimmy menatap dengan pandangan sendu. Laki-laki itu benar-benar berharap supaya Melisa bis

  • Istri Yang Dijual Suami   33. Aku Siap!

    Melisa menggeram marah di tempatnya. Bagaimana mungkin pria berusia 33 tahun itu mengatakan bahwa dirinya adalah wanita yang telah membuat Jimmy patah hati? Padahal yang sebenarnya, Melisa tidak tahu menahu bagaimana perasaan laki-laki itu sejak dulu kala.Kalau pun Jimmy menurunkan gengsi dan mengatakan perasaan sejak dulu, mungkin dirinya juga tidak akan dinikahi kan oleh ibu panti dengan pria yang tidak dikenal.Selepas kepergian pria bermanik biru terang itu, Melisa mulai melayangkan protes. "Om kenapa mengatakan kalau aku adalah penyebab Om sakit hati? Aku tidak ada kaitan nya dengan hati Om ya!" jelasnya. Melisa memilih duduk kembali di sofa panjang dan mengambil minuman kemasan yang tersedia di atas meja sana.Jimmy mendekat. Ia paling suka dengan bibir yang mengerucut seperti itu. Sembari duduk di dekat sang garis, ia terkekeh."Memangnya kenapa? Karena aku pergi ke luar negeri mengikuti kedua orang tuaku, aku malah kehilanganmu. Ah, bodoh sekali. Seharusnya aku dulu yang men

  • Istri Yang Dijual Suami   32. Mundur Saja

    Setelah mengembalikan sepeda motor pinjaman nya, Rehan lantas menuju ke rumah istrinya. Pria itu ia menanyakan bagaimana kejadiannya sampai uang Rp500.000 tersebut berganti dengan daun nangka. Ia ingin meminta penjelasan kepada Rina. Merasa sangat dibodohi, Rehan memercepat langkah. Ia menggunakan buah yang tersisa pada kantong celananya menuju ke rumah sang istri.Sesampainya di sana, ia disambut kecut oleh sikap Rina yang menganggapnya tidak ada."Kenapa kamu datang lagi kesini? Ada urusan apa, Mas?" tanyanya dengan raut wajah yang tidak suka.Telapak tangan karena kemudian menyentuh lengan sang istri di bagian kiri. Ia menyeret Rina dengan sedikit kasar. Kalau mengingat kejadian beberapa menit yang lalu, rasanya masih sangat menyebalkan. Rehan tidak mempunyai ini kan di hadapan Gibran, sahabatnya. Sehingga kali ini, pria itu memilih untuk melampiaskan emosinya pada Rina."Aku hanya ingin minta penjelasan padamu. Apa yang kamu isi pada amplop itu?" cecar Rehan dengan nada yang penuh

  • Istri Yang Dijual Suami   31. Memaksamu!

    Tidak hanya panas, telinga Jimmy rasanya hampir tuli karena harus mendengar ocehan yang keluar dari bibir Melisa sepanjang perjalanan menuju kantor. Sesampainya di sini, wanita itu juga masih ngomel-ngomel tidak jelas karena Jimmy kedapatan membohonginya."Kalau tahu begini caranya, aku juga tidak akan mau diajak ke kantor sepagi ini, Om! Iiih! Om tuh pokoknya nyebelin! Selalu saja mencari-cari alasan untuk deket-deket denganku!" Melisa meluapkan semua emosinya saat itu juga kepada ....Eh, siapa agaknya Jimmy untuk Melisa? Kekasih juga bukan, teman dekat juga bukan. Mereka hanya pernah kenal dan kemudian saat ini tinggal bersama. Itu saja, tidak lebih.Jimmy tidak mengindahkan semua ocehan Melisa. Bibir manis yang pernah tersebut masih saja ngomel-ngomel saat ia telah menarik lengan kiri menuju ke lantai 10.Sesampainya di ruangan tersebut, Melisa menolak dengan tegas saat diminta menemaninya bekerja."Ayo masuk, jangan lama-lama dan saran membuatku marah!" Jimmy sedikit memaksa. Laki

DMCA.com Protection Status